KELOMPOK 5 :
FATIMAH SAHRA (A.19.11.011)
IRNA WATI (A.19.11.018)
JUSRIANI (A.19.11.021)
NURKHALIZAH (A.19.11.036)
YUSNIAR (A.19.11.048)
NIRNA NINGSI (A.19.11.049)
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. H (L/P)
Umur : 20 tahun
Status Perkawinan : belum kawin
Pekerjaan : mahasiswa
Tanggal Pengkajian : 30 oktober 2021
Pendidikan : SMA
Jumlah Anak : -
Informan : orang tua pasien
II. ALASAN MASUK
Karena pasien mencoba untuk mengiris pergelangan tangannya dan tidak sadarkan diri.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Masalah keperawatan
Hubungan keluarga
Gejala
Riwayat pengobatan
Masalah keperawatan
Masalah keperawatan :
1. TTV : TD : N: S : P:
2. Ukur : BB : kg TB : cm
3. Keluhan fisik : Ya
Tidak
Masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Jelaskan : ny. H memiliki orang tua yang tidak ingin dikecewakan dan pasien ingin
seperti kedua saudaranya.
Masalah keperawatan : Resiko Bunuh Diri
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : -
b. Identitas : -
c. Peran : Nn. H merasa bodoh dan menyusahkan orang tuanya yang sudah menaruh
harapan besar untuk bisa sekolah di perguruan tinggi negeri seperti kedua kakaknya.
d. Ideal diri : Nn. H merasa tidak kuat lagi melanjutkan hidup karena selalu gagal dalam
mengikuti SNMPTN
e. Harga diri: Nn. H merasa tidak kuat lagi melanjutkan hidup karena selalu gagal
dalam mengikuti SNMPTN. Nn. H merasa bodoh dan menyusahkan orang tuanya
yang sudah menaruh harapan besar untuk bisa sekolah di perguruan tinggi negeri
seperti kedua kakaknya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : orang tua dan saudaranya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
Masalah keperawatan
Tidak rapi
Jelaskan:
Masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Inkoherensi
Lambat
Membisu
Jelaskan
Masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasem
Tremor
Kompulsif
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Nn. H merasa tidak kuat lagi melanjutkan hidup karena selalu gagal dalam
mengikuti SNMPTN. Nn. H merasa bodoh dan menyusahkan orang tuanya yang sudah
menaruh harapan besar untuk bisa sekolah di perguruan tinggi negeri seperti kedua
kakaknya.
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah keperawatan
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Defensive
Curiga
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu/Penciuman
Jelaskan :
Masalah keperawatan:
8. Isi pikir
Obsesi
Phobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Pikiran magis
Waham :
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistic
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
9. Proses Pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi waktu
Disorientasi orang
Disorientasi tempat
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
11. Memori
Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Mudah beralih
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Jelaskan :
Masalah keperawatan:
Bantuan Minimal
Bantuan Total
2.BAB / BAK
Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
3. Mandi
Bantuan Minimal
Bantuan Total
4.Berpakaian / Berhias
Bantuan Minimal
Bantuan Total
6. Penggunaan Obat
Bantuan Minimal
Bantuan Total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem Pendukung
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Mencuci Pakaian
Pengaturan Keuangan
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan
Masalah keperawatan :
Diagnosis medik :
Terapi medik :
Lampiran 2
ANALISA DATA
Data objektif :
Data objektif :
Lampiran 3
FORMAT PERENCANAN KEPERAWATAN
( NURSING CARE PLAN )
Nama Klien : Ny. H
Ruangan : Melati
Lampiran 4
DAFTAR PRIORITAS
MASALAH KEPERAWATAN
Lampiran 6
Kamis, 30-oktober-2021
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
Kondisi emosi stabil Nn. H merasa tidak kuat lagi melanjutkan hidup karena selalu
gagal dalam mengikuti SNMPTN. Nn. H merasa bodoh dan menyusahkan orang
tuanya yang sudah menaruh harapan besar untuk bisa sekolah di perguruan tinggi
negeri seperti kedua kakaknya. Dan juga klien mencoba untuk mengiris pergelangan
tanganya dan tidak sadarkan diri.
