Informatika
SMK/MAK
Kelas X
Rumpun Teknologi
D
U
M
M
Y
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
Y
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
M
SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara
M
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/
atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Buku ini diset dan di-layout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga
U
25 24 23 22 1 2 3 4 5
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, atau memfoto kopi baik sebagian
atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis
dari Penerbit Erlangga.
Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Buku Informatika Rumpun Teknologi. Buku ini disusun berdasarkan tujuh Capaian
Pembelajaran (CP) Informatika Fase E yang dibagi dalam enam bab penting. Materi yang
ditulis telah disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran pada Program SMK
Pusat Keunggulan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 029/H/KU/2021.
Materi dalam buku telah disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi bagi peserta
Y
didik Informatika pada rumpun Teknologi. Informatika sebagai suatu disiplin ilmu yang
menuntun pesertanya untuk mencari pemahaman dan mengeksplorasi, tidak hanya
berkaitan dengan studi teori komputer, tetapi juga pemahaman terhadap prinsip-prinsip
pengembangan. Oleh karena itu, buku ini mengedepankan kombinasi antara materi
M
kontekstual dan kegiatan praktik melalui contoh praktikum dan mini proyek. Diharapkan
peserta didik dapat terampil secara praktik dan memiliki kemampuan penyelesaian masalah
(problem solving) dengan menggunakan pendekatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dengan pandangan terbuka.
Selain memiliki pengetahuan dan keterampilan, peserta didik juga perlu memiliki
M
karakter dan budi pekerti agar mereka menjadi pribadi seperti yang diharapkan, melalui
penanaman Profil Pelajar Pancasila. Harapan ini menjadi tantangan bagi guru untuk
mengembangkan pendidikan karakter bagi peserta didiknya. Buku ini diharapkan dapat
membantu Bapak dan Ibu guru dalam melaksanakan tugas mulia tersebut.
Untuk mendukung hal tersebut, buku ini menawarkan beberapa konsep baru, seperti
U
penyampaian materi yang bersifat kontekstual, aktivitas mandiri dan ruang kolaborasi yang
melatih peserta didik untuk dapat meganalisis dan menyimpulkan permasalahan yang
muncul, pengenalan soal AKM, hingga proyek mini untuk mengasah keterampilan yang
dapat dikolaborasikan dengan mata pelajaran lain. Selain itu, nilai karakter yang sesuai
D
dengan Profil Pelajar Pancasila juga ditanamkan melalui konten materi, kegiatan praktik, dan
tentunya selama proses pembelajaran itu sendiri. Semoga buku ini dapat menjadi referensi
pembelajaran yang baik dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter
bagi peserta didik. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ini.
Oleh karena itu, kritik dan masukan yang membangun sangat diharapakan untuk perbaikan
kedepannya.
Penulis
Daftar Isi
Y
E. Logika Penalaran Inferensi....................................................................................
F. Logika Konversi Bilangan......................................................................................
G. Berpikir Algoritmik..................................................................................................
Rangkuman......................................................................................................................
M
Soal Ulangan Bab 1..........................................................................................................
Soal Tipe AKM .................................................................................................................
Bab 2 Teknik Informasi Dan Komunikasi (TIK) .............................................................
A. Mahir Microsoft Word 365....................................................................................
M
B. Terampil Microsoft Excel 365...............................................................................
C. Menyajikan Presentasi...........................................................................................
D. E-Book.......................................................................................................................
E. Komunikasi Digital..................................................................................................
F. Desain Grafis............................................................................................................
U
Rangkuman......................................................................................................................
Soal Ulangan Bab 2.........................................................................................................
Soal Tipe AKM .................................................................................................................
D
Y
Soal Tipe AKM .................................................................................................................
Y
M
M
U
D
Y
sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi
antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna
Jaringan Komputer Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan Internet dan jaringan
dan Internet (JKI) lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet melalui
Algoritme dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik
Pemrograman (AP) baik konsep pemrograman prosedural dalam salah satu bahasa
pemrograman prosedural dan mampu mengembangkan program
yang terstruktur dalam notasi algoritme atau notasi lain, berdasarkan
D
Y
1
Bab
Berpikir M
Komputasional
M
U
Tujuan Pembelajaran
D
Y
Apa itu ide, berpikir komputasi, algoritme dan penalaran? Penjelasan
mengenai hal tersebut akan dibahas dalam Bab 1 ini. Baca, simak,
dan praktikkan.
A Pola Berpikir
M
1. Konsep Ide atau Gagasan
M
Suatu ketika, mouse yang tersambung pada laptop Anda tidak
bisa digerakkan sehingga pekerjaan Anda terhenti sementara. Keadaan
tersebut akhirnya memicu pemikiran tentang apa yang sebenarnya
terjadi pada mouse tersebut, apakah baterai telah habis, sambungan
bluetooth kurang baik, mouse memang sudah rusak, atau mungkin
U
Bayangan atau imajinasi yang terlintas dalam benak otak itulah yang
disebut dengan ide. Daya respons berpikir yang melahirkan imajinasi
berupa rancangan solusi terhadap masalah yang dihadapi sebagai
hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses
pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan. Kemampuan
melahirkan ide-ide tidak semuanya dimiliki oleh setiap orang, karena
tingkat kecerdasan, intuisi, dan daya analisis permasalahan juga
berbeda-beda.
Y
● Membuat terobosan baru yang dapat
membantu masyarakat.
● Mendorong lahirnya inovasi-inovasi SOLUSI
baru.
● Memberikan contoh dan teladan bagi
●
orang lain.
M
Tidak bertentangan dengan peraturan
Sumber: dokumen penerbit
Gambar 1.1 Menggali Ide/Gagasan
Y
M
M
U
D
Y
b. Setelah menentukan pokok tema atau ide utamanya, Anda harus
menjelaskan komponen pendukungnya, yaitu dengan menuliskan
subtema yang akan dijadikan elemen penjelasnya.
M
c. Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item
yang mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.
d. Rangkaian ide utama dan subtema harus saling terhubung secara
logika dan mewakili proses berpikir yang divisualisasikan.
