ASUHAN KEPERAWATAN
MALANG
OLEH
ALDYS ROSALINDA
NIM 16.1.074
ASUHAN KEPERAWATAN
MALANG
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
OLEH
ALDYS ROSALINDA
NIM 16.1.074
Telah Diuji dan Disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Praktek
Malang
TIM PENGUJI
Penguji Ketiga
Malang”
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak
kepada penulis.
3. Bapak Riki Ristanto,S.Kep.,Ners.M.Kep selaku Penguji I dalam
penulis.
kepada penulis.
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak, untuk
menyempurnakannya.
Penulis
;
BAB 1
PENDAHULUAN
Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut secara fokal atau
daerah fokal di otak yang terganggu. Cva non hemoragik adalah stroke
akhirnya jaringan sel-sel otak di daerah tersebut mati dan tidak berfungsi
lagi.
stroke tahun 2011. Dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah meninggal
dunia. Diperkirakan jumlah stroke iskemik terjadi 85% dari jumlah stroke
yang ada. Penyakit darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan 17,5 juta
15 % saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke atau kecacatan
tahun 2014 adalah 0,05% lebih tinggi dibandingkan dengan angka tahun
saja terdapat kasus stroke non hemoragik 1.419 orang (DKK Sukoharjo,
2014).
karbohidrat penduduk Indonesia 255 gram per hari atau 61% dari total
gram atau 25,6% dari total konsumsi energi, sedangkan di Jawa tengah
Sebagian besar makanan yang berasal dari hewan juga terdiri atas
trigliserida. Trigliserida merupakan bentuk lemak yang terdapat paling
sakit dalam keadaan kesadaran yang sudah jauh menurun dan stroke
cukup lama. Oleh karena itu peran perawat sangat penting dalam
Medis CVA Non Hemoragik di Ruang Unit Stroke Rumah Sakit Tk.
1.3 Tujuan
Implementasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Otak
sekitar 100 millar sel saraf , walaupun berat total otak hanya sekitar 2,5 %
dari berat tubuh, 70 % oksigen dan nutrisi yang diperlukan tubuh ternyata
digunakan oleh otak. Berbeda dengan otak dan jaringan lainya. Otak tidak
nutrisi. Pada dasarnya otak terdiri dari tiga bagian besar dengan fungsi
tertentu yaitu:
hidung ke otak.
penglihatan ke otak.
penggerak mata.
e. Nervus trigeminus, Bersifat majemuk (sensoris motoris) saraf ini
saraf perasa.
saraf tambahan.
l. Nervus hipoglosus, Saraf ini mensarafi otot-otot lidah, fungsinya
penyambung.
2.1.2 Pengertian
Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut secara fokal atau
selain vaskuler.
pasokan energi dan oksigen, sehingga pada akhirnya jaringan sel-sel otak
a. Stroke Iskemik
Emboli serebri
b. Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarachnoid
a. TIA
b. Stroke – in – evolution
c. Completed stroke
a. Sistem karotis
b. Sistem vertebro-basilar
anamnesis.
penyebabnya, yaitu :
1. Trombosis
merupakan stroke yang paling sering terjadi (hampir 40% dari seluruh
darah tertentu di otak yang pada akhirnya daerah otak yang seharusnya
nutrisi dan oksien (iskemia) dan akhirnya menjadi mati (infark). Plak
hari pada saat tidur atau tidak beraktivitas. Pasien biasanya baru sadar
2. Lakunar
darah kecil yang ada di otak. Terjadi pada sekitar 20% kasus dari
3. Emboli Serebral
TIA atau yang disebut serangan iskemik sesaat adalah serangan pada
pembuluh darah otak karena terjadi gangguan akut dari fungsi fokal
serebral dengan tanda dan gejala yang hampir sama dengan stroke,
trombosis. Sebanyak 50% dari TIA telah sembuh dalam waktu 1 jam
dan 90% telah sembuh dalam waktu 4 jam. Dengan demikian pada
stroke (komplit). Oleh karena otak mendapat darah dari dua sistem,
menjadi :
a. TIA yang disebabkan oleh gangguan dari sistem karotis
Gejala – gejala :
dengan :
yang sama
Defisit sensorik atau motorik dari wajah saja, wajah dan lengan
Gejala – gejala :
dysarthria
Unilateral atau bilateral (atau satu sisi kemudian diikuti oleh sisi
Hemianopsia homonim
Seperti halnya pada TIA, gejala neurologis yang ada pada RIND juga
Pada bentuk ini kelainan yang ada masih terus berkembang ke arah
4. Completed stroke
organ vital. Oleh karena itu, adanya kelainan pada batang otak ini harus
sebagai berikut :
Hemisferium Gejala dan Tanda Batang otak
Unilateral Gangguan jaras kortikospinal Bilateral
-- Tanda alternan (wajah kiri, anggota ++
badan sisi kanan dan sebaliknya)
-- Gangguan sistem labirin (vertigo, ++
nistagmus)
++ Gangguan gerak bola mata, deviasi --
konjugae ke sisi lesi
-- Nistagmus ++
+ Defek lapang pandang --
-- Kelainan pupil, sindrom Horner ++
-- Kelumpuhan tipe LMN dari N. III, VI, ++
V, VII, X, XII
Unilateral Defisit sensorik Bilateral
++ Gangguan kognitif --
-- Diplopia ++
2.1.6 Etiologi
1. Hipertensi
5. Usia lanjut,
6. Polocitemia,
8. Obesitas,
9. Perokok
hemoragi
dan ataksia.
