Anda di halaman 1dari 7

Pengukuran Kecepatan Transpirasi

Measure the Speed of Transpiration


Raissya Adinda
Raissyaadinda.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Transpirasi adalah kehilangan air pada tumbuhan melalui daun dalam bentuk uap air. Daun
merupakan salah satu organ yang penting bagi tumbuhan. Daunbanyakmengalamiperubahan
lingkungan antara lain cahaya matahari, kecepatan angin, temperatur, curahhujan dan kelembaban.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan transpirasi pada tumbuhan dalam mL air per
cm2 luas daun. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan langsung
terhadap objek yang akan diamati dengan menggunakan preparat tangkai tumbuhan jambu biji
(Psidium guajava) dan diukur dengan menggunakan patometer sederhana. Hasil yang diperoleh
pada praktikum ini kecepatan total daun jambu biji yang mengalami transpirasi adalah 63 x 10-4
m/s. Sedangkan luas daun atas adalah 29, 38 cm2, luas daun tengah 43,41 cm 2, luas daun bawah
0,0038 m2.
Kata kunci: transpirasi, daun, stomata, kecepatan

Abstract
Transpiration is the loss of water in plants through leaves in the form of water vapor. Leaves
are one of the important organs for plants. Leaves experience many environmental changes,
including sunlight, wind speed, temperature, rainfall and humidity. This practicum aims to
determine the transpiration rate of plants in mL of water per cm2 of leaf area. This practicum is
carried out by using the direct observation method of the object to be observed using a guava plant
stalk (Psidium guajava) preparation and measured using a simple pathometer. The results
obtained in this practicum that the total velocity of guava leaves undergoing transpiration is 63 x
10-4 m / s. While the upper leaf area was 29.38 cm2, the middle leaf area was 43.41 cm2, the
lower leaf area was 0.0038 m2.
Key words: transpiration, leaves, stomata, velocity

1
Raissya Adinda: PengukuranKecepatanTranspirasi

Pendahuluan banyak air dan mineral dari dalam tanah.


Transpirasi terjadi akibat kehilangan air Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar
dari permukaan tanaman, salah satu penyebab akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Di
yang mempengaruhi transpirasi tanaman daerah dataran rendah, kelembabannya adalah
adalah suhu. Transpirasi tanaman dipengaruhi lebih tinggi dibandingkan dengan dataran
oleh kadar CO2, cahaya, suhu, aliranudara, tinggi (Raharjeng, 2015, p).
kelembaban dan ketersediaan air tanah.
Metode dan Cara Kerja
Peningkatan suhu akan menyebabkan
Waktu dan Tempat
peningkatan transpirasi tanaman (Sugiarto,
Pratikuminidilakukanpada tanggal 25
2020).
Maret 2021, pukul 11.40-13.20 WIB.
Laju transpirasi tanaman sangat
DiLaboratorium Biologi Fakultas Keguruan
beragam dan dipengaruhi oleh banyak faktor,
dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
oleh karena itu pengukuran laju transpirasi
pada kondisi lingkungan yang tidak terkontrol Target/Subjek/Populasi/Sampel
dengan baik akan menjadi sangat rumit. Pada pratikum ini targetnya untuk
Pengukuran transpirasi memerlukan alat yang mengetahui kecepatan terjadinya transpirasi.
bekerja berasaskan pada metode poorometer Pratikum ini dilaksanakan oleh mahasiswa
berkuvet atau dengan metode lisieter pendidikan biologi angkatan 2018 dengan
gravimetrik atau dengan metode aliran digunakan batang tumbuhan jambu biji
bahang(Setiawan, 2015, p.107). (Psidium guajava).
Respon tanaman terhadap cekaman
Prosedur
kekeringan diawali dengan respon fisiologis
Langkah yang pertama yang dilakukan
berupa pengurangan laju transpirasi untuk
pada praktikum ini adalah disiapkan potongan
mengurangi kehilangan air dengan cara
tanaman dan dipasang dalam patometer yang
menutup stomata, mengurangi jumlah
telah terisi air. Kemudian dibuatkan
stomata, dan penurunan luas permukaan daun
gelembung dan diukur laju kecepatan
dengan penggulungan daun. Oleh karena itu,
gelembung tersebut selama 5 menit sekali
perlu dilakukan penelitian terhadap karakter
dalam durasi 30 menit.
morfologi dan karakter fisiologis pada
tanaman seperti analisis luasdaun dan indeks Data Instrumen dan Tehnik Pengumpulan
stomata untuk mengetahui responnya terhadap Data
cekaman kekeringan dan tanpa kekeringan Data dikumpulkan berupa data
(Violita, 2017). kualitatif, dan data yang dikumpulkan serta
Daun merupakan organ pokok pada didapatkan dengan pengamatan langsung pada
tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk preparat yang sedang di praktikumkan.
pipih bilateral, berwarna hijau, dan
TehnikAnalisis
merupakan tempat utama terjadinya
Data yang dikumpulkan di analisis
fotosintesis. Berkaitan dengan itu, daun
secara langsung dengan melakukan
memiliki struktur mulut daun yang berguna
pengamatan pada preparat telah disiapkan
untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air
sebelumya. Kemudian Digambar dan diberi
dari daun kealam sekitar dan sebaliknya
keterangan di setiap gambar.
(Papuangan, 2014).
Laju transpirasi dipengaruhi oleh Hasil dan Pembahasan
kelembapan udara. Jika kelembapan udara Berdasarkan praktikum yang telah
rendah maka transpirasi akan meningkat. Hal dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa daun
ini memacu akar untuk menyerap lebih merupakan bagian utama dari tanaman yang

