Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS (REVISI)

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing :

dr. Eni Rahmawati, Sp.A

Disusun oleh :
Kharismayanti Fatimatuzzahro

2017730061

KEPANITERAAN KLINIK STASE PEDIATRI


RSUD SEKARWANGI SUKABUMI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelasaikan laporan kasus yang berjudul “Bronkopneumonia”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima


kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan arahan demi terselesaikannya laporan kasus ini khususnya kepada dr. Eni
Rahmawati, Sp.A selaku pembimbing tugas kasus “Bronkopneumonia”.

Penulis menyadari dalam proses penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, penulis
telah mengupayakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Penulis
terbuka menerima segala bentuk masukan, saran, dan usulan guna
menyempurnakan laporan kasus ini.

Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sukabumi, Desember 2021

Kharismayanti Fatimatuzzahro

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I STATUS PASIEN........................................................................................1

1. IDENTITAS PASIEN...................................................................................1
2. ANAMNESIS...........................................................................................…1
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG................................................................10
5. RESUME....................................................................................................12
6. DIAGNOSIS...............................................................................................12
8. PROGNOSIS..............................................................................................13
10. FOLLOW UP..........................................................................................14
BAB II ANALISA KASUS...................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

ii
BAB I
STATUS PASIEN

1. IDENTITAS PASIEN

 Nama : An. S
 Jenis Kelamin : Laki - Laki
 Tanggal Lahir : 31 Juli 2021
 No Rekam Medis : 681XXX
 Usia : 0 tahun 3 bulan 28 hari
 Alamat : Gunung karang, tenjojaya, cibadak, Sukabumi.
 Agama : Islam
 Suku : Sunda
 Tanggal Masuk RI : 26 November 2021
 Tanggal pemeriksaan : 26 November 2021
 Ruang Rawat : AIS Lt. I

IDENTITAS ORANG TUA

Orang Tua Orang Tua


Nama : Tn. A Nama : Ny. D
Usia : 25 thn Usia : 20 thn
Alamat : Gunung karang Alamat : Gunung karang
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Hubungan : Ayah Kandung Hubungan : Ibu Kandung

2. ANAMNESIS

Alloanamnesis dengan nenek pasien pada tanggal 26 November serta


mendapatkan data sekunder melalui data rekam medis RSUD Sekarwangi.

1
KELUHAN UTAMA

Sesak napas sejak 1 hari SMRS.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien dibawa oleh neneknya ke IGD RSUD Sekarwangi pada tanggal 25


November 2021 dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS, nenek
pasien mengatakan sesak napas terus menerus disertai dengan adanya suara
mengorok pada saat pasien tidur. Riwayat sakit jantung bawaan, sakit ginjal
disangkal. Karena sesak bertambah parah, nenek pasien membawa pasien
ke rumah sakit.

Keluhan disertai dengan adanya batuk sudah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nenek pasien mengatakan batuknya berdahak, frekuensi batuk
terjadi secara terus menerus, dahak susah keluar, pasien kemarin sebelum
masuk RS mengalami muntah satu kali, muntah yang disertai dengan adanya
dahak, dahak berwarna putih kental tidak disertai dengan darah, batuk lebih
sering terjadi pada malam hari. Batuk tidak disertai dengan pilek.

Nenek pasien juga mengatakan adanya keluhan demam sejak 2 hari


sebelum masuk rumah sakit. Nenek pasien mengatakan demam yang terjadi
terus menerus pada pagi hari maupun malam hari demam tidak kunjung
membaik. Demam tidak disertai dengan kejang, mimisan, gusi berdarah,
keringat malam hari.

Nenek pasien juga mengatakan adanya keluhan BAB sehari sebelum


masuk rumah sakit. Nenek pasien mengatakan BAB pasien lunak sudah 2x
dalam sehari tidak terdapat adanya lender dan darah, BAK tidak ada
keluhan.

Keluhan nyeri perut, kejang, tersedak, keringat pada malam hari,


disangkal, untuk pertumbuhan pasien baik, tidak ada penurunan berat badan,
tidak ada riwayat kontak dengan pasien TB. Pasien belum mendapatkan
pengobatan apa-apa sebelum masuk ke rumah sakit.

2
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Nenek pasien mengatakan pasien belum pernah mengalami keluhan seperti


ini sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Nenek pasien mengatakan dikeluarga pasien tidak ada yang memiliki


keluhan serupa seperti batuk, demam maupun sesak. Dikeluarga tidak ada
yang memiliki penyakit TB.