kepribadian.
atau fokal
mental.
Diane.dkk,2000):
1. Kehilangan motorik.
3. Gangguan persepsi
berlawanan).
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak
yang terkena:
sebelah.
bahasa.
2.1.8 Patofisiologi
perdarahan aterm.
darah dsb.
adanya infark
d. Fungsi Lumbal
2.1.10 Penatalaksanaan
terjadi gerak anggota tubuh yang lesi dengan total gerak sinergis sehingga
hipertensi.
2.1.11 Komplikasi
deformitas, terjatuh.
3. Berhubungan dengan kerusakan otak: epilepsy, sakit kepala.
4. Hidrosefalus
2.1.12 Pencegahan
1. Berhenti merokok
2. Minum alcohol
diabetes.
Anda.
kelemahan dari wajah atau bahkan batas. Anda harus ingat bahwa
2.1.12 patway
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan CVA Non Hemoragik
2.2.1 Data Dasar Pengkajian
Adapun hal yang perlu di kaji pada klien dengan penyakit SNH yaitu
Pekerjaan, Alamat.
2) Faktor Pencetus,
3) Lamanya keluhan,
4) Timbulnya Keluhan,
7) Diagnosa Medik.
2) Alergi,
3) Imunisasi,
4) Kebiasaan,
5) Obat – obatan,
6) Pola Nurtisi,
7) Pola Eliminasi,
e. Riwayat lingkungan
f. Aspek psikososial
2) Persepsi diri
3) Suasana hati
4) Hubungan/ komunikasi
5) Kehidupan berkeluarga
6) Pertahanan koping
8) Tingkat perkembangan
g. Pengkajian fisik
2) pemeriksaan persistem
jalan nafas),
frekuensi),
pasien),
9) Sistem reproduksi,
h. Pengkajian Primer
1) Airway
2) Breathing
3) Circulation
i.Pengkaian Sekunder
Data Subjektif:
Data objektif:
- Gangguan penglihatan
k. Sirkulasi
Data Subjektif:
Data objektif:
- Hipertensi arterial
l. Integritas ego
Data Subjektif:
Data objektif:
kegembiraan
m. Eliminasi
Data Subjektif:
- Inkontinensia, anuria
Data Subjektif:
Data objektif:
o. Sensori neural
Data Subjektif:
seperti lumpuh/mati
- Penglihatan berkurang
Data objektif:
keduanya.
p. Nyeri / kenyamanan
Data Subjektif:
Data objektif:
fasial
q. Respirasi
Data Subjektif:
r. keamanan
Data objektif:
- Motorik/sensorik : masalah dengan penglihatan
pernah dikenali
s. Interaksi social
Data objektif:
t. Pengajaran / pembelajaran
Data Subjektif :
dalam berobat
2.2.3 Intervensi Keperawatan
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
dapat dipahami hanya jika ada penjelasan yang masuk akal untuk
muncul adalah:
Berdasarkan data hasil pengkajian pada Ny.S
didapatkan diagnosa
keperawatan
vertigo
bensa keras.
3. kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk kambuh.
(Potter & Perry, 2005). Dalam penyusunan karya tulis ini penulis
dapat meningkatkan potensi untuk jatuh (misalnya, lantai yang licin dan
tangga terbuka), Kunci roda dari kursi roda, tempat tidur, atau brankar
2. Diagnose ke-2 yang disusun adalah resiko jatuh dengan cara kaji ulang
agar lebih aman (memasang pinggiran tempat tidur, dll) . Ajarkan klien
tentang upaya pencegahan cidera (menggunakan pencahayaan yang
yang telah disusun (Potter & Perry, 2005). Pada kasus Tn. Y
BAB 5
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada laporan kasus ini ada 3 yaitu
gangguan perfusi jaringan serebral b.d kerusakan otak, resiko jatuh b.d
kelemahan otot dan kurangnya pengetahuan d.d ketidakmampuan pasien
masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini tidak jauh berbeda
kepada pasien.
permasalahan.
5.2 Saran
intervensi, implementasi
4. Bagi Saya
5. Bagi masyarakat
DAFTAR PUSTAKA