FASILITAS PRODUKSI
Oleh :
KELOMPOK 9
S1 Manajemen
STIE Perbanas surabaya
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya. Dengan ini kami kelompok 9 bisa menyelesaikan
tugas Manajemen Produksi dan Operasi yang berjudul Pemeliharaan dan Keandalan
Fasilitas Produksi.
Dalam kesempatan ini, kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Orangtua dan keluarga tercinta yang selalu mendukung kami.
2. Teman-teman yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulis
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendefinisian Pemeliharaan
5
seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik jenis pemeliharaan yang
diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Contoh:
Huntsman and associates adalah sebuah perusahaan CPA yang memiliki
spesialisasi dalam menyiapkan daftar gaji. Perusahaan telah berhasil
menghotomasikan sebagian besar pekerjaannya, menggunakan printer
berkecepatan tinggi untuk memproses cek dan menyiapkan laporan. Penempatan
terkomputerisasi, bagaimana pun memiliki permasalahan. Selama 20 bulan
terakhir, printer rusak sesuai dengan data pada table berikut:
Setiap kali printer rusak, Huntsman memperkirakan perusahaan kehilangan rata-
rata $300 untuk waktu dan pelayanan yang terbuang. Sebuah alternartif solusi
adalah membeli sebuah kontrak pelayanan untuk pemeliharaan pencegahan.
Walaupun kontrak Huntsman adalah untuk pemeliharaan pencegahan, tetap akan
ada kerusakan, rata-rata satu kerusakan perbulan. Biaya pemeliharaan ini adalah
$150 perbulan. Untuk memutuskan apakah Huntsman perlu membuat kontrak
pemeliharaan pencegahan, akan dilalui sebuah pendekatan 4 langkah:
Langkah 1: Hitung jumlah kerusakan yang diperkirakan (berdasarkan sejarah
masa lalu) jika perusahaan terus berlanjut seperti sekarang, tanpa melakukan
kontrak pelayanan.
Langkah 2: Hitung biaya kerusakan yang diperkirakan per bulan dengan tidak
ada kontrak pemeliharaan pencegahan.
Langkah 3: Hitung biaya pemeliharaan pencegahan.
Langkah 4: Bandingkan kedua pilihan dan pilih salah satu yang akan lebih
murah.
6
2. Biaya kerusakan yang diperkirakan = (Jumlah kerusakan yang diperkirakan) x
(Biaya per kerusakan)
= (1,6)($300)
= $480/bulan
Melalui variasi yang ditunjukkan dalam contoh 4, para manajer operasi dapat
menguji kebijakan pemeliharaan.
1) Menerapkan Pemeliharaan Pencegahan
Pemeliharaan pencegahan dapat diterapkan dengan mengimplimasikan
bahwa ketika sebuah sistem membutuhkan pemeliharaan atau akan
membutuhkan perbaikan, maka hal tersebut dapat ditentukan. Kegagalan terjadi
pada terbagai tingkat yang berbeda di sepanjang hidup sebuah produk. Perlu
dicatat bahwa banyak kematian dini yang seluruh nya berupa kegagalan produk,
tetapi lebih kepada kegagalan yang disebabkan pemakaian yang tidak
selayaknya. Setelah sebuah produk, mesin, atau proses “menyesuaikan diri”
maka penelitian distribusi MTBF dapat dilakukan. Distribusi ini sering
mengikuti sebuah kurva normal.
Setelah perusahaan memiliki calon untuk pemeliharaan pencegahan,
perlu ditentukan kapan dilakukan pemelihararaan pencegahan yang ekonomis.
Pada sisi lain, biaya pemeliharaan pencegahan bisa sangat insidential sehingga
pemeliharaan pencegahan layak dilakukan hanya jika didistribusi MTBF
(waktu rata-rata antara kegagalan) agak landai. Dalam setiap pristiwa, konsisten
7
dengan praktik pengayaan pekerjaan, operator mesin harus bertanggung jawab
pada pemeliharaan pencegahan peralatan dan perkakas mereka sendiri. Dengan
teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menjaga arsip proses, mesin, atau
peralatan individu. Arsip seperti itu dapat menyediakan profil yang berisi baik
jenis pemeliharaan yang diperlukan maupun waktu pemeliharaan yang
dibutuhkan.
B. Pendefinisian Keandalan
Sistem terdiri atas serangkaian komponen yang saling berhubungan, dan
bekerja secara spesifik, sehingga apabila satu komponen gagal dilaksanakan, maka
sistem secara keseluruhan akan menjadi gagal terlaksana. Keandalan merupakan
peluang sebuah komponen mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu
tertentu di bawah kondisi tertentu.
8
akan sukses menjalani fungsinya, dalam jangka waktu dan kondisi operasi tertentu.
Keandalan dapat dirumuskan sebagai integral dari distribusi probabilitas suksesnya
operasi suatu komponen atau sistem, sejak waktu mulai beroperasi (switch on)
sampai dengan terjadinya kegagalan (failure) pertama
9
sebagian besar umur pakai komponen atau sistem berada.
Dalam analisa, tingkat kehandalan sistem diasumsikan berada pada periode
Useful life time, dimana failure rate - nya konstan terhadap waktu. Asumsi ini
digunakan karena pada periode early life time, tidak dapat ditentukan apakah
sistem tersebut sudah bekerja sesuai dengan standar yang ditentukan atau
belum. Sedangkan pada periode wear out time, tidak dapat diprediksi kapan
akan terjadi failure. Pada periode useful life time, dimana failure rate - nya
adalah konstan.
C. Jenis-Jenis Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Tidak Terencana (Unscheduled Maintenance)
Hanya ada satu jenis pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan darurat
atau breakdown/emergency. Dikenal sebagai jenis pemeliharaan yang paling
tua. Aktivitas pemeliharaan jenis ini adalah mudah untuk dipahami semua
orang. Jenis pemeliharaan ini mengijinkan peralatan-peralatan untuk
beroperasi hingga rusak total (fail). Kegiatan ini tidak bisa ditentukan /
direncanakan sebelumnya, maka aktivitas ini juga dikenal dengan sebutan
unschedule maintenance. Ciri-ciri jenis pemeliharaan ini adalah alat-alat mesin
dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja dikerahkan
untuk memperbaiki dengan cara ‘penggantian’.
Keuntungan pemeliharaan jenis ini hanya satu yaitu mudah dilaksanakan dan
tidak perlu melakukan perencanaan pemeliharaan.
Kelemahannya :
Karena tidak bisa diketahui kapan akan terjadi breakdown, maka jika waktu
breakdown adalah pada saat-saat periode produksi maksimal, maka akan
mengakibatkan tidak tercapainya target produksi pada periode ini.
Jika suku cadang untuk perbaikan ternyata sukar untuk dipenuhi berarti
dibutuhkan waktu tambahan untuk membeli atau memperoleh dengan cara
lain suku cadang tersebut.
Karena kegiatan ini sifatnya mendadak, dalam tugasnya bagian
pemeliharaan bekerja dibawah tekanan bagian produksi yang akan
10
berakibat rendahnya efisiensi dan efektifias pekerja, tidak optimalnya mutu
hasil pekerjaan perbaikan / pemeliharaan, dan biaya relatif lebih besar.
11
Meskipun demikian, menghilangkan kegiatan pemeliharaan pencegahan
bukanlah jawaban yang tepat. Sebuah pendekatan Total System diperlukan
untuk menentukan kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), yaitu suatu kegiatan
inspeksi secara periodic untuk mendeteksi adanya tanda-tanda gangguan yang
akan mengakibatkan breakdown atau stop produksi, penurunan kondisi mesin
atau alat-alat kelengkapannya. Pemeliharaan pencegahan ini dapat dijadikan
sebagai system deteksi terhadap mesin atau alat sebelumnya terjadi gangguan
yang akan mengakibatkan cacatnya hasil produksi serta kerugian lainnya yang
ditimbulkan. Untuk preventive maintenance sendiri terbagi menjadi beberapa
jenis kegiatan diantaranya sebagai berikut.
