Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS BAGI

ABK

“Strategi Penggunaan Lingkungan, Media, dan Metode Dalam Pembelajaran


IPS Bagi Anak Berkebutuhan Khusus”

Dosen Pengampu: Dra.


Fatmawati, M.Pd.
Iga Setia Utami, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2

Aqsa Maretra Lenka 19003005


Muhammad Fadlan Kurnia 19003076
Refika Afriani 19003092

PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT.
Karena dengan rahmat karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Strategi Penggunaan Lingkungan, Media, dan Metode dalam
Pembelajaran bagi ABK”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran IPS bagi Anak Berkebutuhan khusus yang diampu oleh Ibu Fatmawati,
M.Pd. dan Ibu Iga Setia Utami, S.Pd., M.Pd.

Penulis mengharapkan agar pembaca dapat memahami dan mengaplikasikan apa


yang dipaparkan dalam makalah ini sehingga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis berharap adanya tanggapan berupa kritik dan saran yang membangun guna
menjadi evaluasi penulis dalam membuat makalah kedepannya, Terima kasih.

Padang, 28 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Strategi Penggunaan Lingkungan dalam Pembelajaran IPS Bagi ABK 3

B. Media Pembelajaran IPS Bagi ABK 4

C. Metode Pembelajaran IPS Bagi ABK 5

BAB III PENUTUP 8

A. Simpulan 8

B. Saran 8

DAFTAR REFERENSI 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran adalah kegiatan di mana pendidikan memberikan bantuan


sehingga terjadi di proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan, pembelajaran
norma dan etika, pemberian pengalaman hidup sebagai contoh, dan membantu
peserta didik untuk mengasah bakatnya. Sehingga pembelajaran didefinisikan
sebagai proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Pembelajaran adalah jalinan kegiatan oleh pengajar dan pelajar, yang


dilakukan pada lingkungan belajar. Pembelajaran dikatakan juga sebagai metode
mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan budi pekerti, juga penerapan
kepribadian pada setiap pelajar. Maksudnya pembelajaran yaitu metode untuk
pengajar dalam mengarahkan pelajar untuk mendapatkan ilmu yang seharusnya
dan bisa belajar dengan tenang.

Bagian pembelajaran terpadu yang memuat berbagai topik seperti topik


ekonomi, topik sosiologi, topik geografi, serta topik sejarah. Lingkungan adalah
bagian dari sumber belajar yang bisa digunakan disebut pembelajaran IPS. Melalui
penggunaan lingkungan sekitar, pembelajaran yang bermanfaat dan teramat
penting akan diperoleh. Dengan memakai lingkungan yang bersifat holistic dan
autentik dengan keberagamannya, dapat memberikan gambaran secara nyata dan
keterpaduan antara materi pembelajaran dengan sumber belajar. Dengan sumber
belajar dan kegunaan lingkungan yang ada, pelajar lebih gampang mengerti
pembelajaran tersebut.

Selain itu, penggunaan media dan metode pembelajaran yang tepat agar
peserta didik dapat memahami pembelajaran IPS dengan baik apalagi peserta didik
berkebutuhan khusus sangat penting. Ada banyak media dan metode pembelajaran
yang ada sehingga guru harus bisa menentukan media dan metode pembelajaran
yang tepat bagi anak. Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis akan
menguraikan bagaimana atau strategi memanfaatkan lingkungan dalam
1
pembelajaran IPS.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah


yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai
berikut.

1. Bagaimana strategi pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran IPS bagi


ABK?
2. Bagaimana media pembelajaran IPS bagi ABK?
3. Bagaimana metode pembelajaran IPS bagi ABK?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penulisan makalah


ini adalah sebagai berikut.

