Anda di halaman 1dari 32

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LAPORAN KASUS INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. S 56 TAHUN


DENGAN POST OP “OA HIP” HARI KE-1
DI RUANG DAHLIA NO. 01 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO
KLATEN

Disusun oleh:

Lalu Rodi Sanjaya, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2015

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 434200
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. S 56 TAHUN


DENGAN POST OP “OA HIP” HARI KE-1
DI RUANG DAHLIA NO. 01 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Disusun oleh:
Lalu Rodi Sanjaya, S.Kep
3215010

Disetujui pada:
Hari/Tanggal :______________________

Klaten, ___________ 2015

Pembimbing Klinik, Pembimbing Klinik, Mahasiswa,

(Arif Adi Setiawan, S.Kep.,Ns) (Agus Suhartono, S.Kep.,Ns) (Lalu Rodi Sanjaya, S.Kep)

2
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Lalu Rodi Sanjaya, S.Kep


Tempat Praktek : Ruang Dahlia RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Tanggal Praktek : 31 Agustus - 17 Oktober 2015
Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2015
Sumber Data : Klien, Keluarga, dan RM

A. DATA UMUM KLIEN


No. RM : 856213
Nama Klien : Tn. S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Banyumas, Purworejo
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Tgl Masuk : 25 September 2015
Ruang : Dahlia No. 01
Diagnosa Medis : OA HIP Dextra

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Alasan masuk RS :
Klien mengatakan masuk ke RS karena mengalami kecelakaan pada tanggal 25
September 2015,. Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi pasien membutuhkan
perawatan intensif, karena terdapat fraktur pada bagian pelvis dextra dan beberapa
luka memar.
2. Keluhan utama saat ini :
Klien mengatakan nyeri pada bagian tubuh bekas operasi.

3
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Saat ini klien menjalani perawatan intensif di ruang dahlia dengan diagnosa OA
HIP Dextra. Selama perawatan klien mengalami masalah nyeri pada bagian
operasi, dan tidur yang kurang nyaman. Klien terpasang drain pada bagian
ektremitas bawah sebelah kiri (femur dextra) dan terdapat bekas luka juga pada
bagian yang sama. Aktivitas klien lebih banyak ditempat tidur dengan kemampuan
ambulasi dan mobilisasi terbatas, ADL’s dibantu. Terpasang infus di tangan
sebelah kiri. Kondisi lemah, kesadaran komposmentis. Klien ditunggui oleh
istrinya.
4. Riwayat kesehatan masa lalu:
Klien mengatakan sekitar 4 tahun yang lalu pernah masuk RS di Banyumas karena
mengalami kecelakaan, namun klien tidak mengalami luka serius, klien hanya
mengalami luka gores. Setelah di rawat selama 3 hari, kondisi klien dan kemudian
diijinkan pulang. Selanjutnya klien masuk RS di Purwokerto karena menderita DB.
Klien dirawat selama 6 hari, kondisi membaik dan diijinkan pulang. Klien adalah
perokok aktif. Merokok 6-8 batang per/hari. Klien mengatakan dirinya tidak
memiliki riwayat penyakit hipertensi, stroke, jantung koroner, tuberculosis,
HIV/AIDS, dan penyakit kronis dan menular lainnya.
5. Riwayat kesehatan keluarga:
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
kronis maupun menular. Anggota keluarga yang meninggal lebih banyak karena
mengalami kecelakaan lalu lintas.
6. Genogram
Genogram:

4
Keterangan:
: Laki-laki meninggal : Klien Post OP HIP
:Perempuan meninggal : Garis pernikahan
: Laki-laki : Garis keturunan
: Perempuan : Garis tinggal serumah

7. Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya :


Klien mengatakan pernah mengalami kecelakaan sekitar 4 tahun yang lalu, tapi
tidak memerlukan tindakan pembedahan. Ini adalah pertama kali klien mengalami
kecelakaan dan membutuhkan prosedur pembedahan atau operasi.
8. Riwayat alergi :
Klien mengatakan dirinya tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, dan
obat-obatan. Tapi klien kalau makan atau minum yang dingin-ding bisa langsung
hidungnya terasa mampet.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem persepsi sensori
a. Penglihatan:
DS : Klien mengatakan masih bisa melihat denga jelas.
DO : mata simetris, gerakan bola mata normal, reaksi pupil (+/+), konjungtiva
tidak anemis, sclera putih, tidak ada rakun eyes.
b. Pendengaran:
DS : Klien mengatakan masih bisa mendengar dengan baik.
DO : Telinga simetris, tidak ada luka.
c. Pengecap/penghidu:
DS: Klien mengatakan masih bisa membedakan rasa makanan (asin, pahit,
manis, asam). Klien juga masih bisa membedakan aroma makanan (kopi,
minyak kayu putih, dll)
DO: lidah tampak bersih, hidung bersih, tidak ada luka.
d. Peraba:
DS: Klien mengatakan masih bisa membedakan permukaan benda atau sentuhan
yang kasar dan halus.
DO: Seluruh bagian tubuh masih bisa merasakan rangsang sentuhan.
2. Sistem pernapasan

5
Respirasi : 20 x/mnt
Kualitas : Reguler
Penggunaan O2 : Tidak
Pemeriksaan Thorax
a. Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada jejas ataupun luka, pergerakan dada
kanan dan dada kiri simetris.
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi dan tidak ada benjolan.
c. Perkusi: Sonor pada seluruh lobus paru
d. Auskultasi: Vesikuler
3. Sistem kardiovaskuler
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 82 x/mnt, RR : 20 x/mnt, T: 36,8oC.
Capillary Refill : <2 detik.
Pemeriksaan Kardio
a. Inspeksi: tidak tampak ictus kordis, tidak ada luka pada dada area jantung.
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal.
c. Perkusi: Pekak
d. Auskultasi: Terdengar bunyi jantung S1 “Lub” dan S2 “Dub”, tidak ada suara
jantung tambahan.
4. Sistem sarap pusat
Tingkat kesadaran: komposmentis
GCS: E4M6V5 Total = 15
5. Sisten gastrointestinal dan nutrisi
a. Antropometri
BB: 78 TB: 165 IMT : 27,64 ( kategori: Gemuk)
Keterangan : Normal (18,5-25,0)
b. Biokimia
Hb : 11,5 g/dl
Hmt : 32,6 %
c. Clinical sign
klien tampak gemuk, kondisi umum lemah, terbaring ditempat tidur, kaki
sebelah kanan masih belum berani digerakkan.
d. Diet

