Diskusi 6 Kimia Fisika 5 PDF Free
Diskusi 6 Kimia Fisika 5 PDF Free
1.
Fungsi energi bebas gibs Energi Bebas Helmholtz (A) Persamaan Gibbs-Helmholtz
A. PERSAMAAN GIBBS-HELMHOTZ
A. SIFAT-SIFAT ENERGI BEBAS GIBS
B. PENURUNAN PERSAMAAN GIBBS-
B. FUNGSI 2.
ENERGI
Entropi
BEBAS
reaksi DAN
standar dan entalpi reaksi dapat digabungkan untuk memperoleh fungsi Gibbs reaksi standar
HELMHOLTZ: HUBUNGAN ANTARA ENERGI
KESETIMBANGAN
ΔG⁰ (Atkins,
TERMODINAMIKA
1996):
LISTRIK DENGAN ENERGI KIMIA
ΔG⁰ = ΔH⁰ - T ΔS⁰
Seperti entalpi reaksi, fungsi Gibbs pembentukan standar ΔG⁰f baiik untuk didefinisikan.
Fungsi Gibbs pembentukan standar adalah fungsi Gibbs reaksi standar untuk pembentukan senyawa dan
unsur-unsurnya pada keadaan referensinya
Entalpi pembentukan standar unsur-unsur bernilai nol, karena pembentukannya adalah reaksi “nol” seperti
dalam:
3. Energi bebas (G) adalah fungsi termodinamika yang didefinisikan melalui hubungan G = H – TS
yaitu suatu proses yang berlangsung pada suhu dan tekanan tetap akan spontan ke arah dimana
energi bebasnya menurun. Jika sistem mengubah keadaannya, G dapat berubah karena H,T dan S
berubah. Untuk perubahan yang sangat kecil dalam setiap sifat,
dG = dH – T dS – S dT
karena H = U + Pv, kita mempunyai,
dH = dU + p dV + V dI
Pengembangan ini menunjukkan bahwa G dapat dipandang sebagai fungsi dari p dan T, dan
seharusnya kita menuliskannya sebagai G(p,t). Hal ini mempertegas pentingnya kuantitas itu dalam
kimia, karena tekanan dan temperatur biasanya merupakan variabel yang kita kontrol. Dengan
demikian, G membawa konsekuensi penggabungan hukum pertama dan kedua semakin bulat semakin
pojok. Dengan demikian, G membawa konsekuensi penggabungan hukum pertama dan kedua
sedemikian rupa sehingga sangat cocok untuk penerapan kimia.
Variasi fungsi Gibbs berdasarkan temperature dan tekanan. Karena S positive maka G berkurang
ketika temperatur dinaikkan pada tekanan dan komposisi tetap. Hubungan ini menunjukkan bahwa G
menurun paling tajam, pada saat entropi sistem bernilai besar. Oleh karena itu, fungsi Gibbs fase gas
suatu zat, yang mempunyai entropi molar tinggi, lebih bereaksi dengan temperature dari pada fase
cairan dan padatan. Karena V positive, G selalu bertambah ketika tekanan sistem bertambah pada
temperature dan komposisi tetap. Ketika volume molar gas besar, G untuk fase gas suatu zat lebih
berpengaruh terhadap perubahan tekanan dari pada G untuk cairan dan padatannya.
4. Ketergantungan energi Gibbs terhadap temperatur dapat diekspresikan dalam beberapa cara
tergantung permasalahannya. Dengan menulis ulang kita dapatkan.
……….(a)
…………(b)
………….(d)
Ini adalah persamaan Gibbs – Helmholts yang akan cukup sering digunakan Karena d(1/T) = – (1/T 2)
dT, kita bisa mengganti ¶T pada turunan (d) dengan –T2¶(1/T) sehingga menjadi
…………….(e)
Persamaan – persamaan (a), (b), (c) dan (d) sesungguhnya bentuk lain dari persamaan fundamental (b)
kita akan menyebutnya sebagai bentuk pertama, kedua, ketiga dan keempat dari persamaan Gibbs –
Helmholtz.