2. Diagnosis/Masalah Keperawatan: Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan:
TUM : Klien tidak mencederai, diri, orang lain, dan lingkungan
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tuk 2 : Klien dapat mengenal bahaya resiko bunuh diri
Tuk 3 : Klien dapat mengontrol diri agar tidak terjadi resiko bunuh diri
4. Tindakan keperawatan.
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
b. Observasi tingkah laku klien terkait dengan resiko bunuh diri dan diskusikan
dengan klien mengenai isi, waktu, frekuensi resiko bunuh diri, situasi yang
menimbulkan halusinasi, hal yang dirasakan jika berhalusinasi, hal yang
dilakukan untuk mengatasi, serta dampak yang dialaminya.
c. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika klien ingin
melakukan percobaan bunuh diri .
d. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya rasa ingin bunuh diri
e. Bantu klien memilih satu cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
B. Strategi Pelaksanaan
Kasus: Nn. H (20 tahun) dirawat di IGD RS L karena mencoba untuk mengiris
pergelangan tangannya dan tidak sadarkan diri. Setelah kondisi emosi stabil dan dapat
diwawancara, perawat mendapatkan data bahwa Nn. H merasa tidak kuat lagi
melanjutkan hidup karena selalu gagal dalam mengikuti SNMPTN. Nn. H merasa bodoh
dan menyusahkan orang tuanya yang sudah menaruh harapan besar untuk bisa sekolah di
perguruan tinggi negeri seperti kedua kakaknya.
Orientasi:
Perawat : Assalamualikum …….“Selamat pagi dek, nama saya nurse nurkhalisah ade
bisa panggil saya kakak lisa, atau nurse lisa , kalau sya boleh tau nama ade siapa?
Perawat :“Bagaimana perasaan ade hari ini? Bagaimana dengan tidurnya semalam?”
Klien : “ sya bisa tidur, Perasaan saya masih belum bisa menerima kegagalan saya
karena tidak lulus (sambil berkaca-kaca dan menunduk)
Perawat : “Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang selalu
membuat ade merasakan tidak bisa menerima semua yang terjadi? ade maunya
dimana biar ade ini bisa nyaman ya sya ingin meminta waktunya ade, Bagaimana
kalau 20 menit bisakan ade ? ”
Kerja:
Perawat :“baik dek,tidak perlau merasa sungkan untuk bercerita apa yang manjadi
masalah ade sekarang ya agar sakiranya ade bisa lebih legah ( sambil memegang
pundak klien )
Perawat : Berapa kali sehari ade bisa mengalami hal seperti ini? Apakah ade tidak
bisa mengalihkan pemikiran ade ?
Klien: tidak bisa nurse karena sya selalu merasa tidak pantas sebagai seorang anak
yang tidak mampu membahagikan orang tua sya. Sya selalu memikirkanya hamper
setiap hari
Perawat : “Saya mengerti perasaan adek karena sya juga seorang anak tetapi
alangkah baiknya ketika ade tidak bisa menerima keadaan seperti ini adek harus bisa
memotivasi diri ade bukan hanya karena ujian kelulusan ini yang mempu
mencerahkan masa depannya ade
Klien : iya kk
Perawat : ade bisa kan mendaftar di tempat lainyya di mana pun pendidikan dan
universitasnya itu tidak menjamin apa kedepannya yang penting adek tulus untuk
menuntut ilmu
Klien : iya kk,tapi sya selalu kefikiran dan saya tidak tau ingin melakukan apa ketika
sya memikirkan hal ini
Perawat : mohon maaf ya dek Apakah dengan cara mengiris pergelagan tangan dan
ingin bunuh diri semua bisa terselesaikan dek? Bagaimana kalau kita belajar cara-
cara untuk mencegah ,Agar itu tidak muncul dan juga ade bisa menjadi jauh lebih
baik lagi dek ?”
