Strategic Resilience of Salim Group
Strategic Resilience of Salim Group
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I
PENDAHULUAN 2
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Tinjauan Pustaka 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengenalan Singkat Salim Group 4
2.2. Analisis Business Resillience pada Bisnis Proses 4
BAB III
PENUTUP 10
3.1. Kesimpulan 10
3.2. Saran
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan apa saja yang pernah dialami Salim Group dalam
menjalankan bisnis nya
2. Mengetahui solusi dan strategi apa saja yang digunakan Salim Group agar tetap
survive di tengah krisis juga dalam menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang
2
dengan tetap mempertahankan operasi bisnis yang berkesinambungan serta menjaga
aset dan ekuitas merek secara keseluruhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
masih rendah, akuisisi ini meningkatkan basis konsumen ICBP sekitar 885 juta
orang—jauh lebih besar dari populasi Indonesia dengan 270 juta penduduk. Hal ini
juga dapat terus mengembangkan bisnis utama ICBP sebagai salah satu produsen mie
instan terkemuka di dunia, dan menciptakan pertumbuhan di pasar yang baru.
Di Indonesia, merek-merek kami telah dikenal secara luas dan terus meraih
berbagai penghargaan seperti “Most Chosen Brand in Indonesia” dan “#1 Top Local
Brand” untuk Indomie serta Top 3 “Most Chosen Dairy Brands in Indonesia” untuk
Indomilk. Dalam rangka mendorong keunggulan operasionalnya, ICBP terus
menyempurnakan
kualitas produk dan sistem produksinya. Upaya-upaya utama yang telah dilakukan
meliputi kepatuhan pada praktik pengolahan yang baik, serta peningkatan otomatisasi
dan digitalisasi. Kapasitas produksi Divisi Dairy untuk beberapa lini produk juga telah
ditingkatkan agar dapat memenuhi pertumbuhan permintaan.
Grup Bogasari meraih kinerja yang cukup baik dengan mencatatkan
peningkatan EBIT dan marjin. Kinerja volume penjualan sedikit lebih baik dari
rata-rata industri, meskipun tidak mengalami perubahan yang besar dari volume tahun
sebelumnya. Di tengah berbagai tantangan secara operasional di masa pandemi,
Bogasari berhasil mempertahankan kepemimpinannya di industri tepung terigu
Indonesia dengan didukung oleh penawaran produk yang beragam dan merek yang
kuat, serta keunggulan daya saing berupa skala ekonomi dan jaringan distribusi yang
kuat.
Selama tahun 2020, peningkatan kapabilitas dan kapasitas telah dilakukan
untuk memperkuat posisi pasar Bogasari, serta meningkatkan kinerja penjualan dan
konsumsi tepung terigu. Secara khusus, jumlah kecamatan dan pedagang grosir terus
ditingkatkan guna memperluas jangkauan pasar dan distribusi ke outlet ritel
tradisional dalam menanggapi perubahan permintaan konsumen.
Penambahan kapasitas silo penyimpanan serta kapasitas produksi tepung
terigu dan pasta masih terus berjalan sesuai dengan rencana penyelesaiannya di tahun
2021, sedangkan mesin pengemasan produk konsumen dan industri terus diremajakan
dengan otomatisasi bag palletizer. Sebuah kapal post-panamax baru telah memperkuat
unit perkapalan Bogasari pada akhir tahun 2020.
Grup Agribisnis mencatatkan profitabilitas yang lebih baik di tahun 2020
dengan adanya pemulihan harga CPO, yang meningkat dari hanya sekitar
US$535/MT di bulan Mei menjadi US$955/MT di bulan Desember. Seperti sebagian
besar perusahaan perkebunan di Indonesia, hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS)
kami turut dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung. Selain itu,
program penanaman kembali yang dijalankan juga turut memberikan dampak
sehingga produksi CPO mengalami penurunan sebesar 12%. Di sektor hilir, kegiatan
usaha Minyak dan Lemak Nabati terus memperkuat posisinya di pasar domestik
sebagai pemain utama di industri minyak goreng dan margarin bermerek, serta
berhasil meraih pertumbuhan yang didukung oleh meningkatnya in-home
consumption, namun sebagian diimbangi oleh turunnya permintaan margarin untuk
industri.
