BRONKOPNEUMONIA
Pembimbing :
Disusun oleh :
Kharismayanti Fatimatuzzahro
2017730061
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelasaikan laporan kasus yang berjudul “Bronkopneumonia”.
Penulis menyadari dalam proses penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, penulis
telah mengupayakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Penulis
terbuka menerima segala bentuk masukan, saran, dan usulan guna
menyempurnakan laporan kasus ini.
Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Kharismayanti Fatimatuzzahro
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
1. IDENTITAS PASIEN...................................................................................1
2. ANAMNESIS...........................................................................................…1
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG................................................................10
5. RESUME....................................................................................................12
6. DIAGNOSIS...............................................................................................12
8. PROGNOSIS..............................................................................................13
10. FOLLOW UP..........................................................................................14
BAB II ANALISA KASUS...................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. S
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Lahir : 31 Juli 2021
No Rekam Medis : 681XXX
Usia : 0 tahun 3 bulan 28 hari
Alamat : Gunung karang, tenjojaya, cibadak, Sukabumi.
Agama : Islam
Suku : Sunda
Tanggal Masuk RI : 26 November 2021
Tanggal pemeriksaan : 26 November 2021
Ruang Rawat : AIS Lt. I
2. ANAMNESIS
1
KELUHAN UTAMA
Keluhan disertai dengan adanya batuk sudah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nenek pasien mengatakan batuknya berdahak, frekuensi batuk
terjadi secara terus menerus, dahak susah keluar, pasien kemarin sebelum
masuk RS mengalami muntah satu kali, muntah yang disertai dengan adanya
dahak, dahak berwarna putih kental tidak disertai dengan darah, batuk lebih
sering terjadi pada malam hari. Batuk tidak disertai dengan pilek.
2
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
RIWAYAT PENGOBATAN
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
3
RIWAYAT ALERGI
Pasien masih meminum susu formula sejak lahir sampai sekarang. Nenek
pasien mengatakan pasien diberi susu kurang lebih 6-7 kali dalam sehari
dengan menggunakan botol yang berukuran 120ml. Botol susu pasien ada 3
dengan ukuran yang sama, botol dicuci dengan sabun dan air mengalir.
RIWAYAT PERSALINAN
Persalinan
Anak
Jenis Kelamin Tahun lahir Lahir secara dibantu BBL PB
ke-
oleh
4
RIWAYAT KELAHIRAN
Keadaan bayi :
RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi Dasar
Hep B 0 = 1x
BCG = 1x
Polio 1 = 1x
DPT-HB-Hib 1 + Polio 2 = 1x
DPT-HB-Hib 2 + Polio 3 = 1x
5
Nenek pasien mengatakan imunisasi anak sudah lengkap sesuai usianya,
namun tidak ingat sudah imunisasi apa saja.
PEMERIKSAAN FISIK
6
7
8
o Kepala : Normochepal, rambut hitam terdistribusi merata dan
tidak rontok, ubun – ubun cekung (-)
o Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), cekung
(-/- ), air mata (+/+)
o Hidung : Epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), deviasi septum
(- ), sekret (-/-)
o Telinga : cairan (-/-), deformitas (-/-)
o Mulut : Mukosa bibir lembab, bibir sianosis (-)
o Leher : Pembesaran KGB (-)
o Paru
– Inspeksi : Gerak napas tampak simetris, retraksi dada (+),
deformitas (-)
– Palpasi : Tidak dilakukan
– Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
– Auskultasi: Vesikuler (+/ +), wheezing (-/-) rhonki (+/+)
o Jantung
– Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
9
– Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
– Perkusi : Tidak dilakukan
– Auskultasi : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)
o Abdomen
– Inspeksi : Cembung lembut, distensi abdomen (-)
– Auskultasi : Bising usus (+) 15x/menit, normal
– Perkusi : Timpani (+)
– Palpasi : Nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat
o Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, CRT < 3 detik, edema (-/-)
- Bawah : Akral hangat, CRT < 3 detik, edema (-/-)
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Eosinophil 0
Basophil 0
Batang 0
Segmen 26
Limfosit 63
10
Monosit 11
HEMATOKRIT /PVC 32 % 36 – 46
11
Berdasarkan pemeriksaan radiologi, diagnosis mengarah ke
bronkopneumonia kanan. Hal ini karena ditemukan perbercakan baru,
infiltrate bawah kanan
5. RESUME
Keluhan disertai dengan adanya batuk sudah sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nenek pasien mengatakan batuknya berdahak, frekuensi batuk
terjadi secara terus menerus, dahak susah keluar, pasien kemarin sebelum
masuk RS mengalami muntah satu kali, muntah yang disertai dengan adanya
dahak, dahak berwarna putih kental tidak disertai dengan darah, batuk lebih
sering terjadi pada malam hari. Nenek pasien juga mengatakan adanya
keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nenek pasien
mengatakan demam yang terjadi terus menerus pada pagi hari maupun
malam hari demam tidak kunjung membaik.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi dada (+), suara paru rhonki (+).