Inspeksi, yaitu kegiatan pemeliharaan secara periodic dengan
melakukan pemeriksaan terhadap kondisi mesin dan komponen
terkaitnya termasuk didalamnya kegiatan pelumasan dan penyetelan.
Lihat, Dengar, dab Rasakan, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan dengan
melakukan pemeriksaan kondisi mesin dan komponen terkaitnya
dengan cara penglihatan,perasaan / feeling dan pendengaran.
Pemeliharaan jalan, yaitu kegiatan pemeliharaan yang bisa dilaksanakan
tanpa menghentikan proses produksi atau kerja dari mesin dan
peralatannya.
Penggantian komponen minor, yaitu kegiatan pemeliharaan yang berupa
penggantian sebagian kecil komponen mesin dan peralatannya.
Pemeliharaan berhenti, yaitu kegiatan pemeliharaan yang hanya bisa
dilaksanakan pada saat peralatan tidak bekerja atau stop mesin
Keuntungan PM:
Bagian produksi dan pemeliharaan dapat mengerjakan pekerjaan
pembuatan peramalan (forecasting) dan pembuatan schedule pemeliharaan
yang lebih baik.
Akan meminimalisasi waktu yang mengganggu produksi.
Memperbaiki kontrol atas komponen-komponen mesin.
12
Memotong/mengurangi pekerjaan emergency.
Kerugian :
Preventive Maintenance menghilangkan sisa umur komponen ketika
komponen tersebut harus diganti sebelum rusak total.
Banyak melibatkan tenaga kerja
Biaya pemeliharaan relatif lebih tinggi dibandingkan metode predictive
maintenance.
b) Corrective Maintenance
Pemeliharaan Korektive adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaiki suatu bagian mesin (termasuk penyetelandan reparasi) yang
telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Kegiatan
corrective maintenance sendiri terbagi menjadi beberapa kegiatan
diantaranya:
Reparasi minor, yaitu suatu kegiatan pemeliharaan berupa perbaikan-
perbaikan kecil pada suatu mesin atau peralatan terkaitnya (yang tidak
ditemukan ketika pemeriksaan), terutama untuk rencana jangka pendek
yang mungkin timbul diantara pemeriksaan,
Overhoul, yaitu kegiatan pemeliharaan berupa penggantian komponen
mesin secara serentak atau keseluruhan (juga overhaul terencana
misalnya overhaul tahunan atau dua tahuan, atau suatu perluasan
kapasitas produksi)
Predictive Maintenance
Tipe pemeliharan jenis ini lebih maju dibanding dengan dua tipe
sebelumnya. Ditandai dengan menggunakan teknik-teknik mutakhir
(advance scientific techniques) termasuk statistik probabilitas untuk
memaksimalkan waktu operasi dan menghilangkan pekerjaan-pekerjaan
yang tidak perlu. Predictive Maintenance dipakai hanya pada sistem-
sistem yang akan menimbulkan masalah-masalah serius jika terjadi
kerusakan pada mesin atau pada proses-proses yang berbahaya.
13
D. Efisiensi dalam Pemeliharaan
Ada dua persoalan dalam kegiatan maintenance:
1. Persoalan Teknis
Persoalan teknis adalah persoalan yang menyangkut usaha-usaha untuk
menghilangkan kemungkinan-kemungkinan timbulnya kemacetan yang
disebabkan karena kondisi fasilitas atau peralatan produksi yang tidak baik.
Tujuan yang akan dicapai dalam mengatasi persoalan teknis adalah untuk dapat
menjaga atau menjamin agar produksi pabrik dapat berjalan lancar. Dalam
persoalan teknis ini perlu diperhatikan adalah:
Tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk memelihara/merawat
peralatan yang ada, dan untuk memperbaiki / mereparasi mesin-mesin atau
peralatan yang rusak.
Alat-alat atau komponen-komponen apa yang dibutuhkan dan harus
disediakan agar tindakan-tindakan pada bagian (a) dapat dilakukan.
Jadi dalam persoalan teknis ini semua mesin atau peralatan yang rusak harus
diperbaiki.
2. Persoalan Ekonomis
Persoalan ekonomis adalah persoalan yang menyangkut bagaimana usaha yang
harus dilakukan supaya kegiatan maintenance yang dibutuhkan secara teknis
dapat efisien. Jadi dalam persoalan ekonomis yang ditekankan adalah efisiensi,
dengan memperhatikan besarnya biaya yang terjadi, dan tentunya alternatif
tindakan yang dipilih untuk dilaksanakan adalah yang menguntungkan
perusahaan. Adapapun biaya-biaya yang terdapat dalam kegiatan maintenance
adalah biaya-biaya pengecekan, dan penyetelan, biaya service, biaya
penyesuaian (adjustment) dan perbaikan/reperasi.
14
Pemilihan kebikjakan dalam pemeliharaan perlu memperhatikan:
a) Jumlah biaya yang terjadi
b) Penentuan apakah mesin atau peralatan merupakan “strategic point atau critical
unit”. Kalau iya, maka sebaiknya diadakan preventive maintenance.
15
c. Efisiensi dalam penanganan bahan
Sebagian dari biaya material handling yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja
dan biaya-biaya lainnya adalah kurang produktif dan tidak efisien, karena
merupakan pemborosan (inefisiensi). Sehingga perlu dilakukan usaha-usaha
agar biaya material handling dapat diperkecil.
16
Sebelum memutuskan penggunaan suatu jenis peralatan handling yang
mekanis, perlu dibuatkan suatu analisis yang lengkap untuk dapat ditentukan
jenis peralatan apa yang paling sesuai dan paling ekonomis untuk pekerjaan
tersebut.
Rencana untuk memperkenalkan peralatan handling atau membuat perubahan
atas peralatan-peralatan yang ada haruslah dibicarakan, dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan beserta usul-usul sebelum penerapan
dilakukan.
17
memberikan redundancy
2. Taktik pemeliharaan :
menerapkan atau meningkatkan pemeliharaan pencegahan
meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan
Teknik Pemeliharaan
Pemeliharaan Produktif Total
Dalam hal ini terdapat perpaduan manajemen kualitas total dengan
pandangan strategis pemeliharaan dari sisi perancangan proses dan peralatan untuk
pemeliharaan pencegahan. Pemeliharaan produktif total mencakup antara lain :
Perancangan mesin yang andal, mudah dioperasikan dan mudah dalam
pemeliharaan.
Menekankan biaya kepemilikan total di saat membeli mesin, sedemikian rupa
sehingga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk dalam biaya
pembelian tersebut.
Membuat rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek
operator yang terbaik, departemen pemeliharaan dan depot pelayanan.
Melatih pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin mereka sendiri.
Dalam hal keandalan, pemanfaatan fasilitas yang tinggi, penjadwalan yang ketat,
persediaan yang rendah dan kualitas yang konsisten menuntut keandalan. Teknik
inilah yang menjadi kunci mengurangi variabilitas dan meningkatkan keandalan.
Teknik Menetapkan Kebijakan Pemeiharaan
a) Simulasi
Karena kompleksitas dari beberapa keputusan pemeliharaan, simulasi komputer
merupakan alat yang baik untuk mengevaluasi dampak berbagai kebijakan.
Contohnya, karyawan operasi dapat memutuskan apakah akan menambah
karyawan dengan menentukan untung rugi antara biaya kerusakan mesin
dengan biaya penambahan karyawan. Simulasi dengan model fisik juga
bermanfaat, contohnya, sebuah model fisik dapat menggetarkan sebuah pesawat
18
udara untuk mensimulasikan ribuan jam terbang dengan tujuan mengevaluasi
kebutuhan pemeliharaan.
b) Sistem Pakar
Para manajer MO menggunakan sistem pakar (program computer yang
menirukan logika manusia) untuk membantu karyawan mengisolasi dan
memperbaiki berbagai kesalahan pada peralatan dan permesinan.
19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
21