PENGANTAR BUKU
PEDOMAN
B. DASAR PELAKSANAAN
1. UU NO. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
2. PP Nomor 144 tahun 2014 tentang perubahan STAIN
3. PMA Nomor 8 tahun 2015 tentang Ortaker IAIN
4. Program Kerja Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tahun 2020
5. Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Nomor 85 Tahun
2020 IAIN Palangka Raya
C. TUJUAN
1. Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep dan penerapan
keterampilan ibadah sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.
2. Untuk memberikan keterampilan aplikatif bagi mahasiswa dalam
pelaksanaan ibadah sehari-hari di tengah masyarakat.
3. Terwujudnya keterpaduan antara pemahaman konsep dan pelaksanaan
pengamalan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
E. SYARAT-SYARAT
1. Prodi Akutansi Syariah dan Mrnejeman Zakat Wakaf lulus mata
kuliah :
a. PMQ
b. Fiqih Ibadah
c. Minimal semester IV
2. Tempat
B. TAHAPAN KEGIATAN
1. Persiapan
Kegiatan Persiapan ini meliputi:
a. Kordinasi dan konsultasi
Guna menunjang suksesnya pelaksanaan kegiatan PPI, diadakan
koordinasi dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait, antara lain :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Wakil Dekan I, Ketua
Jurusan/Program Studi, Pengurus Masjid/lembaga/sarana yang
dijadikan tempat praktik.
b. Penyiapan jadwal, bahan, dan materi
Untuk kelancaran praktikum diawali dengan penyusunan jadwal,
sosialisasi ketentuan dan penyampaian bahan praktikum dua minggu
sebelum orientasi.
b. Penampilan khatib/penceramah
d. Intonasi
e. Kerapian berpakaian
A. PENGELOLAAN PROGRAM
1. Penanggung Jawab
2. Pengelola
3. Pelaksana
4. Pembimbing
2. Sistem Bimbingan
3. Pola Pelaksanaan
A. PEMBIMBING PRAKTIKUM
1. Memberikan bimbingan materi kepada mahasiswa bimbingannya.
2. Menentukan dan menetapkan tugas yang harus dilaksanakan
mahasiswa sebelum praktik dilaksanakan.
3. Mengatur kelancaran pelaksanaan Praktik Pengamalan Ibadah (PPI).
4. Memberikan penilaian terhadap semua aktifitas yang dilaksanakan
oleh mahasiswa bimbingannya.
5. Mengolah dan menyerahkan nilai kepada panitia PPI sebelum
dilaksanakan evaluasi pada setiap rolling.
B. MAHASISWA
1. Terdaftar sebagai peserta praktik pada Jurusan/prodi.
2. Mengikuti orientasi PPI.
3. Mempelajari dan memahami materi-materi dalam pelaksanaan PPI.
4. Mengikuti dan melaksanakan PPI berdasarkan ketentuan dan pedoman
PPI.
5. Mengikuti dan melaksanakan PPI berdasarkan ketentuan/ jadwal yang
telah ditetapkan.
6. Menyiapkan peralatan praktikum.
7. Berpakaian rapi sebagai mahasiswa pada setiap praktik, dalam hal
tertentu pakaian menyesuaikan dengan materi bimbingan.
8. Kehadiran mahasiswa praktikum minimal 80% dari total jumlah
pertemuan.
A. Thaharah
Secara bahasa, thaharah artinya membersihkan kotoran,
baik kotoran yang berwujud maupun kotoran yang tidak
berwujud. Adapun secara istilah, thaharah artinya
menghilangkan hadats, najis, dan kotoran dengan air atau tanah
yang bersih.
Thaharah yang diutamakan di sini adalah wudhu, tayamum
dan mandi wajib, karena ketiganya merupakan ibadah yang
sering dilakukan dan dijumpai oleh seorang Muslim kapan dan di
manapun.
1. Wudhu
a. Tata Cara Berwudhu
1) Mencuci tangan seraya membaca:
ِٔ ْٞ َعي
َ ُ هللاّٚصي
َ ِّ َل ٍُ َح ََّ ٍذٞض َّ ِبِ ْ٘ ٍِ ِْ َحِْٚس ِق ْ َاَىيّ ُٖ ٌَّ أ
سيٌَّ مَأ ْسا ً الَ أَ ْظ ََأ ُ بَ ْع َذُٓ أَبَذًاَ َٗ
Wahai Tuhanku, beri minuman aku dari air telaga Nabi-
Mu Muhammad SAW satu gelas yang tidak haus (untuk)
selama-lamanya
ً ظ ْ٘ َء فَ ْش
َٚظا هللِ تَ َعاى ُ ْتُ اْٝ َ٘ َّ
ُ ٘ى
Aku sengaja berwudhu fardhu karena Allah Ta'ala
ATAU
َٚظا هللِ تَعَاى ْ َث اْأل
ً صغَ ِش فَ ْش ِ ظ ْ٘ َء ِى َش ْفعِ اْى َح َذ ُ ْتُ اْٝ َ٘ َّ
ُ ٘ى
Aku sengaja berwudhu untuk menghilangkan hadats
kecil fardhu karena Allah Ta'ala
َ تَ ْحتِْٚ َّ اىَّْ ِاس َٗأَ ِظيٚ عَيٙ َٗبَش َِشٙش ْع ِش َ ًْ اَىيّ ُٖ ٌَّ َح ِ ّش
َ ْ٘ ًَ ِظ َّو إالَّ ِظيُّ َلٝ ش َل
ِ ع َْش
Wahai Tuhanku, haramkanlah rambut dan kulitku dari
sentuhan api neraka dan naungilah aku dibawah 'arasy-
Mu pada hari dikala tiada naungan kecuali hanya
naungan-mu
2. Tayamum
Tayamum adalah mengusap muka dan dua tangan dengan
debu yang suci. Tayamum merupakan pengganti wudhu atau
mandi dengan syarat-syarat tertentu, diantaranya; (a) Tidak
ada air dan sudah berusaha untuk mencarinya tapi tidak ada,
(b) Ada air tapi hanya cukup untuk keperluan hidup (makan
dan minum) (c) Berhalangan menggunakan air, misalnya
karena sakit yang apabila menggunakan air menyebabkan
penyakit tersebut bertambah parah bahkan membawa kepada
kematian.
Adapun tata cara tayamum sebagai berikut:
a. Membaca basmalah seraya meletakkan kedua telapak
tangan di atas debu yang suci dan berniat. Adapun niat
tayamum sebagai berikut:
ً صالَ ِة فَ ْش
َٚظا هللِ تَعَاى ْ َ َُّ ٌَ ِالَّٞتُ اىتْٝ َ٘ َّ
َّ ستِبَا َح ِت اى
Sengaja aku bertayamum untuk bisa melaksanakan shalat
fardhu karena Allah Ta‟ala
Disunatkan untuk mengurangi debu agar tanah tidak
terlalu tebal dan butiran-butiran kasar tidak menempel
dengan cara mengadu kedua sisi telapak tangan dalam
posisi terbalik (telapak tangan bagian dalam menghadap
kebawah), supaya debu yang menempel di telapak tangan
menipis. Debu pada kedua telapak tangan disapukan satu
kali ke muka hingga merata.
B. Shalat Wajib
1. Tata cara dan bacaan-bacaan dalam Shalat Lima Waktu
a. Berdiri tegak (bagi yang mampu)
ATAU
ِ َْٓ اٌْ َّ ْب ِش١َث م
ق َ َو َّا َما َع ْذٜا٠َ طا َ َْٓ َخ١ َُّ َما ِع ْذ َمُٙ ٌٍّا
طُ َ١َ اْأل َ ْمُ ْٛ َّ اٌزَُّٕٝ ِم٠ َو َّاٞا ِ ّ َُّ َٔ ِمُٙ ٌٍّ ا.َ
َ ِِ ْٓ َخٕٝ
َ َ٠طا ِ اٌْ َّ ْب ِشَٚ
ِاٌز َّ ٍْشَٚ اءِ َّ ٌْ ِماٞاَ ٠َ طا َ َِِٓ َخِٕٝ ٍِْ َُّ ا ْغغُٙ ٌٍّ ا.َِِٓ اٌذَّ ٔ َِظ
اٌْبَ َش ِدَٚ
Ya Allah; jauhkan antara aku dan kesalahn-kesalahnku
sebagaimana Engkau jauhkan antara ufuk timur dan barat.