6
Pola makan
a. Sebelum dirawat : 3 kali/hari, 1 porsi habis sekali makan.
b. Selama dirawat : 3 kali/hari, habis ¾ porsi sekali makan.
Nafsu makan
a. Sebelum dirawat: Baik
b. Sesudah dirawat: Baik
Keterangan: tidak ada masalah dalam pola makan/diet.
6. Sistem Muskuloskeletal
Rentang gerak: ada hambatan pergerakan karena adanya luka operasi pada bagian
pelvis dextra.
Kekuatan otot :
5555 5555
5522 5555

Keterangan :
0 = Tidak ada gerakan
1 = Kontraksi otot minimal terasa tanpa menimbulkan
gerak
2 = Otot dapat bergerak bila gaya berat dihilangkan
3 = Gerakan otot dapat melawan gaya berat tapi tidak
bisa terhadap tahanan pemeriksa
4 = Gerakan otot dengan tahanan ringan pemeriksa dan
dapat melawan gaya berat
5 = Gerakan otot dengan tahanan maksimal pemeriksa

Skor kemampuan ADL berdasarkan Barthel Index : 4 (Ketergantungan total)


NO. AKTIFITAS SKOR NILAI

7
1. Makan (Feeding) 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll. 1
2 = Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0 = Tergantung orang lain
0
1 = Mandiri
3. Perawatan
0 = Membutuhkan bantuan orang lain
diri(Grooming) 0
1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan bercukur

4. Berpakaian 0 = Tergantung orang lain


(Dressing) 1 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju) 1
2 = Mandiri
5. Buang air 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
kecil(Bowel) 1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) 1
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
air besar(Bladder) 1 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu) 0
2 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa hal
0
sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
1
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9. Mobilitas 0 = Immobile (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
0
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 0
2 = Mandiri
TOTAL 4
Interpretasi hasil Barthel Index :
20        : Mandiri 5-8       : Ketergantungan Berat
12-19   : Ketergantungan Ringan 0-4       : Ketergantungan Total
9-11    : Ketergantungan Sedang

7. Sistem integumen

8
Turgor kulit : Elastis
Pressure ulcer : Skor Braden scale:_____ (Kategori Sedang)
(skore braden scale dilampirkan)
Edema:

- -
- -

Keterangan: tidak ditemukan adanya edema pada bagian tubuh.


8. Sistem reproduksi
Tn. S umur 56 tahun mengatakan bahwa keinginan untuk melakukan hubungan
masih ada, tapi karena usia sudah semakin tua dirinya tidak ada niat untuk
menambah keturunan lagi. Selain itu istrinya juga sudah mengalami menopause.
Klien tidak ada keluha pada system reproduksinya.
9. Gambar letak operasi:

Total Hip Replacement

10. Sistem eliminasi


a. Fecal
1) Frekuensi BAB : Belum BAB sejak selesai operasi
Konstipasi : tidak
Diare: tidak
2) Karakteristik feses
Warna: -

9
Bau : -
b. Bladder
a. Inkontinensia : tidak
b. Frekuensi BAK : 4-5 kali/hari (tergantung banyaknya air yang diminum)
c. Karakteristik urin : kekuningan
d. Nyeri BAK : tidak
e. Riwayat penyakit ginjal : tidak ada.

D. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


a. Kebutuhan cairan dan elektrolit
Balance cairan selama shift/8jam.
Intake Output Balance cairan 8 jam
Parenteral : Urine: 600 cc Input – output
200 cc IWL : 150 cc 850 – 750 = +100 cc
Makan: 50 cc Feses : - cc
Minum: 600 cc Muntah : - cc
ARD : _____ cc Darah : - cc
Total : 850 cc Total : 650 cc Balance : +100 cc

b. Kebutuhan rasa aman dan nyaman


 Klien mengatakan nyeri pada bagian luka operasi.
 Klien mengatakan terkadang posisinya tidak nyaman.
 Klien tampak menahan nyeri saat menggerakkan kaki yang sakit.
 Klien tampak berhati-hati menggerakkan kaki untuk menghindari rasa nyeri.
Klien mengatakan :
P : luka operasi berkurang rasa nyrinya karena diberikan obat injeksi analgetik.
Q : terasa panas perih dan menetap.
R : Pelvis dextra
S : 4 (kategori: nyeri yang mengganggu)
T : muncul tiba-tiba, paling sering saat digerakkan.

Instrumen Ppenilaian skala nyeri:

10
c. Istirahat/tidur
Kesulitan tidur di RS : tidak
Merasa segar setelah bangun : kadang-kadang
Kebiasaan tidur sebelum sakit : paling sering tidur jam 22.00 dan terbangun pukul
04.00 WIB.
Selama dirawat : klien mengatakan sulit tidur karena posisinya kurang nyaman dan
ruangan terasa panas.
d. Psikososial dan spiritual
1. Nilai/kepercayaan (Puchalski’s FICA Spritiual History Tool)
Faith :
a) Apa keyakinan anda ?
Klien mengatakan agama yang diyakininya adalah Islam.
b) Apakah anda memikirkan keyakinan/agama dan spiritual ?
Klien mengatakan dirumah selalu ibadah sholat 5 waktu, mengaji, dan
mengikuti pengajian yang diadakan rutin di kampungnya.
c) Apakah yang membuat hidup anda bermakna ?
Klien mengatakan yang dapat membuat hidup bermakna yaitu bisa
berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat.

Importance :

11
a) Menurut anda seberapa pentingkah kepercayaan dan keyakinan
berpengaruh dalam kehidupan anda ?
Jawab : Klien mengatakan agama dan keyakinan itu sangat penting
untuknya, karena itu akan membimbing hidupnya dan keluarga menuju
keselamatan dunia dan akhirat.
b) Apakah keyakinan anda mempengaruhi cara anda mengatasi masalah
kesehatan/penyakit yang anda alami ?
Jawab : Klien mengatakan beribadah dan berdzikir selalu memberikan
ketenangan padanya dan keluarganya, sehingga sebagian besar masalah
bisa diselesaikan.
c) Apakah yang anda lakukan berdasarkan keyakinan anda untuk dapat
memperbaiki kesehatan anda ?
Jawab : klien mengatakan caranya adalah dengan berdo’a dan berusaha..
Community:
a) Apakah anda bagian dari sebuah komunitas spiritual atau religius?
Jawab : Klien mengatakan bahwa klien sering mengikuti pengajian di
masyarakat
b) Apakah komunitas tersebut mendukung anda dan bagaimana?
Jawab : Klien mengatakan beberapa teman di pengajian ada yang
menjenguk.
Adress
a) Bagaimanakah harapan anda terhadap perawat/petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan kesehatan kepada anda?
Jawab : Klien berharap bahwa pelayanan yang diberikan selama di RS
adalah suatu usaha dan syarat untuk menyembuhkan penyakitnya,
2. Koping/stres
Mempunyai tekanan dalam hidup: tidak ada
Pernah merasa kehilangan : Tidak
Cara mengatasi permasalahan: klien mengatakan berdo’a dan bersabar,
berkmusyawarah dengan keluarga inti.
Status emosional : Stabil dan tenang

3. Hubungan

12
Orang yang mendukung : Seluruh keluarga mendukung klien dalam
kesembuhan klien, klien ditunggui oleh istrinya dan dijenguk oleh teman-
temannya.
Penyakit mempengaruhi hubungan keuarga/orang lain : tidak
Kegiatan di masyarakat : Klien mengatakan jika di masyarakat sering
mengikuti pengajian di masjid, gotong royong, pertemuan RT.
Teman serumah : suami dan anaknya.
4. Persepsi diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi: klien mengatakan sedang dalam
perawatan di RS dan harus istrahat dan berusaha memulihkan kondisinya.
Perilaku klien sesuai dengan situasi: beristrahat, mencoba melakukan aktivitas
sesuai kemampuan dan sesuai petunjuk dokter, perawat dan tim kesehatan
lainnya.
5. Tingkat Pengetahuan
Klien mengatakan belum mengetahui jelas tentang penyakitnya. klien juga
mengatakan ingin diberikan penjelasan tentang diit untuk menyembuhkan
penyakitnya. klien tampak antusias dalam menyatakan keingintahuannya.

E. DATA PENUNJANG

13
1. Hasil Laboratorium tanggal 25 September 2015
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal dlm satuan Interpretasi
HEMATOLOGI
Paket Darah Rutin
Hemoglobin 11,5 14.00-18.00 g/dL Rendah
Eritrosit 3,37 4.70-6.20 10^6/ul Rendah
Leokosit 5,3 4.5-10.3 10*3/uL
Trombosit 243 150-450 10*3/uL
Hematokrit 32,6 40-52 % Rendah
MCV 87,4 80-94 fl
MCHC 30,8 33-37 g/dl
MCH 35.3 27-31 fl
Dift Count
Neutrofit% 49,8 50-70 % Rendah
Limfosit% 40,80 25-40 % Tinggi
MXD 9,4 1.0-12.0 %
RDW 46,8 35.0-45.0 fl Tinggi
Kimia klinik
Ureum 21,6 19.0 —44.0 mg/dl
Kreatinin 1,04 0.70—1.20 mg/dl
Bun 10,1 7.0 —18.0 mg/dl
Gula Darah Sewaktu 95,87 70,0 – 140 mg/dl
ASLT 24,9 7,0 – 45,0 U/L
ALT 15,7 7,0 – 41,0 U/L
Paket Elektrolit
Natrium 143,0 136,0 – 145,0 mmol/L
Kalium 4,60 3,50 – 5,10 mmol/L
Chlorida 111,0 98,0 – 107,0 mmol/L Tinggi
Sero imunologi
HbsAg - Negatif

2. Hasil Pemeriksaan Radiologi ( 25 September 2015) [11.38 WIB]

14
Interpretasi Foto Pelvis:
 Masih tampak garis fraktura ramus inferior Osis Pubis dextra dengan
pertambahan callus minimal aposisi dan alignment cukup.
 Tak tampak osteomyelitis.

3. Pemeriksaan Foto MSCT 3D Pelvis, Hasil:


 Fraktur di fossa acetabulum dextra aspek superior et inferior denga
fragmentasi.

F. TERAPI YANG DIBERIKAN

15
1. Terapi tanggal 1 Oktober 2015
Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi
Xarelto PO 5 mg x 1 Mengurangi resiko stroke dan emboli sistemik
pada pasien dengan fibrilasi atrium non
valvular (SPAF) dengan riwayat stroke atau
TIO, dengan skor CHADS2 ≥2. Untuk
pengobatan trombosis vena dalam (DVT).
Ceftriaxone IV 1 gr x 2 Golongan obat antibiotic sepalosporin yang
dapat digunakan untuk mengobati beberapa
kondisi akibat infeksi bakteri.
Ketorolac IV 30 mg x 3 Ketorolac diindikasikan untuk penatalksanaan
jangka pendek terhadap nyeri akut, sedang
sampai berat setelah prosedur bedah.
Ranitidine IV 50 mg x 2 Ranitidine adalah suatu histamin antagonis
reseptor H2 yang menghambat kerja histamin
secara kompetitif pada reseptor H2 dan
mengurangi sekresi asam lambung
Infus RL IV 18 tpm Terapi pemenuhan cairan dan elektrolit.

