Makalah Unfase Abortion
Makalah Unfase Abortion
UNFASE ABORTION
Disusun untuk memenuhi Matakuliah Maternitas
Yang dibimbing oleh Ibu Chinthia K S.Kep, Ns. M.Kep
Disusun oleh:
Laksmi Rosyidah
FAKULTAS KESEHATAN
Puji syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia
Nya Kami di berikan kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan makalah mata kuliah mater
nitas ini.
Tak lupa Kami ucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam p
enulisan makalah ini yang tidak dapat Kami ucapkan satu persatu sehingga makalah ini dapat terse
lesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan sara
n yang membangun sangat Kami harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................................
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Unfase Abortion ............................................................................................
2.2 Penyebab Unfase Abortion…………………………………................................................
2.3 Metode Unfase Abortion...................................................................................................
2.4 Ciri-ciri Unfase Abortion……………………………………..................................................
2.5 Dampak Unfase Abortion……………………………………………………..........................
2.6 Komplikasi Unfase Abortion……………………………………………………………………
2.7 Hukum Unfase Abortion………………………………………………………………………..
2.8 Unfase Abortion yang Aman…………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................
3.2 Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengakhiran kehamilan yang tidak aman menurut WHO yaitu pengakhiran kehamil
an yang tidak dikehendaki dengan cara yang mempunyai resiko tinggi terhadap keselamat
an jiwa perempuan tersebut sebab dilakukan oleh individu yang tidak mempunyai pengeta
huan dan ketrampilan yang sangat diperlukan, serta memakai peralatan yang tidak meme
nuhi persyaratan minimal bagi suatu tindakan medis tersebut.
Tindakan unsafe abortion seperti ini diperkirakan banyak dilakukan keluarga miskin
yang tidak ingin menambah anak. Tanpa mereka sadari, unsafe abortion dapat menimbulk
an gangguan pada kesehatan reproduksi bahkan mengakibatkan kematian bagi kaum ibu.
Tindakan unsafe abortion yang sering dilakukan wanita seperti melakukan kekeras
an fisik seperti berlari, naik sepeda atau naik kuda. Jika tindakan pertama tidak berhasil, m
aka wanita tersebut melakukan tindakan kedua dengan cara mengonsumsi obat-obatan ya
ng dapat menggugurkan kandungan. Misalnya, wanita tersebut sengaja mengonsumsi oba
t-obatan yang dilarang untuk wanita hamil. Bisa juga dengan cara mengonsumsi obat tradi
sional seperti nenas muda.
Akibat dari tindakan yang tidak aman tersebut akan memberikan resiko infeksi, perdar
ahan, sisa hasil konsepsi yang tertinggal di dalam rahim dan perforasi yang pada akhirnya
dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapatkan pertolongan yang segera, sehin
gga kejadian tersebut harus dicegah dengan memberikan pendidikan dan pelayanan kese
hatan yang berkukalitas.
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang bercak unsafe abortion dan
penatalaksanaan dari unsafe abortion.
2. Tujuan khusus
1.4 Manfaat
1. Bagi masyarakat
Agar masyarakat mengetahui tentang penyebab dan dampak dari unsafe abortion.
2. Bagi peneliti
3. Bagi institusi
Memberikan penambahan informasi tentang unsafe abortion khususnya bagi institusi kese
hatan agar dapat mengetahui tentang unsafe abortion dan cara mencegahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pengakhiran kehamilan yang tidak aman menurut WHO yaitu pengakhiran kehamilan
yang tidak dikehendaki dengan cara yang mempunyai resiko tinggi terhadap keselamatan
jiwa perempuan tersebut sebab dilakukan oleh individu yang tidak mempunyai pengetahua
n dan ketrampilan yang sangat diperlukan, serta memakai peralatan yang tidak memenuhi
persyaratan minimal bagi suatu tindakan medis tersebut.
Aborsi tidak aman (Unsafe Abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakuka
n oleh orang yang tidak terlatih/kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai,
sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian. (Bidan Menyongsong Masa
Depan, PP IBI).
Unsafe abortion adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksana
an tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman s
ehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien. (Behrman Kliegman, 2000:167).
Dalam pasal 15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992 disebutkan bahwa dalam keada
an darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat di
lakukan tindakan medis tertentu. Sedangkan pada ayat 2 tidak disebutkan bentuk dari tind
akan medis tertentu itu, hanya disebutkan syarat untuk melakukan tindakan medis tertentu.
Berdasarkan UU Kesehatan RI No. 36 Thn 2009, Pasal 75 bahwa setiap orang dila
rang melakukan aborsi dapat dikecualikan berdasarkan indikasi kedaruratan media yang d
ideteksi sejak usia dini kehamilan dan aturan ini diperkuat dengan Pasal 77 yang berisi pe
merintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 mengenai tindakan aborsi yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak berta
nggung jawab sera bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perunda
ng-undangan.
2.2 Penyebab
Umumnya aborsi yang tidak aman terjadi karena tidak tersedianya pelayanan kesehatan y
ang memadai. Apalagi bila aborsi dikategorikan tanpa indikasi medis, seperti :
1. Alasan kesehatan, dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
2. Alasan psikososial, dimana ibu sendiri tidak ingin punya anak lagi.
3. Kehamilan di luar nikah.
4. Masalah ekonomi, menambah anak akan menambah beban ekonomi.
5. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan.
6. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan.
7. Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.
2.3 Metode
Metode aborsi yang tidak aman yang umumnya digunakan di berbagai negara berv
ariasi, dari metode teknik medis lanjut yang digunakan oleh dokter sampai teknik tradision
al berbahaya yang digunakan oleh dukun, teman, atau tetangga yang menolong atau oleh
wanita hamil itu sendiri.
Untuk para pelaku abortus yang tidak profesional, upaya yang dilakukan antara lai
n adalah memasukkan cairan ke dalam uterus. Cairan yang digunakan bervariasi, mulai d
ari air sabun sampai disinfektan rumah tangga yang dimasukkan melalui semprotan ataup
un alat suntik. Di beberapa negara juga menggunakan pasta yang bersifat abortif yang me
ngandung zat iritatif. Sediaan jamu dan obat-obatan per oral juga sering digunakan. Berba
gai jamu dan obat yang diduga bersifat abortif dapat ditemukan di pasaran bebas di negar
a-negara berkembang. Di Bangladesh, obat-obat tersebut kemungkinan mengandung air r
aksa.
Metode lain yang relatif lebih berbahaya adalah memasukkan alat atau benda asin
g ke dalam rongga rahim. Di India digunakan pucuk wortel yang telah dikeringkan; di Philip
in alat tesebut adalah pisang atau daun tumbuh-tumbuhan lokal kalachulchi. Di Ghana, dig
unakan ranting pohon comelina yang jika dimasukkan ke dalam rahim akan menyerap air
dan mengembang membuka leher rahim serta menyebabkan abortus. Jenis lain adalah ta
naman Jatropha yang mengandung bahan kimia korosif yang dapat menyebabkan abortus.
Di Amerika latin, upaya abortus dilakukan dengan memasukkan ujung kateter yang
lentur ke dalam rongga rahim. Ujung yang lain diikatkan di pangkal paha. Wanita tersebut
kemudian disuruh berjalan sehingga ujung kateter yang berada di dalam rongga rahim ber
goyang-goyang menggangu isi rahim dan merangsang abortus. Ada pula yang mengguna
kan cairan kina yang toksik pada bayi dan si ibu. Ada juga para wanita yang melakukan se
ndiri dengan memasukkan plastik berongga ke dalam rongga rahim, kemudian memasukk
an alat atau kawat melalui plastik tersebut untuk mengorek rongga rahim.
2.5 Dampak
1. Dampak sosial
2. Dampak kesehatan
3. Dampak psikologis
Trauma
2.6 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi akibat tindakan-tindakan yang tidak aman terhadap
kehamilan yang tidak diinginkan misalnya dengan melakukan abortus provokatus oleh duk
un, dengan meminum jamu-jamuan, ramuan.
Pengakhiran kehamilan yang tidak aman menurut WHO yaitu pengakhiran kehamil
an yang tidak dikehendaki dengan cara yang mempunyai resiko tinggi terhadap keselamat
an jiwa perempuan tersebut sebab dilakukan oleh individu yang tidak mempunyai pengeta
huan dan ketrampilan yang sangat diperlukan, serta memakai peralatan yang tidak meme
nuhi persyaratan minimal bagi suatu tindakan medis tersebut.
Akibat dari tindakan yang tidak aman tersebut akan memberikan resiko infeksi, per
darahan, sisa hasil konsepsi yang tertinggal di dalam rahim dan perforasi yang pada akhir
nya dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapatkan pertolongan yang segera.
Strategi untuk menurunkan risiko kematian karena aborsi tidak aman adalah denga
n menurunkan ‘demand’ perempuan terhadap aborsi tidak aman. Ini dapat dimungkinkan
bila pemerintah mampu menyediakan fasilitas keluarga berencana yang berkualitas dileng
kapi dengan konseling.
2.7 Hukum
Menurut KUHP orang yang dapat dihukum adalah orang yang menggugurkan kand
ungan seorang wanita, juga wanita yang digugurkan kandungannya. Sedangkan dalam pr
aktek yang tidak dihukum adalah dokter yang melakukan aborsi dengan indikasi medis, ya
itu dengan tujuan untuk menyelamatkan jiwa atau menjaga kesehatan wanita yang bersan
gkutan.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aborsi tidak aman (Unsafe Abortion) adalah penghentian kehamilan yang dilakuka
n oleh orang yang tidak terlatih/kompeten dan menggunakan sarana yang tidak memadai,
sehingga menimbulkan banyak komplikasi bahkan kematian. Aborsi tidak aman tidak selal
u sama dengan aborsi ilegal. Umumnya aborsi yang tidak aman terjadi karena tidak tersed
ianya pelayanan kesehatan yang memadai.
3.2 Saran
1. Untuk menurunkan angka kejadian unsafe abortion diperlukan peran tenaga kesehat
an di komunitas dengan memberikan health education mengenai bahaya aborsi
2. tenaga kesehatan di komunitas bisa bekerjasama dengan tokoh agama dan tokoh m
asyarakat untuk menekan adanya unsafe abortion
3. tenaga kesehatan harus bisa menjunjung tinggi kode etik kebidanan dengan tidak m
elakukan aborsi atas indikasi nonmedis.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC.
Jakarta.
Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga.
Depkes. Jakarta.
Depkes RI. (2007) Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi
Kesehatan