JUDUL
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN
2021
DAFAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Kuda Gayo ................................................................ 2
2.2 Jenis-Jenis Kuda Gayo Dan keistimewaanya ......................... 2
2.3 Ciri-Ciri Kuda Gayo ................................................................. 3
2.4 Sistem Pemeliharaan Kuda Gayo ............................................. 3
2.5 Pakan Dan Air Minum Yang Akan Diberikan ......................... 3
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 6
i
ABSTRAK
Kuda gayo merupakan salah satu plasma nutfah Aceh yang telah memiliki SK menteri
pertanian. Nomor : 1054/kpts/SR.120/10/2014 kuda gayo tersebar didaerah kabupaten Aceh
Tengah, Bener meriah, dan Blang kejeren.
Ketiga kabupaten tersebut memiliki jumlah kuda terbesar di daerah Aceh tengah.
Masyarakat memelihara kuda dikarenakan mereka memiliki tradisi-tradisi unik untuk
memperingati hari-hari besar, misalkan memperingati hari kemerdekaan republik indonesia
atau memperingati hari jadi kota mereka. Biasanya tradisi ini di selenggarakan 5 kali dalam
setahun.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui sistem pemeliharaan kuda pacu di kecamatan Blangkejeren
kabupaten Gayo Lues.
1.3 Manfaat
Sebagai sarana informasi mengenai kuda Gayo yang berada di Gayo Lues merupakan
salah satu sumber daya genetik ternak lokal yang menjadi plasma nutfah asli indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Air Minum
Air minum yang diberikan kepada kuda Gayo adalah air bersih yang bersumber dari
air sumur atau air sungai. Air minum diberikan bersamaan dengan pemberian hijauan.
c. Konsentrat
Pemberian konsentrat untuk kuda dilakukan sebelum pemberian hijaun yaitu pada
sore hari pukul 16.00 WIB. Umumnya bahan-bahan konsentrat ini dapat berupa
dedak padi, jagung, tepung kacang hijau, tepung kedelai dan terkadang ditambah
dengan ampas tahu dan padi. Disamping pemberian konsentrat, biasang kuda juga
diberikan tambahan batang aren yang dicincang halus kemudian dikeringkan atau
bisa juga diberikan langsung setelah dicincang. Sedangkan untuk kuda pacu yang
akan diperlombakan biasanya konstentrat yang diberikanan berupa konsentrat
komersil Vital Horse. Menjelang pada saat pacuan kuda, biasa kepada kuda pacu
diberikan konsentran yang ditambahkan gula aren sebagai energi tinggi bagi kuda.
d. Kandang
Pembangunan kendang dengan kokok. Bahan untuk kandang kuda di Kecamatan
Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues biasanya terdiri atas kayu atau papan, atapnya dari
seng dan ada juga yang menggunakan atap rumbia. Kelebihan atap rumbia memberikan
suasana yang dingin bagi ternak kuda. Lantai kandang biasanya ada yang langsung
beralaskan tanah yang diberikan liter (serbuk gergaji) dan ada juga yang dibuat
permanen dengan cara disemen. Lantai kandang kuda yang disemen juga ada yang
digunakan liter sebagai alas kandang.
Pada umumnya, tipe kandang kuda di Kecamatan Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues
adalah kandang individual yang di bagian depan kandang dipagari untuk tempat kuda
berjemur pada siang hari. Sedangkan untuk kuda betina yang beranak, umumnya
kandangnya lebih luas dibandingkan dengan kandang kuda jantan.
e. Perkawinan
Perkawinan kuda masih menggunakan cara sederhana yaitu dengan cara perkawinan
alami. Perkawinan alami ini ada yang menggunakan pejantan unggul kuda Australia
milik pemerintah setempat yang didatangkan dari Australia. Di samping itu, ada juga
yang menggunakan pejantan kuda Gayo maupun peranakan antara kuda Gayo dengan
kuda Autralia (disebut kuda astaga). Untuk kuda Gayo betina pertama kali akan
dikawinkan pada umur 2 sampai dengan 2,5 tahun. Jarak beranak kuda Gayo 1 tahun
sekali melahirkan anak. Sedangkan kuda betina yang digunakan untuk pacuan biasanya
dikawinkan pada saat berumur 4 tahun (2-2,5 tahun khusus untuk dipacu). Rata-rata
4
masa kebuntingan seekor kuda Gayo betina adalah 335 hari dengan kisaran umur antara
315 sampai 350 hari.
f. Pemasaran
Kuda yang sudah tua biasanya akan dijual ke Sumatera Utara. Kuda yang dijual
biasanya kuda betina yang sudah tidak berproduksi atau kuda jantan yang tidak mampu
lagi bersaing di arena pacuan. Kuda jantan yang tidak digunakan lagi sebagai kuda
pacuan ini biasanya juga digunakan sebagai pejantan untuk dikawini dengan kuda-kuda
betina produktif dan nantinya akan diambil keturunannya untuk dijual. Umumnya,
kuda yang masih digunakan sebagai kuda pacu akan dijual hanya di daerah Gayo saja
dan pembelinya adalah masyarakat biasa maupun pejabat. Harga pasaran kuda ini
adalah untuk kuda Gayo (lokal) rata-rata adalah Rp 11.000.000 dan kuda Peranakan
Gayo rata-rata harganya adalah ≥ Rp 20 juta.
5
BAB III
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7956919/Makalah_Kuda
kunci gitar lagu gayo: makalah kuda gayo