RIWAYAT PENGOBATAN

Nenek pasien mengatakan pasien sebelumnya belum pernah berobat. Pasien


langsung dibawa ke RSUD Sekarwangi.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien merupakan anak tunggal, pasien tinggal bersama dengan nenek,


kakek, ibu dan paman nya. Orang tua pasien cerai pada saat pasien berusia 1
bulan. Keluarga pasien tidak mengetahui ukuran rumahnya, tetapi menurut
keluarga pasien ukuran rumahnya kecil. Terdapat 2 kamar tidur, 1 kamar
mandi dan pasien tidur d engan nenek nya. Rumah terdapat ventilasi yang
kurang yang menyebabkan sirkulasi didalam rumah buruk, terdapat 2 jendela
yang jarang dibuka. Rumah dan tempat tidur selalu dibersihkan setiap hari
oleh nenek pasien, sprei diganti setiap 1 minggu sekali. Nenek pasien
mengatakan setiap menggendong pasien tidak mecuci tangan terlebih dahulu.

Lingkungan rumah di daerah perkampungan, antar rumah berjarak kurang


lebih 5 meter. Sumber air berasal dari sumur galian yang berjarak kurang
lebih 13 meter dari septic tank dan jarak sumur dengan selokan kurang lebih
11 meter. Kakek pasien merupakan perokok, kakek pasien sering merokok di
dalam rumah, tetapi tidak merokok di depan pasien. Di keluarga tidak
maupun dilingkungan tidak ada yang sakit TB.

3
RIWAYAT ALERGI

Nenek pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat-obatan, cuaca,


makanan maupun debu.

RIWAYAT POLA MAKAN

Pasien masih meminum susu formula sejak lahir sampai sekarang. Nenek
pasien mengatakan pasien diberi susu kurang lebih 6-7 kali dalam sehari
dengan menggunakan botol yang berukuran 120ml. Botol susu pasien ada 3
dengan ukuran yang sama, botol dicuci dengan sabun dan air mengalir.

RIWAYAT KEHAMILAN IBU

Ibu pasien rutin memeriksakan kandungannya ke bidan desa di setiap


bulannya. Diberikan vitamin dan tablet penambah darah oleh bidan.
Persalinan dilakukan secara normal spontan di puskesmas oleh bidan.
Dengan BBL 3100gr dan PBL 50 cm. Selama kehamilan ibu pasien tidak
pernah mengalami demam, diabetes, kaki bengkak maupun darah tinggi.
Ibu pasien juga tidak merokok, minum alcohol maupun mengkonsumsi
NAPZA selama kehamilan.

RIWAYAT PERSALINAN

Persalinan
Anak
Jenis Kelamin Tahun lahir Lahir secara dibantu BBL PB
ke-
oleh

Normal (cukup 3100 50


1 Laki - Laki 2021 Bidan
bulan) gr cm

4
RIWAYAT KELAHIRAN

Tempat persalinan : klinik

Penolong persalinan : bidan

Cara persalinan : normal spontan

Hambatan persalinan : tidak ada

Keadaan bayi :

 Berat lahir 3100 gr


 Panjang bayi 50 cm
 Bayi langsung menangis kuat, gerakan aktif dan tidak ada cacat

RIWAYAT IMUNISASI

Imunisasi Dasar
 Hep B 0 = 1x
 BCG = 1x
 Polio 1 = 1x
 DPT-HB-Hib 1 + Polio 2 = 1x
 DPT-HB-Hib 2 + Polio 3 = 1x

5
Nenek pasien mengatakan imunisasi anak sudah lengkap sesuai usianya,
namun tidak ingat sudah imunisasi apa saja.

PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos mentis, GCS E4/V5/M6
 Tanda-tanda vital
o Denyut nadi : 130 x/menit, kuat angkat, reguler
o Laju pernapasan : 62 x/menit
o Suhu : 36,7°C
o Saturasi O2 : 97%
 Antropometri
o Berat Badan : 6,1 kg
o Tinggi Badan : 60 cm
BB 6,1 6,1 2
o IMT = 2= =
=16,9 kg /m
TB2 60 0,36
o Lingkar kepala : 40 cm
o Lingkar dada : 41 cm
o Lingkar pinggang : 39 cm
o Lingkar lengan : 13 cm
o Status Gizi
 BB/U : terletak diantara 2 sampai 3 SD: gizi lebih
 TB/U : terletak di 3 SD: Perawakan lebih
 BB/TB : terletak di 0 sampai 1 SD: gizi baik
 BMI/U : terletak di 0 sampai -1 SD: gizi baik
 LK/U : terletak di 0 sampai -1 SD: normocephal

