Anda di halaman 1dari 8

CONTOH SOAL

UJIAN AKHIR SEMESTER


HUKUM AGRARIA
Petunjuk :
• Jawablah secara singkat dan tepat, tidak berbelit-
belit dan berurutan sesuai nomor pertanyaan.
• Hanya diperkenankan membuka Peraturan
Perundang-undangan/Himpunan Peraturan yang
bersih dari catatan-catatan dan tidak dalam bentuk
soft copy untuk menghidari kecurangan namun
dilarang saling pinjam-meminjam selama ujian
berlangsung.
• Lembar soal dilampirkan ke dalam lembar
jawaban.
• Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian, tidak akan
diberikan ujian susulan.
I. Penerapan Teori
Kasus:
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan akan susu dan keju
yang semakin meninkat di dalam negeri serta permintaan dari
luar negeri, PT. Susu Murni Pangalengan bermaksud akan
membangun petenakan sapi perah. Untuk keperluan tersebut
dana yang diperlukan cukup besar sehingga PT. Susu Murni
Pangalengan mencari investor yang akan dapat
membantunya dalam menjalankan usahanya nanti. Kemudian
ada investor dari Selandia Baru yang berminat dan akhirnya
sepakat untuk membentuk perusahaan patungan (joint
venture) yang akan membangun peternakan sapi perah
tersebut dengan nama PT. Diary Farm Indonesia (PT. DFI).
Lokasi yang akan dijadikan peternakan sapi perah tersebut
telah dipilih di Desa Pengalengan, Kabupaten Bandung,
Propinsi Jawa Barat seluas 10 hektar.
Pertanyaan:
1. a. Menurut hukum yang berlaku, izin apa yang harus
diperoleh PT. DFI sebelum melakukan perolehan tanah di
lokasi tersebut? Apa dasar hukumnya?
b. Siapa yang berwenang menerbitkan izin tersebut dan
berikan dasar hukumnya ?

2. Jelaskan prosedur yang tepat menurut hukum yang harus


dilakukan agar PT. DFI dapat menguasai secara sah tanah-
tanah berikut dan berikan dasar hukumnya:
a. Tanah Hak Milik kepunyaan Mang Kabayan seluas
5.000m2?
b. Tanah Hak Guna Bangunan PT. Pangalengan Jaya seluas
3,5 hektar?
c. Tanah Negara eks perkebunan teh seluas 6 hektar?
3. Dalam rangka perolehan tanah di lokasi tersebut, menurut hukum yang
berlaku:
a. Bolehkah PT. DFI membeli tanah Hak Milik Mang Kabayan dan apa
alasannya?
b. Bolehkah PT. DFI menempuh upaya pencabutan hak dan apa
alasannya? Berikan dasar hukumnya!

4. a. Hak atas tanah apa yang paling tepat untuk keperluan tersebut dan
berapa lama jangka waktu haknya? Apa dasar hukumnya?
b. Instansi pertanahan mana yang berwenang memberikan hak atas
tanah sesuai luas tanahnya?
c. Jika PT. DFI akan membangun pabrik pengolahan susu dan keju di
lokasi tersebut, apakah harus mengajukan hak baru dan apa
alasannya?
d. Jika PT. DFI akan membangun pabrik pengolahan susu dan keju di
Kabupaten Subang, apakah harus mengajukan hak baru? Hak atas
tanah apa dan berapa lama jangka waktunya?
5. PT. DFI memperoleh Kredit Modal Kerja dari Bank Jabar Cabang Utama Bandung dalam
rangka pembangunan pabrik pengolahan susu di Kabupaten Subang dengan jaminan
berupa Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan pabrik susu. Perjanjian kreditnya telah
dibuat di hadapan Notaris Mila Karmila, SH, di Jalan Sunda No. 115 Bandung.
a. Asas apa yang dikenal oleh Hukum Tanah Nasional yang memungkinkan pembedaan
obyek yang dibebani Hak Tanggungan yaitu tanah dan bangunan pabrik susu dalam
kasus ini?
b. Dimana harus dilakukan pemberian Hak Tanggungan oleh PT. DFI sesuai kasus di
atas? Untuk memenuhi syarat apa?
c. Apa tanda buktinya telah dilakukan pemberian Hak Tanggungan?
d. Dimana harus dilakukan pendaftaran Hak Tanggungan tersebut? Untuk memenuhi
syarat apa?
e. Apa tanda bukti lahirnya Hak Tanggungan yang diberikan PT. DFI kepada bank? Terdiri
dari apa saja bukti hak tersebut?
f. Jika pada tanggal 24 Mei 2007 PT. DFI dan Bank menandatangani Akta Pemberian
Hak Tanggungan (APHT) dihadapan Fitri Wiriaatmadja, SH, PPAT di Kabupaten
Subang, pada tanggal berapa Hak Tanggungan lahir secara hukum? (dengan asumsi
bahwa berkas diterima lengkap oleh Kantor Pertanahan setempat dalam jangka waktu
maksimum yang ditentukan oleh ketentuan perundang-undangan dan dengan catatan
bahwa hari kerja di Kabupaten Subang dalam satu minggu adalah enam hari)
g. Bagi bank pemegang Hak Tanggungan, kewenangan apa yang dimilikinya dari lahirnya
Hak Tanggungan tersebut?
II. Pengetahuan Teori
1. Uraikan pengertian terkait dengan rumah susun berikut ini:
a. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
b. Satuan Rumah Susun
c. Tanah Bersama
d. Bagian Bersama, apa saja contohnya?
e. Benda Bersama, apa saja contohnya?
f. Roya Parsial

2. a. Apa yang dimaksud dengan “rechtsverwerking” di dalam PP Nomor 24 Tahun


1997? Apa hubungannya dengan sistem publikasi pendaftaran tanah yang
dianut Negara Republik Indonesia menurut PP Nomor 24 Tahun 1997?
b. Uraikanlah perbedaan tujuan dari fiscaal kadaster dengan legal cadaster
dalam rangka pendaftaran tanah!
c. Tujuan pendaftaran manakah yang sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun
1997? Sebutkan dasar hukumnya di dalam PP Nomor 24 Tahun 1997!
3. a. Apakah yang dimaksud jual beli tanah menurut
hukum tanah nasional? Sebutkan syarat sahnya
jual beli menurut hukum tanah nasional! Berikan
dasar hukumnya (yurisprudensinya)!
b. Apa fungsi pendaftaran tanah dalam rangka jual
beli tanah?
c. Apa fungsi pendaftaran tanah dalam rangka
permohonan hak?
d. Apa fungsi pendaftaran tanah dalam rangka
pendaftaran Hak Tanggungan?

Anda mungkin juga menyukai