Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP SENI MUSIK


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Seni Musik SD

Dosen pengampu: Vivi Anggraini, S.Pd, M.Pd

Oleh: KELOMPOK 1

1. Dian Angraini (20129121)


2. Nabila Khairunnisa’ (20129173)
3. Reski Ananda (18129032)
4. Salma Nadiyah (20129203)
5. Suci Rahmayani (20129213)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Bukittinggi, 11 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH ................................................................................................................................ i
KONSEP SENI MUSIK.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................1
C. TUJUAN ..........................................................................................................................1
BAB II ........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .........................................................................................................................3
A. PENGERTIAN SENI MUSIK ..........................................................................................3
B. KONSEP SENI MUSIK ...................................................................................................4
C. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SENI MUSIK.......................................................8
D. ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI SD
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN MUSICAL .........................................8
E. KONSEP SENI MUSIC SECARA LINTAS DISIPLIN ILMU DI SD .................................9
F. KONSEP DASAR PENDIDIKAN MUSIK DI SD ............................................................ 12
BAB III ..................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................ 13
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 13
B. SARAN .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa
menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian guru selama ini.
Ketika siswa merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah
sebuah lagu. Pendidikan seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat
penting dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni
musik dapat dijadikan sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan,
mengembangkan manusia yang berbudaya yang memiliki keseimbangan otak kanan dan
kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan memiliki kepribadian yang
matang.
Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berguna ketika mengambil
keputusan dalam hal penentuan sasaran belajar (tujuan pembelajaran), materi, alat dan
media, sumber bacaan, serta evaluasi pembelajaran baik dalam tatanan perencanaan
maupun pelaksanaan pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari seni music?
2. Apa saja konsep dari seni music?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran seni music di sd?
4. Apa saja aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di sd yang
berhubungan dengan kemampuan musical
5. Bagaimana konsep seni music secara lintas disiplin ilmu di sd
6. Bagaimana konsep dasar Pendidikan music di sd

C. TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian dari seni music?
2. Untuk mengetahui konsep dari seni music?
3. Untuk memahami karakteristik pembelajaran seni music di sd?

1
4. Untuk memahami aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di
sd yang berhubungan dengan kemampuan musical
5. Untuk mengetahui konsep seni music secara lintas disiplin ilmu di sd
6. Untuk memahami konsep dasar Pendidikan music di sd

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SENI MUSIK


Mari kita mulai dengan mengartikan kata ‘seni’ dan disusul dengan pengertian
‘musik’ itu sendiri. Seni, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online,
adalah keahlian membuat karya bermutu, entah itu dilihat dari sisi kehalusan atau
keindahannya. Disebutkan juga bahwa seni adalah karya yang diciptakan dengan
keahlian luar biasa.
Kata kedua yaitu musik didefinisikan sebagai ilmu menyusun nada atau suara
dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang
berkesinambungan. Musik juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama dan keharmonisan.
Plato berpendapat tentang musik dalam Seymour & Harriet Ayer (1920, p.164)
yang mengatakan bahwa, “Music is a moral law. It gives soul to the universe, wings to
the mind, flight to the imagination, and charm and gaiety to life and to everything”.
Pendapat tersebut menggambarkan bahwa seni musik merupakan bahasa emosi manusia
terhadap alam semesta baik alam itu sendiri maupun manusia yang menghuni alam
tersebut yang memiliki akal dan pikiran serta imajinasi untuk tetap menjalani kehidupan
sehari-hari dengan ekpresi, sikap dan perilaku yang saling menghargai (apresiasi), serta
berusaha untuk membentuk harmonisasi atau keseimbangan.
Selanjutnya pendapat Plato tersebut dikembangkan lagi oleh Friedmann (1980,
p.100) yang mengatakan bahwa: Music is the language of emotion. Emotion is connected
with thought. Thought is connected with action, action deals with conduct, and the sphere
of conduct is connected with morals. Therefore, ladies and gentlemen, if music is
connected with emotion, and emotion is connected with thought, and thought is
connected with action, and action is connected with the sphere of conduct, or with
morals, things which are connected by the same must be onnected with one another, and
therefore music must be connected with morals.
Musik adalah bahasa emosi dan emosi selalu terhubung dengan pikiran manusia.
Pemikiran terhubung dengan tindakan (action), tindakan berkaitan dengan perilaku, dan