5
Sepanjang tahun 2020, Grup Agribisnis terus memprioritaskan belanja
modalnya pada aspek-aspek yang memiliki potensi pertumbuhan dengan tetap fokus
pada pengendalian biaya dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas. Grup
Agribisnis tetap berkomitmen terhadap aspek-aspek keberlanjutan di tengah
masa-masa yang penuh tantangan di mana total produksi bersertifikat ISPO mencapai
486.000 ton, atau sekitar 78% dari produksi CPO yang berasal dari perkebunan inti di
tahun 2020. Meskipun demikian, dukungan dan kerjasama dengan masyarakat
setempat terus dipertahankan melalui berbagai program CSR, yang dilaksanakan
dengan mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan.
Keunggulan strategis Grup Distribusi sebagai bagian dari kekuatan dan
ketangguhan model bisnis Indofood yang terintegrasi dapat terlihat di tahun 2020 ini.
Walaupun terdapat berbagai pembatasan sosial berskala besar, Grup Distribusi tetap
dapat berperan penting dalam memastikan agar unit-unit usaha dapat beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan tren konsumen, serta menjamin ketersediaan produk
di berbagai wilayah dan daerah.
Guna meraih keunggulan operasional, Grup Distribusi terus melaksanakan
inisiatif-inisiatif digitalisasi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Melalui pemanfaatan teknologi, Grup Distribusi dapat melakukan pengawasan
terhadap segala kegiatan di lapangan secara real-time dan akurat. Hasil dari inisiatif
ini telah mendukung Grup Distribusi dalam mengatasi berbagai hambatan fisik, serta
mengoptimalkan penjualan selama masa COVID-19.
2.2.2 Cohesion
1) Strategi Sinergi Salim Group.
Pada pertengahan Agustus kemarin, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
atau Emtek Group dan Salim Group mengumumkan sedang dalam proses
menjajaki potensi kerja sama di dalam ekosistem digital. Emtek Group
merupakan salah satu grup media terkemuka yang gencar melakukan
transformasi bisnis, khususnya dalam pengembangan berbagai platform digital
dan teknologi. Pesatnya ekspansi bisnis digital di ekosistem Emtek Group
membuat Salim Group percaya bahwa dengan potensi kerjasama strategis ini
akan berdampak positif bagi pengembangan bisnis kedua kelompok ke
depannya. Infrastruktur teknologi yang dimiliki oleh kerajaan bisnis Salim
Group akan mendukung platform teknologi unggulan Emtek. Sehingga sinergi
ini merupakan salah satu strategy resilience yang bagus untuk terus bertumbuh
dan menghadapi market di masa depan.
2) Strategi Salim Group Berinvestasi di Startup
Filosofi investasi Salim Group adalah bersama-sama bangun startup
dari awal, agar nantinya dapat sejalan dengan visi besar Salim group. Salim
Group cenderung lebih memilih startup yang memiliki unsur berkaitan dengan
lini bisnisnya agar dapat mendukung eskalasi bisnis existing. Tercatat ada 25
startup yang masuk ke dalam portofolio Salim Group. Startup tersebut
bergerak di berbagai segmen, seperti SaaS, Fintech, Agrikultur, Makanan,
Kecantikan, Edukasi, dan Otomotif. Startup yang masuk kedalam portofolio
juga berkesempatan untuk masuk ke dalam ekosistem digital Salim Group.
6
Dari 25 portofolio startup, mereka bisa saling bersinergi satu sama lain. Pun
demikian dengan seluruh entitas dalam Salim Group itu sendiri. Sebagai
contoh yaitu :
a. Salim Group berinvestasi ke emiten PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
yang merupakan perusahaan data center yang dibangun oleh tokoh
teknologi digital Indonesia, Otto Toto Sugiri.
b. Salim Group berinvestasi di situs belanja iLotte (PT Indo Lotte
Makmur) yang merupakan perusahaan belanja daring patungan antara
Salim Group dan Lotte Group asal Korea Selatan.
