Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI 8

PENDIDIKAN MASYARAKAT

“Pendidikan Masyarakat yang Informal dan Indigenous”

Nama : Azzahra Firdausi Salma

Nim : 20003054

Kelas : 30045

Dosen Pengampu : Wirdatul Aini, M.Pd

A. Pengertian Pendidikan Masyarakat yang Infromal dan Indigenous


Menurut Coombs seperti yang diakui oleh Sudjana, pengertian pendidikan
informal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis diluar persekolahan
yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan
yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik dalam
mencapai tujuan belajarnya.
Menurut Mooridjan, Seorang pengamat pendidikan, dalam uraian KHD
tentang tri pusat sistem pendidikan, dikatakan bahwa pusat pendidikan terutama
untuk anak adalah didalam rumah tangga dengan ibu dan bapak sebagai pendidik.
Selain waktu terbanyak dari seorang anak itu memang dalam rumah, juga
sebenarnya hubungan emosional yang dapat membangun sikap, sifat dan watak
seorang anak dimulai sejak lahir, dalam rumah. Saat sang bayi lahir, guru bicara
pertama, guru nyanyi pertama adalah ibu. Pendeknya sebelum anak mengenal
sekolah, bahkan masih dalam masa “Aha Elibris” (selalu ingin bertanya) peranan
orang tua sangat besar.
Pendidikan informal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan)
adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari
dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis
sejak seorang lahir sampai mati, seperti dalam keluarga, tetangga, pekerjaan,
hiburan, pasar, atau dalam pergaulan sehari-hari. Walaupun demikian, pengaruhnya
sangat besar dalam kehidupan seseorang karena dalam kebanyakan masyarakat
pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan berperan penting melalui
keluarga, masyarakat, dan pengusaha.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan dimulai dari
persiapan pendidikan (sebelum anak lahir), kemudian dilakukan pendidikan
informal dalam keluarga (setelah anak lahir) oleh orang tua, pada masanya anak
memasuki pendidikan formal di sekolah dan selebihnya kegiatan pendidikan
berjalan di luar keluarga dan sekolah yaitu dalam masyarakat, sehingga dengan
demikian mengingatkan kita bahwa pada dasarnya manusia itu hendaknya
memperoleh pendidikan selama hidupnya. Inilah yaitu mungkin dikenal dengan
asas baru dalam dunia pendidikan sebagai “Pendidikan Seumur Hidup” (life long
education) yang di negara Canada dikenal dengan “Life Long Learning” dan di
Amerika dikenal dengan “Continuing Education”.
Pada konteks internasional sangat disadari bahwa pembicaraan mengenai
indigenous peoples adalah pembicaraan struktur masyarakat dan praktik kolonial
yang megucilkan penduduk asil masih dipertahankan bahkan sebuah negara baru
telah dibentuk. Dengan kata lain, konsep indigenous peoples lahir pada konteks
dimana penguasa kolonial masih menjadi kekuatan dominan paska negara-negara
terbentuk. Disadari pula bahwa hal itu sangat relevan dengan konteks Amerika,
Rusia, Arktik dan banyak tempat di Pasifik. Namun pendefinisian yang demikian
kurang sesuai dengan kebanyakan bilayah di Asia dan Afrika dimana kekusaan
kolonial tidak berlanjut ketika negara-negara baru dibentuk oleh penduduk asli.
Pribumi (disebut pula orang asli atau penduduk asli) adalah masyarakat
yang merupakan keturunan penduduk awal dari suatu tempat, dan telah membangun
kebudayaannya di tempat tersebut dengan status asli (indigenous) sebagai
kelompok etnis yang bukan pendatang dari daerah lainnya. Contoh masyarakat
pribumi meliputi: bangsa Indian di Amerika Serikat, suku Maori di Selandia Baru,
orang aborigin di Australia, dan suku Ainu di Jepang. Masyarakat pribumi bersifat
autochton (melekat pada suatu tempat), sementara kumpulan masyarakat
perantauan dari kelompok etnis tertentu yang telah lama meninggalkan tanah
leluhurnya disebut diaspora contohnya orang Tionghoa-Indonesia, Jepang-
Amerika, dan Yahudi-Rusia. Di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang bukan
berasal dari luar Nusantara, yang disebut Pribumi-Nusantara; mayoritas merupakan
suku Jawa dengan jumlah sekitar 95 juta jiwa, disusul oleh suku Sunda, Batak, dan
Madura.
Dalam KBBI Indigenius = Asli, Pribumi, Pribumi (disebut pula orang asli
atau penduduk asli) adalah masyarakat yang merupakan keturunan penduduk awal
dari suatu tempat, dan telah membangun kebudayaannya di tempat tersebut dengan
status asli (indigenous) sebagai kelompok etnis yang bukan pendatang dari daerah
lainnya.
Jadi pendidikan indigenous adalah pendidikan yang didapatkan atau
dilaksanakan dari berkembangnya suatu cara berpikir atau cara pandang seseorang
dipengaruhi oleh interaksi atau sosial budaya tempat tinggalnya. pendidikan
indigenius ini lebih bergantung pada kondisi lingkungan tempat individu tinggal
beserta budaya, kepercayaan, sosial, sosial ekonomi, atau sistem politik yang
berlaku didalamnya.

B. Karakteristik Pendidikan yang Informal dan Indigenous


a. Orang tua adalah guru bagi anak didik.
b. Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
c. Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
d. Proses pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
e. Tidak terdapat kurikulum tertentu yang harus dijalankan.
f. Tidak terdapat jenjang dalam proses pendidikannya.
g. Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa mengenal ruang dan
waktu
h. Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses pembelajaran.
i. Tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal
j. Tidak ada lembaga sebagai penyelenggara
k. Proses belajar berlangsung tanpa ada pendidik dan peserta didik, namun antara
orangtua dengan anak atau
l. antara kakak dengan adik.
m. Tidak mengenal persyaratan usia.
b. Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.

C. Bentuk-bentuk Pendidikan yang Informal dan Indigeneus


1. Indigenous entrepreneurship berbasis e-commerce
Indigenous entrepreneurship berbasis e-commerce merupakan modal sosial
yang dianggap mampu bertahan ditengah krisis serta menjadi penopang dalam
memperbaiki dan menumbuhkan aktivitas ekonomi masyarakat. Maka
indigenous entrepreneurship berbasis e-commerce perlu dikembangkan pada
pendidikan formal untuk membangun fife skill kebencanaan pandemi dalam
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan kepedulian
generasi penerus bangsa yang memiliki kesadaran untuk bersikap serta
melakukan adaptasi apabila terjadi bencana yang serupa. Tentunya untuk
merealisasikan pendidikan indigenous entrepreneurship berbasis e-commerce
dalam praktik di sekolah diperlukan adanya pembenahan dalam kurikulum dan
peran sekolah dalam mempersiapkan proses pembelajaran indigenous
entrepreneurship berbasis e- commerce.
2. Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Asli (Indigenous) Indonesia
Untuk mencari lembaga pendidikan yang indigenous asli Indonesia dan
berakar kuat dalam masyarakat tentu kita akan menempatkan pesantren di tangga
teratas. Disadari maupun tidak di kalangan masyarakat Indonesia muncul adanya
dualisme pendidikan. Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan. Salah satu
jenis pendidikan keagamaan (dalam hal ini Islam) adalah "Pondok Pesantren".
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan memiliki akar sejarah yang
panjang. Jauh sebelum merdeka, di kalangan masyarakat telah berdiri pesantren.
Setelah melalui interaksi dengan sistem pendidikan modern yang
disosialisasikan oleh pemerintah khususnya penjajah Belanda, maka pesantren
dan madrasah akhirnya muncul sebagai lembaga pendidikan modern.
3. Pendidikan Keluarga
Menurut Sanapiah Faisal (1981:50) ciri-ciri pendidikan keluarga adalah:
o Tidak pernah diselenggarakan secara khusus di sekolah
o Medan pendidikan yang bersangkutan tidak diadakan pertama-tama dengan
maksud menyelenggarakan pendidikan
o Pendidikan tidak terprogramkan
o Tidak ada waktu belajar yang tertentu
o Metode mengajarnya tidak formal
o Tidak ada evaluasi yang sistematis
o Umumnya tidak diselenggarakan oleh pemerintah

D. Contoh Pendidikan yang Informal dan Indigeneus


• Pendidikan budi pekerti
• Pendidikan agama
• Pendidikan etika
• Pendidikan sopan santun
• Pendidikan moral
• Sosialisasi dengan lingkungan
REFERENSI

Nawafil, M. and Nur, H., 2020. PENDIDIKAN INDIGENOUS ALA


PESANTREN UNTUK MEMPERKOKOH KARAKTER GENERASI
MILENIAL. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, 5(1),
pp.17-24.

Syahputra, M.C., 2020. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Budaya Nengah


Nyappur. Jurnal PAI Raden Fatah, 2(1), pp.1-10.

Rahman, S.A., 2021. Pembentukan Karakter Muslim Melalui Pendidikan


Indigenous Di Indonesia. TARLIM: JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM,
4(1), pp.13-24.

Anda mungkin juga menyukai