Gangguan Psikotik - 151202 - Sby - AM
Gangguan Psikotik - 151202 - Sby - AM
Albert Maramis
Tujuan
1. Tujuan : Mampu melakukan tata laksana
Pembelajaran Gangguan Psikotik
Umum
2. Tujuan : 1. Mampu mengidentifikasi
Pembelajaran kemungkinan gangguan psikotik
Khusus 2. Mampu mendiagnosis
gangguan psikotik
3. Mampu memberikan intervensi
psikososial dan/atau asuhan
keperawatan untuk gangguan
psikotik
4. Mampu memberikan intervensi
farmakologik untuk gangguan
psikotik
1
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Ringkasan
DIAGNOSIS
PENDAHULUAN GANGGUAN
PSIKOTIK
INTERVENSI INTERVENSI
FARMAKOLOGIK PSIKOSOSIAL
Pendahuluan
2
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Psikosis
Psikosis ditandai oleh:
• Distorsi pikiran dan persepsi
• Emosi yang tidak patut atau rentangnya
sempit
• Pembicaraan yang inkoheren atau irelevan
• Halusinasi
• Waham/delusi
• Kecurigaan berlebihan dan tak berdasar
Psikosis
• Dapat terlihat abnormalitas perilaku yang
berat, seperti perilaku disorganisasi, agitasi,
eksitasi, dan inaktivitas/overaktivitas.
3
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Penyebab Psikosis
Faktor Biologik Faktor Psikologik
Faktor Sosial
4
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Awitan (Onset)
• Dapat mendadak atau perlahan-lahan
• Sering awitan antara usia 15 - 25 tahun
(normalnya beberapa tahun lebih dulu
pada lai-laki)
• Sering kali awitannya mempunyai fase
pre-psikotik dengan meningkatnya gejala
negatif yang diikuti oleh fase psikotik yang
jelas dengan gejala positif (lihat dua slide
berikut)
Gejala Negatif
• Emosi yang mendatar
• Tidak adanya motivasi dan energi
• Kehilangan minat dan kesenangan dalam
aktivitas
• Interaksi sosial berkurang
5
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Gejala Positif
Kesulitan dalam
Pembicaraan mempertahankan percakapan
dan/atau tetap fokus pada
terdisorganisasi suatu topik
6
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Perjalanan Penyakit
7
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Bergeraklah melalui semua titik keputusan untuk mengembangkan rencana
tatalaksana komprehensif
8
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
9
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
ya
Kemungkinan Lihat Kotak Penatalaksanaan di
Psikosis Kronis mhGAP IG
ya
Kemungkinan Lihat Modul Gangguan Bipolar
(Dianjurkan untuk dirujuk apabila Modul
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar tidak diajarkan)
10
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Catatan:
• Orang yang mengalami episode manik
saja (tanpa depresi) juga diklasifikasikan
sebagai menderita gangguan bipolar
ya
Jika YA, maka Tangani keduanya, baik psikosis
maupun kondisi yang menyertai itu
11
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Penatalaksanaan Gangguan
Psikotik
Rencana Penatalaksanaan
• Terdiri dari 2 komponen utama:
1. Intervensi psikososial
2. Intervensi farmakologik
12
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Intervensi Farmakologik
Gangguan Psikotik
Intervensi Farmakologik
13
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
14
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
23.4 Antipsikosis
DOEN 2013
flufenazin --- cairan inj i.m. 25 mg/mL (dekanoat)
haloperidol tab 0,5 mg ---
tab 1,5 mg tab 1,5 mg
tab 2 mg tab 2 mg
tab 5 mg tab 5 mg
tts 2 mg/mL tts 2 mg/mL
inj i.m. 5 mg/mL cairan inj i.m.5 mg/mL (HCl)
inj 50 mg/ml cairan inj 50 mg/mL (dekanoat)
klorpromazin tab salut 25 mg tab salut 25 mg
tab salut 100 mg tab salut 100 mg
inj i.m.5 mg/mL inj i.m.5 mg/mL
risperidon --- tab 2 mg
Sedasi + +++ +
Kencing tersendat + ++ +
Hipotensi ortostatik + +++ +
Efek samping +++ + + (bergantung dosis)
ekstrapiramidal**
Sindrom Neuroleptik Jarang Jarang Jarang
Maligna***
Tardive dyskinesia**** + + +
Perubahan EKG + + +
Kontraindikasi Hipersensitivitas, kesadaran Hipersensitivitas, Hipersensitivitas
menurun, penyakit kesadaran menurun, terhadap risperidon
Parkinson penyakit Parkinson
* Dosis lebih hingga mencapai 1 g mungkin diperlukan pada kasus-kasus yang berat.
** Gejala-gejala Ekstrapiramidal di antaranya reaksi distonia akut, tik, tremor, rigiditas otot dan roda gerigi (cogwheel).
***Sindroma Neuroleptik Maligna merupakan gangguan yang jarang tapi berpotensi mengancam nyawa. Dtandai dengan kekakuan otot,peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah.
**** Tardive dyskinesia adalah efek samping jangka panjang dari medikasi antipsikotik yang ditandai oleh gerakan-gerakan otot yang involunter, khususnya wajah, tangan, dan dada.
15
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
16
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
17
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
3. Menghentikan medikasi
antipsikotik
• Untuk psikosis akut, lanjutkan terapi
antipsikotik hingga 12 bulan setelah remisi total.
• Untuk orang dengan psikosis kronik,
pertimbangkan penghentian tatalaksana jika
orang tersebut stabil untuk beberapa tahun,
titikberatkan pada risiko kekambuhan setelah
penghentian di samping kemungkinan efek
samping medikasi, pertimbangkan pilihan pasien
melalui konsultasi dengan keluarga.
• Jika memungkinkan, KONSUL KE SPESIALIS
terkait keputusan penghentian medikasi
antipsikotik.
18
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Intervensi Psikososial
Gangguan Psikotik
Intervensi Psikososial
Gangguan Psikotik
1. Psikoedukasi
2. Fasilitasi rehabilitasi di komunitas
3. Follow-up
19
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
1. Psikoedukasi:
Pesan untuk Orang dengan Psikosis
• Kemampuan orang tersebut dapat dipulihkan;
• Penting: melanjutkan aktivitas sosial yang biasanya,
pendidikan, dan pekerjaan sejauh memungkinkan;
• Penderitaan dan masalah dapat dikurangi dengan
pengobatan;
• Penting: minum obat secara teratur;
• Hak setiap orang: dilibatkan dalam setiap keputusan
yang diambil berkaitan dengan pengobatannya;
• Penting: menjaga kesehatan dengan diet sehat,
melakukan aktivitas fisik secara aktif, mempertahankan
perawatan diri.
1.Psikoedukasi:
Pesan tambahan untuk keluarga dari orang
dengan gangguan psikotik (1)
• Orang dengan psikosis mungkin mendengar suara-suara
atau menyakini secara jelas sesuatu yang salah.
• Orang dengan psikosis sering tidak menyadari bila
dirinya sakit dan kadang menjadi bersikap kasar..
• Harus ditekankan: Pentingnya pengenalan akan
kambuhnya/memburuknya gejala-gejala dan perlunya
penilaian ulang.
• Perlu ditekankan: pentingnya melibatkan orang dengan
psikosis dalam aktivitas keluarga dan sosial lainnya.
• Anggota-anggota keluarga sebaiknya tidak melakukan
kritik yang terus menerus atau keras atau bersikap kasar
terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan
psikosis.
20
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
1.Psikoedukasi:
Pesan tambahan untuk keluarga dari orang
dengan gangguan psikotik (2)
• Orang dengan psikosis sering didiskriminasi meskipun
seharusnya mereka menikmati hak asasi manusia yang
sama dengan semua orang
• Orang dengan psikosis mungkin memiliki kesulitan
– untuk pulih, atau
– untuk berfungsi dalam lingkungan hidup atau lingkungan kerja
yang penuh stres.
• Secara umum, lebih baik seseorang tinggal bersama
keluarga atau anggota masyarakat di lingkungan yang
mendukung di luar lingkup rumah sakit.
– Perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama sebaiknya
dihindari.
21
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
22
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
3. Follow-up (1)
• Orang dengan psikosis diminta untuk datang
kontrol secara teratur.
• Follow-up awal sebaiknya sesering mungkin,
bahkan setiap hari, sampai gejala akutnya mulai
berespons dengan pengobatan.
– Setelah gejala-gejala menunjukkan respons, kontrol
satu kali sebulan atau satu kali dalam 3 bulan dapat
direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan klinis,
faktor-faktor yang mungkin laksana seperti
ketersediaan staf, jarak dari klinik, dll.
3. Follow-up (2)
• Pelihara harapan dan optimisme yang relistis
selama terapi.
• Di setiap follow-up, lakukan penilaian gejala,
efek samping obat dan kesetiaan terhadap
pengobatan.
– Ketidaksetiaan terhadap pengobatan umum terjadi
dan pelibatan pelaku rawat adalah penting dalam
periode tersebut.
• Nilai dan kelola kondisi medis penyerta.
• Nilai kebutuhan akan intervensi psikososial di
setiap kunjungan follow-up.
23
Gangguan Psikotik 1 Oktober 2015
Albert Maramis
• almarams@indo.net.id
• amaramis@indosat.net.id
• HP: 08158959009
• BB: 2A6FB7B2
24