2.2.3 Efficiency
Indofood mempunyai beberapa anak perusahaan yang saling terkait satu sama
lain. Indofood mengatur proses produksinya dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat
dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima kelompok usaha strategis
yang saling melengkapi sebagai berikut :
a. Produk Konsumen Bermerek “CBP”
Kegiatan usaha CBP dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, anak perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI. ICBP
merupakan produsen dari beragam produk konsumen bermerek yang mapan
dan terdepan di pasar. ICBP telah memulai kegiatan usaha minuman
non-alkohol dan memperluas portofolio produknya dengan minuman teh dan
kopi siap minum, air minum dalam kemasan, minuman berkarbonasi dan
minuman jus buah.
b. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu
dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
c. Agribisnis
Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim
Ivomas Pratama Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang
mencatatkan sahamnya di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood
Agri Resources Ltd., yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura.
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa
sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan
shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup
pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
IndoAgri juga telah memperluas kegiatan usahanya melalui penyertaan saham
di kegiatan usaha gula di Brasil dan Filipina.
d. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Grup Distribusi
7
merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional
Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan distribusinya yang
luas, Grup ini memastikan ketersediaan produk-produk kami serta pihak ketiga
di seluruh Nusantara. Saat ini, Grup Distribusi memiliki lebih dari 1.100
distribution/stock point di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah dengan
tingkat kepadatan outlet ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga
memungkinkan bagi kami untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi,
mendistribusikan produk-produk secara cepat dan efisien tanpa
mengesampingkan kesegaran produk, serta menerima informasi
perkembangan pasar terkini dengan cepat.
e. Budidaya & Pengolahan Sayuran
Kegiatan usaha budidaya dan pengolahan sayuran dilaksanakan oleh
China Minzhong Food Corporation Limited yang sahamnya tercatat di SGX
dan merupakan perusahaan pengolahan sayuran terintegrasi di Tiongkok.
Sedangkan untuk strategi pemasaran, Produk Indofood banyak
dipromosikan melalui: media elektronik dan cetak yang menarik, papan
billboard di jalan-jalan besar, menjadi sponsor acara, dan mengadakan ajang
lomba membuat jingle untuk indomie.
Sebagai perusahaan yang telah menguasai pangsa pasar lokal, sudah
selayaknya indofood juga menerapkan strategi internasional. Untuk saat ini
indofood juga telah menguasai pasar di Australia, Amerika dan Eropa. Ada
dua strategi internasional yang dilakukan oleh Indofood, yaitu :
1. Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu produk mienya yaitu
Indomie dengan menggunakan cara lisensi (Hunger & Wheelen, 2003:
441) kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia), De United
Food Industries Limited (Nigeria), dan yang terbaru adalah
Indoadriatic Industry (Serbia) yang ketiganya memperoleh hak untuk
menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing.
2. Joint Venture, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di tahun 2005
mencapai kesepakatan dengan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A,
untuk mendirikan perusahaan joint venture (David, 2006:250) yang
bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi
produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor.
2.2.4 Diversity
Kekayaan serta kapitalisasi besar yang dimiliki oleh Salim Group membuat
perusahaan-perusahaan di bawah kepemilikannya semakin gencar dalam melakukan
inovasi dan ekspansi. Kekayaan ini bersumber dari hasil penjualan perusahaan itu
sendiri, IPO, aset dan berbagai investasi yang dimiliki oleh Salim group. Tercatat
dalam data, bahwa salim group memiliki saham di 12 perusahaan berbeda yang telah
melakukan IPO.
Berikut daftar kekayaan dan sumber daya yang dimiliki oleh salim group
a. IPO dan kepemilikan saham di berbagai perusahaan
8
Sebagai langkah menambah sumber daya keuangan perusahaan dan
ekspansi, berbagai perusahaan Salim group salah satunya PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk (ICBP) Sukses melakukan IPO. Kepemilikan salim
group pada indofood sebesar 80,53%. Selain melakukan IPO, Salim group
juga memiliki kepemilikan saham di berbagai perusahaan. bila dirupiahkan
kekayaan Anthoni Salim melalui perusahaannya yang melantai di Bursa Efek
Indonesia (BEI) ataupun kepemilikannya di saham non-afiliasi mencapai Rp
175,32 triliun. Menurut berita yang terbaru, Kini Grup Indofood lewat
Anthoni Salim memiliki saham di perusahaan teknologi PT DCI Indonesia
Tbk (DCII) dengan porsi 11,12% dari yang sebelumnya 3,03%.
