ABK
Disusun Oleh:
Kelompok 2
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT.
Karena dengan rahmat karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Strategi Penggunaan Lingkungan, Media, dan Metode dalam
Pembelajaran bagi ABK”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran IPS bagi Anak Berkebutuhan khusus yang diampu oleh Ibu Fatmawati,
M.Pd. dan Ibu Iga Setia Utami, S.Pd., M.Pd.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Simpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR REFERENSI 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selain itu, penggunaan media dan metode pembelajaran yang tepat agar
peserta didik dapat memahami pembelajaran IPS dengan baik apalagi peserta didik
berkebutuhan khusus sangat penting. Ada banyak media dan metode pembelajaran
yang ada sehingga guru harus bisa menentukan media dan metode pembelajaran
yang tepat bagi anak. Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis akan
menguraikan bagaimana atau strategi memanfaatkan lingkungan dalam
1
pembelajaran IPS.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. MEDIA PEMBELAJARAN IPS BAGI ABK
Media adalah sarana yang digunakan pendidik untuk mengemukakan materi kepada
peserta didik. Menurut Trianto media merupakan sesuatu yang digunakan oleh manusia
sehingga memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak
langsung dengannya. Djamarah & Zain (2006) dalam Hasanah (2018) menjelaskan, kata
media berasa dari bahasa Latin yaitu “medium” yang berarti pengantra atau pengantar.
Sehingga dimaksudkan bahwa media media adalah wahana yang dipakai untuk mengatar
pesan atau lebih sungkat media untuk membantu proses pembelajaran.
Penggunaan media untuk pembelajaran sangat penting sehingga guru harus bisa
memilih media yang tepat bagi peserta didik. Dikatakan penting karena akan membantu
proses pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan sempurna. Penggunaan media
pembelajaran IPS untuk ABK disesuaikan dengan kebutuhan anak. Media pembelajaran
yang konkrit dapat berupa papan tulis, kertas gambar, atlas tactual, globe, dan
penanganan vidio dan sound yang mudah diserap oleh peserta didik berkebutuhan khusus.
Berdasarkan pernyataan penelitian Kanal (2014) memaparkan bahwa media belajar
IPS seperti atlas dan globe memiliki peran signifikan terhadap keinginan belajar anak.
Hamalik (1982) dalam (Insiyah et al., 2015) memaparkan bahwa media atlas tactual
adalah permukaan atas bumi yang disajikan secara visual. Media ini berisi gambaran
permukaan bumi yang mendeskripsikan keterangan tentang bumi, dari segi garis, symbol,
kata, dan warna.
Untuk media atlas bagi anak tunanetra bisa digunakan peta timbul. Peta timbul
merupakan peta yang dibuat dari representasi suatu wilayah secara 3 dimensi sehingga
anak tunanetra dapat merasakan bentuk peta tersebut dan memberi gambaran bentuk peta
tersebut.
Media pembelajaran yang lain seperti kertas gambar. Kertas gambar ini biasanya
berisi materi pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar IPS. Selain itu guru
bisa memberikan video pembelajaran yang berisi materi yang disertai tulisan sehingga
anak tunarungu bisa memahami maksud video pembelajaran tersebut.
Media audio-visual juga bisa menjadi alternatif media pembelajaran bagi ABK oleh
guru. Media audio-Visual bisa digunakan kepada anak tunarungu maupun tunanetra.
Dikatakan bisa kepada anak tunarungu karena anak tunarungu dapat melihat visualnya
sedangkan dikatakan bisa kepada anak tunanetra karena anak tunanetra dapat mendengar
4
audionya. Dan media ini juga bisa menjadi media yang baik untuk anak kebutuhan khusus
lainnya. Keterpakaian media dalam proses pembelajaran dapat membuat komunikasi
lebih efisien, dan interaksinya tidak hanya bersifat satu arah melainkan banyak arah. (
Insiyah et al., 2015)
Dari penjelasan tersebut media bisa disebut alat-alat audio visual. Alat-alat ini
digunakan dalam kegiatan pembelajaran bermaksud untuk memberi metode
berkomunikasi lebih efektif dan efisien sehingga komunikasi pengajar dan pelajar
menjadi lebih baik. Kecocokan materi dengan media belajar akan menjadi motivasi dan
menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar, dengan begitu peserta didik akan
memiliki motivasi dan semangat untuk belajar IPS. Sehingga disimpulkan media yang
tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar peserta didik lainnya.
5
2) Metode Discovery Learning
Pada metode ini siswa diharapakan bisa mendapatkan solusi dari
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
➢ Kelebihan metode discovery learning
Dapat melatih peserta didik belajar secara mandiri, melatih kemampuan
bernalar peserta didik, serta melibatkan peserta didik secara aktif dalam berfikir saat
pembelajaran.
➢ Kekurangan metode discovery learning
Menurut suryosubroto (2002:19) yaitu penemuan akan dimonopoli oleh siswa
yang lebih pandai dan menimbulkan perasaan frustasi pada siswa yang kurang pandai.
6
4) Metode cooperative learning
Media ini sangat bagus untuk membuat siswa saling berinteraksi dengan siswa
lainnya,sehingga hubungan sosial dapat berjalan dengan baik.
➢ Kelebihan metode cooperative learning
a. Dapat menimbulkan rasa toleransi, kerjasama, disipilin, menghargai pendapat
orang lian dan berfikir kritis pada anak
b. Dapat menumbuhkan semangat persaingan yang positif dan terstruktur, karna
dalam kelompoknya anak-anak akan lebih giat belajar
c. Dapat menananmkan rasa persatuan dan kesatuan solidaritas yang tinggi, sebab
anak yang pandai dalam kelompoknya akan membantu temannya yang memiliki
kemampuan kurang dari dia demi nama baik kelompoknya
➢ Kekurangan cooperative learning
a. Metode ini sangat membutuhkan persiapan yang agak rumit dari metode lainnya
b. Bila terjadi persaingan yang negatif antar individu atau kelompok dalam kelas
maka hasilnya akan buruk
c. Bila ada anak yang pemalas dan anak yang berkuasa dalam kelompok tersebut
akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tidak dapat
berfungsi sebagai mestinya.
7
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Begitu juga dengan metode dalam pembelajaran IPS harus tepat sesuai
kondisi anak sehingga anak lebih mudah memahami pembelajaran IPS. Ada
empat metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yaitu metode
problem solving, metode discovery learning, metode pembelajaran proyek, dan
metode cooperative learning.
B. SARAN
8
DAFTAR REFERENSI
Hasanah, U. 2018. Media dan Sumber Belajar IPS Bagi Anak Usia SD/Mi. Ijtimaiya, 2(1), 162-
185.
http://eprints.umm.ac.id/35570/3/jiptummpp-gdl-tikalistyo-48068-3-babii.pdf