Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

J DENGAN POST OPERASI


HERNIA INGUINALIS LATERALIS
DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Disusun Oleh :
Alfi Rochmawati (20170320019)
Natalia Siyamti (20170320024)
Sintya Wahyu Pramesti (20170320025)
Azzahra Dwi Sintaningrum (20170320029)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
RAWAT INAP

Ruang : Al-kautsar Nama pasien : Tn. S


Tgl. Pengkajian : 03-04 Maret 2020 Dx Medis : HIL (s)
Tgl. Masuk Rawat : 03 Maret 2020 NRM : 10334593
TB/BB : 156 cm/50kg
Tindakan medis di RS : Operasi Hernia Inguinalis Lateralis
Gol.Darah : O Rh:+

I. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Post operasi hari kedua:
1. Keluhan Utama : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di selangkangan kiri
2. Lama Keluhan : setelah efek bius hilang
3. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan : pasien mengatakan beristirahat
saat nyeri muncul

II. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


A. Penyakit yang pernah dialami :
√ operasi hernia pada Selasa, 03 Maret 2020
B. Alergi
√ Tidak=> Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan, cuaca, maupun
obat-obatan
C. Kebiasaan:
□ Merokok : √ Tidak
□ Minum Alkohol : √ Tidak
□ Obat- Obatan : √ Tidak
□ Jamu/herbal : √ Ya, nama jamu/herbal : beras kencur, kunyit asam

2
III. GENOGRAM
Keterangan :

Perempuan

Laki-laki

Perempuan
X (meninggal)

Laki- laki
X (meninggal)
Pasien dengan
Pasien umur?
dengan
45
th umur?

IV. PENGKAJIAN

Tanda- tanda Vital : TD 130/70 mmHg mmHg, N 85X/mnt, S 36,5◦C, RR 21X/ mnt
Tingkat Kesadaran : CM □ Apatis □ Delirium Somnolen □ Soporocoma □ Coma

A. NUTRISI
BMI = 20,57
1. Keluhan : Tidak ada masalah yang berhubungan dengan nutrisi

2. Kebiasaan
a. Pola makan : √ Teratur (3X/ hari) □ Tidak Teratur,……porsi/ hari
b. Jenis makanan dan minuman
- Disukai : Tongseng kambing, daging ayam, telur, tempe tahu, dan buah
- Tidak disukai: Goreng-gorengan
3. Pengkajian nutrisi
a. Mulut : Normal
b. Gigi : √ Tdk lengkap
c. Lidah : tidak terkaji
d. Esoephagus : Reflek Menelan Ada Tdk ada

3
e. Tenggorokan : √ Merah □ Tdk merah □ Dysphagia
f. Abdomen : - Bising Usus: √ Normal ( 12-16 X/mnt)
- Suara : √ Tymphani
g. Gangguan Sal. Cerna: tidak ada gangguan saluran cerna
h. Intake Nutrisi : √ Oral □ NGT □ Parenteral □ Gastrostomi □ Yeyunustomi
4. Berat badan : Keluatga pasien mengatakan tidak mengetahui apakah terjadi
penurunan berat badan atau tidak
5. Penyakit : Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit penyerta

B. ELIMINASI
1. Keluhan : Keluarga pasien mengatakan setiap pasien BAK selangkangannya
terasa sakit dan susah BAK
2. Kebiasaan
a. Frekuensi Buang Air Besar (BAB) :1X/ hari
b. Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) :5X/ hari
3. Pengkajian eliminasi
a. BAB : - Warna : √ Kuning □ Hitam □ Dempul □ Merah
- Konsistensi : □ Encer √ Lunak □ Keras □ Berbusa
□ Berlendir
- Alat bantu : -
b. BAK : Abnormal => √ Dysuria
- Warna : √ Kuning □ Seperti Teh □ Merah □ Keruh
- Alat Bantu : √ Chateter urine

C. AKTIVITAS/ ISTIRAHAT
1. Keluhan : Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluhan pada jam
aktivitas/istirahatnya

2. Kebiasaan:
a. Mandi : □ 1x/ hari √ 2 x/hari □ 3 X/ hari
b. Cuci Rambut : □ 1 x/ mg □ 2 x/mg √ 3 x/mg □ 4 x/ mg
c. Sikat gigi : □ 1 x/hari √ 2 x/hari □ 3 x/hari □ 4 x/ hari
d. Tidur : lama 8.5 jam
3. Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari

4
√Tidak tergantung
4. Pengkajian Sistem Muskuloskletal
a. Berjalan : √ Tidak ada kesulitan √ Deformitas (Riwayat)
b. Lokasi : Ekstremitas : √ Atas √ Kanan (Riwayat)
c. Aktivitas : √ Bantu sebagian
d. Gangguan Pergerakan: -
e. Alat ambulatory : -
f. Kekuatan otot :
4 4

4 3

D. SIRKULASI
1. Keluhan : Tidak ada keluhan
2. Pengkajian sirkulasi
CRT : <2 detik Akral : hangat

a. Hidung : Tidak terdapat benjolan, polip,epistaksis, dan luka serta tidak


ada yang berbau
- Warna Cairan : -

b. Dada : Tidak ada benjolan, luka, VCSS(Syndroma Vena Cava


Superior )
c. Jantung
- Inspeksi : Retraksi dinding dada : Simetris, Ictus Cordis : Tidak terlihat,
Tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada lesi,
warna kulit coklat merata
- Perkusi : Batas-batas jantung normal tidak ada pembesaran
- Palpasi : Denyut apex dan ictus cordis teraba
- Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 dan S2
- HR : √ Reguler
d. Gangguan Paru :-
e. Perdarahan : Lokasi perdarahan..........Volume : .........cc/24 jam
f. Turgor : √ Normal □ Tidak normal

5
g. Ascites : □ Ya √ Tidak
h. Oedema Ekstremitas :-

E. KENYAMANAN
1. Keluhan : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa tidak nyaman ketika
nyerinya kambuh
2. Nyeri/Tidak nyaman : √ Ya Tidak
Hal-hal yang
Lokasi Intensitas Lama Faktor Kualitas Pola
menyebabkan
(0-10) Nyeri Pencetus Nyeri Serangan
nyeri hilang
1 4 +- 20 Hernia Panas, Hilang Istirahat
Selangkangan menit cekot- timbul
kiri cekot
2
3
Nyeri mempengaruhi :√ Ativitas Fisik

K KUALITAS POLA METODE PENGALIHAN NYERI


E Terbakar, Tumpul, Menetap Istirahat, Panas, Dingin, Obat-obatan,
Y Tertekan, Berat, Intermiten Lain-lain
Tajam, Kram
3. Kesehatan Mulut : √ Halitosis (bau Mulut )

4. Integritas Kulit : □ Petechie □ Hematom □ Oedema


□ Lymphedema □ Pruritus □ Urtikaria
5. Luka √ Tidak

6. Dekubitus : √ Tidak

7. Tanda-tanda Infeksi: √ Tidak

F. SEKSUAL/REPRODUKSI
1. Pola seksualitas setelah sakit: □ Tidak terganggu □ Terganggu

6
2. ♀ a.Gangguan : benjolan

3. ♂ a.Penis : □ Benjolan □ Luka □ Oedema □ Nyeri


b.Sekret : □ Kuning □ Merah □ Bau
c.Skrotum : □ Membesar √ Hernia □ Oedema

G. PSIKOSOSIAL
1. Suasana hati : □ Gembira Sedih senang
2. Emosi : Stabil □ Labil □ Takut Cemas
□ Depresi □ Mudah Tersingung
3. Kepribadian : √ Terbuka □ Tertutup
4. Komunikasi : □ Jelas √ Relevan □ Tidak Relevan
5. Pertahanan/ Koping
a. Pengambilan Keputusan : √ Sendiri □ Dibantu □ Orang Lain
b. Cara untuk mengatasi kecemasan: √ Sendiri □ Dibantu □ Orang Lain
c. Mekanisme Koping yang digunakan : □ Sendiri √ Dibantu □ Orang Lain
6. Sistem Nilai Kepercayaan
a. Apakah Agama/ Kepercayaan penting bagi anda?
=> iya, Agama sangat penting untuk pegangan hidup
b. Ajaran agama yang dilakukan ?
=> Sholat 5 waktu, mengikuti pengajian di masjid
c. Ketaatan dalam beragama : √ Sering dilakukan
7. Pasien/keluarga menginginkan informasi tentang :
Kondisi pasien setelah dilakukan operasi
8. Dukungan keluarga : √ Sering dilakukan dalam bentuk menunggui pasien selama
di RS, memberi perhatian kepada pasien

H. KESELAMATAN
1. Sistem Penglihatan
a. Bola Mata : √ Simetris □ Asimetris □ Menonjol
b. Palpebra : □ Ptosis □ Oedema □ Benjolan
c. Konjunctiva : □ Pucat √ Merah Muda
d. Sklera : □ Ikteric □ Merah √ Normal
2. Sistem Pendengaran