3
bidang perilaku terhubung dengan moral. Sejalan dengan Djohan (2009, p.170) juga
mengemukakan bahwa musik juga sebagai alat untuk meningkatkan dan membantu
perkembangan kemampuan pribadi. Perkembangan pribadi meliputi aspek kompetensi
kognitif, penalaran, inteligensi, kreativitas, membaca, bahasa, sosial, perilaku, dan
interaksi sosial. Kedua pandangan ini memberikan gambaran bahwa seni musik secara
konseptual pendidikan seni musik dapat memberikan bekal pengalaman kepada peserta
didik untuk dapat membentuk interaksi, komunikasi, keadilan, kesetaraan,
keharmonisan, dan keindahan dalam keberagaman karakteristik individu (pemain) dan
keberagaman bentuk alat musik yang terlibat dalam sebuh performan musik. Hal ini jelas
menggambarkan suatu perpaduan budaya yang berbaur menjadi satu dengan
mempertimbangkan azas keharmonisan dan keindahan. Sehingga dengan adanya bentuk
manipulasi masyarakat multikultur dalam peforma musik seharusnya dapat memberikan
gambaran pada kehidupan manusia yang multikultur. Dengan kata lain pendidikan seni
musik mengakomodir perbedaan dan kemajemukan kultur baik yang dimiliki oleh
individual, sosial, dan budaya.
Perkembangan seni musik sangatlah pesat di era sekarang ini. Hal itu bisa dilihat
dari munculnya musikus-musikus baru, tren aransemen musik modern dan tradisional
oleh kumpulan anak-anak muda lewat situs online Youtube atau Instagram, sampai
dengan maraknya permainan musik online seperti guitar hero dan piano tiles. Seni
musik juga dapat disebut sebagai ‘makanan pokok’ manusia zaman sekarang.
Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan sambil mendengarkan musik, entah itu
sambil membuat tugas sekolah, sambil membersihkan rumah, saat menikmati waktu
senggang di sore hari, atau saat berkendara menuju suatu tempat. Nyaris seluruh kegiatan
manusia dibarengi dengan menikmati seni musik. Setelah mengetahui begitu besarnya
eksistensi seni musik dalam kehidupan sehari-hari, rasanya kita perlu sedikit mengetahui
sisi teoritis dari seni musik.

B. KONSEP SENI MUSIK


1. Suara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, suara adalah bunyi
yang dikeluarkan dari mulut manusia dan alat-alat. Suara bisa berbentuk gumaman,
dengungan, siulan, nyanyian, teriakan, atau tangisan. Pukulan, gesekan, tiupan atau

