Kasus Simpel
Kasus Simpel
KASUS SIMPEL
1. Mikrobial Oral
Mikrobial utama rongga mulut organisme aerob dan anaerob fakultatif
2. Mikroorganisme Negatif
1. Kelompok Streptococcus mutans (S. mutans dan S. sobrinus, keduanya
anaerob fakultatif, meningkat 50% oleh diet sukrosa, penyebab utama
karies)
2. Kelompok Streptococcus oralis (S.sanguis, S. mitis, S. oralis, 50%
penyusun plak, 50% terlibat endokaditis infektif)
3. Kelompok Streptococcu salivarius (S. intermedius, S. angiosus, S.
constellatus, separuh streptococcus saliva, umum dijumpai pada abses
dan tempat jauh)
4. Lactobacillus koloni sekunder karies terutama di dentin
5. Porphyromonas gingivalis (Anaerob obligat, dijumpai pada periodontitis
kronis dan agresif)
6. Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Mikroaeorfilik, kapnofilik,
gram negatif, pathogen khusus periodontitis agresif)
7. Prevotella intermedia (Ditemukan pada periodontitis kronis,
periodontitis agresif lokal, periodontitis juvenil, nekrotik periodontium,
area radang gingiva tanpa hilang perlekatan.)
8. Fusobacterium (Anaerob obligat, patogen utama nekrotik periodontium,
signifikan pada periodontium.)
9. Spirochaeta (Anaerob obligat, berperan pada penyakit periodontal)
10. Candida albicans (Jamur berbentuk ragi, patogen oportunistik, sebagai
komensal)
3. Plak
Merupakan biofilm dengan massa bakteril yang lekat pada matriks
mukopoolisakarida di gigi. Pada permukaan halus butuh acquired pellicle atau
pelikel lapisan tipis glikoprotein dari saliva yang terbentuk dalam hitungan menit
setelah pemolesan gigi.
4. Kalkulus
Merupakan deposit plak terkalsifikasi pada gigi akibat mineralisasi yang
terdiri dari 80% garam anorganik kristal, kalsium dan fosfor
1. Kalkulus Supraginviva
Letak :
o Koronal margin gingiva,
o sering pada daerah bukal molar maksila muara kelenjar saliva,
sepeti lingual anterior bawah.
Warna : Putih kekuningan
Konsistensi : Keras liat mudah lepas
2. Kalkulus Subgingiva
Letak :
o di bawah margin gingiva,
o tidak terlihat secara pemeriksaan klinis rutin,
o lokasi dan luas diperiksa dengan sonde atau probe WHO 621
o apabila resesi gingiva menjadi kalkulus supragingiva
Warna : Coklat tua, hitam kehijauan
Konsistensi : sperti batu api, sangat erat pada gigi
Mikrobiologi
Gingiva sehat terdapat mikroorganisme gram positif baik batang atau
bulat (kokus) dan bersifat anaerobic fakultatif atau aerob.
Gingivitis terjadi peningkatan mikroorganisme anaerob fakultatif,
anaerob tertentu, dan gram negative batang.
Periodontitis terjadi peningkatan besar mikroorganisme batang negatif
anaerob.
Patogen utama periodontitis : Aggregatibacter actinomycetecomitans,
Porphyromonas gingivalis, dan Tannerella forsythia. Ada juga :
Prevotella intermedia, P. melaninogenica, Fusobacterium nucleatum, dll.
Imunopatologi
Ketika bakteri melepas substansi antigenik dari plak, timbul respon imun
selular dan humoral dari pertahanan, namun respon ini juga merusak
jaringan lokal. Kerusakan dimediasi oleh faktor non-imun oleh satu atau
semua mediator peradangan endogen utama: amina-vassoaktif (histamin),
protease plasma (komplemen), prostaglandin dan leukotriene, asam
lisosomal hidrolase, protease, radikal bebas, dan sitokin.
Respon Hospes
o Lokal : posisi dan morfologi gigi, kalkulus, piranti gigi, trauma oklusi,
overhangs, dan status mukogingiva.
o Kardiovaskuler aterosklerotik
o Komplikasi kehamilan
o Diabetes
o Penyakit pernafasan
o Penyakit ginjal
o Kanker tertentu
2. Lesi Awal:
3. Lesi menetap:
4. Lesi lanjut:
7. Epidemiologi
2 = Tidak ada poket lebih dari 3 mm, ada faktor retensi plak, mis: restorasi
overhangs. Perawatan : OH, Skeling, Koreksi masalah iatrogenic
3 = Ada poket hingga 4-5 mm. Perawatan : OHI, Skeling, dan penghalusan
akar
4 = Ada gigi dengan poket >6mm. Perawatan : Skeling, Root planning, atau
flap
8. Penyakit Gingiva
Gingivitis Kronis
Peradangan gingiva, tidak ada resorpsi tulang alveolar atau migrasi epitel
penghubung ke apikal. Poket lebih dari 2 mm terjadi akibat udema
gingiva atau hiperplasi (poket semu).
Faktor yang dapat berpengaruh:
1. Plak
2. Sistemik
3. Obat-obatan
4. Malnutrisi
Periodontitis Kronis
Klasifikasi lokasi:
Berdasarkan keparahan:
9. Prinsip Perawatan
Tegakkan diagnosis
Meliputi:
Skeling
Root planning
Bedah periodontal
Bedah regenerative,
Bedah mukogingiva,
Penggunaan selektif antibiotik baik lokal maupun sistemik,
Pembuatan restorasi,
Endodontik
Penyesuaian oklusi
Tujuan:
Kontrol Plak
Sikat gigi, waktu sikat gigi, penggunaan sikat gigi (kecil, dapat menyentuh
seluruh bagian gigi), menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Obat kumur: apabila pasien tidak terampil menggunakan sikat gigi, kondisi
mukosa (sariawan pemfigoid jinak, dll), atau pasca bedah periodontium.
Paling bagus antiseptic Klorheksidin glukonat. Gel 0,2% atau cair 0,12%.
Pemakaian standar 10 ml berkumur 1 menit dua kali seharis