b. Sumber Daya Manusia yang besar
Perusahaan salim group yakni indofood menaruh perhatian besar
terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya. Mengingat besarnya skala
perusahaan, tentu tidak mudah mengatur seluruh aset termasuk sumber daya
manusia.itulah mengapa perusahaan ini menempatkan manajemen sumber
daya manusia sebagai salah satu strategi dan kunci utama menuju kesuksesan
kinerja. Saat ini indofood sudah mempekerjakan puluhan ribu karyawan
dengan kondisi dan kompetensi yang bermacam-macam. Indofood terus
melakukan pengembangan dan tak jarang melakukan pelatihan untuk terus
meningkatkan kemampuan karyawannya. berbagai pelatihan itu disesuaikan
dengan kebutuhan dan posisi yang dimiliki oleh karyawan. Program-program
training diberikan tersebut sebagai langkah meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar
dan keuntungan pasar yang semakin kompetitif.
c. Supply chain Management
Untuk mendukung produksi yang besar, maka PT indofood harus
memiliki supply management yang baik dan mendukung. hal tersebut dapat
kita lihat dari jumlah pabrik, gudang, dan fasilitas yang tersebar di seluruh
indonesia
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang kami lakukan terhadap Salim Group, perusahaan keluarga
tersebut termasuk kedalam kategori business resilience karena sudah mampu survive dari
permasalahan besar yang mereka hadapi dan juga sudah menggunakan keempat strategic
resilience yaitu, adaptability, cohesion, efficiency, dan diversity. Salah satu titik balik bagi
Salim Group pada krisis 98 lalu adalah pengambilan keputusan yang tepat dengan menjual
anak perusahaan dan menyisakan Indofood dan Bogasari yang pada saat itu mampu diterima
masyarakat luas dan mampu mengembangkan salim group hingga sekarang. produk produk
yang terus berinovasi dan selalu meningkatkan kualitas dari produk yang dibuat juga
menjadikan salim group dengan mudah menjalin kerjasama dengan perusahaan perusahaan
besar untuk terus memperlebar sayap kekuasaan mereka. selain itu ICBP pada tahun lalu
mengakuisisi PCL sebagai bagian dari langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan
penjualan ekspor, meningkatkan penetrasi pasar, serta mengembangkan jumlah SKU.
Banyaknya strategi yang sudah dilakukan oleh Salim Group tidak heran jika produk mereka
mendapatkan banyak penghargaan dan termasuk ke dalam perusahaan besar di Indonesia
yang produknya dikenal hampir di seluruh Indonesia.
3.2. Saran
Dari semua keadaan dan strategi yang sudah dilakukan oleh Salim Group, kami
memiliki beberapa hal yang mungkin dapat menjadi masukan bagi Salim Group kedepannya
agar tetap dapat agile dan survive dalam menjalankan bisnis keluarga nya, Pertama kami
melihat bahwa Salim Group harus menanamkan nilai nilai pokok pada anggota keluarga guna
mempersiapkan penerus perusahaan di kemudian hari, yang kedua Salim Group bisa
menambah variasi dari produk terigu unggulannya menjadi produk produk jadi yang tentunya
berbahan dasar terigu, kemudian yang terakhir Salim Group bisa terus menambah kerja sama
dengan perusahan perusahaan besar lainnya untuk dapat memasuki ranah digital dan pasar
Internasional.
10
DAFTAR PUSTAKA
Emtek dan Salim Group Kerja Sama Proyek Digital, Mau Bikin Apa Yah?. Available at:
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5679466/emtek-dan-salim-group-kerja-sa
ma-proyek-digital-mau-bikin-apa-yah (Accessed: 6 October 2021).
Kekayaan Grup Salim per Senin (14/6) di pasar saham capai sekitar Rp 175,32 triliun.
Available at:
Kekayaan Grup Salim per Senin (14/6) di pasar saham capai sekitar Rp 175,32 triliun
(kontan.co.id) (Accsseed: 6 Oktober 2021)
Kiprah Grup Salim di Teknologi, dari Data Center ke Internet. Available at:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210901132245-17-272894/kiprah-grup-sali
m-di-teknologi-dari-data-center-ke-internet (Accessed: 6 October 2021).
11