7
a. Gangguan : Penurunan pendengaran
b. Pendengaran : □ Baik □ Tuli √ Kurang

I. PROTEKSI
Status mental : Orientasi Agitasi Menyerang Tidak ada respon
Letargi √ Kooperatif
Disorientasi : Orang Tempat Waktu

Pengkajian Restrain :
√ Tidak ada masalah yang teridentifikasi
Pernah menggunakan restrain sebelumnya √ Tidak

J. KEBUTUHAN KOMUNIKASI/PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN


Bahasa sehari-hari : Indonesia, aktif/pasif √ Bahasa Jawa

Perlu penerjemah : √ Tidak


Hambatan belajar : tidak ada hambatan

K. KEBUTUHAN SPIRITUAL

Faith (makna hidup) :


a. Agama : Islam
b. Makna ber-agama:
Agama adalah penting untuk bekal di akhirat
Importance & Influence
Bagaimana peran agama bagi hidup pasien:
Menjadikan manusia yang lebih baik akhlak dan perbuatannya

Community
a. Apakah pasien menjadi anggota dari kegiatan keagamaan?
Pasien sering sholat jamaah di masjid
b. Peran organisasi keagamaan selama pasien sakit?
-

8
Address and Application
a. Bagaimana makna sakit saat ini bagi pasien?
Keluarga pasien mengatakan saat diberikan sakit adalah sebagai pelebur dosa dan
sebagai ujian bagi pasien.
b. Bagaimana kegiatan keagamaan pasien saat sakit?
Pasien tidak melaksanakan sholat karena pada saat pengkajian pasien sedang dalam
keadaan belum sepenuhnya sadar karena efek dari anesthesi post operasi
c. Apakah pasien membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya?
Keluarga pasien mengatakan mungkin nanti pasien jika hendak melaksanakan sholat
membutuhkan bantuan untuk berjalan dan atau bersuci.

L. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HB ( Hemoglobine ) 9.02 11-17 G%
Diff Eosinofil 5.86 0–3 %
Diff Segmen 70.17 40 – 70 %
Diff Limfosit 15.93 20 – 40 %
Hematokrit 29.10 32 – 52 %

MASALAH KEPERAWATAN yang muncul :


1. □ Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan 18. □ Penurunan Curah Jantung
2. □ Perubahan Nutrisi Lebih dari Kebutuhan 19. □ Resiko Aspirasi
3. □ Mual 20. □ Kekurangan Volume Cairan
4. □ Konstipasi 21. □ Kelebihan Volume Cairan
5. □ Resiko Konstipasi 22. □ Resiko Kekurangan Volume Cairan
6. □ Diare 23. □ Resiko Ketidakseimbangan.Cairan
7. □ Retensi Urin 24. □ Gangguan perfusi jaringan
8. □ Inkontinensia Urin 25. √ Nyeri
9. □ Perubahan Eliminasi Urin 26. √ Resiko Infeksi
10. □24.
Resiko Intoleransi
□ Gangguan Aktivitas
perfusi jaringan 27. □ Disfungsi Seksual
11. □26.
Intoleransi Aktivitas
□ Resti Infeksi 28. □ Ketidakefektifan Pola Seksual
12. □ Kurangnya perawatan diri 29. □ Ansietas
13. □ Resiko kerusakan integritas Kulit 30. □ Ketidakefektifan Koping
14. □ Kerusakan integritas kulit 31. □ Gangguan Identitas Personal
15. □ Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas 32. □ Konflik Peran Pengasuhan
16. □ Gangguan Pertukaran Gas 33. □ Resiko Cedera
A. □Analisa
17. Ketidakefektifan
Data pola napas 34. □ Lain- lain..............................
35. √ Hambatan Mobilitas Fisik

9
Tgl Data Etiologi Problem
03/03/2020 Do : Agen Cidera Fisik Nyeri Akut
 TD : 108/62 mmHg,
N : 63x/mnt, S :
36.3°C, R : 20x/menit
 Pasien tampak
meringis

Ds :
 Pasien mengeluh
nyeri pada luka
operasi di
selangkangan kiri
 P : saat bergerak
Q : senut-senut
R : selangkangan kiri
S : skala 4
T : hilang timbul
03/03/2020 Do : penurunan kekuatan Hambatan
 Kekuatan otot di otot Mobilitas Fisik
ektremitas atas 4/4
 Kekuatan otot di
ektremitas atas 4/3
 Pasien dibantu
keluarga dalam
memenuhi
kebutuhannya
Ds :
 Pasien mengeluh
nyeri pada luka
operasi di
selangkangan kiri
03/03/2020 Do : Prosedur invasif Resiko Infeksi
 Terdapat luka pasca
operasi hernia
inguinalis lateralis
 Diff Eosinofil 5.86 %
(rentang normal 0 – 3)

