DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WIL.KAB.MALANG
SMA NEGERI 1 BULULAWANG
Jl. Raya Bululawang Telp. 0341-804010 Bululawang 65171
Email : smanbululawanginfo@yahoo.com
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning (PjBL) dan
Blended Learning peserta didik dapat menganalisis dan merancang media promosi produk usaha pengolahan
makanan fungsional dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi, dan bekerja sama.
Materi Pembelajaran
Fakta (symbol-simbol yang berkaitan dengan beberapa referensi konkret): Tahap-tahap yang dilakukan
untuk mempromosikan produk usaha makanan fungsional yang telah diproduksi, media promosi makanan
fungsional.
Prinsip (ada keterkaitan antara yang satu dengan yang lain): bila promosi produk pengolahan makanan
fungsional dilakukan dengan tepat sasaran, maka hasil penjualan produk dapat maksimal sehingga
keuntungan maksimum dapat dicapai.
Konsep (memuat skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit): Pengertian
promosi, fungsi dan tujuan promosi, pengertian dan jenis media promosi, dan teknik-teknik/strategi promosi
produk olahan makanan fungsional.
Prosedural (pengetahuan mengenai cara atau langkah-langkah melakukan sesuatu): Pengetahuan
teknik pemecahan masalah, peserta didik mengamati lingkungan tempat tinggalnya, kemudian
mengidentifikasi dan membuat media promosi yang tepat untuk produk olahan makanan fungsional yang
telah diproduksinya.
Metakognitif (peserta didik sadar dan bertanggung jawab terhadap pemikirannya sendiri): peserta
didik menggunakan kata-kata sendiri untuk menyimpulkan tentang system pengolahan makanan fungsional.
Media Pembelajaran
Menggunakan media daring: bahan ajar, PPT dan video di kirim melalui WA, Telegram, dan Google
Classroom
Menggunakan media luring: Tatap muka menggunakan bahan ajar, video, dan PPT
Metode Pembelajaran
Ceramah/Penampilan gambar/Penayangan video
Tugas
Praktik
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru menginformasikan kepada peserta didik melalui WA grup untuk masuk ke kelas daring dan
mengaktifkan link google meeting. Setelah semua peserta didik berhasil bergabung di google meeting ,
guru memulai pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama, memeriksa kehadiran peserta didik, dan
menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran daring.
2. Apersepsi:
Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian membuat
apersepsi tentang media promosi produk olahan makanan fungsional berdasarkan produk makanan
fungsional yang diproduksi peserta didik.
3. Motivasi
Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan arahan manfaat mempelajari media promosi produk
olahan makanan fungsional.
Guru membangun karakter dengan memberikan arahan bahwa peserta didik harus dapat membuat iklan
untuk produknya sendiri sebagai media promosi, karena tidak menutup kemungkinan kelak di masa yang
akan datang peserta didik menjadi wirausahawan yang memiliki pribadi mandiri, kreatif, pantang
menyerah, dan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri tanpa harus menunggu adanya lowongan
pekerjaan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan materi yang
akan dibahas.
Kegiatan Inti
Pertemuan 1 (Fase 1: Menyiapkan Pertanyaan atau Penugasan Proyek)
Guru memberikan penugasan proyek membuat video iklan sebagai media promosi untuk produk makanan
fungsional yang telah diproduksi peserta didik.
Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar terkait dengan video iklan produk makanan fungsional.
Contoh pertanyaannya yaitu:
Berapa lama durasi video iklan yang dibuat?
Guru menjawab pertanyaan-pertanya peserta didik dan menghubungkan dengan materi pembelajaran yang
sedang dibahas.
Pertemuan 1 (Fase 2: Mendesain Perencanaan Produk)
Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan
proyek yang akan dihasilkan .
Peserta didik berdiskusi menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan proyek/produk meliputi
pembagian tugas anggota kelompok, persiapan alat, bahan, media, dan sumber yang dibutuhkan.
Pertemuan 1 (Fase 3: Menyusun Jadwal Pembuatan Proyek/Produk)
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek/produk (tahapan-tahapan
dan pengumpulan)
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek/produk dengan memperhatikan batas waktu yang
telah ditentukan bersama.
Pertemuan 2 (Fase 4: Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek/Produk)
Guru memantau keaktifan peserta didik selama pelaksanaan proyek, memantau realisasi perkembangan
dan membimbing jika peserta didik mengalami kesulitan.
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan , bersama guru
mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek.
Pertemuan 3 (Fase 5: Menguji hasil )
Guru berdiskusi tentang prototype proyek, memantau keterlibatan peserta didik, dan mengukur
ketercapaian standar.
Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat laporan proyek untuk
dipresentasikan.
Pertemuan 4 (Fase 6: Evaluasi Pengalaman Belajar)
Guru membimbing pemaparan/presentasi proyek, menanggapi hasil, dan selanjutnya guru bersama peserta
didik merefleksi atau membuat kesimpulan.
Setiap kelompok memaparkan/mempresentasikan hasil kerjanya, peserta didik/kelompok yang lain
memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek.
Penutup
Guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik dengan memberikan soal tes pengetahuan.