Klien : krna saya selalu malu kk, karena selalu gagal dan tidak bisa seperti ke2
kakak sya, bagimana sya bisa mengontrol ini semua kakak.
Perawat: begini dek, ade ketika ingin melalukan hal-hal yang yang bisa
membahayakan ade dan merugikan ade,jika ada pemikiran seperti itu ade baiknya
lebih baik melakukan kegiatan yang positif agar hal-hal yang bisa merugikan ade itu
tidak terjdi
Perawat : ade bisa memulai misal pagi hari setelah ade sholat subuh ade bisa
mengunakan waktu ade untuk mengaji setelah itu melalukan pekerjaan rumah dan
siang harinya bisa melakukan kegiatan membaca buku dan kegiatan lainnya hingga
malam hari juga
Terminasi
Perawat : baiklah dek karena kita dibatasi oleh waktu, bagaimana perasaan ade
setelah berbincang –bincang?
Klien : iya kk makasih banyak insyallah sya akan melakukannya, perasaan sya sangat
baik kk
Perawat : baiklah deh Sampai ketemu nanti ya selamat siang dek makasih waktunya
Perawat: assalamualikum
K : iya nurse
K: iya kak
P : baiklah dek karena P: Suara jelas, tetap P: Perawat K: Klien mencoba Kemampuan klien
kita dibatasi oleh tersenyum sikap merasa senang memahami menentukan
waktu, bagaimana terbuka atas kemampuan perawat tempat dan waktu
perasaan ade setelah klien interaksi
K: Memandang
berbincang - bincang? menyepakati menunjukkan
perawat, wajah
kontrak dan kemampuan klien
K : iya kak makasih tampak lebih rileks
menentukan dalam penilaian
banyak insyallah sya
waktu dan tempat dan pengambilan
akan melakukannya,
keputusan
perasaan saya sangat
sederhana
baik kak
P:baiklah deh Sampai P: Pemandangan H P: Perawat puas K: Klien tampak Terminasi adalah
ketemu lain waktu dan berbicara dengan interaksi senang karena saat untuk
ya... selamat siang dengan sopan yang dilakukan perawat mengubah
dek makasih dengan klien membantunya perasaan dan
K: mendengarkan
waktunya. dalam mengatasi memori serta
kata-kata perawat
masalahnya untuk
K :iya boleh kak, dengan serius dan
mengevaluasi
terima kasih kembali menjawab dengan
kemajuan klien
kak. suara jelas
dan tujuan yang
telah dicapai
P : assalamualikum P: Memandang H
dan tersenyum
K: waalaikum salam
K: Pandangan fokus
dan tersenyum
Lampiran 8
Observasi :
Dukungan pelaksanaan
ibadah
Observasi:
Lampiran 9
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Kasus ( masalah Utama ) :
Resiko Bunuh Diri
2. Proses terjadinya masalah :
Nn. H (20 tahun) mencoba untuk mengiris pergelangan tangannya dan tidak sadarkan diri.
Setelah kondisi emosi stabil dan dapat diwawancara, perawat mendapatkan data bahwa Nn.
H merasa tidak kuat lagi melanjutkan hidup karena selalu gagal dalam mengikuti
SNMPTN. Nn. H merasa bodoh dan menyusahkan orang tuanya yang sudah menaruh
harapan besar untuk bisa sekolah di perguruan tinggi negeri seperti kedua kakaknya.
3. a. Pohon masalah
4. Diagnosis keperawatan
1. Resiko bunuh diri
2. Harga Diri Rendah Situasional
5. Rencana tindakan keperawatan
Observasi:
Dukungan emosional
Identifikasi fungsi marah,frustasi,dan
amuk bagi pasien
Identifikasi hal yang telah memicu
emosi
Terapeutik :