Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2021
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI EVOLUSI
Masa Pra-Darwin
Charles Robert Darwin adalah seorang naturalis dan ahli geologi Inggris,
Ia paling dikenal untuk kontribusinya kepada teori evolusi, dan dijuluki sebagai
Bapak Evolusi, walapun sebenarnya gagasan evolusi pertama kali bukan
diperkenalkan oleh Darwin, tetapi kita dapat menelusurinya hingga zaman Yunani
kuno. Berdasarkan literature yang dibaca, yaitu menurut Taufik, (2019, p. 100)
Pertama kali pemikiran teori evolusi dipopulerkan oleh Thales (600 SM), yang
menyatakan air adalah induk asal usul serta sumber adanya sesuatu. Anaximander
(611–547 SM), menyatakan makhluk hidup berasal dari lumpur yang dipanasi
oleh sinar matahari. Phytagoras (570 - 496 SM), Xantus (kira-kira 500 SM) dan
Empedocles (490 - 430 SM) juga membicarakan isu yang sama dalam tulisan-
tulisan mereka. Aristoteles (384–322 SM), menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati (Abiogenesis), Heraklitus, menyatakan bahwa segala
sesuatu dirubah menjadi bentuk baru. Hal tersebut menjadi tonggak sejarah
perkembangan teori evolusi.
Pada tahun 1726, ada seorang ahli geologi Skotlandia, juga dikenal
sebagai naturalis, ahli kimia dan ahli pertanian bernama James Hutton. Ia dijuluki
sebagai Bapak Geologi Modern karena teorinya tentang ilmu geologi dan waktu
geologi. Dalam bidang meteorologi, Hutton telah lama mempelajari atmosfir.
Pada tulisannya yang berjudul Theory of the Earth, di dalamnya mengandung
sebuah Theory of Rain. Hutton juga menyumbangkan pikirannya dalam bidang
evolusi, dimana dia berpendapat bahwa seleksi alam terjadi karena dipengaruhi
oleh mekanisme yang terjadi pada makhluk hidup. Ide-ide Hutton dalam berbagai
bidang terutama geologi dituangkan dalam buku Charles Lyell (1797) yang
berjudul Principals of Geology, Ia merupakan ahli geologi terkemuka pada masa
Darwin, yang memadukan teori gradualisme Hutton dalam suatu teori yang
dikenal dengan nama Uniformitarianisme (keseragaman), kemudian buku yang
ditulis Lyell memberikan banyak masukan untuk Charles Darwin antara lain, jika
perubahan geologis merupakan akibat dari kerja yang lambat dan terus menerus,
bukan akibat dari kejadian yang tiba-tiba, bumi ini pasti sudah sangat tua lebih
dari 6000 tahun seperti yang dinyatakan oleh banyak ahli teologi berdasarkan
petunjuk dari kitab Injil. Proses yang sangat lambat tetapi sangat halus yang
bertahan selama periode waktu yang sangat panjang dapat menyebabkan
perubahan yang cukup besar [CITATION Isk08 \p 12 \l 1033 ].
Masa Darwin
Teori Evolusi Darwin-Wallace
Kesimpulan 3: Kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan
bereproduksi ini akan mengakibatkan suatu perubahan secara bertahap dalam
suatu populasi dan sifat-sifat menguntungkan akan berakumulasi sepanjang
generasi.
Teori Genetika
Masa Pasca-Darwin
Kontradiksi antara teori evolusi Darwin melalui seleksi alam dengan karya
Mendel disatukan pada tahun 1920-an dan 1930-an oleh biologiawan evolusi
seperti J.B.S. Haldane, Sewall Wright, dan terutama Ronald Fisher, yang
menyusun dasardasar genetika populasi. Hasilnya adalah kombinasi evolusi
melalui seleksi alam dengan pewarisan Mendel menjadi sintesis evolusi modern
[CITATION Mei17 \p 68 \l 1033 ].
Bukan hanya Genetika dan Evolusi saja yang saling menunjang, tetapi
semua cabang ilmu biologi dapat menjelaskan fenomena evolusi. Pernyataan ini
didukung oleh sebagian besar ahli biologi pada waktu itu. Theodozius
Dobzhansky, ahli genetika, berjasa merangkum begitu banyak fenomena evolusi
dari berbagai macam disiplin biologi. Ahli-ahli lain yang terlibat dalam
pengembangan teori evolusi pasca Darwin antara lain, Morgan, yang melakukan
pengamatan terhadap fenomena kerja gen pada lalat buah (Drosophila
melanogaster), Mayr & Darlington, seorag ahli taksonomi sistematik &
zoogeografi burung, menemukan fenomena evolusi yang baru, Simpson, ahli
Paleontologi [ CITATION Cam03 \l 1033 ].
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., Jane, B. R., & Nitchel, L. G. (2003). Biologi: Edisi Kelima Jilid.
2. Jakarta: Erlangga.
Gamlin, L. (2000). Jendela Iptek; Evolusi. Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Gould, S. J. (2002). The Structure Of Evolutionary Theory. London: The Belknap
Press Of Harvard University Press.
Helmi. (2017). EVOLUSI ANTAR SPECIES (LELUHUR SAMA DALAM
PERSPEKTIF PARA PENENTANG). Jurnal Ilmiah Multi Sciences,
IX(2), 83-93.
Iskandar, D. T. (2008). Evolusi. Jakarta: UT Press.
Kimball, J. W. (1999). Biologi. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Luthfi , M. J., & Khusnuryani, A. (2005). Agama dan Evolusi: Konflik atau
Kompromi? Kaunia, I(1), 1-19.
Meilinda. (2017). TEORI HEREDITAS MENDEL: EVOLUSI ATAU
REVOLUSI (KAJIAN FILSAFAT SAINS). JURNAL PEMBELAJARAN
BIOLOGI, 4(1), 62-70.
Ristasa, R. (2017). Modul Mata Kuliah Evolusi. Jakarta: Pustaka Reka Cipta.
Sidharta, V. M. (2014). Resensi buku on the origin of species (oxford world‘s
classics). Journal of medicine, 13(2), 158-160.
Taufik, L. M. (2019). TEORI EVOLUSI DARWIN: DULU, KINI DAN NANTI.
Jurnal Filsafat Indonesia, 2(3), 98-102.