4
tekanan pada suatu alat juga dapat menghasilkan suara. Dalam konsep seni musik, suara
yang dimaksud adalah suara yang menghasilkan melodi dan harmoni lewat sebuah karya
musik.
 Suara, atau sebut saja nyanyian, yang ditampilkan secara solo (1 orang), duet (2 orang),
trio (3 orang), kwartet (4 orang), atau paduan suara (lebih dari 12 orang). Suara manusia,
yaitu pria dan wanita, masing-masing memiliki 3 jenis suara. Jenis suara yang dimiliki
wanita adalah sopran, mezzo-sopran dan alto. Pria memiliki jenis suara tenor, baritone, dan
bass. Jenis-jenis suara pada wanita dan pria memiliki tingkat yang sama, yaitu tinggi,
sedang, dan rendah.
Jenis Suara Wanita dan Pria
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wanita dan pria memiliki 3 jenis suara.
Berikut penjelasan lebih jauh mengenai jenis suara wanita dan pria:
1. Soprano, atau biasa disebut sopran, merupakan suara wanita dengan tingkatan nada
tertinggi. Jika menggunakan sebuah piano sebagai patokan, maka rentang nada seorang
sopran dimulai dari nada C oktaf ke-4 hingga nada G oktaf ke-5. Ada juga beberapa sopran
yang suaranya mampu mencapai nada A oktaf ke-5.
2. Mezzo-sopran, adalah suara wanita di tingkat nada medium. Rentang suara yang dapat
dicapai seorang dengan jenis suara ini adalah nada A oktaf ke-3 sampai nada A oktaf ke-
5.
3. Alto, merupakan suara wanita di tingkat nada yang rendah. Seorang alto memiliki rentang
suara dari nada G oktaf ke-3 hingga F oktaf ke-5.
4. Tenor, merupakan suara tingkat nada tinggi pada seorang pria. Rentang nada seorang tenor
adalah C oktaf ke-3 hingga A oktaf ke-4. Beberapa solois pria dengan jenis suara tenor
bahkan mampu mencapai C oktaf ke-5.
5. Baritone, adalah suara pria di tingkat nada medium. Rentang nada yang dimiliki pria
dengan jenis suara ini adalah F oktaf ke-2 hingga F oktaf ke-4.
6. Bass, adalah jenis suara pria di tingkat nada rendah. Bass memiliki rentang nada mulai dari
E oktaf ke-2 hingga E oktaf ke-4.

1. Tangga Nada
Konsep seni musik yang kedua adalah tangga nada, yang didefiniskan sebagai suatu
susunan nada atau tingkatan bunyi, umumnya berisi 7 nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la,

5
dan si. Secara umum tangga nada yang dikenal adalah mayor dan minor. Interval pada
tangga nada mayor adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2, sedangkan interval minor adalah 1, 1/2,
1, 1, 1/2, 1, 1.
Tangga nada mayor biasa dimulai dengan nada do, dan sifat lagu yang dibuat dengan
nada mayor bersifat gembira dan cerah. Contoh lagu-lagu dengan tangga nada ini adalah
“Anak Gembala” yang dipopulerkan oleh Tasya cilik dan lagu “Selamat Ulang Tahun”.
Tangga nada minor bersifat sedih, dan dimulai dengan nada la. Contoh lagu nada minor
adalah “Syukur” oleh H. Mutahar dan “Terima Kasih Guruku” yang diciptakan oleh Sri
Widodo.
Dalam seni musik, tangga nada secara umum ada 2 jenis, yaitu diatonik dan
pentatonik. Diatonik merupakan tangga nada yang sudah umum kita pakai, berisi 8 nada
yang tentunya sudah kita hafal diluar kepala. Tangga nada ini bermula dari negeri barat,
dan dipakai di seluruh dunia hingga saat ini. Tidak seperti diatonik, jenis tangga
nada pentatonik hanya memiliki 5 nada. Susunan nada seperti ini dapat kita temukan
dalam musik tradisional, gamelan yang merupakan musik asli Indonesia memakai tangga
nada pentatonik. Gamelan Jawa menggunakan nada 1, 2, 3, 5, 6 yang disebut laras
slendro. Adapun gamelan Bali juga menggunakan nada pentatonik yang disebut pelog,
berisi nada 1, 3, 4, 5, dan 7.
2. Durasi
Konsep seni musik ini mungkin jarang kita dengar, tetapi perannya sangat
penting dalam seni musik. Menurut Galettis (2009), durasi berhubungan dengan panjang
pendek nada dan tanda istirahat dalam suatu karya musik. Di dalamnya
termasuk beat (ketukan), tanda birama, pulses, rhythm, meter, nilai not, tanda istirahat,
dan tempo. Kita tidak akan membahas seluruh elemen durasi, tetapi hanya berfokus pada
4 elemen, yaitu beat, rhythm, meter, dan tempo.
Agak sedikit susah membedakan elemen-elemen tersebut, contohnya saja
perbedaan beat dan pulses. Sekilas artinya terdengar sama, tetapi tetap saja terdapat
sedikit perbedaan di dalamnya. Beat dan pulses memiliki arti yang sama, yaitu ketukan.
Perbedaannya, beat adalah ketukan kuat yang biasanya terasa pada ketukan pertama per
bar pada sebuah sebuah lagu, sedangkan pulses adalah keseluruhan ketukan dalam lagu.
Memang agak susah untuk dimengerti, tetapi jika kita sering mendengarkan musik,