Ya Allah; sucikan aku dari kesalah-kesalahnku
sebagaimana disucikannya pakaian putih dari segala
kotoran. Ya Allah; bersihkan aku dari kesalahan-
kesalahanku dengan salju, air dan embun.
i. Tasyahud awal
رهَ ر١ْ ٍَغ رتَ َُ َعَّ ٌ ا.ِّ َبرراثُ هلل١ِ اٌط َّ ُاثٍٛر َ صرَّ ٌبش َورراثُ ا َ ُّ ٌَّْرراثُ ا١اٌخ َّ ِغ
ِعبَرا ِدٝ َعٍَرَٚ َٕرا١ْ ٍَغرتَ َُ َع َّ ٌ ا.ُٗمَ َش َواحُرَٚ ِ َس ْع َّتُ هللاَٚ ٟ ُّ ِا إٌَّبَٙ ُّ٠َأ
ذُ أَ َّْ ُِ َغ َّّررذًاَٙ أَ ْشررَٚ ُذُ أَ ْْ الَ اٌررَٗ ِاالَّ هللاَٙ أَ ْشرر. َْٓ١صررا ٌِ ِغَّ ٌهللاِ ا
َ ٍَٝص ًِّ َع
.ّ ِذَٔا ُِ َغ َّّ ِذ١ِ ع َ َُّ ُٙ ٌٍّ ا.ِ ُي هللاْٛ ع ُ َس
Artinya:
“Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan
kebaikan hanya milik-Mu ya Allah,- Wahai Nabi selamat
sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi
Muhamma, – semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya
pun tercurah kepadamu wahai Nabii,- Semoga salam
sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang
sholeh. – Ya Allah aku bersumpah dan berjanji bahwa tiada
ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau ya Allah,
dan aku bersumpah dan berjanji sesungguhnya Nabi
Muhammad adalah utusan-Mu Ya Allah. – Ya Allah,
limpahkan shalawat-Mu kepada Nabi Muhammad dan
limpahkan juga shalawat kepada keluarga Nabi
Muhammad”
ٕٝ ِ ٌََّٛ َحَٚ .ج َ ١ْ َ َّ ْٓ َعاف١ْ ِ فِِٕٝ َعافَٚ .ج َ ٠ْ َ َّ ْٓ َ٘ذ١ْ ِ فِٝٔ َُّ ا ْ٘ ِذُٙ ٌٍَّا
ِم َش ْع َّخِ َهٕٝ ِ ِلَٚ .ج َ ١ْ طَ َّا اَ ْع١ْ ِ فٌِٝ اس ْن ِ َمَٚ .ج َ ١ْ ٌََّٛ ََ َّ ْٓ ح١ِف
ِز ُّي٠َ َ ِأَُّٗ الَٚ . َه١ْ ٍَ َعٝع َ ُ ْم٠َالِٚ ٟع ِ فَبَِّٔ َه حَ ْم.ج َ َش َّش َِا ل
َ ١ْ ع َ
.ج َ ١ْ ٌَحَعَاَٚ َ ج َسمَّٕا َ اس ْو
َ َ حَب.ج َ ٠ْ ََ ِع ُّض َِ ْٓ َعاد٠ َالَٚ .ج َ ١ْ ٌَاَٚ ْٓ َِ
. َه١ْ ٌََ ِا ُ ْٛ ُ اَحَٚ اَ ْعخَ ْب ِف ُش َنَٚ .ج َ َ َِا لٍَٝفٍََ َه اٌْ َغ ّْذُ َع
َ ١ْ ع
ٍَُّع
َ َٚ ِٗ ص ْغ ِب َ َٚ ِٗ ٌِ اٍٝ َعَٚ ّ ِذَٔا ُِ َغ َّّ ِذ١ِ ع َ ٍَٝ هللا ُ َعٍَّٝص َ َٚ
(Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah
Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku
sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan
kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-
orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah
keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau
karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah
Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang
menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan
sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin.
Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci
Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi
Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau
hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku
bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan
rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi
Muhammad dan keluarganya.)
CATATAN: Bagi imam Syafi‟I jika tertinggal qunut
diganti dengan sujud sahwi
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh (mumayyiz)
d. Laki-laki
e. Suci dari hadas
f. Bagus bacaan dan rukun-nya
g. Bukan makmum (disepakati 3 mazhab)
h. Selamat, sehat (tidak sakit), tidak uzur
i. Lidahnya fasih, dapat mengucapkan bahasa Arab dengan
tepat.
a. Wali (pemimpin)
b. Imam ratib (yang diangkat oleh wali)
c. Orang yang paling memahami tentang fiqih
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 31
d. Orang yang paling banyak hafalan dan bagus bacaannya
e. Orang yang paling wara‟
f. Di zaman Rasulullah, orang yang terlebih dahulu hijrah
g. Lebih dahulu masuk Islam
h. Nasabnya baik
i. Perjalanan hidupnya lebih baik
j. Lebih bersih pakaiannya
k. Badannya bersih
l. Memiliki kepakaran
m. Suaranya bagus
n. Lebih Takwa
o. Sudah menikah.
b. Shalat Qashar
Shalat Qashar adalah shalat yang dilaksanakan dengan
memendekkan (meringkas) shalat fardhu yang mestinya
empat raka'at dijadikan dua raka'at. Dengan demikian, shalat
Pilihan Kedua:
ْ ٠َ َالَٚ
Bacaan sujud syahwi: ُٛٙ غ َُ َٕا٠َ َع ْب َغاَْ َِ ْٓ ال
ُ tiga kali
Maha suci Allah yang tidak tidur dan tidak pelupa
c. Sujud Syukur
Sujud syukur artinya sujud terima kasih karena mendapat
nikmat atau terhindar dari suatu bencana atau
musibah.Hukum sujud Syukur adalah sunat. Pelaksanaannya
dapat dilakukan diluar shalat atau semberang tempat asal suci
dan boleh dilakukan tanpa berwudhu. Melakukannya boleh
tidak harus menghadap kiblat dengan cara (1) Niat sujud
syukur (2) Sujud 1 kali sambil membaca do‟a curahan rasa
syukur (bisa baca tasbih atau seperti bacaan sujud shalat dsb)
(3) Menunjukan sikap rasa syukur kepada Allah Swt.
ث َّ ٌَْٓ ِمِٕ ْع َّخِ ِٗ حَخِ ُُّ ا١ِّ ٌََ ْاٌ َعا
ِ صا ٌِ َغا ِ ّ ا ٌْ َغ ّْذُ ِ َّلِلِ َس
Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam dengan
nikmatnya yang menyempurnakan yang baik
ATAU
َ حَ َعبُّذًا ِ ّ اسَ ٠َ ع َضذْثُ ٌَ َه َ ، َعمَّا َعمَّاّٟج َس ِمَ ْٔ َ َُّ اُٙ ٌٍََّع ْب َغأ ََه ا ُ
ذُ ََ ح ُ ْب َعْٛ َ٠ عزَامَ َه
َ ِِٕٝ َُّ لُٙ ٌٍ أ.ٟ َ َْف ف١ظ ِع
ْ ٌِ عا ِعف َ َِّْ َُّ اُٙ ٌٍََّ ا. ِسلًّاَٚ
َ ٍِٟ َّ ع
َّ ٍَ ع
ٟ َ ْحُبَٚ ِع َباد َُن
ُ١ْ اٌش ِع ُ َّٛ َّ ج اٌخ
َّ َا َ ْٔ َ أَِّ َه ا
Maha Suci Dikau, Ya Allah! Dikaulah Tuhanku yang
sebenarnya, daku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai
pengabdian dan penghambaan. Ya Allah! Sesungguhnya
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 39
amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya
Allah! Selamatkan daku dari siksa-Mu pada hari hamba-
hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku; Sesungguhnya
Dikau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang!
ATAU
1) Berwudu‟
2) Berdiri menghadap kiblat.
3) Berniat. “ Sengaja daku sujud syukur kerana Allah
Taala”.
4) Takbiratul-ihram.
5) Bersujud menyentuh bumi atau lantai.
6) Dengan sekali sujud sahaja.
7) Bertakbir seiring bangun dari sujud.
8) Memberi salam..
Syarat Syukur
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 40
1) Mengakui nikmat itu dengan hati.
2) Mengucapkan secara lisan “Alhamdulillah”.
3) Gunakan nikmat itu untuk melaksanakan ketaatan pada
Allah.
C. Shalat-shalat Sunat
1. Shalat Sunnat Individu
a. Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak ini dimaknai sebagai shalat sunnah
yang dapat dilakukan tanpa memerlukan sebab tertentu dan
kapan saja bisa dilakukan kecuali pada waktu-waktu tertentu
yang dilarang untuk dikerjakannya. Waktu-waktu tersebut
ialah:
1) Sesudah shalat shubuh
2) Ketika matahari terbit hingga naik sepenggalah
3) Saat matahari tepat dipuncaknya (zenith), hingga ia
mulai condong
4) Sesudah ashar sampai matahari terbenam
5) Ketika matahari terbenam hingga sempurna
terbenamnya.
ُ ٍِّٝ صررر
اَهلل.ًَ عرررَٕتً َس ْو َعخَٓ هلل حَ َعررر َ ُا
اَ ْوبَ ْش
Ushalli sunnatar rak'ataini lillaahi ta'aalaa. Allaahu akbar
"Aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta'ala.
Allaahu akbar."
Mengenai tata cara mengerjakan shalat sunnah muthlak
caranya sama seperti mengerjakan shalat sunnah pada
umumnya. untuk lafadz niatnya seperti yang sudah
disampaikan diatas. Mengenai banyaknya jumlah rakaat
ُ ُٛ ٌعَّٕتَ ْا
ِ ِْٓ هلل١ ِء َس ْوعَخَرٛظ ْر ُ ٍِّٝ ص
َ ُا
ٌٝحَ َعا
c. Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat sunat tahiyatul masjid adalah shalat sunat
oleh jamaah yang sedang masuk kemesjid sebagai
penghormatan kepada masjid dengan membaca do‟a.
َ َْٛ أَمٌِٝ ا ْفخَ ْظَٚ ٝ ِمْٛ ُُٔ رٌِٝ َُّ ا ْغ ِف ْشُٙ ٌٍأ
اَ َس ْع َّخِ َه
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan bukakanlah
pintu rahmat-Mu)
َُّ ُٙ ٌٍَ أ،ع ٍِ َه َ َْٛ أَمٌِٝ ا ْفخَ ْظَٚ ٝ ِمْٛ ُُٔ رٌِٝ َُّ ا ْغ ِف ْشُٙ ٌٍأ
ْ َاَ ف
ُِْ ١اٌش ِص
َّ ْا
ِ طَ ١ْ بَّ ٌ َِِٓ إِّْٝ ْص ِ اع
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan bukakanlah
pintu kemurahan-Mu. Ya Allah, kami mohon berlindung
dari syaithan yang terkutuk)
ٌٝ ًِا هللِ حَ َعاْٛ ُِ ْ َِؤ/ ِْٓ اِ َِا ًِا١َمَ ِت َس ْو َعخْٛ َّ عَّٕتَ اٌخ
ُ ٍِّٝ ص
َ ُا
Setelah itu dianjurkan untuk membaca istighfar berikut:
َُ ْٛ ُ أَحَٚ َُ ُّْٛ ١َ ْاٌمٟ
ُّ ْاٌ َغََٛ ٘ ّ الَ ِاٌَٗ ِا ِالِٜ َُْ اٌّز١ِْ أَ ْعخَ ْب ِف ُشهللاَ ْاٌ َع
حًاْٛ َِ َالَٚ الََٔ ْفعًاَٚ ظ ًّشا ّ ِٗ ّْ ٍِهُ ٌَِٕ ْف ِغ٠َ َظا ٌِ ُِ الَ َمتَ َع ْب ِذْٛ َ ِٗ ح١ْ ٌَِا
ُ ُٔ َالَٚ ً َاة١الَ َعَٚ
ًساْٛ ب
Saya memohon ampunan kepada Allah yang Agung, saya
mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan Yang
Hidup trus selalu menjaga saya memohon taubat kepada-
Nya selaku taubatnya seorang hamba yang banyak berdosa
yang tidak mempunyai daya upaya untuk berbuat
َُّ ُٙ ٌٍَّ ا.اَ ْعؤٌَُ َه َس ْع َّخَ َهَٚ ع ْب َغأ ََه ا ْعخَ ْب ِف ُش َن
ُ ج َ ْٔ َالَ ِاٌَٗ ِاالَّ أ
ِِ ْٓ ٌَذ ٌُْ َهٌٟ َب ْ َ٘ٚ َِٕٝخ٠ْ َ َم ْعذَ ِارْ َ٘ذٟغ لَ ٍْ ِبْ الَح ُ ِضَٚ ِع ٍْ ًّاٝٔ ِ ِص ْد
أَا َم ْعذَ َِا اَ َِاحََٕا١َ اَ ْعِٜ اٌ َغ ّْذُ ِهللِ اٌَّز.َا
ُ َّ٘ ٌَٛ ْج ا َ ْٔ ََس ْع َّتً أَِّ َه ا
ُسْٛ بُ ٌُّٕ ِٗ ا١ْ ٌَِاَٚ
Artinya :
"Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, aku
mohon ampun kepada-Mu karena dosaku dan aku
memohon pula kasih sayang-Mu ya Allah, tambahkanlah
ilmuku, dan janganlah merubahkan hatiku sesudah Engkau
memberikan petunjuk kepadaku dan limpahkanlah rahmat
kepadaku dari hadirat-Mu, sesungguhnya Engkau adalah
Maha Pemberi Karunia. Segala puji bagii Allah yang telah
menghidupkan kami sesudah kematian (bangun dari tidur)
dan kepada-Nya tempat kembali".
ٌٝ ًِا هللِ حَ َعاْٛ ُِ ْ َِؤ/ ِْٓ اِ َِا ًِا١َحْ ِش َس ْو َعخِٛ ٌْعَّٕتَ ا
ُ ٍِّٝ ص
َ ُا
b) Niat Shalat Witir untuk satu raka'at sebagai penentu
keganjilan dari shalat Witir.
ُ ٍِّٝ ص
ٌٝ ِْٓ هللِ حَ َعا١َعَّٕتَ اٌْ َغا َص ِت َس ْو َعخ َ ُا
2) Setelah fatihah membaca ayat tertentu (seperti rakaat
pertama membaca ayat kursi atau al-Kafiirun, dan
rakaat kedua membaca ayat Amanar rasul … atau
surah al-Ikhlash)
3) Pada sujud terakhir sebelum salam membaca bacaan,
yaitu
a) Tasbih sebanyak 10 (sepuluh) kali
هللا ُ اَ ْو َب ُشَٚ ُالَ اٌَِٗ اِالَّ هللاَٚ ِاٌْ َغ ّْذُ هللَٚ ِع ْب َغاَْ هللا
ُ
b) Shalawat sebanyak 10 (sepuluh) kali
َ َُّ ُٙ ٌٍَّا
ُِ َغ َّّ ِذٍَٝص ًِّ َع
c) Do'a Sapujagat sebanyak 10 (sepuluh) kali
لَِٕرراَٚ ًغ رَٕت
َ اْالَ ِخر َرشةِ َعٝفررَٚ ًغ رَٕت
َ َا َع١ْٔ ُّ اٌ رذَٝسمََّٕررا احَِٕررا فرر
ِ ٌَّٕاَ ا
اس َ ََعز
Untuk do'a shalat Hajat dapat dilihat pada bagian
do'a-do'a bidang III.
c. Shalat Tasbih
1) Lafaz Niat Shalat Tasbih
ُ ٍِّٝ ص
ٌٝ ِْٓ هللِ حَ َعا١َْظِ َس ْو َعخ١عَّٕتَ اٌخ َّ ْغ ِب َ ُا
2) Pelaksanaan Shalat Tasbih
Shalat Tasbih dilaksanakan sebanyak 4 raka'at. Pada
praktiknya shalat Tasbih sama dengan shalat biasa. Hanya
saja yang merupakan kekhususannya adalah membaca
ِ صتَةَ َص
اِ َعت َّ ٌا
4) Setelah mendengar ucapan tersebut seluruh jamaah
berdiri pada saf masing-masing sambil menghadap
kiblat dan imam berdiri di depan.
5) Imam dan makmum berniat mengerjakan shalat 'Ied.
Niatnya adalah:
..هللاُ اَ ْو َب ُشَٚ َالَ اٌَِٗ اِالَّ هللاَٚ ِ ْاٌ َغ ّْذُ هللَٚ ِع ْب َغاَْ هللا
ُ
7) Kemudian shalat 'Ied dikerjakan seperti shalat-shalat
sunat biasa sampai mengucap salam.
Selesai melakukan shalat dilakukan khutbah yang
disampaikan oleh imam atau khatib. Isi khutbah antara lain
mengenai zakat fitrah pada Idul Fitri dan mengenai Qurban
pada Idul Adhaa serta isi khutbah disesuaikan dengan
keadaan.
b. Shalat Gerhana (Matahari/Kusuf dan Bulan/ Khusuf)
Shalat gerhana adalah shalat sunat yang dilaksanakan
apabila terjadi gerhana, baik gerhana matahari (kusuf)
maupun gerhana bulan (Khusuf). Shalat ini disunatkan bagi
orang laki-laki dan perempuandan dikerjakan secara
berjamaah atau sendirian. Apabila dikerjakan secara
berjamaah, setelah mengucapkan salam, imam terus khutbah.
Sedangkan apabila dikerjakan sendirian, setelah selesai shalat
tidak perlu khutbah.
Cara mengerjakannya sebagai berikut:
1) Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sambil
berniat dalam hati.
2) Niat shalat sunat gerhana matahari adalah sebagai berikut:
ٌٝ ًِا هللِ حَ َعاْٛ ُِ ْ َِؤ/ ِْٓ اِ َِا ًِا١َف َس ْو َعخ ُ ٍِّٝ ص
ُ عَّٕتَ اٌْ ُى
ِ ْٛ غ َ ُا
3) Niat shalat sunat gerhana bulan adalah sebagai berikut:
ِ ًِاْٛ ُِ ْ َِؤ/ ِْٓ اِ َِا ًِا١َف َس ْو َعخ
هلل ُ عَّٕتَ ْاٌ ُخ
ِ ْٛ غ ُ ٍِّٝ ص َ ُا
ٌٝحَ َعا
1. Penyelenggaraan Jenazah
Salah satu kewajiban bagi sekelompok masyarakat
muslim untuk menyelenggarakan jenazah terhadap orang
muslim yang meninggal dunia. Kewajiban menyelenggarakan
jenazah ini terdiri dari kewajiban memandikan, mengafani,
menshalatkan dan menguburkan, dan kegiatan tersebut adalah
fardu kifayah. Rangkaian tersebut sebagai berikut:
1. Membimbing (talqin) seorang yang menghadapi sakaratul
maut untuk menyebut kalimat: الَ اٌََِٗ اِالَّهللا
Setelah meninggal dunia :
2. Menutup kelopak mata yang masih terbuka
3. Merapatkan dagu/mulut diikat dengan kain ke kepala jika sulit
untuk dirapatkan dengan tangan.