2. Terapi tanggal 2 Oktober 2015 dan tanggal 3 Oktober 2015


Jenis Terapi Rute Dosis Jenis Terapi Rute Dosis
Xarelto PO 5 mg x 1 Xarelto PO 5 mg x 1
Ceftriaxone IV 1 gr x 2 Ceftriaxone IV 1 gr x 2
Ketorolac IV 30 mg x 3 Ketorolac IV 30 mg x 3
Ranitidine IV 50 mg x 2 Ranitidine IV 50 mg x 2
Infus RL IV 18 pm Infus RL IV 18 tpm

16
BRADEN SCALE

Nama Pasien : Tn. S Hari/Tanggal : 1 Oktober 2015


Pemeriksa : Lalu Rodi Sanjaya,S.Kep
PERSEPSI 1.Keterbatasa 2.Sangat 3.Sedikit Terbatas 4.Tidak ada
SENSORI n Total Terbatas Gangguan
Kemampuan Tidak berspon Hanya berespon Berespon
untuk pada rangsang terhadap Berespon pada pada perintah
mengenal nyeri karena rangsang nyeri perintah verbal, tapi verbal/ Tidak
adanya menurunnya tidak selalu menderita
tekanan kesadaran Tidak mampu mengkomunikasikan gangguan
ketidaknyama menyatakan adanya sensori
nan atau ketidakmampuan ketidaknyamanan
, hanya berupa
NILAI = 3 Terbatasnya rintihan atau atau
kemampuan gelisah
untuk Menderita beberapa
merasakan atau gangguan sensori
nyeri di seluruh yang membatasi
tubuh Menderita kemampuan
gangguan sensori merasakan
yang membatasi nyeri/ketidaknyaman
kemampuan an pada satu atau dua
merasakan ekstremitas
nyeri/ketidaknya
manan dihampir
separuh tubuhnya

Kelembapan 1.Selalu 2.Sangat 3.Kadang lembab 4.Jarang


lembab lembab lembab
Derajat
kelembaban Keadaan kulit Kulit
kulit selalu basah Kulit kadang lembap, biasanya
oleh keringat, Kulit sering linen seharusnya kering linen
NILAI = 3 urine, dll. Hal lembap, tapi diganti setiap hari diganti sesuai
ini diketahui tidak selalu. tindakan rutin
saat pasien Linen harus
bergerak atau diganti
berbalik setidaknya
1x/shift

AKTIVITAS 1.Bedfast 2.Chairfast 3.Walks 4. Walk


occasionally frequently
Tingkat Hanya Tidak mampu
aktivitas fisik berbaring di berjalan/berdiri. Jarang berjalan,
tempat tidur Tidak mampu hanya jarak dekat
menahan berat dengan atau tanpa
badan sendiri, bantuan. Lebih
NILAI = 1
harus dibantu banyak berbaring

17
menuju kursi atau duduk

MOBILITA 1.Imobilitasi 2.Sangat 3.Sedikit terbatas 4.Tidak ada


S total terbatas batasan
Mampu merubah
Kemampuan Tidak mampu Mampu merubah posisi tubuh sendiri Mampu dan
unutk merubah posisi posisi tubuh, tapi sering
berubah an tubuh tanpa tidak sering berubah
mengatur bantuan mampu begerak posisi tubuh
posisi tubuh sendiri tanpa bantuan
NILAI = 2

NUTRISI 1.Sangat 2.Kemungkinan 3.Adekuat 4.Excellent


buruk adekuat
Pola makan Memakan separuh
Tidak pernah Jarang makan, lebih porsi, 4 porsi
NILAI = 3 makan habis, hanya ½ porsi. protein
hanya 1/3 Mengkonsumsi
porsi. Kurang supplement atau
makan
atau Menggunakan NGT
protein/hari,
atau mendapat TPN
kuran minum
Menerima yang memenuhi
atau kurang dari nutrisi yang
jumlah optimal dibutuhkan
Puasa dan atau makanan cair
terpasang IV per-NGT
line lebih dar i
5 hari

FRICTION 1.Bermasalah 2.Potensi terjadi 3.Tidak ada


& SHEAR masalah masalah
NILAI = 2 Bergerak dengan Bergerak di tempat
Membutuhkan memerlukan tidur dan kursi secara
bantuan bantuan minimal mandiri, memiliki
maksimal kekuatan otot untuk
dalam mengangkat badan
bergerak. Tidak sempurna
mampu sebelumbergerak.
mengangkat Mampu
badan tanpa mempertahankan
bergesekan posisi saat duduk
dengan alas ataupun tidur

15 – 18 berisiko
13 – 14 resiko sedang
10 – 12 resiko tinggi
≤ 9 resiko sangat tinggi.