Kesan gizi pada pasien baik. Hasil radiologi didapatkan tampak mulai
perbercakan baru, infiltrate paru bawah kanan jika dibandingkan dengan
paru kiri, Kesan foto thorax, Sugestif awal bronkopneumonia kanan.
6. DIAGNOSIS
Bronkopneumonia, anemia.
12
7. TATALAKSANA
o Farmakologi
- IVFD 2A 20 tpm mikro
- Ceftriaxone 2 x 300 mg iv
- Dexamethasone 4 x 0,5 mg
- Nebulizer Nacl combivent/8 jam
- Cetirizine drop 2 x 1,5 mg
o Non – Farmakologi
- Rawat Inap
- Hindari pasien dari asap rokok, dianjurkan untuk merokok diluar
rumah.
- Jendela rumah dibuka setiap pagi hari agar udara segar masuk
kedalam rumah.
- Setiap memegang pasien dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih
dahulu karena pada anak-anak rentan terserang penyakit
dikarenakan sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
- Pada saat memberikan susu, pasien dianjurkan untuk tidak
berbaring karena untuk mencegah pasien tersedak yang dapat
memperberat sesak.
8. PROGNOSIS
9.
13
10. FOLLOW UP
26 November 2021
S O A P
Pasien tampak Keadaan umum Bronkopneumonia IVFD 2A 20 tpm
lemas, batuk tampak sakit mikro
berdahak (+), sesak sedang. Ceftriaxone 2 x
(+), demam sudah HR: 130x/ menit 300 mg iv
turun, BAB 2x RR: 62x / menit Dexamethasone 4 x
ampas. Suhu: 36,7oC 0,5 mg
SpO2: 97% Nebulizer Nacl
27 November 2021
S O A P
Pasien tampak Keadaan umum Bronkopneumonia IVFD 2A 20 tpm
lemas, batuk (+), tampak sakit mikro
sesak(+), demam (-) sedang. Ceftriaxone 2 x
HR: 124x/ menit 300 mg iv
RR: 45x / menit Dexamethasone 4 x
Suhu: 36oC 0,5 mg
SpO2: 97% Nebulizer Nacl
14
(-) RR: 47x / menit Dexamethasone 4 x
Suhu: 35,8oC 0,5 mg
SpO2: 98%
Retraksi (-), Rhonki
(+)
29 November 2021
Nenek pasien Keadaan umum Bronkopneumonia IVFD 2A 20 tpm
mengatakan tampak sakit (perbaikan) mikro
keluhan sudah ringan. Ceftriaxone 2 x
berkurang, batuk HR: 121x/ menit 300 mg iv
sudah berkurang, RR: 41x / menit Dexamethasone 4 x
sesak sudah Suhu: 36oC 0,5 mg
berkurang, demam SpO2: 98%
(-)
Retraksi (-),
Rhonki (-)
15
BAB II
ANALISA KASUS
1. Anamnesis
Teori Temuan pada pasien
Berdasarkan keluhan pasien, Pasien anak laki - laki
diagnosis dapat mengarah ke berusia 3 bulan 28 hari
pneumonia. Hal ini karena terdapat dengan keluhan sesak
gejala infeksi umum (demam, sakit napas sejak 1 hari SMRS,
kepala, gelisah, malaise, penurunan disetai dengan adanya
nafsu makan) batuk dan demam.
Keluhan gastrointestinal seperti
(mual, muntah maupun diare)
Gangguan respiratorik (batuk kering
yang menjadi produktif dengan dahak
purulen, sesak napas, retraksi dada,
takipneu, pernapasan cuping hidung,
sianosis dan ditemukan ronkhi).
2. Pemeriksaan Fisik
16
berat (tarikan dinding dada tampak simetris, retraksi
bawah berat, grunting) dada (+), deformitas (-)
Tanda pneumonia disertai – Auskultasi: Vesikuler
tanda bahaya (tidak dapat (+/+), wheezing (-/-)
minum, kesadaran rhonki (+/+)
menurun, kejang)
b. Pneumonia Berat
Bila ada sesak nafas atau
retraksi
Harus rawat inap dan
diberikan antibiotik
c. Pneumonia
Bila tidak ada sesak nafas
Ada nafas cepat:
≥60x/menit untuk usia < 2
bukan
≥50x/menit untuk usia 2
bulan – 1 tahun
17
3.Pemeriksaan Penunjang
18
4. Tatalaksana
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Heri Garna, dkk. 2014. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan
Anak. Bandung: FK UNPAD.
2. Antonius Pudjiadi, dkk. 2009. Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid 1.
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
3. Tim Adaptasi Indonesia. 2009. Buku Saku Pedoman Pelayanan Kesehatan
Anak di Rumah Sakit. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
4. Raharjoe, Nastiti N. dkk. 2009. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta:
IDAI.
5. Tambunan, Taralan. 2013. Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
6. Siti Lestari, dkk. 2018. Keefektifan Pemberian Nebulizer Terapi
Combivent dan Terapi Bisolvon Terhadap Patensi Jalan Nafas pada Pasien
Asma Bronkial di Ruang IGD BBKPM Makasar. Jurnal Keperawatan
Global. Vol 3 No 2
20