4. Menyedekapkan (mengiyamkan) kedua tangan.
5. Menutup seluruh tubuh mayat dengan sehelai kain.
6. Meletakkan posisi mayat menghadap qiblat.
7. Menyiapkan peralatan dan bahan mengafani dan memandikan:
a. Kain kafan
b. Gunting
c. Kapas
d. Kapur barus
e. Kayu Cendana
f. Sikat gigi
g. Sisir
h. Sabun Mandi
i. Air bersih secukupnya
j. Gayung/cebok
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 55
k. Ember/baskom/drum/gentong
l. Kain basahan
m. Sarung tangan khusus
n. Penyangga/alas mandi mayat (umumnya batang pisang)
o. Kain penutup tubuh
p. Handuk dan kain kering
q. Kembang, minyak wangi khusus
r. Jarum, benang, cutter
Tahapan-tahapan Pelaksanaan Fardhu Kifayah
1. Cara Memotong Kain Kafan
a. Ukurun panjang kain : sepanjang tubuh mayat ditambah
masing-masing satu jengkal dari ujung kaki dan satu
jengkal dari ujung kepala.
b. Ukuran lebar: 2 x ukuran setengah badan ditambah sekitar
satu jengkal (+ 20 cm).
c. Membuat lima utas tali yang diambil dari sisi kain kafan
yang telah dipotong secara membujur.
6. Tatacara Mengafani
Mayat yang telah dimandikan dan dikeringkan tubuhnya
dengan handuk, diletakkan di atas kain kafan yang telah
disusun sebelumnya. Meletakkan kapas yang sudah
disediakan, kemudian dibungkus dengan kain kafan,dengan
mendahulukan sebelah kanan dan ditutup sebelah kiri. Dan
diikat pada ujung kepala, dada, pinggang, lutut dan ujung
kaki semua simpul ikatan berada disebelah kiri mayat.
7. Tata Cara Shalat Jenazah dan Bacaannya.
a. Mayat yang akan dishalati harus sudah dimandikan dan
dikafani.
b. Mayat diletakkan di hadapan orang yang menshalatkan,
kecuali shalat gaib.
c. Menshalatkan mayat dilakukan dalam keadaan berdiri,
dengan 4 kali takbir, tidak ada bilangan rakaat dan tidak
ada ruku‟, sujud dan lain-lain.
d. Mayat yang sudah dikafani, dan akan dishalatkan posisi
kepala mayat diletakkan di sebelah kanan imam membujur
utara selatan, yang menyalatkan berdiri menghadap kiblat.
Bagi imam atau orang yang menyalatkan secara sendirian,
berdiri di arah/ sejajar bahu bagi mayat laki-laki dan di
arah/ sejajar pinggang bagi mayat perempuan.
Bacaan talqin
َّذُ أَ ْْ الَ اٌَٗ االَٙ أَ ْش.َُْ ١ِْ أَ ْعخَ ْب ِف ُش هللاَ اٌ َع.)۳×( َأَ ْعخَ ْب ِف ُش هللا
ٍَٝع ٍِّ ُْ َع َ َٚ ًِّ ص َ َُّ ُٙ ٌٍّ ا.ِ ُي هللاْٛ ع ُ ذُ أَ َّْ ُِ َغ َّّذًا َسَٙ أَ ْشَٚ ُهللا
.ُ أَ َِّا مَ ْعذ.ِّ ِذَٔا ُِ َغ َّّذ١ِ ع َ أ ِيٍَٝ َعَٚ ّ ِذَٔا ُِ َغ َّّ ِذ١ِ ع َ
ث ِ ْٛ َّ ٌ ِش اٌ ِع َبا ِد ِماْٙ َلَٚ اء ِ َاٌ َبمَٚ ع ْب َغاَْ َِ ْٓ حَ َع َّضصَ ِماٌمُ ْذ َس ِة ُ
.ُٜ َش٠ ف َ ْٛ ع َ ُْ َ ُى١ع ْع َ َّْ ِاَٚ .ًغ ُٓ َع َّت َ ُّ ُى ُْ أَ ْع٠َ ُو ُْ أَٛ ٍَُ ْب١ٌِ َاء
ِ َٕاٌفَٚ
ًُّ ُو. َْْٛ ُ ِٗ ح ُ ْش َصع١ْ ٌَ ِاَٚ ُُ ٌَُٗ اٌ ُغ ْى،َُٗٙ ْصَٚ َّ ِئ َ٘ا ٌِه اِال١ْ ش َ ًُّ ُو
.ا َِ ِت١َ ََ اٌ ِمْٛ َ٠ ُْ َس ُوْٛ َْ أ ُ ُصْٛ َّفَٛ ُ ِأَّ َّا حَٚ ث
ِ ْٛ َّ ٌَٔ ْف ِظ رَا ِئمَتُ ا
Untuk Jenazah Laki-laki
عؤَالَ ِن ِِ ْٓ أ ُ َِّ ِت ُِ َغ َّّ ِذ اْ اٌّ ََّ ٛوتَ ِْ ِم ِه ََ ٚ َفبِرَا َصا َء ِن اٌٍَّ َى ِ
ان َٚا ْعٍَ ِّٟ ان َٚالَْ ُ٠ش ِع َب ِ عٍَّ َُ فَتَ ْ ُ٠ض ِع َض ِ صٍَّ ٝهللاُ َعٍَ َْ َٚ ِٗ ١ َ
ج خ ٍَْك ِِ ْٓ خ ٍَْ ِم ِٗ .فَبِرَا ك هللاِ حَ َعاٌََ ٝو َّا أَ ْٔ ِ أََّٔ َُّ ٙا خ ٍَْك ِِ ْٓ خ ٍَْ ِ
عؤَالَ ِن َِ ْٓ َسم ُِّه َِ َٔ ْٓ َِ ٚبُِّ ١ه ََِ ٚا ِد ِْ ُٕ٠ه ََِ ٚا ِا َِا ُِ ِه ان ََ ٚأَحَ َِ ١
ْظ :هللاُ صِ ١ ََِ ٚا ِل ْبٍَخ ُ ِه َِ ْٓ َِ ٚا ْخ َٛأُ ِه ،فَمُ ُّْ َٙ ٌ ٌِٟ ٛا َ ِم َىتَ َِ فَ ِ
اِ ٟأِ ٚوخَا ِمٟ ال ْعتَ َُ ِد َْٚ ِٟٕ٠اٌمُ ْشآ ُْ ِا َِ ِ ِ َٚ ِ ٟ َس ِمَّ ُِ َٚ ٟغ َّّذ َٔ ِب ّ
َٚاٌ َى ْع َبتُ لِ ْبٍَخَِٚ ٟاٌّ ْغ ٍِ ُّ ِْ َْٛا ْخ َٛأِ.ٟ
ص ْغ ِب ِٗع ِِ ّ١ذَٔا ُِ َغ َّّ ِذ ََ ٚعٍَ ٝا ٌِ ِٗ ََ ٚ ع ٍِّ ُْ َعٍََ ٝ ص ًِّ ََ ٚ اٌٍّ َُ َُّ ٙ
أَ ْص َّ ِعَْٓ١
ْف َع ُْٕٗ × ۳ اس َع ُّْٗ ََ ٚعافِ َْٚ ِٗ ١اع ُ اٌٍّ ُ َُّ ٙا ْغ ِف ْش ٌَُٗ َْ ٚ
ع ِٓ ج ِم َه خَا ٌِ١تً ِمفشة َ ِن َٔضَ ٌَ ْاٌٍّ ُ٘ َُّ ٙزَٖ أَ َِخ ُ َه َِ ٚم ْٕجُ َع ْبذ َ
اٌّ َٙا ِد َغِٕ١تً َع َّّا فِ ٟاٌ ِعبَادِ ،فَ ِمْ١شة ً ِاٌَٝ ب ْٛشتَ ِ ْػ َِ ْغ ُ اٌضا ِد َ َّ
ج َ٠ا هللا ُ َخُْ ١ش َِ ْٓ َٔضَ َي ِم ِٗ ِن َ٠ا َص َّٛاد َُٚ .أَ ْٔ َ َِا ِف٠َ ٟذ َ
اٌ ُّ َئ ِ ٍُِّ َْٚ َْٛا ْعخَ ْبَٕ ٝمِ ِٗ اٌ ُّمٍُّ َْ ٌََٚ َٚ َْٛش فِْ َٚ ٟعِْ َس ْع َّخِ ِٗ
اٌّزَ ِّٔبُ ْ . َْٛاٌٍّ ُ َُّ ٙفَ ٍُْ َ١ى ْٓ لِ َش ٜأ َ َِخِ َه ِِ ْٕ َه َس ْع َّخَ َه ََٙ ِِ ٚادََ٘ا
َ اٌ َعاٌَ ِّ. َْٓ١
اع َِّٚ . َْٓ١اٌ َغ ّْذُ هللِ َس ّ ِ َصَّٕخَ َه َ٠ا أَ ْس َع َُ َّ
اٌش ِ
1 Kakek Ayah
2 Nenek dari ibu Ibu
a. Ayah
3. Nenek dari ayah
b. Ibu
Cucu laki-laki garis laki-
4. laki Anak laki-laki
1
Ashabah adalah bagian sisa setelah diberikan kepada Ahli waris ashabul furudh. Sebagai ahli waris
penerima bagian sisa, ahli waris ashabah terkadang menerima bagian banyak (seluruh harta warisan),
terkadang menerima bagian sedikit, tetapi terkadang tidak menerima bagian sama sekali karena telah habis
diberikan kepada ahli waris ashabul furudh.
