Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Sistem Integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, melindungi, dan melaporkan
hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling
luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebascous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan
dalam manusia dari kontak luar. Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri
dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).

Perubahan Fisiologis Sistem Integumen pada Neonatus

Kulit, yang mulai berkembang seiama minggu ke-11 kchamilan, yang terdiri dari (tiga) lapisan, yaitu
epidermis, dermis, jaringan subkutan. Epidermis adalah lapisan terluar yang terdiri dari 4 lapisan.
Lapisan paling atas atau lapisan tanduk (stratum korneum) adalah lapisan yang paling utama dalam
melindungi hemostatis internal tubuh. Melanin, dihasilkan oleh regenerasi regenerasi epidermis,
merupakan pigmen kulit yang utama. Dermis adalah lapisan di bawah epidermin dan mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut, dan saraf. Jaringan subkutan terletak di bawah dermis
dan membantu untuk melindungi, membentuk, dan menyekat tubuh. Lapisan terakhir ini mengandung
kelenjar keringat dan kelenjar sebasca. sebasca menghasilkan sebum yang memiliki beberapa efek
bakterisida. Kulit mampu mencegah infeksi dan memiliki 4fungsi utama yaitu: melindungi terhadap
cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas dan dingin. Pada
saat lahir semua struktur kulit tersebut ada, tetapi banyak fungsi kulit yang belum matang. PH kulit yang
normal adalah asam, yang berguna untuk melindungi kulit dari penyebaran bakteri. Pada bayi PH kulit
lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan
terhadap infeksi kulit daripada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Selanjutnya, karena
perlekatan yang longgar antara dermis dan epidermis kulit bayi cenderung mudah melepuh. Sebagai
contoh, hal ini tampak sangat nyata bayi cepat alergi terhadap plester. Kulit pada bayi memainkan
bagian yang sangat penting dalam mencegah infeksi dan karena itu, sangat penting untuk
mempertahankan integritas kulit sebaik mungkin. Hal ini berarti, bahwa lesi pada kulit dapat
menyebabkan infeksi, tidak terdapat pada saat lahir dan hanya mulai terbentuk sekitar 2 minggu lahir,
yang menyebabkan penurunan imunitas setelah dan usus. keringat keringat terdapat pada saat lahir
tetapi memerlukan waktu untuk bekerja secara éfisien. Substansi seperti keju, yaitu vermix caseosa,
yang meutupi kulit pada bayi baru lahir, diproduksi oleh kelenjar sebascorsa. Bintik-bintik putih kecil
yang dikenal sebagai milia bisa ditemukan pengelupasan kulit pada saat lahir dan merupakan kelenjar
sebaseoa yang bergelembung, Deskuamasi kulit hanya timbul beberapa hari setelah lahir. Jiku terdapat
pengelupasan kulit pada saat lahir dapat mengembangkan kehamilan yang berlangsung lama
(postmatur), retardasi pertumbuhan, infeksi dalam rahim seperti sifilis. Kulit bayi baru lahir ditutup oleh
rambut yang sangat halus yang dikenal sebagai lanugo. Bayi cukup bulan memiliki kulit kemerahan
beberapa jam setelah lahir, setelah itu warna kulit menjadi normal. Kulit sering terlihat berbecak,
terutama di daerah ekstremitas. Tangan dan kaki terlihat sedikit sianosis. Warna kebiruan ini disebut
akrosianosis yang disebabkan oleh ketidakstabilan vasomotor, statis kapiler, dan kadar hemoglobin yang
tinggi. Keadaan ini dianggap normal dan bersifat sementara biasanya berlangsung selama 7-10 hari,
terutama bila terpajan pada udara yang dingin. Edema pada wajah dan memar dapat timbul akibat
presentasi muka atau kelahidran dengan forsep. Petepkir dapat timbul jika daerah tersebut ditekan.
Ketika tampak petikie di seluruh tubuh dapat ditemukan adanya masalah seperti hitung piringan atau
infeksi yang harus dilaporkan pada dokter anak. Beberapa kondisi kulit yang abnormal seperti pustula
seharusnya dilaporkan juga ke dokter karena dapat dikembangkan infeksi. Beberapa warna kulit yang
abnormal yakni: memar. sangat pucat, ikterus atau sianosis dilaporkan pada dokter segera. Fase
pertumbuhan folikel rambut terjadi simultan pada waktu lahir. Selang beberapa bulan, kesinkronan
antara kehilangan rambut dengan pertumbuhan rambut terganggu dan akan menyebabkan banyak
rambut yang tumbuh, dan sebaliknya terjadi kebotakan. pertumbuhan rambut lebih c

Sumber :

Muryani, Anik. 2016. Asahan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-Sekolah. Bogor: Di Meida.

Anda mungkin juga menyukai