Energi Gibbs untuk material murni apa saja dapat diekspresikan dengan
mengintegrasikan pada temperature konstan dari tekanan standar p 0 = 1 atm ke tekanan
lainnya p :
atau
Dimana Go(T) adalah energi Gibbs zat pada tekanan 1 atm atau energi Gibbs standar yang merupakan
fungsi dari temperatur.
Jika zat yang diobservasi adalah liquid atau solid, volumenya hampir tidak tergantung pada tekanan
dan dapat dihilangkan dari tanda integral sehingga
Volume gas jauh lebih besar dibandingkan liquid dan solid dan juga sangat tergantung pada tekanan,
jika persamaan (10.43) diaplikasikan ke gas ideal akan menjadi:
5. Hitung energi bebas standar ∆Go, ∆Ho, dan ∆So untuk penguraian batu kapur menjadi kapur
tohor dan gas karbon dioksida seperti persamaan reaksi berikut:
CaCO3 (g) -1207 93
Bagi proses spontan yang berlangsung secara isothermal dan isokhor tanpa kerja kimia, berarti dT = 0 dan dV =
0, dari
dA + SdT ≤ đwM + đwK (5)
diperoleh hubungan
dA < 0 (6)
yang menunjukkan bahwa pada proses spontan harga fungsi Helmholtz akan turun, dan akan mencapai harga
minimummnya saat sistem mencapai kesetimbangan. Jadi, pada suhu dan volume tetap keadaan setimbang
adalah keadaan dengan harga energy bebas Helmholtz terendah, sesuai dengan sifatnya sebagai potensial
termodinamika.
8. kesetimbangan termodinamika dikarakteristikkan oleh potensial termodinamika minimum, seperti energi
bebas Helmhlotz, yaitu sistem pada suhu dan volume sama:
A = U – TS;
atau energi bebas Gibbs, yaitu sistem dengan tekanan dan suhu tetap:
G = H – TS.
di mana T = suhu, S = entropi, U = energi dalam dan H= entalpi. Energi bebas Helmholtz sering dinotasikan
dengan simbol F, tetapi penggunaan A dipilih oleh IUPAC.
Proses yang mengatur suatu kesetimbangan termodinamika disebut termalisasi. Suatu contoh adalah suatu
sistem dengan partikel yang berinteraksi tidak terganggu oleh pengaruh luar. Dengan interaksi, mereka akan
menggabungkan energi/momentum di antara mereka dan mencapai suatu keadaan di mana statistik umum tidak
berubah terhadap waktu.
9. Persamaan Gibbs-Helmholtz memperlihatkan hubungan antara perubahan energi bebas (∆G) dengan
perubahan entalpi (H) dan laju perubahan energi bebas terhadap temperatur. Persamaan ini dapat
diterapkan pada perubahan baik fisika maupun kimia yang terjadi pada tekanan tetap.
Persamaannya adalah:
di mana H adalah entalpi , T suhu absolut dan G energi bebas Gibbs dari sistem, semua
pada tekanan konstan p . Persamaan menyatakan bahwa perubahan dalam rasio G / T pada tekanan
konstan sebagai akibat dari perubahan suhu yang sangat kecil adalah faktor H / T 2 .
10. pada setiap perubahan riil kerja yang dihasilkan melampaui dan diatas kerja ekspansi adalah lebih kecil dari
penurunan energi Gibbs yang menyertai perubahan keadaan pada T dan p konstan. Jika kerja W a ingin
dilihat di laboratorium, perubahan harus dilakukan pada suatu alat yang memungkinkan dihasilkan kerja;
contoh umum adalah alat sel elektrokimia. Jika butiran zinc dijatuhkan dalam larutan tembaga sulfat, logam
tembaga akan terendapkan dan zinc akan larut menurut reaksi : Zn + Cu 2+ Cu + Zn 2+ Kerja yang
dihasilkan dengan cara reaksi diatas hanyalah kerja ekspansi dan kecil sekali. Disisi lain jika reaksi kimia
dilakukan sedemikian sehingga dihasilkan sejumlah kerja listik W a = W el. Dalam sel Daniel (gambar
17.1) elektroda zinc dicelupkan dalam larutan zinc sulfat dan elektroda tembaga dicelupkan dalam larutan
tembaga sulfat, kedua larutan dikontak secara elektrik melewati partisi berpori yang mencegah keduanya
bercampur. Sel Daniel dapat menghasilkan kerja listrik W el yang berhubungan dengan penurunan energi
Gibbs -G dari reaksi kimia menurut (10.14). Jika sel beroperasi secara reversibel maka kerja listrik yang
dihasilkan sama dengan penurunan energi Gibbs. Untuk kondisi dimana perubahan tidak dikondisikan
melakukan kerja sehingga dw a = 0 dan kondisi kesetimbangan dan spontanitas untuk perubahan pada T
dan p konstan, hubungan (10.14) menjadi Atau untuk perubahan finit -dg 0, (10.16) -G 0, (10.17) Baik
(10.6) maupun (10.7) mensyaratkan energi Gibbs mengalami penurunan untuk sembarang perubahan
spontan pada T dan p konstan; jika energi Gibbs negatif dan -G bernilai positif. Perubahan spontan dapat
terus terjadi pada sistem demikian selama energi Gibbs sistem dapat terus turun, hingga energi Gibbs
mencapai nilai minimum. Sistem dalam kesetimbangan memiliki nilai minimum energi Gibbs; kondisi
kesetimbangan ini diekspresikan dengan tanda sama dengan pada (10.16): dg = 0. Dari beberapa kriteria
untuk kesetimbangan dan spontanitas, kita akan lebih banyak menggunakan kriteria yang melibatkan dg
atau G karena sebagian besar reaksi kimia dan perubahan fasa mensyaratkan kondisi T dan p konstan. Jika
kita mengetahui cara menghitung perubahan energi Gibbs untuk sembarang perubahan, tanda aljabar G
menunjukkan pada kita apakah perubahan tsb dapat terjadi atau alami 2. G = 0, sistem berada dalam
kesetimbangan atau 3. G + ; arah perubahan alami berlawanan dengan arah perubahan yang diinginkan
(perubahan terjadi secara tidak spontan)
1. A spontan
2. A 2c ( a + b)
3. A ∆G = 0 dan ∆A = 0
4. B 6915 J
5. B 51,36 kJ
6. C 1717,32 J/mol
∂G
7. A =−S
∂T
8. C 2721,89 J
9. D 7974,99 J
10. A untuk sistem terisolasi irreversibel berlaku: dG (T,P tetap) < 0
Tes formatif 2
1. A 8938,01 J
2. B -19,94 kJ
3. B 4,014 kJ
4. A A = 0
5. C A < 0
6. A 4,054 kJ
7. D 250 K
∂A
8. B =−S
∂T
∂P ∂S
9. B =
∂T ∂V
x− y
10. A .
−z
Tes formatif 3
1. A Gibbs
∂ A U
2. A =-
∂T T T 2
∂ ∆ G/T ∆ H
3. B = 2
∂T T
4. A reaksi elektrokimia tersebut berlangsung spontan
5. D . 96500a
6. C 150,54 kJ
7. C 45,36 kJ
8. C 77200 J
9. D 52100 J
10. D 73340
Sumber: file:///C:/Users/selin/Documents/TUTON%20SMT%202/UT%20MODUL%20SMT
%202/modul%20kimfis.pdf
https://akimia16.wordpress.com/2017/12/10/341/
https://ardra.biz/tag/soal-perhitungan-energi-bebas-gibbs/
https://www.pinterpandai.com/energi-bebas-helmholtz-soal-jawaban/
http://kimiakar.blogspot.com/2017/12/fungsi-persamaan-hukum-helmholtz-dan.html
https://docplayer.info/32792152-Bab-10-spontanitas-dan-kesetimbangan-kondisi-umum-untuk-
kesetimbangan-dan-untuk-spontanitas.html