A. Rumusan Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan

10
1 Nyeri Akut b/d Agen Cidera fisik
2 Hambatan Mobilitas Fisik b/d penurunan kekuatan otot
3 Resiko Infeksi d/d prosedur invasif

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Hambatan Mobilitas Fisik b/d penurunan kekuatan otot
2. Nyeri Akut b/d Agen Cidera Fisik
3. Resiko Infeksi d/d prosedur invasif

11
C. Rencana Asuhan Keperawatan

12
Tgl Dx Kep NOC NIC Rasional EBN

03/03 Hambat Pergerakan Terapi Latihan : Ambulasi


/2020 an Setelah dilakukan tindakan  Monitor penggunaan Mengetahui pasien dapat
Mobilita keperawatan selama 3x24 alat bantu jalan berjalan menggunakan alat
s Fisik jam, pasien diharapkan bantu
b/d pergerakan dapat membaik,  Sediakan tempat tidur Tempat tidur berketinggian
Penurun dengan kriteria hasil : berketinggian rendah rendah untuk meminimalkan
an - Pasien dapat berjalan resiko jatuh
kekuata menggunakan alat  Dorong untuk duduk di Untuk melatih pasien bergerak
n otot bantu/ tidak tempat tidur, samping dari posisi tidur ke posisi
- Keseimbangan pasien tempat tidur atau di duduk
dapat membaik kursi
- Pasien dapat berpindah,  Bantu pasien untuk Untuk mempersiapkan posisi
berdiri dan berjalan duduk di sisi tempat pasien sebelum melakukan
tidur untuk perpindahan dari duduk ke
memfasilitasi sikap berdiri
tubuh
 Bantu pasien untuk Untuk membantu dan melatih
perpindahan proses pergerakan dengan
aman
 Konsultasikan pada ahli Berkolaborasi dengan Yeni,Febriza.201
terapi fisik mengenai fisioterapi terkait tindakan 9.asuhan
rencana ambulasi yang tepat untuk latihan keperawatan
pasien. pasien post
Latihan mobilisasi akan operasi pada tn
membantu pertahanan sendi H dengan
dan otot supaya dapat Hernia
mengurangi nyeri, memberi Inguinalis
dan melancarkan peredaran Dextra dalam
darah, mengubah pengaturan penerapan
metabolisme tubuh, merubah intervensi
kerja fisiologis alat vital inovasi teknik
sehingga dapat membantu relaksasi dan
proses penyembuhan luka. mobilisasi dini di
ruangan rawat 13
inap bedah Rsud
H.Hanafie
D. Implementasi dan Evaluasi
Tgl Dx Kep Jam Implementasi Respon Evaluasi
Hambatan 19.00 Observasi pergerakan pasien Do : pasien masih S:
Mobilitas Fisik setengah sadar  Pasien mengatakan
b/d penurunan 19.10 Menyediakan tempat tidur Ds : pasien masih lemes
kekuatan otot berketinggian rendah mengatakan lebih
nyaman  Pasien mengatakan
19.15 Melakukan edukasi pada Ds : keluarga pusing sudah berkurang
keluarga mengenai mobilisasi mengatakan mampu O:
dini pada pasien dengan memahami edukasi  TD : 146/68 mmHg, N :
menggerakkan ekstremitas yang diberikan 73x/menit, R :
atas dan bawah secara 20x/menit, S : 36,3°C
perlahan Do : keluarga dapat
mempertahankan
kontak mata saat A : hambatan mobilitas fisik b.d
03/03/2020 komunikasi penurunan kekuatan otot belum
berlangsung teratasi
20.30 Melakukan konsultasi dengan
ahli terapi fisik mengenai P : lanjutkan intervensi
rencana ambulasi  Edukasi mobilisasi
miring kanan kiri dan
duduk selama 24 jam

Azza

14
04/03/2020 Hambatan 09.00 Melakukan edukasi pada S : pasien mengatakan sudah
Mobilitas Fisik keluarga dan pasien mengenai bisa miring kanan kiri dan
b/d penurunan mobilisasi untuk miring kanan duduk namun masih sedikit
kekuatan otot kiri dan duduk selama 24 jam nyeri
10.10 Melakukan konsultasi dengan
ahli terapi fisik mengenai O : TD : 125/67 mmHg, N :
rencana ambulasi 76x/menit, RR : 20x/menit, S :
36,60C

A : Hambatan mobilitas fisik


belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
Edukasi pasien tentang
mobilisasi untuk berjalan

Sintya
04/03/2020 Nyeri Akut b/d 08.40 Mengobservasi adanya Do : pasien tampak S:
Agen Cidera fisik petunjuk non verbal mengenai meringis kesakitan  Pasien mengatakan nyeri
ketidaknyamanan ketika memindahkan pada jahitan operasi
kakinya
09.00 Melakukan pengkajian nyeri Ds: P : ketika bergerak
lengkap Pasien mengatakan Q : hilang timbul
nyeri pada jahitan R : di luka operasi
operasi

15
S : skala 3
Do: pasien tampak T : pagi, siang, malam (tidak
kooperatif saat menentu)
dilakukan pengkajian
10.10 Mengajarkan teknik non- Ds : O: TD : 128/62 mmHg, N :
farmakologi untuk meredakan Pasien mengatakan 57x/menit, R : 22x/menit, S :
nyeri nyerinya sedikit 36,7°C
berkurang saat tarik
nafas dalam
A: Nyeri Akut b/d Agen Cidera
Biologis teratasi sebagian
Do :
Pasien tampak lebih
P: lanjutkan intervensi
rileks saat diajarkan
teknik relaksasi nafas  Terapi obat
dalam infus RL 20 tpm
12.00 Memberikan informasi Ds :  Modifikasi teknik
tentang penyebab nyeri Pasien mengatakan non-farmakologi
sudah mengerti murotal
penyebab nyerinya
karena adanya luka
pada jahitan operasi
13.00 Memberikan obat analgesik Ds:
pasien mengatakan Azza
ketika diberikan obat
oleh perawat nyerinya
sedikit berkurang

Do:

16
Pasien tampak lebih
tenang ketika sudah
diberikan obat
04/03/2020 Resiko Infeksi d.d 08.30 Mengajarkan cara cuci tangan Ds: S:-
prosedur invasif yang benar pasien dan keluarga
mengatakan mengerti O:
cara cuci tangan yang pasien sudah mampu melakukan
benar cara cuci tangan yang benar
tetapi masih terbolak balik
Do : urutanya
pasien sudah mampu
melakukan cara cuci A:
tangan yang benar Resiko infeksi belum teratasi
tetapi masih terbolak
balik urutannya P : lanjutkan intervensi
pantau dan ajarkan kembali cara
10.00 Memberikan obat melalui IV Do : pasien tampak cuci tangan
(Ceftriaxone) kooperatif

Natalia
05/03/2020 Hambatan 09.00 Melakukan edukasi pasien Do : pasien tampak S : pasien mengatakan sudah
Mobilitas Fisik tentang mobilisasi untuk kooperatif bisa berjalan ke kamar mandi
b/d penurunan berjalan
kekuatan otot Ds : pasien O : TD : 118/67 mmHg, N :
mengatakan sudah 80x/menit, RR : 20x/menit, S :
memahami tentang 36,50C

17
mobilisasi untuk
berjalan A : Hambatan mobilitas fisik
teratasi

P : Hentikan intervensi

Alfi
05/03/2020 Nyeri Akut b/d 08.00 Mengobservasi adanya Do : pasien tidak S:
Agen cidera fisik petunjuk non verbal mengenai tampak meringis  Pasien mengatakan nyeri
ketidaknyamanan kesakitan sudah berkurang banyak
09.00 Melakukan modifikasi teknik Ds : pasien
non-farmakologi murotal mengatakan sudah bisa P : ketika bergerak
melakukannya dengan Q : hilang timbul
menyetel murotal di tv R : di luka operasi
S : skala 1
T : pagi, siang, malam (tidak
menentu)

O: TD : 118/62 mmHg, N :
62x/menit, R : 22x/menit, S :
36,7°C

A: Nyeri Akut b/d Agen Cidera


Biologis teratasi

18
P : hentikan intervensi

Sintya
05/03/2020 Resiko Infeksi d.d 08.50 Mengajarkan pasien dan Ds : pasien dan S : pasien dan keluarga
prosedur invasif keluarga mengenai tanda dan keluarga mengatakan mengatakan luka tidak rembes,
gejala infeksi dan kapan harus luka tidak rembes, tidak ada kemerahan disekitar
balutan luka
dikonsultasikan tidak ada kemerahan
disekitar balutan luka O : balutan luka tidak rembes

Do : balutan luka tidak


rembes A : risiko infeksi sudah teratasi

P : hentikan intervensi

Alfi

19

Anda mungkin juga menyukai