Disusun Oleh:
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan kondisi kurangnya kadar hemoglobin darah
sehingga proses pengikatan oksigen terganggu yang mengakibatkan suplai
oksigen ke seluruh tubuh menurun. lbu hamiI dapat dikategorikan dalam
kelompok yang berisiko mengalami anemia, meskipun umumnya bersifat
‘fisiologis’. Anemia akan terjadi di ibu hamil jika kadar hemoglobinnya
kurang dari 11,0 g/dL. Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah
kesehatan terkait kesehatan ibu dan anak yang penting dan perlu ditangani
yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
disebut “potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu
dan anak). Anemia merupakan kelanjutan dari dampak kurang vitamin dan
mineral yang sering menimbulkan gejala lemah, letih, lesu, pusing. Terkhusus
di Indonesia prevalensi anemia ibu hamil adalah 70% atau 7 dari 10 wanita
hamil menderita anemia serta salah satu negara dengan jumlah penderita
anemia kehamilan terbanyak.Tingginya pravalensinya anemia pada ibu hamil
merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia (Akmila et
al., 2020).
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu dari indikator dalam
mengukur derajat kesehatan pada perempuan. AKI di Indonesia masih tinggi,
jauh di bawah target yaitu sebanyak 305/100.000 Kelahiran hidup (KH),
padahal target dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu
menurunkan AKI sebanyak kurang dari 70/100.000 Kelahiran Hidup (KH).
AKI di Provinsi Jawa Tengah cenderung menurun dari tahun ke tahun, yaitu
pada tahun 2017 sebesar 475 kasus (88,05/100.000 KH), mengalami
penurunan dibandingkan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 602 kasus
(109,65/100.000 KH) dan pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus. Kesehatan
keluarga dan Gizi bahwasanya angka kematian Ibu atau AKI pada periode
tahun 2019 ada sebanyak 15 kasus. Sedangkan jumlah kematian bayi atau
AKB mencapai 155 kasus. Salah satu penyebab AKI terbesar adalah
perdarahan. Penyebab perdarahan antara lain adalah anemia pada kehamilan
(Yunadi et al., 2020)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DEFINISI
1. Anemia
Anemia adalah jumlah hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr/100
ml . Anemia adalah penyakit yang terjadi karena konsumsi zat besi (Fe)
pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Anemia
adalah suatu keadaan dimana jumlah kadar Hb (Hemoglobin), hematokrit,
dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal atau bisa disebut juga
penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi atau jumlah kadar
hemoglobin (Hb) dibawah batas normal [ CITATION wid20 \l 1033 ]
Menurut American Society of Hematology, anemia adalah
menurunnya jumlah hemoglobin dari batas normal sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen dalam jumlah yang cukup
ke jaringan perifer. Anemia ditandai dengan beberapa gejala yaitu sering
lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang dan wajah pucat. Hal ini
dapat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah
terserang penyakit dan mengakibatkan menurunnya aktivitas dan kurang
konsentrasi.
2. Anemia pada kehamilan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin < 10,5 gr%. Anemia kehamilan di sebut “potentional danger
to mother and child” (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam
pelayanan kesehatan [ CITATION Man10 \l 1033 ]
Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
ekonomi utama di seluruh dunia dan berkontribusi terhadap morbiditas
dan mortalitas ibu dan janin. Anemia kehamilan juga bisa memiliki
sekuele jangka pendek dan jauh yang mendalam untuk bayi baru lahir.
B. PENYEBAB
Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi dalam
tubuh. Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi besi karena pada
kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah
merah (eritrosit) meningkat. Namun peningkatan volume plasma terjadi dalam
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi
[ CITATION Har19 \l 1033 ]
B. Pengkajian
Umur : 27 tahun
Suku : Rote
Pendidikan : SMA
Alamat : Bakunase
Keluhan Hamil: pasien mengeluh pusing, sakit kepala, mual, muntah pada
waktu pagi sebelum makan dan sore hari, pasien juga mengeluh badan terasa
lemah saat melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah. Ibu
mengatakan belum pernah menyakit kurang darah dan sebelumnya dan pasien
rutin control kehamilan di fasilitas kesehatan setiap 1 sebulan.
Anggota keluarga yang menderita penyakit kurang darah tidak ada, demikian
juga yang menderita penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes
mellitus.Haid pertama dialami oleh Ny. J.T.P pada umur 13 tahun dengan siklus
28 hari teratur, dan lamanya 5 hari. Dalam sehari pasien ganti pembalut 3x ganti
dalam sehari dengan konsistensi encer, warna merah. Pasien menikah sah pada
tahun 2011 dengan usia perkawinan saat ini 8 tahun. Riwayat kehamilan lalu
yakni, anak ke satu umur kehamilan anak pertama 9 bulan 5 hari, tidak ada
penyulit dalam kehamilan, jenis persalinan normal di tolong oleh bidan, tidak ada
penyulitan dalam persalinan, tidak ada laserasi dan sekarang anak pertama umur 7
tahun. Anak kedua umur kehamilan anak ke dua 9 bulan, tidak ada penyulit dalam
kehamilan, jenis persalinan normal ditolong oleh bidan, tidak ada penyulitan
dalam persalinan, tidak ada laserasi dan sekarang umur anak kedua 4 tahun.