6
memainkan alat musik, atau menyanyikan karya seni musik, maka kita akan dengan
mudah membedakannya.
Elemen Dalam Konsep Durasi
 Beat
Beat atau lebih mudahnya kita sebut sebagai ketukan, dibagi menjadi 2, ada ketukan kuat
dan ketukan lemah. Dalam lagu birama 2/4 atau 3/4, ketukan kuat akan terasa pada ketukan
pertama saja. Lain halnya dengan birama 4/4, ketukan kuat terasa pada ketukan pertama
dan ketiga. Ketukan kuat biasa dijadikan patokan untuk mengisi chord pada suatu lagu.
 Rhythm
Elemen ini sering disebut sebagai ‘pengisi’ dalam suatu lagu. Rhythm dibuat berdasarkan
panjang pendeknya nada dan tanda istirahat pada sebuah lagu. Rangkaian nada berulang
dalam suatu lagu bisa disebut sebagai rhythm. Komposer membuat nada berulang tersebut
dengan tujuan agar penikmat musik dapat mengingat karya musiknya dengan mudah. Kita
juga bisa mendegar rhythm lewat intro sebuah lagu, yang digunakan untuk
memperkenalkan lagu pada penikmat musik.
 Meter
Yang dimaksud dengan meter dalam seni musik adalah pengelompokan ketukan.
Kelompok ketukan yang umum dipakai adalah 2 ketuk, 3 ketuk, dan 4 ketuk. Dalam
partitur, lagu yang memiliki 2 ketukan di setiap barnya ditulis 2/4, lalu 3/4 untuk 3 ketuk,
dan 4/4 untuk 4 ketuk. Ada pula lagu yang memiliki 6 ketukan setiap bar, biasa ditulis 6/8.
Ketukan yang umum digunakan adalah 4/4, contohnya lagu kebangsaan kita “Indonesia
Raya” dan lagu nasional “Maju Tak Gentar”. Ketukan 3/4 juga cukup sering digunakan,
contoh lagunya adalah “Burung Kakatua” dari Maluku.
 Tempo
Elemen terakhir yang tak kalah penting adalah tempo, yang didefinisikan sebagai
kecepatan ketukan dalam sebuah lagu. Tempo ditulis para komposer untuk menyatakan
kecepatan lagu yang mereka inginkan, dan seperti apa keseluruhan lagu saat dimainkan.
Tempo bisa dibuat pelan, sedang, cepat, atau sangat cepat. Istilah-istilah tempo yang cukup
dikenal adalah adagio (lambat dan lembut), moderato (sedang), allegro (cepat),
dan presto (sangat cepat).

7
C. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SENI MUSIK
Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang
nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-
hari. Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan
kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui
pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
1. Pendekatan “Belajar dengan Seni”
Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan pemahaman
pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan seni musik misalnya siswa belajar
menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa dapat
mengetahui dan memahami sikap apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu
tentang apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil
suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta tanah
air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap mempertahankan tanah air, serta menanamkan
jiwa patriotis.
2. Pendekatan “Belajar Melalui Seni”
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam
penanaman nilai-nilai atau sikap yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti
dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan.
Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi
kacau atau tidak teratur. Jadi melalui bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi
untuk membuat keteraturan.
3. Pendekatan Belajar tentang Seni”
Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang penguasaan materi
seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi, melodi,
tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna).

D. ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI SD


YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN MUSICAL
1. Aspek fisik

8
Aspek fisik berkaitan dengan kemampuan gerak motoric. Musik dapat memengaruhi aspek
motorik kasar dan halus pada perkembangan anak. Terutama untuk pertumbuhan fisiknya.
Motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan alat untuk ekplorasi dan ekspresi
diri. Motorik kasar adalah kemampuan tubuh berkoordinasi, seimbang, lincah dan lentur
sesuai peraturan.
2. Aspek fikir; berhubungan dengan pola dan bentuk music.
3. Aspek rasa; berkaitan dengan ungkapan isi hati (ekspresi),
4. Aspek minat; berkaitan dengan tema yang disukai

E. KONSEP SENI MUSIC SECARA LINTAS DISIPLIN ILMU DI SD


1. Musik dengan Bahasa

unsur-unsur bahasa dari mulai yang terkecil sampai terbesar sebagai berikut:
1. Huruf
2. Kata
3. Kalimat
4. Paragraf
Unsur-unsur tersebut jika digabungkan akan menjadi sebuah cerita yang dalam bahasa
musik dinamakan lagu. Huruf dalam gramatika musik diasosiasikan sebagai not atau nada
seperti gambar berikut:

Kata dalam gramatika merupakan gabungan dari not atau nada-nada tersebut, seperti pada
gambar berikut:

Kalimat dalam bahasa musik memiliki struktur yang lebih lebar dari kalimat, seperti
gambar berikut:

Paragraf merupakan susunan dari satu atau lebih kalimat musik, tinjau gambar berikut:

9
Penggabungan dari semua unsur tersebut membentuk sebuah cerita atau lagu yang utuh,
seperti karya berikut:

2. Music dengan matematika

matematika adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah menukan pola, dalam
kaitannya dengan musik dianalogikan menggunakan tangga nada (scale). Di dunia ini ada
ribuan atau bahkan lebih tangga nada, sesuai dengan daeah dan budaya dimana musik itu
lahir dan berkembang. Sedangkan secara universal dikenal yang dinamakan sistem tangga
nada diatonis dan pentatonis. Contohnya diatonis. Tangga nada diatonis merupakan sistem
skala nada yang memili 8 susunan nada, yakni Do-re-mi-fa-sol-la-si-do atau 1 – 2 – 3 – 4

10
– 5 – 6 – 7 – 1. Jarak dari nada ke-1 dan nada ke- 2 dinamakan interval. Interval antar nada
memiliki konfigurasi yang berbeda. Tinjau gambar berikut:

Pola ini sudah tersistem di dalam tangga nada diatonis dalam bahasa matematis yang
diasumsikan sebagai rumus. Dalam sebuah instrumen musik melodis maupun harmonis,
Interval akan sangat mempengaruhi posisi.
3. Musik dengan fisika
Jika kita pernah mendengar frekuensi, day bunyi, intensitas atau hal-hal semacam ini maka
bisa dipastikan kita sudah tidak asing dengan istilah fisika tersebut. Ilmu akustik sangat
dibutuhkan dalam berbagai hal, salah satunya dalam musik. Seorang musisi yang
memanfaatkan studio musik, auditorium, amphiteater atau gedung-gedung berkapasitas
besar yang diperuntukkan untuk seminar pasti memanfaatkan akustik. Sebagai contoh,
dalam dunia musik klasik, standar gedung pertunjukan untuk sebuah musik klasik adalah
yang memiliki akustik terbaik tanpa menggunakan amplifikasi. Hal ini berkenaan dengan
estetika organologi dan estetika suara, dan estetika musik akustik itu sendiri.
Contohnya dalam menggunakan violin atau biola. Dalam sebuah bow (alat penggesek)
biola, terdapat titik kuasa, titik tumpu dan titik beban
Titik kuasa, adalah tempat yang digunakan untuk tempat kuasa yang dilakukan. Titik
tumpu/fulcrum, adalah tempat yang digunakan untuk bertumpunya batang tuas. Titik
tumpu letaknya dapat berubah. Titik beban, adalah berat benda yang diusahakan untuk
dikalahkan. Tinjau gambar berikut:

Dengan memahami konsep seperti ini, seorang pemain biola akan tahu bagaimana
mengolah kekuatan tangan dalam menggunakan bow, memanfaatkan kuasa dan beban
untuk menghasilkan gesekan yang efektif dan efisien. Karena, jika teknik bermain biola ini

11
diterapkan secara salah, maka yang terjadi bukan saja berpengaruh pada kulialtas bunyi,
tetapi menimbulkan dampak negatif yang serius secara fisiologi.

F. KONSEP DASAR PENDIDIKAN MUSIK DI SD


1. Bagi guru sendiri yang selama ini sering ragu-ragu terhadap kemampuan musiknya, perlu
diyakinkan bahwa proses pembelajaran musik di SD khususnya, bukanlah hal yang sulit
untuk dipelajari dan dilaksanakan (Pranajaya, 1989; Lois, 1983).
2. Konsep kedua yang perlu disepakati ialah bahwa pembelajaran musik di SD adalah
pembelajaran klasikal. Maksudnya, proses pembelajaran tesebut ditujukan kepada semua
siswa di dalam kelas, tanpa kecuali. Tiap siswa berhak mendapatkan pengalaman
berekspresi dan berapresiasi
3. Ketiga, bahwa materi pembelajaran musik di SD bukan hanya menyanyi, melainkan
menyanyi dan bermain alat musik. Tidak semua siswa memiliki kemampuan vokal yang
baik, untuk itu kepada mereka perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan musik lewat aktivitas bermain alat music
4. Keempat, bahwa kedudukan bidang studi musik di SD sama dengan bidang studi lain, yaitu
sama-sama bertujuan mencerdaskan dan membentuk sikap para siswa. Jika masih ada sikap
yang menganggap suatu bidang studi lebih penting dan yang lain, maka selama itu konsepsi
kependidikan secara utuh tidak akan pernah terwujud.
5. Konsep kelima, unsur pengembangan dan pemanfaatan musik daerah atau musik tradisi
diupayakan semaksimal mungkin untuk dapat mewarnai proses pembelajaran musik di
kelas

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seni musik secara konseptual pendidikan seni musik dapat memberikan bekal
pengalaman kepada peserta didik untuk dapat membentuk interaksi, komunikasi,
keadilan, kesetaraan, keharmonisan, dan keindahan dalam keberagaman karakteristik
individu (pemain) dan keberagaman bentuk alat musik yang terlibat dalam sebuh
performan musik. Konsep seni music ada tiga, yaitu: suara, tangga nada dan durasi.
Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan,
dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada
pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
“belajar tentang seni.”

B. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas

13
DAFTAR PUSTAKA

https://desyandri.wordpress.com/2008/12/30/pembelajaran-pendidikan-seni-musik-di-sekolah-
dasar/

https://text-id.123dok.com/document/6zk3j99py-karakteristik-seni-musik-di-sd-pendidikan-seni-
musik.html

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Rita%20Eka%20Izzaty,%20S.Psi.,%2
0M.Si./Buku%20PPD-revisi%20akhir.pdf

https://www.researchgate.net/publication/342498732_SENI_MUSIK_SERTA_HUBUNGAN_P
ENGGUNAAN_PENDIDIKAN_SENI_MUSIK_UNTUK_MEMBENTUK_KARAKTER_PES
ERTA_DIDIK_DI_SEKOLAH_DASAR

http://staff.unila.ac.id/riyanhidayat/2016/11/30/musik-dan-kaitannya-dengan-sains/

14

Anda mungkin juga menyukai