18
Keterangan: Total Score : 14 (Kategori Resiko Sedang)

G. ANALISA DATA
No Data-data Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri Akut Agen Cedera Fisik
 Klien mengatakan nyeri pada Domain 12:
Kenyamanan
bagian tubuh bekas operasi.
Kelas 1:
DO: Kenyamanan Fisik
 Pengkajian Nyeri: Definisi: pengalaman
 P : luka operasi, dan sensori dan emosional
berkurang rasa nyerinya yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat
karena diberikan obat injeksi kerusakan jaringan yang
analgetik. actual atau potensial atau
 Q : terasa panas perih dan digambarkan dalam hal
menetap. kerusakan sedemikian
 R : Pelvis dextra rupa (international
Association for the Study
 S : 4 (kategori: nyeri yang of Pain); awitan yang tiba-
mengganggu) tiba atau lambat dari
 T : muncul tiba-tiba, paling integritas ringan hingga
sering saat digerakkan. berat dengan akhir yang
dapat diantisipasi atau
 Klien tampak menahan nyeri prediksi dan berlangsung
saat menggerakkan kaki yang selama <6 bulan.
sakit.
 Klien tampak berhati-hati
menggerakkan kaki untuk
menghindari rasa nyeri.
2 DS: Hambatan Mobilitas Kekuatan Otot Tidak
 Klien belum bisa menggerakkan Di Tempat Tidur Memadai
kaki kanannya dengan aktif. Domain 4:
Aktivitas/Istirahat
DO:
Kelas 2:
 Ada hambatan pergerakan Aktivitas/Latihan
karena adanya luka operasi pada Definisi: keterbatasan
bagian pelvis dextra. pergerakan mandiri dari
 Penilaian kekuatan otot: satu posisi ke posisi lain.
5555 5555
5522 5555

 Klien hanya berbaring di tempat


tidur dan bergerak minimal.
 Skor Barthel Index : 4 (Kategori
ketergantungan total.
3 DS: Kerusakan Factor mekanik (operasi
 Klien mengatakan ada luka Integritas Jaringan Total Hip Replacement)
bekas operasi pada bagian paha Domain 11:
Keamanan/Perlindungan
atas sebelah kanan.

19
DO: Kelas 2:
 Klien terpasang drain pada Cedera Fisik
Definisi: Kerusakan
bagian ektremitas bawah sebelah jaringan membrane
kiri (femur Dextra) dan terdapat mukosa, kornea,
bekas luka juga pada bagian integument, atau subkutan.
yang sama.
 Luka Post OP hari ke-1
 Balutan tampak bersih, tidak ada
pembengkakan di area sekitar
balutan.
4 DS: Kurang Kurang Paparan
 Klien mengatakan belum Pengetahuan Informasi Kesehatan
mengetahui jelas tentang
penyakitnya.
 Klien juga mengatakan ingin
diberikan penjelasan tentang diit
untuk menyembuhkan
penyakitnya.
DO:
 Klien tampak antusias dalam
menyatakan keingintahuannya.

20
H. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa NOC NIC


1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pain management:
berhubungan selama 3 x 24 jam, diharapkan kadar 1) Kaji nyeri secara
dengan agen glukosa darah stabil dengan kriteria hasil: komprehensif
cedera fisik Pain Control 2) Ajarkan cara mengurangi
Definition: Personal action to control nyeri (Tekhnik nafas
pain. dalam, Massage, guide
 Klien mampu mengontrol nyeri Imagery, Distraksi, dll)
dengan tekhnik nafas dalam. 3) Monitor tanda-tanda vital
 Klien mampu mengetahui penyebab (TD, N, RR, T)
nyeri. 4) Kolaborasikan pemberian
 Klien mampu melaporkan kontrol obat analgesic.
nyeri.
Pain Level
Definition : severity of observed or
reported pain.
 Klien mampu melaporkan nyeri
 Skala nyeri 0 – 1
 Klien mampu melaporkan lama
nyeri.
 TTV dalam batas normal:
 TD : 100 – 120 mmHg (Systole)
70 – 90 mmHg (Diastole)
 N : 60 – 100 kali/menit
 RR : 16 – 20 kali/menit
 T : 36,5 – 37,5 C.
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Body Mechanics Promotion:
Mobilitas selama 3 x 24 jam, diharapkan hambatan 1) Kaji Kemampuan klien
Fisik di mobilitas fisik berkurang atau teratasi melakukan perpindahan
tempat tidur dengan kriteria hasil: posisi di tempat tidur.
berhubungan Body Position: Self-Initiated 2) Ajarkan cara melakukan
dengan  Klien mampu berpindah posisi dari perpindahan posisi
kekuatan otot tiduran ke duduk sesuai kemampuan ditempat tidur dengan
tidak  Klien mampu melakukan perpindahan tepat.
memadai posisi dari duduk ke berdiri sesuai 3) Lakukan pengaturan posisi
kemampuan. yang nyaman untuk klien.
 Klien mampu melakukan perpindahan 4) Kolaborasikan dengan
posisi dari berdiri ke berjalan dokter atau ahli terapi
menggunakan alat bantu. untuk latihan gerak klien
di tempat tidur.
5) Kolaborasikan dengan
dokter atau ahli terapi
penggunaan alat bantu
jalan untuk klien (Cruk,
Walker, Kursi Roda, dll)
3 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Wound Care:

21
integritas selama 3 x 24 jam, diharapkan kerusakan 1) Kaji keadaan luka
jaringan integritas jaringan berkurang dengan 2) Monitor drain
berhubungan kriteria hasil: 3) Lakukan perawatan luka
dengan Wound Healing: Secondary Intention 4) Ajarkan cara perawatan
 Keadaan luka bersih kaki
 Tidak ada pus 5) Monitor tanda vital.
 TTV dalam batas normal: 6) Anjurkan klien untuk
 TD : 100 – 120 mmHg (Systole) meningkatkan asupan
70 – 90 mmHg (Diastole) nutrisinya
 N : 60 – 100 kali/menit
 RR : 16 – 20 kali/menit
 T : 36,5 – 37,5 C.
4 Kurang Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 Teaching: Disease Proses:
pengetahuan x 24 jam diharapkan pengetahuan 1) Kaji tingkat pengetahuan
berhubungan bertambah dengan kriteria hasil: tentang penyakit yang
dengan Knowledge: Illness care sedang dialaminya
kurang 1) Klien mampu mengetahui tentang 2) Jelaskan tentang penyakit,
paparan proses penyakit dan pengobatan yang dan kondisi klien.
informasi dialaminya. 3) Sediakan informasi bagi
2) Klien mampu mengetahui diit yang keluarga tentang kemajuan
sesuai dengan kebutuhan pasien dengan cara yang
penyembuhannya. tepat
3) Klien mampu dalam menjalankan 4) Sediakan informasi tentang
program diitnya. nutrisi dan diit yang
dianjurkan untuk klien.

