Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP DERAJAT

KESEHATAN LANSIA DI DESA PAKAH

KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)

Oleh :
Erna Rokhim
NIM.132021030297

Pembimbing :
1. Dewi Hartinah, S.Kep.Ns.,Med

2. Sukesih, Skep., M. Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah karakteristik yang melekat pada populasi,

bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam suatu

penelitian (Kelana, 2011). Variabel Penelitian ada 2 yaitu :

1. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen

(terikat) dalam penelitian ini adalah Derajat Kesehatan Lansia

2. Varibel independen (bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel independen

(bebas) dalam penelitian ini adalah Senam Lansia

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan

penelitian (Notoatmodjo, 2016). Jadi hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Ha : Ada pengaruh senam lansia terhadap derajat keseahatan lansia didesa

pakah

Ho : Tidak ada pengaruh senam lansia terhadap derajat keseahatan lansia

didesa pakah
C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel dependen

Senam Lansia Derajat Kesehatan


Lansia

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Rancangan Penelitian

1. Jenis / Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy –

Experiment yaitu rancangan percobaan tidak murni dengan penelitian uji

klinis tetapi melakukan perlakuan teknik pendekatan dengan senam

lansia pada penderita osteoarthritis. Penenlitian ini menggunakan

rancangan Pre And Post Test Without Control Group yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan

cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi

sebelum dilakukan intervensi kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi (Dharma, 2011).

Menurut Nursalam (2016) desain quasy experiment without control

group dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian


Subjek Pre test Perlakuan Post test
R O1 X O2
Keterangan :

R : Responden yang mendapat perlakuan Senam lansia

O1 : Pre Test sebelum dilakukan senam lansia


O2 : Post Test setelah dilakukan senam lansia

X : Pemberian senam lansia

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan

(Dharma, 2011). Populasi dari eksperimen ini adalah semua pasien

osteoaatritis yang berada di desa Pakah. Berdasarkan studi

pendahuluan yang dilakukan di desa Pakah pada bulan Januari 2022

didapatkan lansia dengan posyandu lansia berusia 60- 75 tahun yang

berjumlah 40 responden.

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga

jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability

sampling yaitu tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap

unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total

sampling yaitu teknik penentuan sampel apabila semua populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi

relatif kecil yaitu kurang dari 100 orang (Sugiyono, 2019).


3. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di desa Pakah

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2022

4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang

nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur

(Riyanto, 2011). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:

a. Variabel terikat (dependen) : Variabel terikat pada penelitian ini

adalah derjat kesehatan alansia

b. Variabel bebas (independen) : Variabel bebas pada penelitian ini

adalah pemberian senam lansia

2. Definisi Oprasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014).


Tabel 3.2. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala data


penelitian
Variabel Suatu tingkatan Kueioner Jawaban Ordinal
derjat yang bisa 0 = Tidak
kesehatan menjadi tolak 1= Ya
alansia ukur Kesehatan
yang dialami Kategori
oleh lansia 1. Baik, 76-
100%
2. Cukup, 56-
75%
3. Kurang,
<56%
Variabel Serangkaian Lembar 1. Sempurna Nominal
Independen gerak yang ada observasi Jika,
Senam lansia sesuai aktivitas responden
serta terencana mampu
yang dilakukan mengikuti
oleh orang lanjut 80 % dari
usia pada saat serang
kegiatan senam Kaian
di desa Pakah gerakan
senam yang
di berikan.
2. Tidak
Sempurna
Jika,
responden
hanya
mampu
melakukan
gera kan
senam
kurang dari
80% dari
serangkaian
gerak an
senam yg
di berikan.

5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian dan alat penelitian


Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis. Instrumen dalam penelitian yaitu

kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan yang diberikan

kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai

dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2012). Instrumen yang

digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian adalah lembar

persetujuan menjadi sampel, lembar kuesioner yang diadopsi dari

Fitriyah (2017)

2. Cara Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011), cara pengumpulan data adalah cara

peneliti mengumpulkan data. Cara pengumpulan data dalam

penelitian ini melalui dua tahap, yaitu

1) Tahap persiapan

a) Peneliti meminta surat ijin Studi Pendahuluan dari pihak

kampus Universitas Muhammadiyah Kudus

b) Setelah peneliti mendapat surat ijin studi pendahuluan

kemudian diserahkan ke Kesbangpol Ngawi untuk

mendapatkan ijin studi pendahuluan ke Dinas Kesehatan

Ngawi

c) Peneliti melakukan studi pendahuluan di Puskesmas

Mantingan
d) Selanjutnya peneliti membuat proposal, melakukan seminar

proposal dan melakukan revisi setelah seminar.

e) Setelah itu peneliti mengajukan Ethical Clearance (EC)

f) Peneliti mengurus ijin penelitian dengan mengajukan

persyaratan dari kampus untuk diserahkan ke, Kesbangpol

Ngawi, Dinas Kesehatan Ngawi, Puskesmas Mantingan

g) Peneliti mempersiapkan alat penelitian seperti pulpen,

informed consent, kuesioner.