6
7
8
o Kepala : Normochepal, rambut hitam terdistribusi merata dan
tidak rontok, ubun – ubun cekung (-)
o Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), cekung
(-/- ), air mata (+/+)
o Hidung : Epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), deviasi septum
(- ), sekret (-/-)
o Telinga : cairan (-/-), deformitas (-/-)
o Mulut : Mukosa bibir lembab, bibir sianosis (-)
o Leher : Pembesaran KGB (-)
o Paru
– Inspeksi : Gerak napas tampak simetris, retraksi dada (+),
deformitas (-)
– Palpasi : Tidak dilakukan
– Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
– Auskultasi: Vesikuler (+/ +), wheezing (-/-) rhonki (+/+)
o Jantung
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

9
– Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
– Perkusi : Tidak dilakukan
– Auskultasi : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)
o Abdomen
– Inspeksi : Cembung lembut, distensi abdomen (-)
– Auskultasi : Bising usus (+) 15x/menit, normal
– Perkusi : Timpani (+)
– Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat
o Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, CRT < 3 detik, edema (-/-)
- Bawah : Akral hangat, CRT < 3 detik, edema (-/-)

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 25 November 2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

HEMATOLOGI

Hb (Hemoglobin) 10,9 gr% 12-14

Leukosit 20.500 /mm3 4.000-11.000

Trombosit 379.000 /mm3 150.000 – 400.000

HITUNG JENIS LEUKOSIT

Eosinophil 0

Basophil 0

Batang 0

Segmen 26

Limfosit 63

10
Monosit 11

HEMATOKRIT dan IMUNOLOGI

HEMATOKRIT /PVC 32 % 36 – 46

SARS COV – 2 ANTIGEN Negatif

Hasil Pemeriksaan Radiologi tanggal 26 November 2021

- Kolom udara trachea tampak baik


- Daerah mediastinum tidak membesar
- Cor tidak membesar, CRT<50%, pinggang jantung normal, apex pada
diafragma
- Sinuses dan diafragma normal
Pulmo :
- Corakan paru normal
- Hili normal
- Tampak mulai perbercakan baru, infiltrate paru bawah kanan jika
dibandingkan paru kiri
Kesan Foto Thorax:
- Sugestif awal bronkopneumonia kanan
- Tidak tampak kardiomegali

11
Berdasarkan pemeriksaan radiologi, diagnosis mengarah ke
bronkopneumonia kanan. Hal ini karena ditemukan perbercakan baru,
infiltrate bawah kanan

5. RESUME

Pasien dibawa oleh neneknya ke IGD RSUD Sekarwangi pada tanggal 25


November 2021 dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS, nenek
pasien mengatakan sesak napas terus menerus disertai dengan adanya suara
mengorok pada saat pasien tidur. Karena sesak bertambah parah, nenek
pasien membawa pasien ke rumah sakit.

Keluhan disertai dengan adanya batuk sudah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nenek pasien mengatakan batuknya berdahak, frekuensi batuk
terjadi secara terus menerus, dahak susah keluar, pasien kemarin sebelum
masuk RS mengalami muntah satu kali, muntah yang disertai dengan adanya
dahak, dahak berwarna putih kental tidak disertai dengan darah, batuk lebih
sering terjadi pada malam hari. Nenek pasien juga mengatakan adanya
keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nenek pasien
mengatakan demam yang terjadi terus menerus pada pagi hari maupun
malam hari demam tidak kunjung membaik.

Kakek pasien merupakan perokok, kakek pasien sering merokok di dalam


rumah, tetapi tidak merokok di depan pasien. Di keluarga tidak maupun
dilingkungan tidak ada yang sakit TB.

Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi dada (+), suara paru rhonki (+).
Kesan gizi pada pasien baik. Hasil radiologi didapatkan tampak mulai
perbercakan baru, infiltrate paru bawah kanan jika dibandingkan dengan
paru kiri, Kesan foto thorax, Sugestif awal bronkopneumonia kanan.

6. DIAGNOSIS

Bronkopneumonia, anemia.

12
7. TATALAKSANA
o Farmakologi
- IVFD 2A 20 tpm mikro
- Ceftriaxone 2 x 300 mg iv
- Dexamethasone 4 x 0,5 mg
- Nebulizer Nacl combivent/8 jam
- Cetirizine drop 2 x 1,5 mg

o Non – Farmakologi
- Rawat Inap
- Hindari pasien dari asap rokok, dianjurkan untuk merokok diluar
rumah.
- Jendela rumah dibuka setiap pagi hari agar udara segar masuk
kedalam rumah.
- Setiap memegang pasien dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih
dahulu karena pada anak-anak rentan terserang penyakit
dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
- Pada saat memberikan susu, pasien dianjurkan untuk tidak
berbaring karena untuk mencegah pasien tersedak yang dapat
memperberat sesak.

8. PROGNOSIS

o Ad vitam : Dubia ad bonam


o Ad fungsionam : Dubia ad bonam
o Ad sanationam : Dubia ad bonam

9.

13
10. FOLLOW UP

26 November 2021
S O A P
Pasien tampak  Keadaan umum  Bronkopneumonia  IVFD 2A 20 tpm
lemas, batuk tampak sakit mikro
berdahak (+), sesak sedang.  Ceftriaxone 2 x
(+), demam sudah  HR: 130x/ menit 300 mg iv
turun, BAB 2x  RR: 62x / menit  Dexamethasone 4 x
ampas.  Suhu: 36,7oC 0,5 mg
 SpO2: 97%  Nebulizer Nacl

 Terdapat retraksi, combivent/8 jam

Rhonki (+)  Cetirizine drop 2 x


1,5 mg

27 November 2021
S O A P
Pasien tampak  Keadaan umum  Bronkopneumonia  IVFD 2A 20 tpm
lemas, batuk (+), tampak sakit mikro
sesak(+), demam (-) sedang.  Ceftriaxone 2 x
 HR: 124x/ menit 300 mg iv
 RR: 45x / menit  Dexamethasone 4 x
 Suhu: 36oC 0,5 mg
 SpO2: 97%  Nebulizer Nacl

 Retraksi (+), combivent/8 jam

Rhonki (+)  Cetirizine drop 2 x


1,5 mg
28 November 2021
Pasien tampak  Keadaan umum  Bronkopneumonia  IVFD 2A 20 tpm
ceria, batuk (+), tampak sakit (perbaikan) mikro
sesak sudah sedang.  Ceftriaxone 2 x
berkurang, demam  HR: 121x/ menit 300 mg iv

14
(-)  RR: 47x / menit  Dexamethasone 4 x
 Suhu: 35,8oC 0,5 mg
 SpO2: 98%
Retraksi (-), Rhonki
(+)
29 November 2021
Nenek pasien  Keadaan umum Bronkopneumonia  IVFD 2A 20 tpm
mengatakan tampak sakit (perbaikan) mikro
keluhan sudah ringan.  Ceftriaxone 2 x
berkurang, batuk  HR: 121x/ menit 300 mg iv
sudah berkurang,  RR: 41x / menit  Dexamethasone 4 x
sesak sudah  Suhu: 36oC 0,5 mg
berkurang, demam  SpO2: 98%
(-)
 Retraksi (-),
Rhonki (-)

15
BAB II
ANALISA KASUS

1. Anamnesis
Teori Temuan pada pasien
 Berdasarkan keluhan pasien, Pasien anak laki - laki
diagnosis dapat mengarah ke berusia 3 bulan 28 hari
pneumonia. Hal ini karena terdapat dengan keluhan sesak
gejala infeksi umum (demam, sakit napas sejak 1 hari SMRS,
kepala, gelisah, malaise, penurunan disetai dengan adanya
nafsu makan) batuk dan demam.
 Keluhan gastrointestinal seperti
(mual, muntah maupun diare)
 Gangguan respiratorik (batuk kering
yang menjadi produktif dengan dahak
purulen, sesak napas, retraksi dada,
takipneu, pernapasan cuping hidung,
sianosis dan ditemukan ronkhi).

2. Pemeriksaan Fisik

Teori Temuan pada pasien


Berdasarkan pedoman WHO dibawah ini Pada pemeriksaan fisik
untuk mendiagnosis pneumonia: didapatkan
Tanda – Tanda Vital
a. Pneumonia Sangat Berat
- Denyut nadi : 130 x/menit, kuat
Batuk atau kesulitan bernapas
angkat, reguler
dengan:
- Laju pernapasan: 62 x/menit
 Saturasi oksigen <90%
- SaturasiO2:97%
atau sianosis sentral
 Paru
 Distres saluran respiratori
– Inspeksi: Gerak napas

16
berat (tarikan dinding dada tampak simetris, retraksi
bawah berat, grunting) dada (+), deformitas (-)
 Tanda pneumonia disertai – Auskultasi: Vesikuler
tanda bahaya (tidak dapat (+/+), wheezing (-/-)
minum, kesadaran rhonki (+/+)
menurun, kejang)
b. Pneumonia Berat
 Bila ada sesak nafas atau
retraksi
 Harus rawat inap dan
diberikan antibiotik
c. Pneumonia
 Bila tidak ada sesak nafas
 Ada nafas cepat:
≥60x/menit untuk usia < 2
bukan
≥50x/menit untuk usia 2
bulan – 1 tahun

≥40x/menit untuk usia > 1


– 5 tahun

≥30x/menit untuk usia >


5tahun

 Tidak perlu rawat inap,


diberikan antibiotik

17
3.Pemeriksaan Penunjang

Teori Temuan pada pasien


Pada pemeriksaan penunjang pasien  Hasil lab hematologi lengkap
pneumonia, dapat ditemukan leukosit didapatkan:
normal ataupun meningkat. Pada pasien, Hematologi
leukosit ditemukan dalam batas normal. - HB: 10,9
- Leukosit:20.500/mm3
Secara umum, gambaran foto toraks
- Trombosit: 379.000
pasien pneumonia terdiri dari:
Hitung jenis leukosit
 Infiltrat interstitial, ditandai dengan - Hematocrit /PVC:32%
adanya peningkatan corakan  Pada pemeriksaan Radiologi
bronkovaskuler, peribronchial didapatkan:
cuffing, dan hiperaerasi. - Tampak mulai perbercakan baru,
 Infiltrat alveolar, merupakan infiltrate paru bawah kanan jika
konsolidasi paru dengan air dibandingkan dengan paru kiri
bronchogram. Konsolidasi dapat Kesan foto thorax
mengenai 1 lobus paru disebut - Sugestif awal bronkopneumonia
pneumonia lobaris, atau dapat kanan
terlihat seperti bentuk tunggal
dengan batas tidak terlalu tegas
menyerupai tumor paru, dikenal
sebagai round pneumonia.
 Bronkopneumonia, ditandai dengan
gambaran difus merata di kedua
paru, berupa bercak-bercak infiltrate
yang dapat meluas hingga bagian
perifer disertai dengan peningkatan
corakan paru.

18
4. Tatalaksana

Teori Pemberian pada pasien


 2A merupakan cairan rehidrasi
yang mengandung Glucose  IVFD 2A 20 tpm mikro
Monohydrate dan Sodium  Ceftriaxone 2 x 300 mg iv
Chloride. digunakan pada pasien  Dexamethasone 4 x 0,5 mg
yang kadar natrium yang rendah,  Nebulizer Nacl combivent/8 jam
tes toleransi glukosa, kadar  Cetirizine drop 2 x 1,5 mg
magnesium yang rendah, kadar
kalium rendah, tingkat kalsium
yang rendah, dan kehilangan
cairan.
 Ceftriaxone termasuk golongan
sefalosporin dosis 50 – 100
mg/kgBB/hari 2 x sehari
 Dexamethasone termasuk obat
kortikosteroid dosis 0,1 – 0,25
mg/kgBB
 Combivent memiliki kandungan
Salbutamol dan Ipatropium
Bromide dimana obat ini berfungsi
untuk melonggarkan saluran nafas
dengan cara merelaksasi bronkus.
Terapi ini dapat diberikan pada
pasien dengan keluhan sesak
nafas.
 Cetirizine termasuk obat
antihistamin dosis 0,25 mg/kgBB

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Heri Garna, dkk. 2014. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan
Anak. Bandung: FK UNPAD.
2. Antonius Pudjiadi, dkk. 2009. Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid 1.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
3. Tim Adaptasi Indonesia. 2009. Buku Saku Pedoman Pelayanan Kesehatan
Anak di Rumah Sakit. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
4. Raharjoe, Nastiti N. dkk. 2009. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta:
IDAI.
5. Tambunan, Taralan. 2013. Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
6. Siti Lestari, dkk. 2018. Keefektifan Pemberian Nebulizer Terapi
Combivent dan Terapi Bisolvon Terhadap Patensi Jalan Nafas pada Pasien
Asma Bronkial di Ruang IGD BBKPM Makasar. Jurnal Keperawatan
Global. Vol 3 No 2

20

Anda mungkin juga menyukai