2
Raissya Adinda: PengukuranKecepatanTranspirasi

secara langsung berinteraksi dengan udara tergantung dnegan temperatur dan


sekitar, sehingga kondisi udara di sekitar daun kelembaban udara, apabila tumbuhan
tersebut langsung mempengaruhi aktifitas dikelilingi oleh kelembaban udara, yang
fisiologis daun tersebut. Proses transpirasi relatif tinggi, difusi uap air dalam rongga
juga terjadi di daun tepatnya di stomata daun. intraseluler air transpirasi akan menurun.
Stomata pada daun ini tidak hanya buhan dalam bentuk uap air ke atmosfer.
dipengaruhi oleh pencemaran udara saja tetapi
juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan lainnya seperti intensitas cahaya,
suhu dan kelembaban (Munir, 2019).
Kekurangan air di dalam jaringan
tanaman dapat disebabkan oleh kehilangan air
yang berlebihan pada saat transpirasi melalui
stomata. Selain itu stomata juga berperan
penting sebagai alat untuk adaptasit anaman
terhadap cekaman kekeringan. Pada kondisi
cekaman kekeringan maka stomata akan
menutup sebagai upaya untuk menahan laju
transpirasi (Maftukhah, 2018). Gambar 1. Gambar 1. Mengukur kecepatan
Kelembaban merupakan kandungan transpirasi.
total uap air di udara. Kelembaban udara akan
berpengaruh terhadap laju penguapan atau Berdasarkan pengamatan ini dapat
transpirasi. Jika kelembaban rendah, lajutran dilihat bahwa kecepatan transpirasi yang
spirasi meningkat sehingga penyerapan air dilakukan pada tumbuhan biji jambu sangat
dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu berpengaruh pada laju transpirasi. Semakin
akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk luas permukaan daun, maka semakin besar
pertumbuhan tanaman. Agar tanaman dapat pula laju transpirasi yang terjadi pada
tumbuh dengan baik, maka diperlukan tmubuhan tersebut.
kelembapan yang tinggi dan tidak banyak Berdasarkan praktikum yang telah
terjadi penguapan sehingga ketersediaan air di dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut.
sekitar tanaman tetap terjaga (Sujadi, 2019).
Tabel 1. Data hasil pengamatan mengukur
Transpirasi pada tanaman dipengaruhi
kecepatan transpirasi
oleh intensitas cahaya. Intensitas cahaya yang
tinggi akan mengakibatkan kadar air dalam Rumus m/s Hasil
jaringan dan kadar air tanah menurun karena s 0,06 m 0,0002 m/s
V 1= V 1=
tingginya transpirasi. Kondisi intensitas t 300 s 2 x 10-4
cahaya rendah menyebabkan kadar air tanah s 0,05 m 0,00017 m/s
V 2= V 2=
dan jaringan memadai, sehingga proses t 300 s 17 x 10-5
transpirasi dalam tanaman tidakmeningkat s 0m 0
V 3= V 3=
(Anni, 2013). Laju transpirasi secara nyata t 300 s
mulaimenurun pada kadar lengas tanah 60 % s 0,01 m 0,00003 m/s
V 4= V 4=
kapasitas lapangan sebesar 25,55% dan tidak t 300 s 3 x 10-5
berbeda nyata dengan kadar lengas tanah (40 s 0,04 m 0,00013 m/s
V 5= V 5=
dan 20 %) (Permanasari, 2013) t 300 s 13 x 10-5
Berdasarkan hasil pengamatan dapat s 0,03 m 0,0001 m/s
V 6= V 6=
diketahui bahwa kecepatan transpirasi t 300 s 1 x 10-4

3
Raissya Adinda: PengukuranKecepatanTranspirasi

Vtotal= V1+V2+V3+V4+V5+V5+V6=
(2 x 10-4 )+ (17 x 10-5)+ (0) + (3 x 10-5)+ (1 x Simpulan dan Saran
10-4)=63 x 10-4 m/s Simpulan
Berdasarkan data diatas, menunjukkan Transpirasi adalah kehilangan air
bahwa setelah dilakukan perhitungan, maka pada tumbuhan melalui daun dalam bentuk
didapatkan bahwa laju transpirasi tanaman uap air. Daun merupakan salah satu organ
jambu biji pada 5 menit pertama adalah 0,06 yang penting bagi tumbuhan. Proses
m, 5 menit kedua 0,05 m, 5 menit ketiga 5 transpirasi terjadi melalui daun yaitu di
menit keempat 0,01 m, 5 menit kelima 0,04 stomata didaun. Transpirasi di pengaruhi oleh
m, 5 menit keenam 0,03 m. Sehingga beberapa faktor yaitu cahaya matahari,
diperoleh kecepatan total adalah 63 x 10-4 m/s kelembaban, suhu udara, kecepatan angin dan
curah hujan. Kecepatan transpirasi dapat
Untuk mengetahui luas daun jambu biji dihitung mnggunakan rumus yaitu jarak per
yang melakukan trasnspirasi dapat waktu diperoleh kecepatan total adalah 63 x
mengunakan prhitungan luas daun berikut. 10-4 m/s. Selanjutnya luas daun jambu biji
yang melakukan transpirasi dapat diukur
Atas = P x 1 (0,67) dengan PxLx konstanta (0,67). Kontanta
berguna melengkapi kemunginan luas yang
= 10,2 x 4,3 (0,67)
tidak terhitung disebabkan bentuk daun yang
= 43,86 (0,67) berbeda-beda.
= 29, 38 cm2
Saran
= 0,0029 m2 Sebelum melakukan penelitian, kita
Tengah = p x 1 (0,67) sebagai mahasiswa hendaknya harus
menguasai materi agar mudah saat melakukan
= 12 x 5,4 (0,67)
penelitian
= 64,8 (0,67)
= 43,41 cm2 Daftar Pustaka
Anni, I. 2013. Pengaruh Naungan Terhadap
= 0, 0043 m2 Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Bawang Daun (Allium fistulosum L.) di
Pangkal = p x 1 (0,67) Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal
= 12, 5 x 4,6 (0,67) Akademika Biologi, 2:3, 31-40.
Munir, A. 2019. Studi Morfologi Stomata
= 57,5 (0, 67) Daun Glodokan (Polyalthia
longifoliaSonn) pada Lingkungan
= 38,52 cm2
Berbeda. Bionature, 20:2, 109-115.
= 0,0038 m2 Papuangan, N. 2016. Jumlah dan Distribusi
Stomata Pada Tanaman Penghijauan
diKota Ternate. Bioedukasi, 3:1, 287-
Tabel diatas menjelaskan cara mencari 292.
luas daun jambu biji yang melakukan Permanasari, I. 2013. Kajian Fisiologi
transpirasi. Luas daun harus dikali dengan Perbedaan Kadar Lengas Tanah dan
kostanta karena melengkapi kemunginan luas Konsentrasi Giberelin Pada
Kedelai. Jurnal Agroteknologi, 4:1, 31-
yang tidak terhitung disebabkan bentuk daun
39.
yang berbeda-beda. Sehingga luas daun atas Raharjeng, A. 2015. Pengaruh FaktorAbiotik
adalah 29, 38 cm2, luas daun tengah 43,41 Terhadap Hubungan Kekerabatan
cm2, luas daun bawah 0,0038 m2.

4
Raissya Adinda: PengukuranKecepatanTranspirasi

Tanaman Sansevieriatri fasciata


L. Jurnal Biota, 1:1, 33-41.
Setiawan, A. 2015. Hubungan Kemampuan
Transpirasi dengan Dimensi Tumbuh
Bibit Tanaman Acacia decurrens
Terkolonisasi Glomus etunicatum dan
Gigaspora margarita. J. Silvikultu
rTropika, 6:2, 107-113.
Sugiarto, A. 2020. Pemodelan Pengaruh
Peningkatan Suhu Udara Terhadap Laju
Transpirasi Bibit Lansium domesticum
CorrM enggunakan Metode
Potometer Sriwijaya Bioscientia, 1:1,
30-35.
Sujadi, H. 2019. Smart Greenhouse
Monitoring System Based on Internet
of Things. J-Ensitec, 6:1, 371-377.
Suli, A. 2019. Analisis Laju Pembukaan
Stomata Pada Tanaman Padi (Oryza
sativa l.) Verietas Lokal dan Padi
Unggul Dengan Budidaya System of
Rice Intensification (SRI) (Doctoral
dissertation,Universitas Gadjah Mada).
Widianti, P. 2017. Luas dan Indeks Stomata
Daun Tanaman Padi (Oryza sativa L.)
Varietas Cisokan dan Batang Piaman
Akibat Cekaman Kekeringan. Jurnal
Bioscience, 1:1, 77-86.

Anda mungkin juga menyukai