M
Pada awalnya, metode pemetaan ide (peta minda) masih
dilakukan secara manual dengan kertas, tetapi kini Anda dapat
menggunakan aplikasi, seperti FreeMind, XMind, dan MindMaple
untuk mempermudahnya. Dengan memvisualisasikan serta
memetakan ide-ide dalam otak, dapat memberikan dampak positif
U
seperti berikut.
a. Membuat poin-poin penting dalam ide.
b. Menguraikan secara detail langkah atau tahapan dalam ide
tersebut.
D
3. Konsep Algoritme
Algoritme sebenarnya berasal dari kata “algorism ” yang
mengandung pengertian cara membuat metode penyelesaian masalah
Y
secara logis, runtut, dan sistematis dalam waktu secepat mungkin.
Ketika teknisi komputer melakukan perbaikan laptop yang layar
monitornya tidak menyala, ia pasti memiliki ide-ide dalam benaknya
untuk menguji penyebab kerusakan tersebut. Ide-ide tersebut disusun
M
secara sistematis dan logis sehingga menghasilkan keputusan akhir
yang dapat mengidentifikasi penyebab kerusakan tersebut. Hal ini
yang disebut dengan algoritme, ada nilai masukan (masalah) kemudian
proses seleksi dan analisis, serta diakhiri dengan pengambilan
keputusan untuk menampilkan keluaran.
M
Proses logika yang dinyatakan secara sistematis, rasional, dan
logis merupakan karakter utama dari algoritme yang tentunya
sangat dipengaruhi oleh penalaran si pembuatnya. Proses penalaran
manusia selalu dipengaruhi faktor rasional dan faktor moral, serta
U
Contoh Soal
Membuat Algoritme Penjumlahan Dua Bilangan Bulat dalam Mesin Komputer
Menggunakan Aplikasi Berbasis Bahasa Pemrograman Java
Y
Buka aplikasi kalkulator pada komputer berbasis Windows. Selanjutnya, lakukan penjumlahan
dua bilangan 80 dan 15, perhatikan output yang dihasilkan adalah 95.
Apakah proses penjumlahan dua bilangan tersebut sesederhana itu? Tentu tidak, karena ada
mekanisme yang harus dilalui oleh mesin komputer agar mengenali setiap masukan dan dapat
1.
M
mengeksekusi instruksi yang diberikan padanya.
Penjelasan:
Perlu digarisbawahi bahwa kalkulator adalah aplikasi desktop yang ditulis dengan bahasa
pemrograman tertentu, kemudian dikompilasi dalam bahasa mesin agar mudah dipahami
komputer.
M
2. Proses penjumlahan dua bilangan tidak seperti proses penghitungan yang dilakukan
secara manual oleh manusia pada umumnya, karena ada tahapan yang harus dijalankan.
3. Berikut adalah tahapan sederhana yang harus dilakukan program komputer untuk
mengerjakan operasi aritmetika penjumlahan tersebut.
a. Tentukan variabel-variabel yang akan digunakan untuk menyimpan nilai dan hasil
U
Aktivitas Mandiri 1
A. Uji Pengetahuan
1. Mengapa logika algoritme yang dibangun untuk menyelesaikan permasalahan sangat
Y
dipengaruhi oleh orang yang membuatnya? Jelaskan.
2. Mengapa flowchart kurang sesuai untuk menjelaskan logika yang lebih rumit? Jelaskan.
B. Praktikum
Untuk menghitung volume bangun ruang kubus diperlukan rumus sisi × sisi × sisi.
1. Definisi Proposisi
D
Y
mempertegas makna yang disampaikan. Kuantor dalam
penerapannya diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu sebagai
berikut.
1) Kuantor universal/umum
M
Kuantor universal/umum digunakan untuk menyatakan
“untuk semua/setiap” dengan simbol (∀x).
2) Kuantor khusus
Kuantor khusus digunakan untuk menyatakan bahwa
M
“ada bagian paling sedikit satu X” dengan notasi simbol
(∃x).
Berikut adalah beberapa contoh pernyataan proposisi yang
dinyatakan dalam bentuk kalimat ataupun secara matematis.
U
Y
Setiap hewan mamalia pasti akan mati
UX = +
subjek predikat
1) Kategorial
Kategorial merupakan jenis sifat dalam pernyataan
proposisi yang memiliki nilai pembenaran atau penolakan
(ingkar) secara mutlak tanpa syarat apa pun. Sebagai contoh,
D
c. Aspek Luas
Berdasarkan keluasan penyampaiannya, proposisi dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Universal
Universal merupakan pernyataan yang menjelaskan
kondisi secara menyeluruh atau bagian tertentu. Hal ini
Y
ditandai dengan kata setiap, seluruh, semua, dan masing-
masing. Sebagai contoh, setiap komputer yang menyala
akan menghasilkan panas.
2) Partikular
M
Partikular merupakan teknik dalam menyampaikan
sebagian pernyataan dalam seluruh aspek kebenaran,
biasanya ditandai dengan kata sebagian, tidak semua,
beberapa, dan kebanyakan. Sebagai contoh, tidak semua
komputer mendukung permainan 3D.
M
3) Singular
Singular merupakan teknik penyampaian logika dalam
sebuah pernyataan dengan satu aspek saja. Hal ini dapat
dilihat dalam penggunaan kata ini dan itu. Sebagai contoh,
U
Y
menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
1) Proposisi A
Proposisi A merupakan kategori jenis proposisi yang
bersifat universal afirmatif atau singular positif yang
M
digunakan untuk menyatakan secara keseluruhan tentang
kebenaran, pengakuan, dan nilai positif.
2) Proposisi E
Proposisi E memiliki kebalikan sifat dibandingkan
M
proposisi A. Istilah lain dari proposisi E adalah proposisi
universal negatif atau singular negatif yang mengandung
makna penolakan, pengingkaran, dan negatif. Sebagai
contoh, jaringan internet di rumah tidak menggunakan kabel
UTP.
U
3) Proposisi I
Proposisi I adalah jenis proposisi partikular afirmatif
yang menjelaskan sebagian dari semua kebenaran,
pengakuan, dan bernilai positif. Sebagai contoh, sebagian
D
A
Universal
E Aspek Kualitas
dan Kuantitas
Aspek Luas Singular
I
O Partikular
Y
Yuk, Asah Literasimu!