Data keluarga berencana yang diikuti oleh ibu yakni anak pertama lahir ibu
pakai KB suntik dan anak ke dua ibu pakai KB pil dan ada rencana setelah
melahirkan anak ke tiga ibu mau steril, alasan ibu steril karena tiga anak
sudahcukup.
Haid pertama hari terakhir (HTHP) pada tanggal 3 Oktober 2018, sesuai
dengan HPHT pasien dapat tafsiran persalinan (TP) pasien adalah tanggal 30
Juni 2019. Ibu mengatakan saat hamil muda kemarin ibu sering pusing, mual dan
muntah, dan saat hamil tua yang sering dirasakan pusing, sakit kepala, mual,
muntah pada waktu pagi sebelum makan dan sore hari, pasien juga mengeluh
badan terasa lemah saat melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan
rumah dengan tekanan darah 110/70 mmHg, berat badan 54 kg, tinggi badan
156cm, linggar lengan atas 23,5 cm.
1. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2019 pukul
09.00 WITA didapatkan pasien keadaan umum baik, tinggi badan 156 cm,
berat badan 54 kg, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 36,5 0C, nadi
80x/menit, respirasi 18x/menit, lingkar lengan atas ( LILA) 23,5cm.
2. Pemeriksaan penunjang
Data subjektif :-Ibu mengatakan badan terasa lemah saat Kele Intoleransi aktivitas
melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah. mah
Data objektifnya : -Ibu terlihat susah untuk beraktivitas karena an
kehamilan suadah mulai tua, - Hb 6 gr/dl, wajah terlihat pucat, fisik
konjutiva anemis
D. Diagnosa
E. Intervensi
Observasi
Monitor tanda dan gejala perdarahan
Monitor nilai hematocrit/hemoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah
Monitor tanda-tanda vital ortostatik
Monitor koagulasi (mls, prothrombin time (PT), partial
thromboplastin time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin
dan/platelet)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
F. Implementasi
1. Dx 1
o Memoonitor tanda dan gejala perdarahan
o Memonitor nilai hematocrit/hemoglobin sebelum dan setelah
kehilangan darah
o Menjelaskan tanda dan gejala perdarahan
o melakukan peningkatkan asupan cairan untuk menghindari
konstipasi
2. Dx 2
P= pasien di pulangkan
H. Kriteria Hasil
B. Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan adalah sebaiknya anemia
dalam kehamilan bisa mendapat perhatian yang lebih dari kita semua
karena memiliki dampak yang buruk baik bagi ibu maupun janinnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dhonna, A. (2020). hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil
trimester 1 dan 3 di puskesmas gayaman kabupaten mojokerto. hospital
majapahit, Vol 12 No 1.
Fadli, & Fatmawati. (2019). Analisis faktor penyebab kejadian anemia pada ibu
hamil. jurnal kebidanan dan keperawatan 'Aisyiyah, 15 (2) ,137-146.
Hariati, Alim, A., & Thamrin, I. A. (2019). kejadian anemia pada ibu hamil studi
analitik di puskesmas pertiwi kota makssar provinsi sulawesi selatan) .
JIKA (jurnal ilmiah kesehatan), Vol 1 No 1 pp 8-17..
Rimawati, E., Kusumawati, E., Gamelia, E., Sumarah, & Nugraheni, A. S. (2018).
intervensi suplemen makanan untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada
ibu hamil. jurnal ilmu kesehatan masyarakat, 9(3): 161-170.
Akmila, G., Arifin, S., Hayatie, L., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F.,
Mangkurat, U. L., Ilmu, D., Masyarakat, K., Kedokteran, F., Mangkurat, U.
L., & Mangkurat, U. L. (2020). Hubungan faktor sosiodemografi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kelayan Timur. Jurnal
Homeostasis, 3(1), 201–208.
Hutahaean, N., Asriwati, A., & Hadi, A. J. (2020). Analisis Faktor Risiko Anemia
pada Ibu Hamil di Klinik Pratama Martua Sudarlis Medan. PROMOTIF:
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 185–192.
Syarfaini, Alam, S., Aeni, S., Habibi, & Noviani, N. A. (2019). Faktor Risiko
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sudiang
Raya Kota Makassar. Al-Sihah: Public Health Science Journal, 11(2), 143–
155. http://103.55.216.56/index.php/Al-Sihah/article/view/11923/7755