3
Far‟u waris adalah ahli waris kelompok anak keturunan muwarris (orang yang mewariskan).
4
Ashabah bil ghair adalah ahli waris yang menerima bagian sisa karena bersama-sama dengan ahli waris lain
yang telah menerima bagian sisa.
5
Ashabah ma‟al ghair adalah ahli waris yang menerima bagian sisa karena bersama-sama dengan ahli waris
lain yang tidak menerima bagian sisa.
2. Masalah „Aul
„Aul artinya bertambah. Maksud „aul dalam ilmu faraidz ialah
menambah banyak bagian-bagian, disebabkan kurangnya
pendapatan yang harus diterima oleh ahli waris, sehingga jumlah
bagian semuanya berlebih dari Asal Masalah (KPK).
Misalnya ahli waris terdiri dari asuami dan dua orang saudara
perempuan kandung.
Suami = 1/2
Dua orang asdr pr kandung = 2/3
KPK =6
Suami = 1/2 x 6 = 3
Dua orang asdr pr kandung = 2/3 x 6 = 4
Jumlah = 7
Suami = 1/2 x 6 = 3
Lima orang sdr pr kandung = 2/3 x 6 = 4
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 78
Jumlah = 7
َ اٌ َعاٌَ ِّ. َْٓ١ اٌش ِع ُِْ ١اٌَ َغ ّْذُ ِ َّلِلِ َس ّ ِ اٌش ْع َّ ِٓ َّ ِم ْغ ُِ هللاِ َّ
ع ٍَِْٓ١اء َْ ٚاٌ ُّ ْش َ ف اْالَ ْٔ ِب َِ ١غتَ َُ َعٍَ ٝاَ ْش َش ِ صتّة ُ َٚاٌ َّ َٚاٌ َّ
ص َغامِ ِٗ اَ ْص َّ ِعَ َْٓ١ال اٌَِٗ اِالَّ هللا ُ ْاٌ َغ ٍِ ْْ ُُ ١اٌ َى ِش ُُْ ٠ ََ ٚعٍَ ٝا ٌِ ِٗ َٚاَ ْ
َ اٌ َعا ٌَ َِّْٓ١ اٌغّذُ ِ َّلِلِ َس ّ ِ ْ َ اٌْ َع ْش ِػ ْاٌ َع ُِِْْ ١ ع ْب َغاَْ هللاِ َس ّ ِ ُ
غتَ َِتَ ِِ ْٓ ث َس ْع َّ ِخ َه ََ ٚعضَ ائِ َُ َِ ْب ِف َش ِح َه َٚاٌ َّ َٔ ْغؤٌَُ َه ُِ ِْ ٛص َبا ِ
إَِا ٘زَا رَ ْٔبًا اِالَّ َغفَ ْشحَُٗ َٚالَ َّ٘ـًّا ُو ًِّ اِرْ ُِ الحَذَ ْع ٌََٕا فَِِ ٝمَ ِ
ظا َ ٌَ ٟه ِس ً ـشحَٗ ُ َٚالَ َعـا َصتً ِ٘ َ اِالَّ فَ َّش ْصخَُٗ َٚالَ َعْ١بـًا اِالَّ َ
عخ َ ْ
ْ ٚ...اٌ َغ ّْذُ هللِ صٍَّ ٝهللاُ َ َ اٌ َعـاٌَ َِّ ٚ َْٓ١ اس َّ ع ْ١خَـ َٙا ََ ٠ اِالَّ لَ َ
َ ْاٌعَاٌَ ِّ. َْٓ١ َس َّ
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Penyayang. Segenap puji bagi Allah seru sekalian alam.
6
Pembimbing hendaknya mendengarkan hafalan surah dan ayat di atas kemudian membaca doa.
ٟاٌْمََُ ُّْٛ ١ ا ْعخَ ْب ِف ُش هللاَ اٌ َع ِْ َُْ ١اٌَّزِ ٜالَ ِاٌَٗ ِاالَّ ُ٘ َ ٛاٌْ َغ ُّ
ج َخٍَ ْمخْ َِٕٚ ٝأََا َع ْبذ َُن ج الَ اٌَِٗ اِالَّ اَ ْٔ َ َ اٌَِ ْ ِٗ ١اٌٍَّ ُ َُّ ٙاَ ْٔ َ
َٚاَح ُ ُْ ٛ
ع ْٛرُ ِم َه ِِ ْٓ ش ِ َّش ط ْعجُ اَ ُ ِن َِا ا ْعخَ َ ِن َْ َٚ ٚعذ َ َٚأََا َعٍََ ٝع ْٙـذ َ
َٚ ٝاَمُ ُْ ٛإ ِمزَ ْٔ ِب ٝفَا ْغ ِف ْش صَٕ ْعجُ اَمُ ُْ ٛإ ٌَ َه ِمِٕ ْع َّخِ َه َعٍَ َّ َِا َ
ج َسمََّٕا اَ ِحَٕا ِف ٝاٌذُّ ْٔ َ١ا َ اِالَّ اَ ْٔ َ ٌَِٚ ٝأَُِّٗ الَ َْ ٠ب ِف ُش اٌزُُّٔ َْ ٛ
اس اٌٍَّ َُ ٌَ َُّ ٙه اَ إٌَّ ِ غَٕتً َٚلَِٕا َعزَ َ غَٕتً َٚفِ ٝاْالَ ِخ َشةِ َع َ َع َ
ج ض ََ ٌَٚه اٌْ َغ ّْذُ اَ ْٔ َ ث َٚاْالَ ْس ِ غ َّ َٛا ِ ج لَ َُ ُّْٛ ١اٌ َّ اٌْ َغ ّْذُ اَ ْٔ َ
اٌْ َغ ُّك َْ َٚ ٚعذ َُن اٌْ َغ ُّك ٌَِ ٚمَائ ُ َه َع ٌّك َٚلَ َْ ٌُٛه َع ٌّك َٚاٌْ َضَّٕت ُ
صٍَّ ٝهللاُ َعٍَ ِْٗ ١ اس َع ٌّك َٚإٌَّ ِبَ َُّْْٛ ١ع ٌّك ََ ُِ ٚغ َّّذ َ َع ٌّك َٚإٌَّ ُ
غا َعتُ َع ٌّك .اٌٍَّ َُ ٌَ َُّ ٙه اَ ْعٍَ ّْجُ َِ ٚم َه آ َِ ْٕجُ عٍَّ َُ َع ٌّك َٚاٌ َّ ََ ٚ
ص ّْجُ َٚاِ ٌََْ ١ه َعا َو ّْجُ ََ ٚعٍََْ ١ه حَ ََّ ٛو ٍْجُ َٚاٌََِْ ١ه أََ ْبجُ َٚمِ َه خَا َ
َفا ْغ ِف ْـش ٌَِِ ٝا َلذَّ ِْجُ ََِ ٚا اَ َّخ ْشثُ ََِ ٚا اَ ْع َش ْسثُ ََِ ٚا
ج ََ ٚال ج اٌـ ُّ َئ ِ ّخ ُش َال اٌَِٗ اِالَّ ا َ ْٔ َ ج اٌّْـُـــمَ ِذّ َُ َٚا َ ْٔ َ اَ ْعٍَ ْٕجُ اَ ْٔ َ
َ اَ ْد ِخ ٍْ ِْٕ ُِ ٝذ َخ ًَ اٌَِٗ َغُْ ١ش َن ََ ٚال َع َْ ٛي ََ ٚال لُ َّٛةَ اِالَّ ِماهللِ َس ّ ِ
اص َع ًْ ٌٌَِ ْٓ ِِ ٝذُ ْٔ َه ق َْ ٚ ص ْذ ِ ق َٚاَ ْخ ِش ْصِْٕ ُِ ٟخ َش َس ِ ص ْذ ِ ِ
َصًْ ١شا. طأًا ٔ ِ ع ٍْ َ ُ
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 84
5) Do‟a Sesudah Shalat Dhuha
ْاٌ َضـ َّا َي َص َّاٌُ َهَٚ ـائ ُ َهَٙ ا َء َمَٙ اٌ َبَٚ ظ َغائ ُ َه ُّ ٌ َُّ ِا َّْ اُٙ ٌٍَّا
ُ ع َغا َء
َُّ ُٙ ٌٍَّص َّخ ُ َه اْ صـ َّتَ ِع ْ ْاٌ ِعَٚ ْاٌمُـذَ َسة َ لُـ ْذ َسح ُ َهَٚ ح ُ َهَّٛ ُةَ لَّٛ ُاٌْمَٚ
ض ِ اْالَ ْسٝاِ ْْ َواَْ فَٚ ٌُْٗ اء فَؤ َ ْٔ ِض ِ َّ غَّ ٌ اِٝ فِٝاِ ْْ َواَْ ِس ْصل
اِ ْْ َواَْ َع َشا ًِاَٚ ُٖغ ْش ّ ِ َ١َغ ًشا ف ّ ِ اِ ْْ َواَْ ُِ َعَٚ ُٗفَؤ َ ْخ ِش ْص
ائِ َهَٙ َمَٚ ظ َغائِ َه ُ ك ِ ّ ذًا فَمَ ِ ّش ْمٗ ُ ِم َغ١ْ اِ ْْ َواَْ َم ِعَٚ ُٖ ْشّٙ ِ ط َ َف
ْج ِعبَادَ َن َ ١َ َِا أَحٕٝ ِ ِلُـ ْذ َسحِ َه أْحَٚ حِ َهَّٛ ُلَٚ َصـ َّا ٌِ َهَٚ
. َْٓ١صا ٌِ ِغ َّ ٌا
Artinya:
Ya Allah ya Tuhan kami, bahwasanya waktu dhuha itu
adalah dhuha (milik-Mu) dan dan keindahan itu adalah
keindahan (milik)-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan
(milik)-Mu dan kekuasaan itu adalah kekuasaan (milik)-
Mu. Ya Allah ya Tuhan kami jika rizkiku masih di atas
langit, maka turunkanlah. Dan jika berada di dalam
bumi, maka keluarkanlah. Dan jika sukar mudahkanlah.
Dan jika haram, maka sucikanlah. Dan jika masih jauh
maka dekatkanlah. Berkat waktu dhuha, keagungan,
keindahan, kekuatan dan kekuasaan, limpahkanlah
kepada kami segala apa yang telah Engkau limpahkan
kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.
َـط َهِ عخ َ ْٓ ِِ رُ ِم َهْٛ َُٔعَٚ َاٌْ َضَّٕتَٚ ان َ ظ َ َُّ أَِّا َٔ ْغؤٌَُ َه ِسُٙ ٌٍَّا
عـَّٕا
َ ْف ُ فَاعٛب اٌْ َع ْف َـ ُّ ُْ ح ُ ِغ٠ َو ِشٌّٛ ُ َُّ أَِّ َه َعفُٙ ٌٍَّاس ا
ِ ٌَّٕاَٚ
ثِ ْاٌ ُّ ْغ ٍِـ َّاَٚ َْٓ١ِْْ ْاٌ ُّ ْغ ٍِ ِّـ١ِّ ـٓ َص ْ َعَٚ َٕا٠ْ ا ٌِ ِذَٚ ْٓ َعَٚ
. َْٓ١ِّ اع
ِ اٌشَّ َُ ا اَ ْس َع٠َ ِم َش ْع َّخِ َه
Artinya:
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu mendapatkan
keridhaan-Mu dan surga dan kami berlindung dari
kemungkaran-Mu dan api neraka. Ya Allah, Engkau
Maha Pengampun dan Maha Pemurah, Engkau
menyukai Pemaafan, karena itu ampunilah kami dan
kedua ibu bapak kami dan sekalian orang muslimin dan
muslimat dengan Rahmat-Mu, Wahai dzat yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
َٔ ْغؤٌَُ َهَٚ َٔ ْغـؤٌَُ َه ِع ٍْ ًّا َٔافِعًاَٚ َّأًا دَائِ ًّا٠ْ ِ َُّ أَِّا َٔ ْغ ٍَُ َه اُٙ ٌٍَّا
َ َّ ََٔ ْغؤٌَُ َه حَٚ صا ٌِ ًغا
َ ِت١ِاَ اٌْ َعاف َ ًَٔ ْغؤٌَُ َه َع َّتَٚ صا ِدلًا َ ًٕا١ْ َ ِم٠
َٔ ْغؤٌَُ َهَٚ َت١َ اٌ َعا ِفـَٚ َٛٔ ْغؤٌَُ َه اٌْ َع ْف َـَٚ ًْشا١ ًْشا َو ِز١َٔ ْغؤٌَُ َه َخَٚ
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 86
ََٕٝٔ ْغؤٌَُ َه اٌْ ِبَٚ َ ِت١ِ ْاٌ َعافٍَٝبـ ْى َش َع ُّ ٌَٔ ْغـؤ ٌَُ َه اَٚ ّ ًّا١ِ ًَٕا ل٠ْ ِد
ا َِـَٕا١َ ص ِ َٚ صـتَحََٕا َ َّـً ِِّٕـَا ْ َُّ َسمََّٕا حَمَبُٙ ٌٍَّاط ا ِ ٌََّٕع ِٓ ا
ا٠َ ْـشَٔا َ ١حَ ِ ّّ ُْ حَ ْى ِغَٚ حَ َعبُّذََٔاَٚ ع ُّش َعَٕا َ َحَٚ ب َعَٕا ُّ حَ َخَٚ ا ََِٕا١َ ِلَٚ
ِٗ ِْش خ ٍَْ ِم١ َخٍَٝ هللاُ َعٍَّٝص َ َٚ َْٓ١ِّ اع ِ ٌش َّ َا اَ ْس َع َُ ا٠ َُا اَهلل٠ ُاَهلل
. َْٓ١ِّ ٌََ ْاٌ َعا
ِ ّ ْاٌ َغ ّْذُ ِ َّلِلِ َسَٚ َْٓ١ص ْغ ِب ِٗ اَ ْص َّ ِع
َ َٚ ِٗ ٌِ اٍَٝ َعَٚ ُِ َغ َّّ ِذ
Do‟a Sesudah Shalat Witir
Artinya:
Maha Suci Allah, Maha Qudus Dia, Tuhan kami, Tuhan
Malaikat dan ruh (jibril). Ya Allah, sesungguhnya
Engkau adalah Maha Pengampun dan Maha Mulia,
Engkaulah yang suka mengampun, maka ampunilah
aku.
8) Do‟a Selamat
ْاٌ َضغـَ ِذَِٝتً ف١ِ َعافَٚ ِْٓ ٠ّ اٌ ِذِٝعتَ َِتً ف َ َُّ أَِّا َٔ ْغـؤٌَُ َهُٙ ٌٍَّا
ث ِ ْٛ َّ ٌْ َمتً لَبْـ ًَ اْٛ َ حَٚ ق ّ ِ ٝمَ َش َوتً ِفَٚ ُِ ٍْ ْاٌ ِعٝادَة ً ف٠َ ِصَٚ
ِ اٌش ْص
ِ ْٛ َّ ٌ َِ ْب ِف َشة ً مَ ْعذَ ْاَٚ ث
ْْ ِٛ ّ َ٘ َُّ ُٙ ٌٍَّث ا ْ َ َس ْع َّـتً ِع ْٕذَ اٌّْـَٚ
ِ ٛــــ
َ ِع ْٕذَٛ ْاٌ َع ْفَٚ اس ِ ٌَّٕإٌَّ َضاةَ َِِٓ اَٚ ث ِ ْٛ َّ ٌث ْاِ ع َى َشاَ َٕٝا ف١ْ ٍََع
ِٓ ُ١خَِٕا لُ َّشة َ اَ ْع٠َ رُ ِ ّسَٚ اصَٕا
ِ َٚ َب ٌََٕا ِِ ْٓ ا َ ْص ْ ٘ َ َسمََّٕا ِ غا َ ْاٌ ِغ
ِٝفَٚ ًغَٕت َ َا َع١ْٔ ُّ اٌذَِْٝٓ اِ َِا ًِا َسمََّٕا آحَِٕا ف١اصعَ ٍَْٕا ٌِ ٍْ ُّخ َّ ِم ْ َٚ
.اس ِ ٌَّٕاَ اَ َلَِٕا َعزَٚ ًغًٕت َ االَ ِخ َشةِ َع
Artinya:
Ya Allah, kami mohon kepada-Mu iman yang tetap,
kami mohon kepada-Mu hati yang khusu‟ kami mohon
kepada-Mu keyakinan yang benar, kami mohon kepada-
أَ ْعؤٌَُ َهَٚ أ َ ْعخَ ْمذ ُِس َن ِممُ ْذ َسحِ َهَٚ ش َن ِم ِع ٍْ ِّ َه١
ُ أَ ْعخَ ِخٝٔ َُّ اُٙ ٌٍَّا
ُُ ٍَال أَ ْعٚ ُُ ٍَحَ ْعَٚ ال أَ ْلذ ُِسٚ ُ فبٔه حَ ْمذ ُِس١ِ ِْ ع ٍِ َه ْاٌ َع ْ َِٓ ف
ْشا١ج حَ ْعٍَ ُُ ٘زا األ َ ِْ َش َخ َ ْٕ بْ ُو ِ ُٛ١ُأٔج َعتَّ َُ ْاٌبٚ
ْ َ َُّ فُٙ ٌٍََّ ا
ُٖغ ِْش ّ َ٠َٚ ٌِٝ ُٖ فَا ْلذ ُْسٜ َعالِبَ ِت أَ ِْ ِشَٚ ٝ َِعَا ِشَٚ ِٕٝ٠ِ دِٝ فٌِٝ
ِٝ فٌِٝ ٕج حَ ْعٍَ ُُّٗ ش ًَّشا َ اْ ُوٚ ْ َُّ ُٙ ٌٍَّ ِٗ ا١ْ ِ فٌِٝ اس ْن ِ َ ر ُ َُّ مٌِٝ
ُٗص ِش ْف ْ اَٚ ُْٕٗ َعِٕٝ ص ِش ْف ْ فَاٜ َعا ِل َب ِت أَ ِْ ِشَٚ ٝ َِ َعا ِشَٚ ِٕٝ ٠ِد
ِٗ مِٕٝظ ّ ِ ذ واْ رُ َس١ َْش ع١ ْاٌ َخٌِٝ ا ْلذ ُْسَٚ ٕٝع
Artinya:
Yang Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu
pilihan aku yang baik dengan ilmi pengetahuan-Mu dan
aku mohon Engkau berikan kekuatan kepada-Mu dengan
Kodrat-Mu dan kekuasaan-Mu dan aku mohon dari
kekuatan-Mu Yang Maha Agung. Sesungguhnya
Engkaulah yang sanggup, sedangkan aku tidak sanggup
dan Engkaulah yang mengetahui sedang aku tidak
mengetahui dan Engkau Maha Mengetehui perkara-
perkara yang Ghaib. Ya Allah, jika telah Engkau ketahui
bahwa perkara ini baik bagiku, dalam Agamaku dan
penghidupanku serta segala akibat problemaku, maka
berikanlah untukku dan mudahkanlah persoalanku serta
berkahilah persoalan baik bagiku, bagi Agamaku,
ع ًّغا َعا ًِّا َ عًا٠ْ ًا َِ ِش٠ْ ًا َِ ِش١ْ ِٕ َ٘ زًا١ْ زًا ُِ ِب١ْ َُّ اَ ْع ِمَٕا َغُٙ ٌٍَّا
َ ١َ َُّ اَ ْع ِمَٕا ْاٌبُٙ ٌٍَ ا.ِْٓ ٠ّ َِ اٌ ِذْٛ َ٠ ٌَِٝغبَمًا ُِ َض ٍِّتً دَائِ ًّا ا
ْذ َ َغذَلًا
ج َ ْٕ َُّ أَِّا َٔ ْغخَ ْب ِف ُش َن أَِّ َه ُوُٙ ٌٍَّ ا. َْٓ١الَ حَ ْض َع ٍَْٕا َِِٓ اٌْمَأِ ِطَٚ
اسا َّ ٌاسا فَؤ َ ْس ِع ًِ ا
ً َٕا ِِ ْذ َس١ْ ٍَغ َّا َء َع ً ََّغف
Artinya:
Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras,
mudah, baik, merata dan tawar selamanya sampai hari
kiamat. Ya Allah, turunkahlah hujan yang deras kepada
kami dan janganlah Engkau jadikan kami bagi golongan
orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, sesungguhnya
kami minta ampun kepada-Mu karena sesungguhnya
Engkau adalah Zat Pemberi Ampun. Maka turunkahlah
hujan dari langit kepada kami dengan hujan yang deras.
ا٠َ َٚ ُّ ِ َٙ ٌْاس َس ا ِ َافـ٠َ ـش اٌْفـَا ِح َغ ِت ّ ِ ِعَٚ ك ْاٌفَا ِح َغ ِت ِ ّ َُّ ِم َغُٙ ٌٍَّا
َا٠ َادَافِـ َْ ْاٌبَتَ ِء٠ ُُ َ ْش َع٠َٚ َ ْب ِف ُش٠ ِٖ َا َِ ْٓ ٌِ ِعبَا ِد٠ َُّ ِ ف اٌْب َ َوا ِش
ْْ َ ُُ اِ ْدف١ْ ا َ َس ِع٠ ا دَافِ َْ ْاٌ َبـتَ ِء٠َ َٚ ُٓ ّاس ْع َ ٠َ ادَافِ َْ ْاٌ َبتَ ِء٠َ َٚ ُهللا
ْاٌ ُّ ْٕ َى َشَٚ ْاٌفَ ْخبَا َءَٚ مَا َءَٛ ٌ ْاَٚ ْاٌبَـتَ َءَٚ َعَّٕا اٌ َبـتَ َء
اَٙ ْٕ ِِ ـَ َشٙظ َ ْاٌ ِّ َغَٓ َِاَٚ َبذَائِذ َّ ٌاَٚ َف ْاٌ ُّ ْخخَ ٍِفَت َ ْٛ ُ١غُّ ٌاَٚ
ًَْٓ َعا َِّت١ِّ ٍِ اْ اٌْ ُّ ْغ ِ َ ِِ ْٓ مُ ٍْذَٚ ًصت َّ مٍََ ِذَٔا َ٘زَاخَاٝطَٓ ف َ َ َِامَٚ
.ْش٠ َِا حَبَا ُء لَ ِذٍَٝأَِّ َه َع
Pedoman Praktik Pengamalan Ibadah (PPI) Tahun 2020 89
Artinya:
Ya Allah, dengan kebenaran fatihah dan dengan rahasia
yang terkandung dalam fatihah, ya alah Tuhan yang
melapangkan kedukaan dan yang menghilangkan
kesedihan, Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kasih Sayang
kepada hamba-Nya. Ya Allah, Tuhan Yang Maha
menghindarkan bala, Yang Allah Tuhan Pengasih yang
membelokkan bala, Yang Allah Tuhan Yang Maha
Penyayang, yang menjauhkan bala. Tolaklah dari kami
malapetaka, bala bencana, peperangan yang tampak dan
yang tersembunyi dalam negara kami khususnya dan
dalam negara kaum muslimin umumnya, sesungguhnya
engkau berkuasa atas segala sesuatu.
Do‟a Tolak Bala‟
ْاٌفَ ْخبَا َءَٚ َما َءَٛ ٌ ْاَٚ ْاٌبَـتَ َءَٚ َُّ ا ْد َف ْْ َعَّٕا اٌْبَـتَ َءُٙ ٌٍَّا
ـَ َشٙظ َ ْاٌ ِّ َغَٓ َِاَٚ َبـذَائِذ َّ ٌاَٚ َف ْاٌ ُّ ْخخَ ٍِفَت ُّ ٌاَٚ ْاٌ ُّ ْٕ َى َشَٚ
َ ْٛ ُ١غـ
ِ َ ِِ ْٓ مُ ٍْذَٚ ًصت
َْٓ١ِّ ٍِ اْ اٌْ ُّ ْغ َّ مٍََ ِذَٔا َ٘زَا خَاٝطَٓ ف َ َ َِامَٚ اَٙ ْٕ ِِ
.ْش٠ ِئ لَ ِذ١ْ شَ ًِّ ُوٍََٝعا َِّتً أَِّ َه َع
Artinya:
Ya Allah Tuhan kami hindarkanlah dari kami
malapetaka, bala bencana kekejihan dan kemunkaran,
sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan
yang tampak dan yang tersembunyi dalam negara kami
khususnya dan dalam negara kaum muslimin umumnya,
sesungguhnya engkau berkuasa atas segala sesuatu.
B. Tasmiyah
1. Peralatan yang dipersiapkan
a. Al-Quran
b. Calon nama bayi
c. Gunting
َ ِم َّا/ُغتَ َِت
ْٓ اْالَصَ ِي فُتْ امٝع َّّه هللاُ ف ُ ا٠ خ ُ َه١ْ َّّ ع
ُ /َُ َغت َ
ْفت
Artinya:
Saya memberi nama kamu ya Gulam (lk) / Gulamah (pr)
sebagaimana Allah memberi nama kamu sejak zaman
azali/dahulu kala Fulan bin/binti Fulan
C. Aqiqah
Jumlah Hewan
، ْ َٖا بِ َح َج ٍش ” فَفَعَيَتِِِٝ ش َحز ْ ” ا:َتَ ” ث ُ ٌَّ قَا َهٝ ا ْى َُ ْذَّٜ ِ ُ َٕي،َُا عَائِشَتٝ
ْ ” ِب: َٗقَا َه،ُٔ ث ُ ٌَّ رَبَ َح،َُٔظ َجع
،ِس ٌِ هللا ْ َ ش فَأَ ث ُ ٌَّ أ َ َخزَ َٕا َٗأَ َخزَ ا ْى َن ْب
َ ٌَّ ُ ث،“ َٗ ٍِ ِْ أ ُ ٍَّ ِت ٍُ َح ََّ ٍذ،ٍاىي ُٖ ٌَّ تَقَبَّ ْو ٍِ ِْ ٍُ َح ََّ ٍذ َٗآ ِه ٍُ َح ََّذ
ِٔ ِبٚظ َّح
ٌَ َّسي
َ َٗ ِٔ ْٞ َعي
َ ُ هللاَّٚصي َ
“Wahai Aisyah, ambilkan pisau!” Lalu beliau bersabda lagi,
“Asahlah pisau itu dengan batu!” Maka Aisyah melaksanakan
perintah tersebut. Rasulullah shallallahu „alaihi wa salam kemudian
mengambil pisau itu dan mengambil domba, lalu membaringkannya
dan menyembelihnya. Beliau membaca doa:
ِِ ْٓ أ ُ َِّ ِت ُِ َغ َّّ ِذَٚ ،ِآ ِي ُِ َغ َّّذَٚ َُّ حَمَب ًَّْ ِِ ْٓ ُِ َغ َّّ ِذُٙ ٌٍ ا،ِِم ْغ ُِ هللا
“Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (penyembelihan hewan
korban ini) dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta umat
Muhammad.” Beliau lalu menyembelihnya. (HR. Muslim no. 1967,
Abu Daud no. 2792, Ahmad no. 24491, Ibnu Hibban no. 5915,
Al-Baihaqi no. 19046 dan lain-lain)
ِارَاَٚ , ٍُِ َّخَ َه ِا َّال ُِ ْغ١ ْز َم ُظ أُظ ِْغ٠َ َال: َّاُٙ ْٕ هللا ُ َعَٟ ظ ِ َّاط َس ِ لَا َي ا ْم ُٓ َعب
ِْ َُّ حَمَب ًَّْ ِِ ْٓ فُ َتُٙ ٌٍ ا, ٌَ َهَٚ َُّ ِِ ْٕ َهُٙ ٌٍ ا, ِ ِم ْغ ُِ هللا:ًْ ُج فَم
َ رَ َم ْغ
“Janganlah menyembelihkan hewan sembelihanmu selain seorang
muslim. Dan Jika engkau menyembelihkan (hewan korban milik
orang lain), maka bacalah doa:
ِْ َُّ حَمَب ًَّْ ِِ ْٓ فُ َتُٙ ٌٍ ا, ٌَ َهَٚ َُّ ِِ ْٕ َهُٙ ٌٍ ا, ِمِ ْغ ُِ هللا
Hikmah Aqiqah
Contoh:
Teks khutbah yang biasa dibaca oleh khatib pada awal
khutbahnya (yakni bahasa Arabnya) terlampir dan begitu pula
teks khutbah keduanya.
ُذَٙ غرعَادَةِ االُ ْع َرشةِ اَ ْشر َ ٌِ عبَبًا َ َصا ٌِ َغت َّ ٌ َصتَ اْٚ اٌض َّ ًَ َاٌ َغ ّْذُ ِ َّلِلِ َصع
ُُٖذُ اَ َّْ ُِ َغ َّّررذًا َعبْررذَٙ اَ ْشررَٚ ُٗ َْه ٌَرر٠َررش ِ ْعررذَُٖ الَشَٚ اَ ْْ َالاٌَِررَٗ اِالَّ هللا
ٝراس ْن َعٍَرر ِ َمرَٚ ُْ ٍِّ ع ر َ َُّ رُٙ ٌٍَّ َم ْع رذَُٖ اٟ
َ َٚ ًِّ ص ر َّ الََٔ ِب رٌُُِٜٗ اٌَّ رزٛعر ْر ُ َسَٚ
ًِ ْاٌفَعْررِٜٚ َصرر َغامِ ِٗ ر ْ َاِٚ ِٗ آ ٌِررٝ َعٍَررَٚ الََٔا ُِ َغ َّّرر ِذٛررـ ْ َِ َٚ ِّررـ ِذَٔا١ع َ
ِ ْٚ ُ َْ َس ِع َّ ُى ر ُُ هللاُ اْٛ ُّ ٍِ ررا ْاٌ ُّ ْغ رَٙ ُّ٠ََررا أ١َغررـ َعادَةِ اَ َِّررا مَ ْع رذُ ف
ُْ ُى١ْ ص ر َّ ٌاٚ
َ َصرتْٚ اٌض َّ َّْ َا اٛا ْعٍَ ُّ ْرَٚ َْْٛ غا َعخِ ِٗ ٌَ َعٍَّ ُى ُْ ح ُ ْف ٍِ ُغ َ َٚ ِ هللاَٜٛ ِمخَ ْمَّٞا َ ٠ِاَٚ
رهَ رَ ٌِرَٚ اْأل ُ ْعر َرش ِةٝ ِٕ ِت فرر١ْ غ ر ِى
َّ ٌاَٚ غ ر َعادَ ِة َّ ٌك ا ِ ر١ْ َّررت ٌِخَ ْغ ِم١ْ ِْ َِ َىأَررت َع
ٌََٝتُ لَـا َي هللاُ حَ َعا٠ َعتُ اٌّْـ ُ َغ َّّ ِذ٠ْ ب ِش َّ ٌا اَٙ ْظخ َ ا َو َّافَ َشَٙ ِاصبَاح ِ َٚ َُت٠حَؤ ْ ِد
....ُِْ ٠ ِوخَا ِم ِٗ اٌْ ِى ِشٝف
Al Hadits menyatakan:
ُٓ عزْ َّا ُْ ْم ُ صذَلَتُ ْم ُٓ خَا ٌِ ِذ َعذَّرََٕا َ اس َعذَّرََٕا ِ َّّ َعذَّرََٕا ِ٘بَا َُ ْم ُٓ َع
َ أ ُ َِا َِتِٟذَ َع ْٓ ْاٌمَا ِع ُِ َع ْٓ أَم٠ ِض٠َ ِْٓ ِ مٟ ّ ٍِ ْاٌ َعا ِح َى ِت َع ْٓ َعٟأَ ِم
َ ُي َِا ا ْعخَفَادَُٛم٠ َْعٍَّ َُ أََُّٔٗ َوا َّ ٍَّٝص
َ َٚ ِٗ ١ْ ٍََّللاُ َع َ ِٟ ّ َِع ْٓ إٌَّب
صا ٌِ َغ ِت ِا ْْ أَ َِ َشَ٘ا َ َص ِتْٚ َ ًْشا ٌَٗ ُ ِِ ْٓ ص١َّللاِ َخ َّ َٜٛ ْاٌ ُّئْ ِِ ُٓ مَ ْعذَ حَ ْم
ْْ ِاَٚ ُْٗا أَ َم َّشحَٙ ١ْ ٍَغ َُ َعَ ِا ْْ أَ ْلَٚ ُْٗع َّشح َ اَٙ ١ْ ٌَِْ َش ا َ َٔ ْْ ِاَٚ ُْٗغا َعخ َ َأ
ِٗ ٌِ َِاَٚ اَٙ َٔ ْف ِغِٟص َغخُْٗ ف َ َٔ اَٙ ْٕ َاَ َعَ غ
Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar berkata,
telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Khalid berkata,
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Al 'Atikah
dari Ali bin Yazid dari Al Qasim dari Abu Umamah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada
sesuatu yang bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa
kepada Allah selain isteri yang shalihah. Jika suami
memerintahnya ia akan taat, jika dipandang menyenangkan,
jika dia membagi (giliran) untuknya ia menerima, dan jika
suami tidak ada ia menjaga kehormatan diri dan hartanya.
Kitab Ibnumajah Hadist No - 1847
ْٓ ِِ َع َى ًّاَٚ ِٗ ٍِ ْ٘ َا َع َى ًّا ِِ ْٓ اْٛ ُ َّا فَا ْمعَزُٙ َٕ١ْ َاِ ْْ ِخ ْفخ ُ ُْ ِشمَاقَ مَٚ
ِ ّ ِفَٛ ُ٠ صتَ ًعا
ًّا١ْ ٍِ َّا اِ َّْ هللاَ َواَْ َعُٙ َٕ١ْ َك هللاُ م ْ ِذَا ا٠ْ ُ ِش٠ ْْ ِا اَٙ ٍِ ْ٘ َا
.)۳۱: ًْشا (إٌغاء١َخ ِب
“Dan jika kami khawatir ada persengketaan antara keduanya,
maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan
juru damai dari keluarga perempuan. Jika juru damai itu
bermaksud mengadakan perbaikan niscaya Allah memberi
taufik kepada suami isteri itu. Sungguh Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. An-Nisaa‟ ayat 35).
RATA-RATA = N/3
B. SHALAT WAJIB
No Uraian Nilai
RATA-RATA = N/17
C. SHALAT SUNNAT
Klp No Uraian Nilai Rata-rata
2. ShalatSunnatJamaah :
b. ShalatSunnatHajat
c. ShalatSunnatTasbih
b. ShalatSunnatIdhulAdha
3.
c. ShalatSunnatGerhana
d. ShalatSunnatIstisqa
NILAI RATA-RATA = (A + B + C) / 3
PalangkaRaya, 2020
Pembimbing,
NIP.
2.
A. PENYELENGGARAAN JENAZAH
B. WARIS
No Uraian Nilai
1. Penguasaan Bagian Masing-masing Ahli Waris yang Berhak
2.
Pemahaman Rumus
3. Keterampilan Menghitung
RATA-RATA = N/3
NILAI RATA-RATA = (A + B) / 2
PalangkaRaya, 2020
Pembimbing,
NIP.
2.
B. DO’A-DO’A
No Uraian Nilai
1. Hafalan dan kefasihan Ayat Kursi
2. Kefasihan Surah Ali Imran 33—37
3. Hafalan dan kefasihan Surah Al-Qadar
4. Hafalan Surah Al-Syams dan Al-Dhuha
5. Hafalan Surah al- A’la
6. Hafalan Surah Al-Ghasyiah
7. Hafalan Memulai Do’a
8. Hafalan Mengakhiri Do’a
9. Hafalan Do’a Sesudah Shalat Lima Waktu
10. Hafalan Do’a Sesudah Shalat Sunat
11. Hafalan Do’a Selamat
12. Kefasihan Do’a Shalat Tahajjud
13. Kefasihan Do’a istikharah
14. Kefasihan Do’a Shalat Tarawih
15. Kefasihan Do’a Shalat Witir
16. Kefasihan Do’a Shalat Dhuha
17. Kefasihan Do’a Shalat Hajat
18. Kefasihan Do’a Istisqa
19. Kefasihan Do’a Tolak Bala’
C. AQIQAH
Uraian
No
1. Niat Aqiqah
2. KetrampilanMenyembelihan Hewan Aqiqah
3. Hafalan doa Aqiqah
D. TASMIYAH
Uraian
No
1. Kesiapan Peralatan Tasmiyah
2. Kefasihan dan Kelancaran Tasmiyah
3. Keterampilan Mentasmiyahkan
4. Hafalan Do’a Tasmiyah
PalangkaRaya,
2020
Pembimbing,
NIP.
Catatan : Aspek-aspek yang memerlukan perbaikan :
1.
2.