M
M
U
D
Y
Sumber: dokumen penerbit
M
Masih bingung dengan perbedaan antara pernyataan dengan
kalimat terbuka? Pernyataan adalah kalimat yang sudah pasti nilainya,
entah itu benar atau salah. Adapun kalimat terbuka adalah jenis
M
kalimat yang masih diperlukan pengujian untuk menentukan benar
atau salahnya. Perhatikan contoh pernyataan berikut.
● 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia (contoh
pernyataan benar).
● Monitor berfungsi mencetak kertas (contoh pernyataan salah).
U
Contoh:
Y
a. p = Komputer bertambah cepat jika kapasitas RAM
diperbesar.
~p = Komputer tidak bertambah cepat jika kapasitas RAM
b. p
diperbesar. M
= Semua smartphone Android termasuk dalam kategori
komputer.
~p = Ada smartphone Android yang tidak termasuk dalam
kategori komputer.
M
2. Konjungsi
Konjungsi merupakan teknik penggabungan beberapa
pernyataan yang kemudian dikenal dengan istilah pernyataan
majemuk. Karakteristik konjungsi adalah penggunaan kata “dan”
U
3. Disjungsi
Disjungsi merupakan teknik perbandingan antara dua pernyataan
(pernyataan majemuk) yang dihubungkan dengan kata “atau” dan
direpresentasikan dalam bentuk notasi simbol “∨”. Disjungsi akan
menghasilkan nilai benar atau true selama ada salah satu pernyataan
Y
yang bernilai benar. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
B
p q
B
S
p∨q
B
B
M
p adalah pernyataan kesatu.
q adalah pernyataan kedua.
B adalah pernyataan yang memiliki nilai
S B B benar.
M
S adalah pernyataan yang memiliki nilai
S S S
salah.
p ∨ q adalah output yang dihasilkan dari proses
disjungsi.
U
Contoh:
p = Ayam adalah unggas. (B)
q = Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. (B)
p ∨ q = Ayam adalah unggas atau ayam berkembang biak dengan
D
4. Implikasi
Implikasi merupakan salah satu penerapan pernyataan majemuk
yang menggunakan kata penghubung “jika.. maka” dengan notasi
simbol berupa “à”. Sebagai contoh, p à q dapat dibaca sebagai
“jika p, maka q”. Berikut adalah tabel kebenaran implikasi.
Contoh:
p = Materi e-learning sekolah telah dipublikasikan di internet. (B)
q = Materi e-learning sekolah dapat diakses dari mana saja. (B)
Y
p à q = Jika materi e-learning sekolah telah dipublikasikan di
internet, maka dapat diakses dari mana saja. (B)
5. Biimplikasi
M
Biimplikasi merupakan salah satu jenis pernyataan majemuk
yang dibentuk dengan menggunakan kata penghubung “…jika dan
hanya jika”, yang diwakili dengan simbol notasi “↔”. Berikut adalah
tabel kebenaran biimplikasi.
M
Tabel 1.5 Tabel kebenaran biimplikasi.
Penjelasan:
p q p↔q
p adalah pernyataan pertama.
B B B
q adalah pernyataan kedua.
U
p q p∧q
B B …
B S …
Y
S B …
S S …
M
D Metode Penalaran
Jika ide merupakan imajinasi spontan yang muncul ketika
M
menemukan permasalahan dalam pikiran manusia, penalaran adalah
proses menyimulasikan ide tersebut dalam otak untuk dianalisis,
ditimbang, dan diuji secara mendalam. Penalaran juga dapat
diterjemahkan sebagai metode berpikir dalam menghadapi persoalan
berdasarkan referensi atau rujukan, guna menghasilkan simpulan atau
U
1. Deduktif
D
Y
Premis 2 : Flash disk Joko telah menggunakan teknologi SATA 3.
Konklusi : Flash disk Joko mampu mentransmisikan data hingga
6.0 GB/s.
M
Penalaran deduktif dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Metode silogisme
Metode silogisme adalah teknik pengambilan simpulan yang
dilakukan berdasarkan dua pernyataan sebelumnya. Ada dua
M
metode silogisme yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut.
1) Silogisme negatif
Ciri khusus yang dapat diidentifikasi dari pernyataan
atau premis dengan metode silogisme negatif adalah
U
b. Metode entimen
Metode entimen menerapkan pola pikir deduktif secara
langsung tanpa melalui mekanisme silogisme. Hal tersebut
mudah diketahui karena kebenarannya sudah teruji.
Contoh:
Premis 1 : Seseorang penderita hipertensi tidak boleh
mengonsumsi daging kambing.
Premis 2 : Pak Jafar sering mengalami tekanan darah tinggi.
Y
Konklusi : Pak Jafar tidak boleh mengonsumsi daging kambing.
Entimen : Pak Jafar tidak boleh mengonsumsi daging kambing
karena sering hipertensi.
M
Yuk, Asah Literasimu!
M
U
D
Y
d. Memprediksi kebenaran jawaban terhadap persoalan, solusi
pemecahan masalah, ekstrapolasi, dan interpolasi.
e. Menggambarkan model, sifat, kenyataan, fakta, korelasi atau
hubungan, dan pattern atau pola.
M
f. Menerapkan teknik analisis terhadap pola hubungan situasi,
kemudian disusun menjadi konjektur.
Contoh:
Premis : Objek wisata Tawangmangu memiliki hawa dingin,
M
daerah Telaga Sarangan Gunung Lawu juga terkenal
suhu rendah, dan gardu pandang Gunung Merapi bypass
Keteb ternyata juga dingin meski di siang hari.
Simpulan : Semakin tinggi dataran dari permukaan air laut, maka
U
3. Abduktif
Abduktif adalah metode penalaran yang dilakukan dengan
mengambil salah satu opsi argumentasi atau alasan yang dianggap
D
Contoh:
Pada waktu malam hari, situs e-learning sekolah mudah dan cepat
sekali diakses karena minimnya jumlah user yang menggunakannya.
Jadi, ketika user mengakses situs e-learning dengan mudah dan cepat,
dapat disimpulkan bahwa server sedang tidak melayani pengguna
Y
dalam jumlah banyak.
Aktivitas Mandiri 2
A. Uji Pengetahuan
1.
M
Diketahui dua pernyataan berikut.
A : Microsoft 365 tidak dapat diinstal pada Windows XP.
M
B : Komputer Wahyu menggunakan OS Windows versi 11.
Konklusi apa yang seharusnya diperoleh dari kedua premis tersebut?
2. Jelaskan kelebihan penalaran deduktif dibandingkan induktif?
U
B. Praktikum
Premis 1 : Microsoft Office 365 hanya tersedia dalam versi desktop.
Premis 2 : Microsoft Office 2010 telah menyediakan versi web dalam penggunaannya.
Lakukan pengujian kebenaran terhadap Premis 1 dan Premis 2 dengan melakukan eksplorasi
D
dan percobaan. Selanjutnya, buatlah notasi konjungsi untuk menilai apakah keluaran yang
dihasilkan bernilai benar, jelaskan.
C. Eksperimen
MySQL server lebih ringan dan cepat jika diinstal pada sistem operasi Linux. Layanan web
server Apache akan lebih cepat dan ringan pada server berbasis Linux.
1. Buatlah konklusi dari premis tersebut menggunakan penalaran deduktif.
2. Buatlah analisis kesesuaian penalaran deduktif terhadap premis tersebut.
Aktivitas ini melatih kemampuan peserta didik dalam bernalar kritis.
1. Konsep Inferensi
Inferensi diambil dari istilah bahasa Inggris, yaitu inference
yang mengandung arti penyimpulan. Kata kerja penyimpulan sendiri
memiliki makna tindakan membuat simpulan atau konklusi. Jika
diterjemahkan secara luas, inferensi adalah mekanisme pembuatan
simpulan atau konklusi berdasarkan satu atau lebih proposisi. Dalam
beberapa literatur, disebutkan bahwa metode inferensi merupakan
prinsip dan mekanisme kerja logika tahap ketiga setelah menganalisis
dan membuat keputusan. Dalam pelaksanaannya, metode inferensi
harus mempertimbangkan faktor implikatur atau makna yang tersirat,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Y
2. Kebenaran Argumen
Argumen merupakan kumpulan pernyataan dengan bagian
akhir dari pernyataan tersebut dapat dikategorikan sebagai konklusi.
Adapun pernyataan-pernyataan yang ditulis sebelumnya dikenal
M
dengan istilah premis atau hipotesis. Untuk menentukan validitas
argumen yang dinyatakan, Anda harus memperhatikan beberapa
aspek berikut.
a. Tetapkan premis atau hipotesis dan ambil simpulannya.
M
b. Gunakan mekanisme tabel kebenaran berdasarkan logika
matematika yang telah dibahas sebelumnya, untuk menguji
kebenaran hipotesis yang dinyatakan.
c. Buatlah tanda pada setiap baris pernyataan yang dianggap benar.
d. Jika ditemukan baris pernyataan kritis bernilai salah, pernyataan
U
Y
adalah komputer.
Premis 2 : Perangkat keras memiliki komponen input, CPU,
RAM, dan hard disk.
b. Modus tollens
M
Simpulan : Perangkat tersebut adalah komputer.
Y
Contoh:
Bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Java dan Python.
M
∴ Bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Java.
Biner 2 01
Ternary 3 012
Quarternary 4 0123
Quinary 5 01234
Senary 6 012345
Septenary 7 0123456
Nonary 9 012345678
Y
Denary (desimal) 10 0123456789
Undenary 11 0123456789A
Duodenary 12 0123456789AB
Tredenary
Quatuordenary
Quidenary
M 13
14
15
0123456789ABC
0123456789ABCD
0123456789ABCDE
Hexadenary
16 0123456789ABCDEF
M
(heksadesimal)
Y
oktal menggunakan format N8, dengan N adalah bilangan oktal.
Untuk mengonversi ke dalam bilangan desimal, gunakan rumus
∑(A × 8b ), dengan A bisa bernilai atau kombinasi antara 0, 1, 2, 3, 4,
M
5, 6, 7 dan b = ….-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,….. (bilangan bulat dalam
format desimal yang mewakili posisi A terhadap koma atau satuan).
Contoh konversi bilangan oktal (bulat) ke dalam format desimal.
3218 = (3 × 82) + (2 × 81) + (1 × 20)
= 192 + 16 + 1
M
20910
=
Berikut adalah contoh konversi bilangan oktal (bulat dan pecahan
di belakang koma) ke dalam format desimal.
31,222 = (3 × 81) + (1 × 80) + (2 × 8-1) + (2 × 8-2)
U
= 24 + (1 × 1) + (2 × 0,125) + (2 × 0,0156)
= 24 + 1 + 0,25 + 0,0312
= 25,281210
D
Y
Berikut adalah contoh konversi bilangan heksadesimal (bulat
dan pecahan di belakang koma) ke formal desimal.
A12,2116 = (A × 162) + (1 × 161) + (2 × 160) + (2 × 16-1) + (1 × 16-2)
M
= (10 × 256) + (1 × 16) + (2 × 1) + (2 × 0,0625) + (1 × 0,00391)
= 2.560 + 16 + 2 + 0,125 + 0,00391
2.578,1289110
=
M
Uji Kemampuan Diri 3
Menurut Anda, apakah bisa operasi penjumlahan dilakukan pada dua jenis bilangan berbeda
format menggunakan komputer?
U
Jika Anda mengatakan operasi tersebut bisa dilakukan, jelaskan alasan dan caranya melakukan
operasi penjumlahan tersebut. Jika Anda memilih tidak bisa dilakukan, berikan alasan yang kuat.
D
Y
ingat bahwa komputer memiliki standardisasi operasi aritmetika
dengan sistem bit atau binary digit (0 dan 1, nyala dan mati, ON
dan OFF). Sederhananya, kalkulator adalah bentuk minimalis fungsi
CPU dalam komputer yang menggunakan teknologi rangkaian digital
untuk melakukan operasi aritmetika.
M
M
Encoder CPU Decoder
Gambar 1.4 Proses konversi bilangan non-biner menjadi biner pada komputer.
desimal menjadi sebuah angka biner yang dikirim menuju CPU atau
processor. Proses tersebut dinamakan tahap encoding, yaitu tahap
mengubah bilangan desimal 8 menjadi biner sebelum dikirimkan ke
CPU. Nilai biner 10002 pada CPU kemudian diolah dan dikirimkan
menuju rangkaian decoder untuk mengubah nilai biner 10002 menjadi
nilai desimal 8, yang kemudian ditampilkan dalam layar monitor. Contoh penerapan teknik
penyandingan bilangan
Untuk mempermudah proses aritmetika dalam rangkaian digital
atau CPU komputer, dikenal beberapa teknik penyandian bilangan,
yang dapat Anda pelajari dengan memindai QR code di samping.
A. Uji Pengetahuan
1. Diketahui mesin komputer pada generasi awal diciptakannya, masih menggunakan
teknik penyandian bilangan BCH untuk melakukan proses operasi aritmetika. Jika
pengguna mengentrikan dua bilangan 1AF dan 20 dalam satu waktu, berapakah
nilai konversi yang harus diterima komputer agar dapat dioperasikan? Jelaskan
mekanismenya.
2. Berikan alasan yang kuat tentang pentingnya standar ASCII 7 bit dalam program
komputer?
B. Praktikum
Buka laman URL http://www.unit-conversion.info/texttools/ascii/.
Selanjutnya, masukkan string “SMK Bisa” dan lakukan konversi ke dalam format ASCII
Y
melalui tool online tersebut.
Bandingkan nilai konversi yang diperoleh dengan standar ASCII 7 bit sesuai tabel
sebelumnya. Buatlah laporan dan diskusikan dengan teman sekelas.
M
G Berpikir Algoritmik
M
1. Jenis Data dalam Penelitian
Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikir
dalam menyelesaikan masalah dengan cara menerapkan model ilmu
komputer (informatika). Dengan demikian, Anda dituntut berpola pikir
runtut, teratur, detail, jelas, serta memiliki nilai input dan output
U
b) Data kontinu
Data kontinu merupakan data yang diperoleh dari
proses pengukuran dengan rentang nilai tak terbatas.
Dalam ilmu statistik, observasi dalam data kontinu
bisa dari range data terendah hingga data tertinggi.
Karakteristik data kontinu adalah dapat dipecah dalam
bentuk desimal dan pecahan tertentu sesuai hasil
Y
pengukuran, misalnya tinggi gedung, usia manusia,
temperatur mesin, jumlah uang, dan lainnya. Data
kontinu dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
●
M
Data ordinal, merupakan jenis data dalam format
skala dan peringkat. Data ini dapat digunakan
untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah
ke paling tinggi atau sebaliknya. Data ini juga bisa
M
digunakan untuk melakukan kategorisasi atau
klasifikasi. Jenis data ini tidak dapat digunakan
dalam operasi matematika. Contoh data ordinal
adalah data urutan nilai siswa dari peringkat I, II,
dan seterusnya serta klasifikasi nilai mata kuliah
U
mahasiswa.
● Data interval adalah jenis data kontinu yang
nilainya memiliki jarak atau interval yang sama.
Jenis data ini didapatkan melaui pengukuran dan
dapat digunakan dalam operasi matematika. Data
D
Y
Gambar 1.5 Survei merupakan salah satu metode pengumpulan data
kuantitatif.
2) Data kualitatif
M
Data kualitatif merupakan tipe data yang tidak dapat diukur
nilainya dalam bentuk angka, biasanya berupa kalimat, kata,
gambar, dan model. Sebagai contoh, interviu yang dilakukan
oleh tim RnD dengan pelanggan untuk mengetahui pendapatnya
tentang produk yang akan diluncurkan.
M
U
D
Sumber: shutterstock.com
Gambar 1.6 Interviu merupakan salah satu metode pengumpulan data kualitatif.
Y
Berdasarkan mekanisme perolehannya, data dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Primer
M
Data primer adalah jenis data yang diperoleh secara
langsung dari objek penelitian, misalnya data log server
dan file image hard disk.
2) Sekunder
M
Data sekunder adalah jenis data pendukung yang bisa
didapatkan secara tidak langsung dari objek, misalnya data
statistik dari hasil interviu sebuah organisasi.
Sumber: shutterstock.com
Y
Istilah berpikir komputasional diadopsi dari konsep CT atau
Computational Thinking yang pertama kali diperkenalkan oleh
Jeannette Wing pada Maret 2006 sebagai bentuk model dan
mekanisme penyelesaian masalah melalui tahapan analisis
M
masalah, desain sistem, dan implementasi menggunakan
pendekatan ilmu komputer. Tujuan dari CT adalah efektivitas
dan kecepatan pengambilan keputusan. Jika dilihat dari sisi
penerapannya, CT memiliki dua aspek penting, yaitu sebagai
berikut.
M
1) CT sebagai tahapan dan mekanisme pemikiran dan penalaran
manusia tanpa bantuan teknologi.
2) CT sebagai metode pemecahan masalah (problem solving)
yang didesain agar dapat dijalankan manusia atau dengan
U
sebagai berikut.
1) Merumuskan dan menentukan permasalahan yang akan
diselesaikan dengan bantuan teknologi informasi dan
komputer.
2) Menerapkan metode algoritme dalam melakukan klusterisasi
dan proses analisis.
3) Memvisualisasikan data dan informasi melalui model dan
simulasi.
4) Proses yang dilakukan bekerja secara otomatis berdasarkan
algoritme yang telah diatur.
Y
abstraksi ini harus dapat menentukan beberapa pilihan solusi
pemecahan masalah yang sulit menjadi lebih mudah.
2) Algorithmic thinking
Algorithmic thinking merupakan langkah terstruktur
ditemukan.
3) Automation
M
dan sistematis untuk menyelesaikan permasalahan yang
Y
Sisi pendekatan AI sebagai disiplin ilmu baru yang
mampu menciptakan software, hardware, atau perpaduan
keduanya menjadi cerdas layaknya manusia atau bahkan
melebihi kepandaian manusia.
M
3) Persepsi potensi bisnis
Dari sisi bisnis, AI mampu memberikan dukungan
layanan dan analisis yang cepat, tepat, dan andal sehingga
berpotensi meningkatkan keuntungan bisnis yang dijalankan.
M
4) Persepsi logika pemrograman
Sudut pandang AI dalam teknik pemrograman merupakan
salah satu bentuk implementasi dalam menciptakan rule-
rule logika yang dapat dimasukkan ke database kecerdasan
mesin ketika menjalankan pekerjaannya.
U
Artificial Pemrograman
No. Aspek
Intelligence Konvensional
Y
6. Struktur Modul atau fungsi Modul atau fungsi
penulisan sumber terpisah dari terintegrasi dengan
kode pengetahuan data
8.
9.
Maintenance dan
upgrade
Penalaran
Mudah
Tersedia
M Relatif sulit
Kadang tidak
M
d. Sistem Pakar
1) Definisi Sistem Pakar
Expert system atau sistem pakar merupakan salah
satu cabang dari disiplin ilmu artificial intelligence dalam
U
Y
yang berisi kepakaran atau keahlian seorang atau tim
pakar ke dalam sistem komputer. Oleh karena itu, dalam
pembuatannya melibatkan tiga jenis sumber daya manusia,
antara lain pakar, perekayasa sistem, dan pengguna itu
sendiri. M
3) Komponen Sistem Pakar
Untuk mendukung proses kerja sistem pakar, ada
beberapa elemen penting yang harus tersedia, yaitu sebagai
M
berikut.
a) Sistem akuisisi pengetahuan
Sistem akuisisi pengetahuan bertugas melakukan
akuisisi pengetahuan, keahlian, dan data kepakaran dari
para pakar ke dalam sistem komputer.
U
b) Knowledge base
Knowledge base merupakan data atau sistem
penyimpanan data kepakaran yang telah diakuisisi
sebelumnya. Basis pengetahuan yang tersimpan
D
Y
Terdapat tiga modul utama yang menyusun sistem
pakar, yaitu sebagai berikut.
a) Modul penerimaan pengetahuan (knowledge acquisition
mode)
M
Modul penerimaan pengetahuan merupakan
titik awal sistem bekerja. Modul ini ditujukan untuk
mengumpulkan dan menginputkan setiap data
kepakaran ke dalam sistem.
M
b) Modul konsultasi (consultation mode)
Modul konsultasi digunakan untuk menjembatani
proses interaksi dan komunikasi antara user dan sistem
pakar.
c) Modul penjelasan (explanation mode)
U
Y
dengan tujuan memberikan bantuan pertimbangan
pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
Sebagai contoh, DSS pada pengambilan keputusan kebijakan
produksi massal sebuah perusahaan berdasarkan data
M
penjualan lima tahun berjalan.
2) Karakteristik DSS
Suatu sistem dapat dikategorikan sebagai DSS apabila
memiliki beberapa karakter, antara lain sebagai berikut.
a) Mempermudah manajemen dalam mengambil
M
keputusan dengan mempertimbangkan data-data
terdahulu.
b) Memiliki graphical interface yang menarik dan mudah
digunakan untuk berinteraksi antara user dan sistem
U
Y
berdasarkan persentase kebenaran yang terbesar.
d) Tahapan implementasi adalah proses akhir yang berisi
saran pilihan solusi yang ditampilkan sistem pada user.
4) Komponen Sistem
M
Untuk menjalankan keempat tahapan tersebut, sistem
DSS harus menyediakan beberapa modul penting dalam
proses pengambilan keputusannya, yaitu sebagai berikut.
a) Data management, merupakan keseluruhan data yang
M
menyimpan informasi tentang database permasalahan,
analisis, serta solusi yang terbaik.
b) Model management, berguna untuk memberikan
dukungan logika, analisis, serta kemampuan menampilkan
U
3. Penerapan Teknologi CT
Konsep berpikir komputasional atau computational thinking
bertujuan memudahkan pekerjaan manusia dengan cara menerapkan
disiplin ilmu komputer, yang diimplementasikan dalam bentuk
software, hardware, atau kombinasi keduanya. Teknologi CT dapat
diterapkan dalam banyak bidang. Berikut adalah beberapa contoh
penerapan teknologi CT.
a. Biometric system
Biometric system merupakan teknologi pengenalan,
pemindai, dan pengidentifikasi karakteristik fisik dan biologis
Y
2) Voice recognition, merupakan teknologi pemindai suara
manusia.
3) Eye recognition adalah sistem pemindai berdasarkan jenis,
ukuran, dan warna retina mata manusia.
M
4) Vein recognition adalah sistem pengidentifikasi dan
pengenalan data berdasarkan pola garis tangan manusia.
5) Face recognition adalah sistem pengenalan data berdasarkan
identifikasi pola dan kontur wajah manusia.
6) Fingerprint recognition adalah sistem pembacaan data
M
berdasarkan pola sidik jari manusia.
7) Typing recognition, digunakan untuk mendeteksi kecocokan
data berdasarkan cara user mengetik kode atau password
pada scanner , yang ditujukan untuk memvalidasi
U
kebenarannya.
b. Face recognition
Face recognition merupakan revolusi teknologi di era
industri 4.0 yang mampu mengidentifikasi dan memvalidasi
D
Y
c. Voice atau speech recognition
Speech recognition merupakan teknologi pendeteksi data
yang berasal dari ucapan atau suara yang diubah menjadi data
M
digital. Teknik konversi suara dilakukan dengan menganalisis
gelombang suara, kemudian diubah menjadi pola data digital
berdasarkan algoritme tertentu untuk disimpan dalam bank
data. Salah satu contoh penerapan teknologi ini adalah Google
Voice yang disematkan dalam layanan smartphone , yang
M
memungkinkan user memberikan perintah berupa ucapan melalui
mikrofon dan akan direspons oleh Google.
d. Fingerprint recognition
Fingerprint recognition merupakan teknologi yang akan
merekam dan mencatat pola sidik jari manusia ke dalam bank
U
Sumber: shutterstock.com
Y
OCR dikenal sebagai text recognition, yaitu sistem pemindai dan
identifikasi beragam karakter seperti angka, huruf, dan simbol
khusus. Berikut fungsi aplikasi OCR dalam kehidupan sehari-hari.
1) Menjadi tool yang berguna untuk memudahkan entri data
M
melalui proses scanning.
2) Mengubah dokumen cetak menjadi file digital yang dapat
diedit.
3) Mengubah format dokumen hasil tulisan tangan menjadi
M
dokumen digital.
4) Mendaftarkan dokumen kertas dengan tulisan tangan dalam
sistem indeks agar mudah dikenali.
U
D
Sumber: shutterstock.com
g. Machine vision
Teknologi machine vision memiliki konsep berupa kecerdasan
mesin yang mampu menggantikan manusia dalam melihat,
mengenali, mengidentifikasi, menangkap, dan menganalisis
Y
3) Pemantauan dan inspeksi tahapan produksi manufaktur
dengan cara scanning bar code atau kemasan produk.
4) Teknologi sensor, scanning, dan AI dalam robot.
5) Perangkat spy atau mata-mata.
6) Peralatan militer.
7) Inspeksi kemasan produk.
M
8) Mengidentifikasi komponen produk seperti bagian mesin
9) Memeriksa, menganalisis, dan mengalibrasi ukuran dan
M
akurasi peralatan medis.
10) Pemodelan berbasis 3D.
U
D
Sumber: shutterstock.com
Y
Data
warehouse ● Sebagai tool untuk mendeteksi, melakukan identifikasi
adalah dan penelusuran, serta mengakumulasi data dalam
sistem yang jumlah besar guna menemukan pola tertentu.
menyimpan
data dari
berbagai
sumber secara
terpusat.
Data tersebut ●
M
● Metode pengekstrak informasi yang awalnya belum
memiliki arti dan kurang menarik dalam rangkaian
penyimpanan data besar.
Mekanisme analisis data besar guna mencari pola atau
kemudian pattern menggunakan algoritme tertentu.
M
dapat
2) Faktor dan Model Data Mining
dianalisis untuk
keperluan Kebutuhan akan dukungan sistem data mining dalam
bisnis suatu sebuah organisasi muncul karena beberapa faktor berikut.
organisasi.
● Space data semakin besar ukuran dan jumlah record-
U
nya.
● Proses data warehousing telah dilakukan pada tahap
sebelumnya.
● Dukungan layanan komputasi yang semakin terjangkau.
D
Y
Untuk menampilkan informasi data hasil seleksi
dan pengenalan pola, sistem data mining akan melewati
beberapa tahapan seperti berikut.
a) Data selection M
Data selection adalah tahap pemilihan data dari
kumpulan data besar. Proses ini dilakukan pada tahap
awal, hasilnya akan disimpan dalam sistem berkas
tertentu.
M
b) Pre-processing/cleaning
Cleaning adalah tahap penghapusan duplikasi
data, inkonsistensi data, eror data, dan kesalahan
data. Selain itu, bersamaan dalam tahapan ini, sistem
akan mengeksekusi proses encrichment dengan
U
Y
b) Metode clustering (unsupervised)
Metode ini akan mengeksplorasi kumpulan
data yang memiliki tingkat kemiripan besar guna
menghasilkan cluster data yang lebih kredibel.
M
c) Metode association rules (unsupervised)
Metode ini dirancang untuk menemukan korelasi
atau hubungan di antara kumpulan-kumpulan data
untuk dianalisis lebih mendalam. Sebagai contoh,
M
analisis data konsumen dengan persentase 80% senang
berganti produk.
d) Metode attribute importance (unsupervised)
Metode ini dikenal dengan istilah feature selection
yang menyediakan solusi yang di- generate secara
U
Ruang Kolaborasi
D
Pernahkah Anda belanja di swalayan, supermarket, pasar, atau toko kelontong? Jika diperhatikan,
masalah yang sering dijumpai saat berbelanja adalah ketika pembeli akan membayar barang
belanjaannya. Sering kali dijumpai, pembeli yang mengantre lama hanya untuk menunggu giliran
dilayani kasir. Ada beberapa permasalahan yang dapat diamati dari kondisi tersebut, antara lain:
1. Kasir masih menghitung manual setiap barang belanjaan dengan ingatan atau kalkulator.
Meskipun terkadang, ada mesin kasir yang sudah menyimpan data barang dalam komputer.
2. Pada toko modern, sudah diterapkan metode pembacaan bar code barang menggunakan
alat pemindai bar code.
3. Meskipun demikian, sistem pemindai bar code ternyata juga belum bisa mengatasi
lonjakan jumlah pembeli yang membludak, yang akhirnya masalah lama terulang lagi,
yaitu pelayanan yang lama.
Y
4. Enkripsi ROT13
a. Konsep Enkripsi dan Dekripsi
M
Anda pasti sering berinteraksi dengan aplikasi chatting
seperti WhatsApp dan Telegram menggunakan smartphone?
Pasti dalam aplikasi tersebut ada informasi tentang mekanisme
enkripsi data chatting, baik secara privat maupun publik. Mengapa
harus dienkripsi? Apakah begitu penting enkripsi tersebut?
M
Perhatikan skenario percakapan chat berikut.
A : Tolong dikirim dokumen soal UAS sekarang…
B : Baik pak, laksanakan.
U
b. Algoritme ROT13
Detail pemrograman dan teknik enkripsi mendalam akan
Y
dibahas dalam bab pemrograman dasar. Pada subbab ini, Anda
akan diajak berpikir komputasi dengan terlebih dahulu memahami
konsep dan alur logika enkripsi paling sederhana, yaitu ROT13.
Istilah ini berasal dari kata “rotate by 13” atau diputar 13 kali
M
(k = 13) terhadap karakter abjad. Perhatikan model pengubahan
plain text menjadi teks yang telah terenkripsi berikut.
Plaintext J A K A R T A
ROT13 Ditambahkan 13 karakter berikutnya
M
Encrypt text W N X N E G N
Penjelasan:
1) Abjad J, setelah dilakukan pergeseran abjad sebanyak
13 kali, akan berpindah pada abjad W.
U
Y
dengan variabel y.
11. Jika benar, maka lanjutkan perulangan. Namun jika salah, maka
hentikan perulangan.
12. Tampilkan nilai dalam variabel z[y].
13. Selesai.
M
Yuk, Asah Literasimu!
M
U
D
A. Uji Pengetahuan
1. Mengapa data kuantitatif lebih mudah dianalisis dibandingkan data kualitatif?
Jelaskan.
2. Karakter apa saja yang harus dimiliki oleh teknologi computational thinking agar
mampu memecahkan masalah? Jelaskan.
3. Dalam dunia kedokteran, apakah memungkinkan terciptanya sistem yang mampu
mendeteksi penyakit serta merumuskan komposisi saran pembuatan resep obat
untuk pasien? Jelaskan.
4. Jelaskan perbedaan antara ciphertext dengan plaintext.
B. Praktikum
Y
Anda adalah seorang remaja yang sedang mengalami gejala sesak nafas dan jantung
berdebar-debar. Karena kebingungan dan takut ke dokter, ada baiknya Anda memutuskan
mencari informasi tentang aplikasi sistem pakar yang mampu menjelaskan dan mendeteksi
dini gejala tersebut.
M
Carilah informasi tentang aplikasi tersebut, kemudian instal, operasikan, dan buatlah
laporan tentang fitur serta cara kerjanya dalam bentuk laporan. Presentasikan di depan
kelas kemudian diskusikan dengan teman sekelas dan guru Anda.
Rangkuman
U
1. Daya respons berpikir yang melahirkan imajinasi berupa rancangan solusi terhadap masalah
D
yang dihadapi sebagai hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses
pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan.
2. Proposisi mengandung pengertian metode untuk menyatakan sesuatu secara utuh sehingga
dapat dinilai apakah pernyataan tersebut benar, salah, disetujui, ditolak, diterima, atau
disangkal validitasnya.
3. Pernyataan adalah kalimat yang sudah pasti nilainya (benar atau salah), sedangkan kalimat
terbuka adalah jenis kalimat yang masih diperlukan pengujian untuk menentukan benar
atau salahnya.
4. Jenis logika matematika ada lima macam, yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
biimplikasi.
5. Metode penalaran seseorang dalam merangkum dan mengambil simpulan dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu deduktif, induktif, dan abduktif.
Y
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat
1. Algoritme merupakan perpaduan dan kerja
M
sama antara otak kanan dan otak kiri dalam
2. Perhatikan baris algoritme berikut.
Algoritme XYZ
merumuskan ide dan penalaran ketika
menghadapi persoalan. Berikut adalah 1. Mulai
M
daftar aktivitas yang dapat dilakukan oleh 2. Masukkan nilai A
otak manusia. 3. Copy-kan nilai A ke variabel F
(1) Logika 4. Selama A lebih besar dari 1
kerjakan perulangan
(2) Ilmu eksak
5. Kurangi nilai A dengan 1 dan
U
dari 1
yang dilakukan oleh otak kiri adalah . . . .
8. Jika benar, ulangi langkah 5 dan
a. (1) – (2) – (3) jika salah maka berhenti
b. (1) – (3) – (5) 9. Cetak nilai F
c. (2) – (3) – (5) 10. Selesai
d. (2) – (4) – (5)
e. (3) – (4) – (5) Jika variabel A diberikan nilai 4, output
yang dihasilkan dari algoritme terrsebut
adalah . . . .
a. 16 d. 30
b. 24 e. eror
c. 28
Y
ari tm eti ka atau R A M ber tu gas
menyimpan sementara semua proses
c. komputer.
d. Jika CPU berfungsi melakukan operasi
bisa booting.
dan dioperasikan pada komputer berbasis
c : Monitor yang rusak menyebabkan
sistem operasi Linux. Namun, tidak demikian
komputer tidak bisa menyala.
jika komputer menjalankan Windows
Jika ketiga pernyataan yang harus diuji
sebagai home base-nya, komputer menjadi
D
Y
b. 0100 0101 0101
d. M3Lind4
e. 0100 1101 1101
e. 3sKtr4k
d. 0101 0101 0101
e. 0110 0101 0101 10. Pada sesi capture the flag dalam kompetisi
C. Soal Praktik
Y
Saat mengikuti pembelajaran praktik komputer di sekolahnya, mouse komputer Heni terkadang agak
kurang merespons jika digerakkan, meski terkadang kembali normal. Setelah pemakaian 30 menit,
tiba-tiba mouse komputernya benar-benar tidak bisa digerakkan kursornya. Pancaran sinar infrared
M
di bagian bawah mouse terkadang terang terkadang redup. Lalu, ia melepas dan memasang kembali
perangkat bluetooth. Setelah itu, ia mencoba menggerakan mouse tersebut lagi. Mouse kembali
berfungsi, meski akhirnya sama sekali tidak bisa digunakan.
1. Lakukan identifikasi permasalahan gejala kerusakan mouse, kemudian petakanlah gejala tersebut
dalam sebuah peta minda.
M
2. Buatlah algoritme dengan flowchart tentang proses melakukan identifikasi, isolasi kerusakan,
dan keputusan untuk melakukan perbaikan. Gunakan tools seperti Microsoft Visio untuk
melakukannya.
U
SOAL TIPE
D
Berpikir komputasional adalah proses berpikir dalam menyelesaikan masalah dengan cara
menerapkan model ilmu komputer (informatika). Aktivitas ini menuntut pola berpikir yang runtut,
teratur, detail, jelas, serta memiliki nilai input dan output yang dihasilkan, layaknya cara kerja
komputer. Dalam berpikir komputasional, Anda dituntun menyimulasikan ide secara logis dan
sistematis sehingga menghasilkan solusi yang dapat memecahkan suatu permasalahan. Terkait
hal tersebut, refleksikanlah pemahaman Anda dengan mengisi mind map berikut.
Y
● Metode __________________ Komputasional ● __________________
● Metode __________________ ● __________________
● __________________
Metode Penalaran
Y
M
M
U
D
Y
M
M
U
D
Y
Pancasila
M
M
U
D