22
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI PERTAMA

Tanggal Jam Dx Implementasi Respon


1/10/15 07.35 1 Mengkaji nyeri secara S:Klien mengatakan masih merasakan
komprehensif nyeri pada bagian luka operasi.
O:
P : Luka operasi
Q: Panas dan menetap
R: Pinggul sampai paha kanan
S: 4 ( kategori nyeri mengganggu)
T: paling sering saat digerakkan
08.00 Monitor tanda-tanda vital S: -
(TD, N, RR, T) O: TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/m,
RR: 20 x/m, T: 36,90C
08.50 Mengajarkan cara S: Klien mengatakan lebih nyaman
mengurangi nyeri dengan tapi nyerinya sama, belum
tekhnik nafas dalam. berkurang.
O: klien mampu mempraktekkan
tekhnik nafas dalam
09.56 Memberikan obat S: -
analgetik ketorolac 30 O: Injeksi ketorolac 30 mg masuk.
mg/IV.
12.00 1 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada
bagian luka operasi.
 Klien mengatakan setelah diajarkan dan
mempraktekkan tekhnik nafas dalam merasa lebih
nyaman tapi nyerinya sama, belum berkurang.
O:
 Pengkajian nyeri:
 P : Luka operasi L.RODI.S
 Q: Panas dan menetap
 R: Pinggul sampai paha kanan
 S: 4 ( kategori nyeri mengganggu)
 T: paling sering saat digerakkan
 Pengukuran TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/m,
RR: 20 x/m, T: 36,90C
 Klien mampu mempraktekkan tekhnik nafas dalam.
A: Masalah nyeri akut belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Kaji nyeri secara komprehensif
2) Ajarkan cara mengurangi nyeri dengan massage
3) Berikan ketorolac 30 mg/IV

23
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1/10/15 10.00 2 Mengkaji Kemampuan S: klien mengatakan belum bisa
klien melakukan menggubah posisinya karena
perpindahan posisi di menghindari rasa nyeri dan takut
tempat tidur. terjadi sesuatu pada bekas
operasinya.
O: klien tampak bisa menggerakkan
ektremitas yang lain kecuali kaki
yang sakit.
10.02 Mengajarkan cara S: klien mengatakan tahu cara
melakukan perpindahan mengubah posisi yang benar yaitu
posisi ditempat tidur dengan bertumpu pada lengan dan
dengan tepat yaitu kaki terkuat.
bertumpu dengan tangan O: klien tampak berusaha keras untuk
dan kaki terkuat (posisi mengangkat badannya ke atas
semi fowler). tempat tidur (pengaturan posisi
semi fowler).
10.07 Melakukan pengaturan S: -
posisi yang nyaman untuk O: Posisi klien semi fowler (bantuan
klien. bed) kaki sebelah kanan diganjal
dengan bantal supaya posisi kaki
yang sakit tidak berubah dan tetap
terasa nyaman.
Mengkolaborasikan Advice dokter:
dengan dokter atau ahli Kruk klien sudah punya, kemudian di
terapi penggunaan alat resepkan alat bantu jalan walker.
bantu jalan untuk klien
(Cruk, Walker, Kursi
Roda, dll)
12.00 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan tahu cara mengubah posisi yang
benar yaitu dengan bertumpu pada lengan dan kaki
terkuat.
O:
 Klien tampak bisa menggerakkan ektremitas yang
lain kecuali kaki yang sakit. L.RODI.S
 Posisi klien semi fowler (bantuan bed) kaki sebelah
kanan diganjal dengan bantal supaya posisi kaki
yang sakit tidak berubah dan tetap terasa nyaman.
A: Masalah Hambatan Mobilitas Fisik di tempat tidur
teratasi sebagian.
P: Lanjutkan Intervensi:
1) Kaji Kemampuan klien dalam mengubah posisi
atau berpindah posisi di tempat tidur.
2) Evaluasi cara klien berpindah posisi.
3) Bantu klien untuk berpindah posisi.
4) Kolaborasi Ahli Fisioterapi untuk latihan

24
penggunaan alat bantu jalan Walker.
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1/10/15 08.15 3 Mengkaji keadaan luka S: -
O: luka operasi hari ke-1, balutan
tampak bersih, tertutup rapi. Tidak
ada pembengkakan pada area
sekitar balutan luka.
08.17 Memonitor drain S: -
O: balutan drain bersih.
10.00 Memberikan obat S: -
antibiotic ceftriaxone 1 O: Obat antibiotic ceftriaxone masuk
gr/IV melalui IV.
Advice:
Perawatan luka hari sabtu,
3 Oktober 2015.
12.00 3 Evaluasi Paraf
S: -
O:
 Luka operasi hari ke-1, balutan tampak bersih,
tertutup rapi. Tidak ada pembengkakan pada area
sekitar balutan luka, balutan drain bersih.
A: Masalah kerusakan integritas jaringan teratasi
sebagian. L.RODI.S
P: Lanjutkan intervensi:
1) Kaji keadaan luka
2) Monitor drain
3) Berikan obat antibiotic ceftriaxone 1 gr
4) Lakukan perawatan luka hari sabtu, 3 Oktober
2015.
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
1/10/15 13.00 4 Mengkaji tingkat S: klien mengatakan belum tau
pengetahuan tentang tentang penyakitnya, klien hanya
penyakit yang sedang tau dirinya dioperasi karena sakit
dialaminya tulang pada bagian paha atas
sebelah kanan.
O: klien tampak kebingungan saat di
Tanya tentang penyakitnya.
13.05 Menjelaskan tentang S: klien mengatakan belum cukup
penyakit, dan kondisi klien mengerti tentang penyakitnya,
dengan menggunakan karena dijelaskannya tidak
tekhnik komunikasi menggunakan gambar.
langsung tanpa leaflet O: klien tampak memperhatikan saat
dijelaskan.

25
12.00 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan belum cukup mengerti tentang
penyakitnya, karena dijelaskannya tidak
menggunakan gambar.
O:
 Klien dijeaskan dengan menggunakan tekhnik
komunikasi langsung tanpa leaflet. L.RODI.S
 Klien tampak memperhatikan saat dijelaskan.
A: Masalah kurang pengetahuan belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Jelaskan tentang tentang HIP dan Post Op Total
Hip Replacement menggunakan leaflet atau
media video.

26
HARI KEDUA

Tanggal Jam Dx Implementasi Respon


2/10/15 07.15 1 Mengkaji nyeri secara S:Klien mengatakan masih merasakan
komprehensif nyeri pada bagian luka operasi.
O:
P : Luka operasi
Q: Panas dan menetap
R: Pinggul sampai paha kanan
S: 4 ( kategori nyeri mengganggu)
T: paling sering saat digerakkan
08.05 Monitor tanda-tanda vital S: -
(TD, N, RR, T) O: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/m,
RR: 21 x/m, T: 36,70C
09.00 Mengajarkan cara S: Klien mengatakan lebih nyaman
mengurangi nyeri dengan dan nyerinya sedikit berkurang
tekhnik massage menjadi skala 3
menggunakan minyak O: klien tampak lebih nyaman saat
kayu putih pada bagian dilakukan massage.
telapak tangan, kaki Keluarga (istri) klien tampak
sebelah kiri dan pundak. memperhatikan cara melakukan
massage.
10.00 Memberikan obat S: -
analgetik ketorolac 30 O: Injeksi ketorolac 30 mg masuk.
mg/IV.
12.00 1 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada
bagian luka operasi.
 Klien mengatakan lebih nyaman dan nyerinya
sedikit berkurang menjadi skala 3
O:
 Pengkajian nyeri:
 P : Luka operasi
 Q: Panas dan menetap L.RODI.S
 R: Pinggul sampai paha kanan
 S: 3 ( kategori nyeri sedang)
 T: paling sering saat digerakkan
 Pengukuran TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/m,
RR: 21 x/m, T: 36,70C
 Klien tampak lebih nyaman saat dilakukan
massage.
 Keluarga (istri) klien tampak memperhatikan cara
melakukan massage.
A: Masalah nyeri akut belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Evaluasi cara mengurangi nyeri dengan

27
massage
2) Berikan ketorolac 30 mg/IV
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
2/10/15 10.10 2 Mengkaji Kemampuan S: klien mengatakan sudah bisa
klien melakukan menggubah posisinya
perpindahan posisi di O: klien tampak bisa menggerakkan
tempat tidur. ektremitas yang lain kecuali kaki
yang sakit hanya bisa digerakkan
perlahan.
10.13 Mengevaluasi cara klien S: klien mengatakan untuk berpindah
berpindah posisi miring ke posisi harus pelan-pelan.
kiri dan duduk. O: klien tampak berusaha keras untuk
memiringkan tubuhnya ke kiri dan
berpindah ke posisi duduk.
Klien tampak lebih ringan saat
berpindah posisi dari sebelumnya.
Klien tampak berpegangan pada
pengaman bed saat mau duduk.
Kolaborasikan dengan Catatan:
dokter atau ahli terapi Klien sudah mempunyai cruk dan
penggunaan alat bantu walker. Tunggu dari fisioterapi untuk
jalan untuk klien (Cruk, mengajarkan cara berjalan dengan
Walker, Kursi Roda, dll) menggunakan walker.

13.30 Evaluasi Paraf


S:
 klien mengatakan sudah bisa menggubah posisinya
 klien mengatakan untuk berpindah posisi harus
pelan-pelan.
O:
 Klien tampak bisa menggerakkan ektremitas yang
lain kecuali kaki yang sakit hanya bisa digerakkan
perlahan. L.RODI.S
 klien tampak berusaha keras untuk memiringkan
tubuhnya ke kiri dan berpindah ke posisi duduk.
 Klien tampak lebih ringan saat berpindah posisi
dari sebelumnya.
 Klien tampak berpegangan pada pengaman bed saat
mau duduk.
A: Masalah Hambatan Mobilitas Fisik di tempat tidur
teratasi sebagian.
P: Lanjutkan Intervensi:
1) Bersama ahli fisioterapi bantu klien berjalan
menggunakan alat bantu walker.

28
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
2/10/15 08.15 3 Mengkaji keadaan luka S: -
O: luka operasi hari ke-2, balutan
tampak bersih, tertutup rapi. Tidak
ada pembengkakan pada area
sekitar balutan luka.
08.17 Memonitor drain S: -
O: balutan drain bersih.
10.00 Memberikan obat S: -
antibiotic ceftriaxone 1 O: Obat antibiotic ceftriaxone masuk
gr/IV melalui IV.
Advice:
Perawatan luka dan up
drain hari sabtu, 3 Oktober
2015.
13.30 3 Evaluasi Paraf
S: -
O:
 Luka operasi hari ke-2, balutan tampak bersih,
tertutup rapi. Tidak ada pembengkakan pada area
sekitar balutan luka, balutan drain bersih.
A: Masalah kerusakan integritas jaringan teratasi
sebagian. L.RODI.S
P: Lanjutkan intervensi:
1) Lepaskan selang Drain
2) Berikan obat antibiotic ceftriaxone 1 gr
3) Lakukan perawatan luka.
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
2/10/15 13.00 4 Jelaskan tentang HIP dan S: klien mengatakan sudah cukup
Post Op Total Hip mengetahui tentang penyakitnya.
Replacement O: klien tampak memperhatikan
menggunakan leaflet atau penjelasan dan gambar serta video
media video. operasi HIP yang digunakan.
13.30 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan belum cukup mengerti tentang
penyakitnya, karena dijelaskannya tidak
menggunakan gambar.
O:
 Klien dijeaskan dengan menggunakan tekhnik
komunikasi langsung tanpa leaflet. L.RODI.S
 Klien tampak memperhatikan saat dijelaskan.
A: Masalah kurang pengetahuan teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Jelaskan tentang diit post op yang dibutuhkan
klien.

29
HARI KETIGA

Tanggal Jam Dx Implementasi Respon


3/10/15 08.05 Monitor tanda-tanda vital S: -
(TD, N, RR, T) O: TD: 110/80 mmHg, N: 80 x/m,
RR: 20 x/m, T: 36,60C
09.00 Mengajarkan cara S: klien mengatakan dipijit istrinya
mengurangi nyeri dengan sesuai cara yang diajarkan kemarin.
tekhnik massage Klien mengatakan nyerinya
menggunakan minyak berkurang saat dilakukan
kayu putih pada bagian pemijatan.
telapak tangan, kaki O: klien tampak lebih nyaman saat
sebelah kiri dan pundak. dilakukan massage.
Istri klien tampak mampu
melakukan massage sesuai yang
diajarkan.
P : Luka operasi
Q: Panas
R: Pinggul sampai paha kanan
S: 2 ( kategori nyeri ringan)
T: paling sering saat digerakkan
10.00 Memberikan obat S: -
analgetik ketorolac 30 O: Injeksi ketorolac 30 mg masuk.
mg/IV.
12.00 1 Evaluasi Paraf
S:
 klien mengatakan dipijit istrinya sesuai cara yang
diajarkan kemarin.
 Klien mengatakan nyerinya berkurang saat
dilakukan pemijatan
O:
 Pengkajian nyeri:
 P : Luka operasi
 Q: Panas dan menetap L.RODI.S
 R: Pinggul sampai paha kanan
 S: 3 ( kategori nyeri sedang)
 T: paling sering saat digerakkan
 Pengukuran TTV: TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/m,
RR: 21 x/m, T: 36,70C
 klien tampak lebih nyaman saat dilakukan massage.
Istri klien tampak mampu melakukan massage
sesuai yang diajarkan.
A: Masalah nyeri akut belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Evaluasi cara mengurangi nyeri dengan
massage

30
2) Berikan ketorolac 30 mg/IV
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
3/10/15 10.10 2 Bersama ahli fisioterapi S: -
bantu klien berjalan O:
menggunakan alat bantu  Klien tampak mampu berpindah
walker. posisi dari tidur ke duduk dan dari
duduk ke berdiri, kemudian dari
berdiri ke berjalan menggunakan
bantuan alat bantu walker.
 Klien mampu berjalan
menggunakan walker sekitar 5
meter dan kembali ke tempat tidur.
 Klien tampak memperhatikan dan
melakukan gerakan sesuai dengan
instruksi ahli fisioterapi.
13.30 Evaluasi Paraf
S: -
O:
 Klien tampak mampu berpindah posisi dari tidur ke
duduk dan dari duduk ke berdiri, kemudian dari
berdiri ke berjalan menggunakan bantuan alat bantu
walker.
 Klien mampu berjalan menggunakan walker sekitar
5 meter dan kembali ke tempat tidur. L.RODI.S
 Klien tampak memperhatikan dan melakukan
gerakan sesuai dengan instruksi ahli fisioterapi.
A: Masalah Hambatan Mobilitas Fisik di tempat tidur
teratasi sebagian.
P: Lanjutkan Intervensi:
1) Evaluasi latihan berjalan klien berjalan
menggunakan alat bantu walker.
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
3/10/15 08.15 3 Melepaskan selang drain S: -
O: drain dilepas.
08.20 Melakukan perawatan luka S: -
modern (menggunakan O: Tidak tampak adanya tanda-tanda
supratule) dibersihkan infeksi pada luka.
dengan menggunakan Tampak bekas luka operasi dengan
NaCl 0,9%. jumlah jahitan sekitar 10 jahitan.
Jahitan belum bisa dilepas karena
luka masih tampak basah.
Sisa darah pada drain sudah
dibersihkan dan luka tampak
bersih.
10.00 Memberikan obat S:-
antibiotic ceftriaxone 1 gr O: Ceftriaxone 1 gr masuk/IV

31
13.00 3 Evaluasi Paraf
S: -
O:
 Tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi pada
luka.
 Tampak bekas luka operasi dengan jumlah jahitan
sekitar 10 jahitan.
 Jahitan belum bisa dilepas karena luka masih L.RODI.S
tampak basah.
 Sisa darah pada drain sudah dibersihkan dan luka
tampak bersih.
A: Masalah kerusakan integritas jaringan teratasi
sebagian.
P: Lanjutkan intervensi:
1) Evaluasi keadaan balutan luka.
Tanggal Jam Dx Implementasi Respon
3/10/15 13.00 4 Jelaskan tentang diit post S: klien mengatakan akan mengikuti
op yang dibutuhkan klien diit yang sudah dijelaskan.
yaitu tinggi klaori dan O: klien tampak memperhatikan
tinggi protein. penjelasan yang diberikan.
13.30 Evaluasi Paraf
S:
 Klien mengatakan akan mengikuti diit yang sudah
dijelaskan.
O:
 klien tampak memperhatikan penjelasan yang
diberikan.
A: Masalah kurang pengetahuan teratasi. L.RODI.S
P: Hentikan Intervensi.

Lampiran Gambar luka Post Op Klien:

Keterangan:

Gambar luka sebelum


drain dilepaskan, tidak
ada tanda-tan infeksi,
luka jahitan masih
tampak basah, sehingga
jahitan belum bisa
dilepas.

32

Anda mungkin juga menyukai