2) Tahap Pelaksanaan

1) Peneliti membawa perlengkapan alat penelitian yang sudah

disiapkan sebelumnya.

2) Kemudian peneliti mendatangi calon responden,

memperkenalkan diri dan memberi penjelasan tentang

tujuan penelitian dan prosedur pengambilan data kepada

calon responden di prolanis Puskesmas Mantingan

3) Setelah itu peneliti memberikan informed consent kepada

responden yang telah memahami penjelasan dari peneliti,

kemudian responden diminta untuk menandatangani

informed consent sebagai persetujuan untuk diteliti.

4) Setelah pengisian informed consent, peneliti melakukan

pre-test dengan mengobservasi menggunakan kuesioner

untuk mengetahui derajat kesehatan lansia sebelum

dilakukan senam.
5) setelah Senam Lansia selama 20 menit dan dilakukan

selama 6x dalam 2 minggu lansia kembali di observasi guna

data post-test.

6) Setelah Pemberian Senam lansia selesai, responden

diobservasi dan 2 minggu setelah Senam lansia responden

di observasi untuk post test.

7) Kemudian peneliti melakukan pengumpulan data.

6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan

lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi

kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

2) Coding

Tahap ini merupakan sesuai proses penyusunan secara sistematis

data mentah kedalam bentuk yang mudah dibaca untuk

pengolahan data. Peneliti membuat kode untuk hasil penelitian

yang didapat. Kode merupakan kegiatan merubah data bentuk

huruf menjadi bentuk bilangan atau angka.

3) Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

dimasukkan ke dalam tabel.

4) Memasukkan data (data entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden

dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam

program atau soffware komputer.

5) Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan

sebagainya, kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses

ini disebut pembersihan data (data cleaning).

b. Analisa Data

1) Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa yang menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2016). Analisa

univariat dilakukan mendiskripsikan setiap variabel yang diteliti

yaitu dengan melihat semua distribusi data dalam penelitian.

Menggunakan perangkat komputer untuk data kategorik seperti

usia, jenis kelamin, dan variabel yang bersifat ordinal. Data

kategorik menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase.


2) Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2016).

Analisa Bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh senam lansia terhadap derajat kesehatan

lansia di desa pakah. Dilakukan analisa bivariat dilakukan uji

normalitas data untuk mengetahui data terdistribusi normal atau

tidak normal. Uji Normalitas data yang digunakan adalah uji

Shapiro – Wilk karena jumlah responden kurang dari 50 orang.

Data terdistribusi normal dengan uji Shapiro – Wilk adalah p

value ≥ 0,05. Sehingga dilakukan uji non – parametrik yaitu

dengan uji Wilcoxon. Dengan tingkat kepercayaan dan tingkat

signifikansi (α) = 0,05.

Interpretasi:

a. Bla niai p < 0,05 Ho ditolak berarti ada pengaruh senam lansia

terhadap derajat kesehatan lansia di desa pakah

b. Bila p> 0,05 Ho diterima berarti tidak ada pengaruh senam

lansia terhadap derajat kesehatan lansia di desa pakah

7. Etika Penelitian

Menurut Nursalam, (2016) prinsip etika penelitian atau

pengumpulan data secara umum dapat dibedakan menjadi tiga bagian


yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek, dan prinsip

keadilan.

1. Persetujuan (Informed Consent)

Merupakan persetujuan antara peneliti dengan responden, dengan

memberikan lembar persetujuan kepada responden. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, jika responden bersedia

untuk diteliti maka responden diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan. Namun, apabila responden menolak peeliti tidak boleh

memaksa dan harus tetap menghargai hak-hak pasien.

2. Anonim (Anonymity)

Tindakan peneliti dalam merahasiakan kerahasiaan responden yang

akan dituliskan pada lembar pasien yang digunakan sebagai

penulisan data pasien, yang bertujuan untuk menjaga privasi pasien.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin

oleh peneliti karena hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset atau hasil dari penelitian.

4. Beneficience

Peneliti melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian,

yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang dapat bermanfaat bagi

subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi.

5. Nonmaleficience

Peneliti meminimalkan dampak yang merugikan bagi subyek.

Anda mungkin juga menyukai