Guru dan peserta didik melakukan refleksi, refleksi dilakukan baik untuk peserta didik maupun guru
terhadap kelemahan dan kekuatan selama proses pembelajaran.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Penilaian
Keterampilan Pengetahuan Sikap
Penugasan project based learning: Penilaian Pengetahuan melalui soal Observasi sikap disiplin,
peserta didik melakukan pembuatan esai dalam menganalisis media tekun, jujur, sopan satun,
proyek pembuatan video iklan untuk promosi produk usaha pengolahan dan tanggung jawab
produk olahan makanan fungsionalnya makanan fungsional sesuai dengan
sendiri sesuai dengan instrument dan instrumen dan rubrik penilaian
rubik penilaian keterampilan. pengetahuan
Pedoman Penskoran
I. Penilaian Keterampilan
A. Instrument Penugasan Project Based Learning
Petunjuk Pengerjaan!
1. Bersama anggota kelompok, buatlah video iklan sebagai media promosi untuk produk olahan makanan
fungsional yang telah kalian produksi..
2. Silahkan berbagi tugas dengan anggota kelompok, setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab
terhadap pembagian tugasnya masing-masing.
3. Berikut jadwal proyek pembuatan video iklan:
a. Mendesain, merancang, syuting, dan editing video iklan untuk produk olahan makanan fungsional,
(dilaksanakan minggu ke-1 Januari 2022).
b. Menguji dan presentasi hasil (dilaksanakan minggu ke-2 dan ke-3 Januari 2022)
c. Mengevaluasi hasil belajar (dilaksanakan minggu ke-4 Januari 2022)
4. Aspek dan kriteria penilaian video iklan:
a. Isi teks singkat, padat akan informasi, jelas keterbacaanya
b. Desain, Warna menarik, ukuran elemen penyusun proporsional, pesan yang ingin disampaikan
menjadi pusat perhatian.
c. Gambar menarik, bermakna sebagai penyampai pesan dan orisinil.
d. Tujuan penyampaian pesan, pesan mudah ditangkap dan dipahami.
B. Teknik Penskoran
1) Penilaian Teman Sejawat saat Proses Diskusi
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Berikut
Contoh format penilaian teman sebaya :
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Dalam melakukan promosi agar dapat Ada 5 jenis kegiatan promosi, menurut
efektif perlu adanya bauran promosi, Kotler (2001:98-100) antara lain:
yaitu kombinasi yang optimal bagi a. Periklanan (Advertising)
4
berbagai jenis kegiatan atau pilihan b. Penjualan Tatap Muka (Personal
jenis kegiatan promosi yang paling Selling)
efektif dalam meningkatkan penjualan. c. Publisitas (Publisity)
Ada berapa jenis kegiatan promosi, d. Promosi Penjualan (Sales
menurut Kotler (2001:98-100)? Promotion)
e. Pemasaran Langsung (Direct
Marketing)
3. Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan Beberapa strategi promosi secara online
untuk memasarkan produk baik secara a. Melalui Facebook
offline maupun online. Ada beberapa b. Berbagi Foto di Pinterest
cara pemasaaran produk secara online c. Selalu Aktif di Situs Media Sosial
apa sajakah itu? d. Membuat Blog
e. Buat Jaringan Sesama Pebisnis 4
f. Blogwalking
g. Mengirim Alamat Web di Situs
Facebook
h. Menggunakan iklan
i. Menulis di Media Online lain
4. Dalam melakukan kegiatan pemasaran Untuk memudahkan dalam pemasaran
terhadap produk-produk terkadang produk, harus memperhatikan langkah-
pengusaha pemula mengalami beberapa langkah berikut:
kendala. Untuk memudahkan dalam a. Menciptakan produk yang unik dan
pemasaran produk, harus memiliki ciri khas sehingga tidak
memperhatikan langkah-langkah yang mudah ditiru oleh perusahaan lain.
tepat yaitu? b. Mendaftarkan produk ke lembaga
terkait sehingga produk anda akan
mendapatkan hak paten. Dengan
hak paten ini, orang tidak akan
mudah meniru produk anda.
c. Melakukan promosi dengan
berbagai macam cara, mulai dari
media social (facebook, twitter,
4
instagram), membuat brosur, kartu
nama, atau iklan di media masa.
d. Pilih nama yang khas untuk produk
anda sehingga mampu
menggambarkan bisnis yang anda
jalankan. Hal ini akan
mempermudah dalam branding
produk.
e. Mengikuti pameran, baik yang
diadakan dinas perdagangan, dinas
pariwisata daerah, maupun
pameran-pameran lain yang banyak
dikunjungi konsumen dari dalam
maupun luar negeri.
Total Skor 16
Pedoman Penskoran
Skor maksimal = 4 x 4 = 16
Nilai Perolehan = Total Skor : skor maksimal x 100
Kode nilai / predikat :
90 – 100 = Sangat Baik (A)
80 – 89 = Baik (B)
70 -79 = Cukup (C)
< 69 = Kurang (D)
III. Penilaian Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam
proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap:
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
SP JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1
2
Keterangan :
• SP : Sopan
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai