Makalah Aplikasi Teori Dalam PBM
Makalah Aplikasi Teori Dalam PBM
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Belajar bukan menghafal bukan pula mengingat (Nana Sudjana, 2011 : 28).
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang yang ditunjukkan dalam bentuk seperti berubahnya pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan,
dan aspek lain yang ada pada individu.
3. Teori Behavioristik
Belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati.
Bila kebiasaan perilaku terbentuk karena pengaruh peristiwa- peristiwa
yang terjadi dilingkungan sekitar. Teori behavioristik berpandangan
bahwa belajar terjadi karena operant conditioning. Jika seseorang
menunjukkan perilaku belajar yang baik maka mendapatkan hadiah dan
kepuasan. Peserta didik yang telah mendapatkan hadiah sebagai
penguatan akan semakin meningkatkan kualitas perilaku mengajarnya.
a) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan
kondisi belajar.
6
Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
dipahami oleh murid (Degeng, 2006).
belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri siswa (Degeng,
2006).
pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.
Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang
terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke
keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat,
sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku
wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi
buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan
pada hasil belajar.
2) Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar
dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit.
(morris : 1982). Proses belajar menurut teori ini adalah orang belajar
karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk
dipelajari , mengusahakan proses pembelajaran dengan caranya sendiri,
dan menilainya sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil.
Kelebihannya:
Kekurangan:
1) Bersifat individual.
2) Proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung.
Emosi adalah karakteristik yang sangat kuat yang tampak dari para
pendidik beraliran humanisme. Menurut teori ini tujuan belajar adalah
untuk memanusiakan manusia, proses belajar di anggap berhasil jika anak
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Penekanan dalam teori ini
adalah penyelidikan efek emosi dan hubungan interpersonal terhadap
terbentuknya prilaku belajar, yang melibatkan intelektual dan emosi
sehingga tujuan akhir belajarnya adalah mengembangkan kepribadian
peserta didik, nilai-nilai yang di anut, kemampuan sosial, dan konsep diri
yang berkaitan dengan pencapaian prestasi akademik. Dengan demikian
dapat dirumuskan, tujuan utama para pendidik dilihat dari teori belajar
humanisme adalah membantu anak untuk mengembangkan dirinya, yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam diri mereka. Bertitik tolak dari latar belakang itu,
maka focus pembahasan pada artikel ini adalah membahas bagaimana
aplikasi teori humanism itu di terapkan dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang yang ditunjukkan dalam bentuk seperti berubahnya pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan,
dan aspek lain yang ada pada individu. Terdapat beberapa teori mengenai
pembelajaran seperti teori behavioristik, kognitif, dan humanistik.
Dengan teori ini guru dapat mengetahui teknik yang dapat mengembangkan jiwa
anak didik dalam Pembelajaran.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali imran (1996). Belajar dan Pembelajran. Jakarta: PT. Dunia Pustaka jaya.
Eveline Siregar dan Hartini Nara. (2007). Buku Ajar Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: MKDK FIP UNJ.