Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KONSEP PELAYANAN KB PADA MASA SEBELUM HAMIL”

Dosen Pengampuh :

Artika Dewie, SKM, M. Kes

Nama Kel.4 :

1. Gracella Maurent Modati (PO7124120014)


2. Putri (PO7124120054)
3. Yurike Djihangah (PO7124120046)
4. Winda Rahayu (PO7124120042)
5. Nurvadila (PO7124120030)
6. Aristapia
7. Iis Karlina
8. Ita purwanti
9. Mutiara
10. Sulviana (PO7124120039)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU

JURUSAN KEBIDANAN PALU

PRODI D3 KEBIDANAN TINGKAT 2

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkah dan rahmatnya
sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah “perencanaan keluarga dan
pelayanan KB” oleh dosen yang bersangkutan. Dimana didalam makalah ini di bahas
mengenai “Konsep Pelayanan KB Pada Masa Sebelum Hamil”

Terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampuh mata kuliah (Ibu Artika Dewie,
SKM, M. Kes) yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini, begitu juga
dengan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan kami memohon maaf karna kami sebagai manusia
biasa tidak luput dari kesalaha. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Palu, 13 Oktober 2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuhan Kebidanan Prakonsepsi


B. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan sesuatu yang sangat penting agar
kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal ini masih sangat
rendah sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat tinggi.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita akan
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Asuhan prakonsepsi memiliki
banyak keuntungan dan variasi, antara lain : memungkinkan identifikasi penyakit medis ;
pengkajian kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan hidup.
Untuk mewujudkan keluarga sejahtera, Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari
jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang
masih relative tinggi. Esensi tugas program keluarga berencana (KB) dalam hal ini telah
jelas yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Seperti
yang disebutkan dalam UU No. 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera. Definisi KB yakni upaya meningkatkan kepedulian
dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Peran tenaga kesehatan khususnya bidan ataupun dokter kandungan yaitu memberikan
pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna bagi seorang wanita yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi saat tidak hamil ataupun di masa hamil, bersalin atau nifaas.
Baik yang bersifat preventif (pencegahan terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan
penyakit) dan rehabilitative (perbaikan kelainan yang timbul) pada alat reproduksinya.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari asuhan pra konsepsi.
2. Untuk memahami maksud dari program KB (keluarga berencana).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Asuhan Kebidanan Prakonsepsi


1. Pengertian Asuhan Kebidanan Prakonsepsi
Asuhan prakonsepsi merupakan asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum
terjadi konsepsi. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum
kehamilan dengan sasaran mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal
sebelum ia hamil. Asuhan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi,
antara lain : memungkinkan identifikasi penyakit medis ; pengkajian kesiapan
psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup. Prokonsepsi adalah rentang waktu
dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup
waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum konsepsi.
2. Tujuan Prakonsepsi
Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memfasilitasi perempuan untuk menjadi sehat
sebelum dia hamil, agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat yang optimal.
Peningkatan kesehatan prakonsepsi harus diikuti dengan peningkatan hasil kesehatan
reproduksi, namun tetap biaya yang minimum. Meskipun kehamilan bagi beberpa
pasangan mungkin tidak direncanakan, mayoritas pasangan yang memang
merencanakan dapat memperoleh manfaat dari asuhan prakonsepsi, baik bagi mereka
yang hanya ingin memberikan yang terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya
mengurangi kondisi yang dapat membahayakan kehamilan.
Tujuan asuhan prakonsepsi lainnya adalah memastikan ibu dan pasangannya berada
dalam status kesehatan fisik dan emosional yang optimal saat awitan kehamilan.
Tujuan lainnya adalah memberikan serangkaina pilihan yang mungkin tidak tersedia
saat kehamilan dikonfirmasikan kepada calon orang tua adanya perawatan prakonsepsi
yaitu sebagai berikut :
a. Bertujuan untuk mempromosikan kesehatan perempuan usia reproduksi sebelum
konsepsi berkaitan dengan kehamilan.
b. Meningkatkan kesehatan prakonsepsi membutuhkan perawatan klinis yang lebih
efektif bagi perempuan. Perubahan pengetahuan sikap dan perilaku yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi anatara laki-laki dan perempuan perlu dibuat untuk
meningkatkan kesehatan prakonsepsi.
3. Manfaat Asuhan Prakonsepsi
Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik dan
emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui asuhan prakonsepsi,
ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mendukung persiapan saat
prakonsepsi. Selain itu, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang dapat
menghambat suksesnya proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan
upaya yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat.
Ada beberapa manfaat atau keuntungan dari asuhan pra konsepsi yaitu sebagai
berikut :
a. Identifikasi keadaan penyakit
b. Penilaian keadaan psikologis
c. Kesiap-siagaan keuangan dan tujuan hidup
d. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya untuk membantu
membuat keputusan tentang persalinan yang akan dihadapinya
4. Fokus Asuhan Prakonsepsi
Identifikasi reduksi resiko pada masa reproduksi bagi wanita dan pasangannya
sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagi berikut :
a. Penilaian resiko
b. Promosi kesehatan
c. Interverensi medis dan psikososial
d. Pendidikan kesehatan yang meliputi : konseling, tindakan rujukan dan follow up

Langkah-langkah asuhan yang diberikan :

 Lakukan medical check up sebelum terjadi konsepsi, sehingga tenaga kesehatan


dapat menilai kesehatan perempuan dan mengidentifikasi faktor resikonya.
 Pemeriksaan laboratorium rutin. Pemeriksaan laboratorium rutin artinya bahwa
pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil antara lain :
pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus rubella, hepatitis B, pap
smear, clamidia, HIV dan GO.
 Pemberian imunisasi sebelum konsepsi.
 Usahakan berat badan ideal karna underweight dan overweight merupakan
penyebab banyak masalah dalam kehamilan.
 Identifikasi riwayat kesehatan keluarga (kesulitan dalam kehamilan, persalinan,
nifas maupun kecatatan).
 Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadi konsepsi (olahraga,
hindari minum alkohol, merokok atau penggunaan obat-obat terlarang/hentikan bila
ibu sudah terbiasa).
 Identifikasi masalah kesehatan (DM, epilepsy, hipertensi dll), berikan penanganan
dan observasi sebelum terjadi konsepsi.
 Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah matang.
 Bersihkan lingkungan dari bahan kimia.

B. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana


1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah suatu program nasional yang dijalankan pemerintah
untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan populasi
penduduk tidak seimbang dengan kesediaan barang dan jasa. Keluarga berencana
adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Cara-cara
tersebut termasuk kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki
mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah
dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang didalam rahim . (Dinda, 2012)
Asuhan keluarga berencana adalah suatu asuhan kebidanan pada pelayanan KB yang
diberikan bidan pada ibu yang melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan
tentang macam-macam KB, efek dan dampak dari pemakaian KB, serta memberikan
wewenang terhadap ibu untuk memilih maca,-macam KB yang digunakan.
2. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan umum untuk 5 tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu
membangun kembali melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan program KB
dimasa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
Tujuan fisiologis meliputi meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Terciptanya penduduk yang
berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan
keluarga . tujuan lainnya : pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan,
peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
3. Konseling Keluarga Berencana
konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada
orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan maslah melalui
pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan-perasaan yang terlibat didalamnya.
Adapun tujuan koseling KB yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan penerimaan
b. Menjamin pilihan yang cocok
c. Menjamin penggunaan yang efektif
d. Menjamin kelangsungan yang lebih lama
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Asuhan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan sasaran
mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil. Wanita
hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat.
Tujuan dari asuhan tersebut adalah untuk memfasilitasi perempuan agar menjadi sehat
sebelum ia hamil, dan supaya bayi yang dilahirkannya dalam keadaan sehat yang
optimal.
2. Program keluarga berencana (KB) adalah suatu program nasional yang dijalankan
pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan pertumbuhan
populasi penduduk tidak seimbang dengan kesediaan barang dan jasa. Keluarga
berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri, 2010. Pelayanan keluarga berencana, Yogyakarta: pustaka Rihama

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 900/Menkes/SK/VII/2002

http://www.lusa.web.id/Macam-Macam-Klien-Dalam-Asuhan-Kebidanan/diakses 10
oktober 2015 jam 23:30 wib

http://www.lusa.web.id/Program-Kb-Di-Indonesia/ diakses 10 oktober 2015 jam 23:30 wib

http://data.tp.ac.id./ Dokumen/Kompetensi+Bidan+Dalam+Pra+Kntrasepsi/ diakses 10


Desember 2015 jam 23:30 wib

Anda mungkin juga menyukai