1. Agar pembaca mengetahui dan memahami strategi pemanfaatan lingkungan


dalam pembelajaran IPS bagi ABK.
2. Agar pembaca mengetahui dan memahami media apa saja yang dapat
digunakan dalam pembelajaran IPS bagi ABK.
3. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami metode apa saja yang dapat
digunakan pembelajaran IPS bagi ABK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRATEGI PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR


Sumber belajar yang di pakai dalam proses pembelajaran akan lebih mudah di
pahami jika menggunakan lingkungan sekitar. Dalam proses pembelajaran IPS sumber
belajar dari lingkungan sekitar itu sangat berdampak kepada daya minat siswa, contoh
saja siswa tidak akan mudah bosan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya itu sumber
belajar dari lingkungan sekitar juga mudah di jumpai dan dipahami oleh siswa.
Penggunaan lingkungan adalah media ataupun sumber belajar dalam pembelajaran
IPS dapat menggunakan potensi yang ada di sekelilingnya, baik itu potensi sosial,
geografi, budaya, dan ekonominya. Terlebih lagi jika kondisi potensi sekelilingnya yang
bermacam, maka dari itu guru akan lebih mudah untuk menggunakannya karena
lingkungan adalah sumber terdekat untuk belajar dan mudah dapati. Dengan belajar IPS
harunya dapat memantapkan peserta didik agar bisa mengembangkan kemampuan dan
potensi yang terdapat pada dalam dirinya baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Penggunaan lingkungan dilandasi oleh pendapat pembelajaran yang lebih berguna,
sebab para murid diharapkan dengan keadaan dan peristiwa yang seharusnya.
Strategi pembelajaran yang di pakai guru IPS bervariasi tergantung dengan materi
apa saja yang disampaikannya pada pertemuan atau pelajaran saat itu. Cara mengajarnya
di sesuaikan dengan anak yang di ajarnya baik itu anak ABK atau anak reguler. Guru IPS
di tuntut supaya benar-benar bisa menyesuaikan materi-materi dengan anak yang di
ajarnya, contohnya saja dalam mengajar ABK itu harus menyesuaikan dengan keadaan
anak, apakah anak tersebut tunanetra, tunarungu , autisme, atau sebagainya.
Pada lingkungan sosial seperti bagaimana pola interaksi antara masyarakat,
pentingnya pendidikan, mobilitas sosial, kesehatan dan hidup bersih. Dalam lingkungan
ekonomi, seperti apa mata pencaharian masyarakat setempat, kegiatan perekonomian
masyarakat, dan bentuk usaha masyarakat. Dalam hal lingkungan budaya, dapat berupa
bagaimana adat istiadat yang terdapat di dalam masyarakat itu sendiri, gaya hidupnya,
dan keberagaman agama dan kepercayaannya. Selanjutnya adalah, lingkungan geografis
seperti relief bumi, cuaca, letak geografis dan lain-lain. (Widiastuti, 2017). Dalam
pembelajaran guru IPS bisa mengenalkan bagai mana hidup berkeluarga yang baik,
bertetangga yang baik, hingga hidup bertoleransi sesama manusia.

3
B. MEDIA PEMBELAJARAN IPS BAGI ABK
Media adalah sarana yang digunakan pendidik untuk mengemukakan materi kepada
peserta didik. Menurut Trianto media merupakan sesuatu yang digunakan oleh manusia
sehingga memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak
langsung dengannya. Djamarah & Zain (2006) dalam Hasanah (2018) menjelaskan, kata
media berasa dari bahasa Latin yaitu “medium” yang berarti pengantra atau pengantar.
Sehingga dimaksudkan bahwa media media adalah wahana yang dipakai untuk mengatar
pesan atau lebih sungkat media untuk membantu proses pembelajaran.
Penggunaan media untuk pembelajaran sangat penting sehingga guru harus bisa
memilih media yang tepat bagi peserta didik. Dikatakan penting karena akan membantu
proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan sempurna. Penggunaan media
pembelajaran IPS untuk ABK disesuaikan dengan kebutuhan anak. Media pembelajaran
yang konkrit dapat berupa papan tulis, kertas gambar, atlas tactual, globe, dan
penanganan vidio dan sound yang mudah diserap oleh peserta didik berkebutuhan khusus.
Berdasarkan pernyataan penelitian Kanal (2014) memaparkan bahwa media belajar
IPS seperti atlas dan globe memiliki peran signifikan terhadap keinginan belajar anak.
Hamalik (1982) dalam (Insiyah et al., 2015) memaparkan bahwa media atlas tactual
adalah permukaan atas bumi yang disajikan secara visual. Media ini berisi gambaran
permukaan bumi yang mendeskripsikan keterangan tentang bumi, dari segi garis, symbol,
kata, dan warna.
Untuk media atlas bagi anak tunanetra bisa digunakan peta timbul. Peta timbul
merupakan peta yang dibuat dari representasi suatu wilayah secara 3 dimensi sehingga
anak tunanetra dapat merasakan bentuk peta tersebut dan memberi gambaran bentuk peta
tersebut.
Media pembelajaran yang lain seperti kertas gambar. Kertas gambar ini biasanya
berisi materi pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar IPS. Selain itu guru
bisa memberikan video pembelajaran yang berisi materi yang disertai tulisan sehingga
anak tunarungu bisa memahami maksud video pembelajaran tersebut.
Media audio-visual juga bisa menjadi alternatif media pembelajaran bagi ABK oleh
guru. Media audio-Visual bisa digunakan kepada anak tunarungu maupun tunanetra.
Dikatakan bisa kepada anak tunarungu karena anak tunarungu dapat melihat visualnya
sedangkan dikatakan bisa kepada anak tunanetra karena anak tunanetra dapat mendengar

4
audionya. Dan media ini juga bisa menjadi media yang baik untuk anak kebutuhan khusus
lainnya. Keterpakaian media dalam proses pembelajaran dapat membuat komunikasi
lebih efisien, dan interaksinya tidak hanya bersifat satu arah melainkan banyak arah. (
Insiyah et al., 2015)
Dari penjelasan tersebut media bisa disebut alat-alat audio visual. Alat-alat ini
digunakan dalam kegiatan pembelajaran bermaksud untuk memberi metode
berkomunikasi lebih efektif dan efisien sehingga komunikasi pengajar dan pelajar
menjadi lebih baik. Kecocokan materi dengan media belajar akan menjadi motivasi dan
menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar, dengan begitu peserta didik akan
memiliki motivasi dan semangat untuk belajar IPS. Sehingga disimpulkan media yang
tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar peserta didik lainnya.

C. METODE PEMBELAJARAN IPS BAGI ABK


1) Metode problem solving
Sebuah metode yang dibuat untuk membantu siswa bisa menyelesaikan
masalah yang akan dihadapinya. Baik itu masalah perorangan maupun masalah
kelompok siswa dapat memecahkan permasalahan tersebut sendiri maupun secara
bersama-sama.
➢ Kelebihan Metode problem solving
a. Peserta didik dapat berperan aktif saat ingin menyelesaikan suatu permasalahan
b. Membantu peserta didik dalam berfikir kritis
c. Menumbuhkan rasa semangat dan keingintahuan peserta didik dalam
menyelesaikan suatu masalah
d. Membuat peserta didik terbiasa untuk menghadapi suatu permasalahan
➢ Kekurangan metode problem solving
a. Menentukan suatu masalah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, pengalaman
siswa juga sangat mempengaruhi dalam metode ini,tidak hanya siswa
keterampilan dan pengetahuan guru juga sangat penting saat ingin menyelesaikan
masalah yang akan dihadapi
b. Proses pembelajaran menggunakan metode ini sangat membutuhkan waktu, dan
sering tepaksa mengambil waktu pembelajaran selanjutnya, sehingga
pembelajaran menjadi tidak efektive
c. Memerlukan berbagai sumber belajar

5
2) Metode Discovery Learning
Pada metode ini siswa diharapakan bisa mendapatkan solusi dari
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
➢ Kelebihan metode discovery learning
Dapat melatih peserta didik belajar secara mandiri, melatih kemampuan
bernalar peserta didik, serta melibatkan peserta didik secara aktif dalam berfikir saat
pembelajaran.
➢ Kekurangan metode discovery learning
Menurut suryosubroto (2002:19) yaitu penemuan akan dimonopoli oleh siswa
yang lebih pandai dan menimbulkan perasaan frustasi pada siswa yang kurang pandai.

3) Metode pembelajaran proyek


Metode ini dapat menumbuhkan semangat dan ketertarikan siswa untuk ikut
serta dalam projek suatu pembangunan sosial yang ada pada masyarakat.
➢ Kelebihan metode pembelajaran proyek
Kelebihan metode proyek Menurut Juarsih dan Dirman (2014:136) adalah sebagai
berikut;
a. Dapat menambah pola pikir peserta didik dai yang sempit menjadi lebih luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan suatu permasalahan
b. Melalui metode ini, peserta didik dibina untuk menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan secara terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam
kehidupan sehari-hari
➢ Kekurangan metode pembelajaran proyek
Kekurangan metode proyek Menurut Juarsih dan Dirman (2014:136) adalah sebagai
berikut;
a. Rencana bahan pelajaran, perencanaan dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan paa guru belum disiapkan
untuk itu
b. Harus dapat memilih tema yang unik agar dapat sesuai dengan kebutuhan peseta
didik , memiliki fasilitas pendidikan yang cukup dan memiliki sumber-sumber
pembelajaran yang diperlukan
c. Harus memiliki bahan ajar yang luas, oleh karena itu memiliki waktu
pembelajaran yang banyak juga

6
4) Metode cooperative learning
Media ini sangat bagus untuk membuat siswa saling berinteraksi dengan siswa
lainnya,sehingga hubungan sosial dapat berjalan dengan baik.
➢ Kelebihan metode cooperative learning
a. Dapat menimbulkan rasa toleransi, kerjasama, disipilin, menghargai pendapat
orang lian dan berfikir kritis pada anak
b. Dapat menumbuhkan semangat persaingan yang positif dan terstruktur, karna
dalam kelompoknya anak-anak akan lebih giat belajar
c. Dapat menananmkan rasa persatuan dan kesatuan solidaritas yang tinggi, sebab
anak yang pandai dalam kelompoknya akan membantu temannya yang memiliki
kemampuan kurang dari dia demi nama baik kelompoknya
➢ Kekurangan cooperative learning
a. Metode ini sangat membutuhkan persiapan yang agak rumit dari metode lainnya
b. Bila terjadi persaingan yang negatif antar individu atau kelompok dalam kelas
maka hasilnya akan buruk
c. Bila ada anak yang pemalas dan anak yang berkuasa dalam kelompok tersebut
akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tidak dapat
berfungsi sebagai mestinya.

7
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari penjelasan materi di Bab II, dapat disimpulkan bahwa lingkungan


dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran karena di lingkungan karena
lingkunga terdapat berbagai macam sumber yang bisa dijadikan guru sebagai
bahan ajar. Dengan menggunakan sumber belajar lingkungan anak menjadi di
lebih mengingat dalam pembelajaran apalagi pelajaran IPS lebih
mengutamakan keadaan sosial dalam pembahasannya.

Selain itu, penggunaan media pelajaran yang tepat akan membantu


anak lebih mudah memahami pelajaran. Media pembelajaran IPS seperti kertas
gambar, atlas atau globe, maupun audio visual seperti video pembelajaran atau
PowerPoint.

Begitu juga dengan metode dalam pembelajaran IPS harus tepat sesuai
kondisi anak sehingga anak lebih mudah memahami pembelajaran IPS. Ada
empat metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yaitu metode
problem solving, metode discovery learning, metode pembelajaran proyek, dan
metode cooperative learning.

B. SARAN

Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap agar pembaca


dapat memahami dan mengaplikasikan materi ini dalam kehidupan sehari-hari
terutama bagi guru dan calon guru agar kedepannya bisa memberikan
pembelajaran yang lebih baik untuk siswanya. Penulis juga berharap pembaca
memberikan respon berupa kritik dan saran yang membangun sehingga
pembaca bisa mengevaluasi cara penulisan makalah yang baik untuk makalah
selanjutnya.

8
DAFTAR REFERENSI

S, U. Y. (2016). Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar IPS Terhadap


Pemahaman Konsep Dan Pengembangan Sikap Kepedulian Sosial Siswa Sekolah Dasar.
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 3(2), 1–13.
https://doi.org/10.17509/eh.v3i2.2808

Rahmaniah, R. (n.d.). LINGKUNGAN DAN PERANNYA SEBAGAI SUMBER


PEMBELAJARAN IPS.

Widiastuti, E. H. (2017). Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Mata Pelajaran


Ips. Satya Widya, 33(1), 29. https://doi.org/10.24246/j.sw.2017.v33.i1.p29-36

Hasanah, U. 2018. Media dan Sumber Belajar IPS Bagi Anak Usia SD/Mi. Ijtimaiya, 2(1), 162-
185.

Pratiwi, N. i., Lestar, P. 2020. PEMBELAJARAN IPS DI KELAS BERPROGRAM PENDIDIKAN


INKLUSI DI SMP NEGERI 31 SEMARANG. Semarang: Journal Unnes.

http://eprints.umm.ac.id/35570/3/jiptummpp-gdl-tikalistyo-48068-3-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai