Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS MARGER DAN AKUISISI

FAKULTAS EKONOMI

PENGAMPU DOSEN : Dr. Indarto, SE, MM

Disusun Oleh :

1 Kris Putri Damai Hati ( B.131.16.0398 )


2 Setyaningsih ( B.131.16.0462 )
3 Sinta Setyawati ( B.131.16.0546 )
4 Ngasiyatun Novisah ( B.131.16.0563 )
5 Handoko Hadiprayitno ( B.131.16.0569 )
6 Antika Novitasari ( B.131.16.0598 )
7 Ifa Imawati ( B.131.16.0684 )

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2019/2020
Akuisisi (pengambilalihan) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau
orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian atas Perseroan tersebut.” (Pasal 1 ayat [11] UUPT).

Meger (penggabungan) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau


lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan
aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada
Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum. ( Pasal 1 ayat [9] UUPT) 

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Perbedaan Merger Akuisisi


Perseroan yang diambil alih
Perseroan yang
sahamnya, badan hukumnya
Status Badan menggabungkan diri lenyap
tidak menjadi bubar atau
Hukum dan berakhir statusnya sebagai
berakhir, hanya terjadi
badan hukum
beralihnya pengendalian
Aktiva dan Pasiva perseroan
Aktiva dan pasiva perseroan
yang menggabungkan diri
yang diambil alih tetap ada
Aktiva dan Pasiva beralih sepenuhnya kepada
pada perseroan yang diambil
perseroan yang menerima
alih sahamnya
penggabungan

Contoh Kasus Akuisisi


·         Aqua yang diakuisisi oleh Danone
·         Akuisisi BenQ terhadap Siemens
·         Akuisisi PT. Semen Gresik dan Thang Long Cement

Akuisisi BenQ terhadap Siemens


Contoh kedua dari kasus akuisisi adalah pembelian sebagian besar saham Siemens oleh
BenQ. Siemens merupakan sebuah produsen ponsel dari jerman ini didirikan pada 12
Oktober 1847 oleh werner von siemens. Setelah sempat menjadi penguasa pasar eropa,
kemudian pada tahun 2005 Siemens mengalami kerugian operasional sebesar US$ 170 juta,
setelah pangsa pasarnya terus mengalami penurunan. Saat ini, Siemens hanya menguasai
sekitar 5% pasar ponsel dunia, sangat jauh tertinggal dari Nokia yang menguasai 30% pasar.
Kerugian yang didapat tersebut kemudian memaksa Siemens menjual saham pada BenQ yang
kemudian BenQ akan menggunakan merek Siemens dalam produknya selama lima tahun
sebagai akibat dari perjanjian akuisisi tersebut. Perusahaan Taiwan tersebut juga akan
melakukan take over terhadap 6.000 pekerja namun hanya sebagai karyawan kontrak.
Kalangan analis pasar modal menilai, langkah Siemens untuk mengalihkan unit ponselnya ke
BenQ melalui akuisisi yang dilakukan BenQ adalah yang terbaik daripada meningkatkan
dana tunai untuk mempertahankan kestabilan bisnis. Dalam penutupan perdagangan di Bursa
Efek Frankfurt kemarin, saham Siemens naik EUR 1.19 atau 1,94 persen menjadi EUR 62,40.

Contoh Kasus Merger


·         Bank Niaga (besar), Bank Lippo
·         Bank Danamon (besar), Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank
Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank
International dan PT Bank Risjad Salim Internasional

Merger Bank CIMB


Merupakan kasus merger yang terjadi pada Bank Niaga dan Bank Lippo. Bank Niaga
didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini lnerupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia
berdasarkan aset serta ke-2 terbesar di segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa
pasar sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Rerhad (BCHB) memegang
kepemilikan mayoritas sejak 25 November2002, kemudian dialihkan kepada CIMB Group,
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh RCHB, pada 16 Agustus 2007. Bank Lippo
didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger dengan PT Bank Unium Asia. Bank
Lippo mencatatkan sahamnva di Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah RI menjadi
pemegang sahaln mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan
pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetu-iuan Bank
Indonesia, Khazanah IVasional Berhad mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo. 
PT. Bank CTMB Niaga-Tbk berdiri pada tanggal 1 November 2008. PT. Bank CIMB Niaga
merupakan hasil merger antara PT. Bank Niaga (Persero) Tbk dengan PT. Bank Lippo
(Persero) Tbk. Proses merger dilakukan dengan cara Commerce International Merchant
Bankers (CIMB) Group membeli 51 persen saham Bank Lippo yang dimiliki oleh Santubong
Ventures. anak usaha dari Khazanah. Khazanah sendiri adalah perusahaan besar dibidang
keuangan asal Malaysia. Total pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group Rp 5,9 triliun
atau setara 2.1 miliar ringgit Malaysia. Sebagai gantinya Khzanah akan memperoleh 207,l
Juta lembar saham baru di Bank Bumlputera - Commerce Holding Berhard (BCHB) yakni
perusahan pemilik CIMB Group. Seluruh saham Bank Lippo akan ditukar menjadi sahani
Rank Niaga dengan rasio 2,822 saham Bank Niaga per I lembar saham Bank Lippo. Seluruh
asset dan kewajiban Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga. Dalam proses merger
tersebut CIMB menawarkan fasilitas voluntary dan standby facility yang memungkinkan
pemegang saham minoritas dikedua bank untuk melepas saham mereka dan tidak
berpartisipasi dalam proses merger.

Anda mungkin juga menyukai