Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP Sajira
Jl. Sajira Kp. Sadang Desa Sajira Kecamatan Sajira Kab. Lebak
Provinsi Banten Kode Pos : 42371

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA
NOMOR :

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN MULAI DARI PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, MONITORING, EVALUASI PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA

KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien di
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sajira, maka seluruh praktisi klinis di
Puskesmas Rawat Inap Sajira bertanggung jawab terhadap peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi ;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu menetapkan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sajira tentang
Kewajiban Tenaga Klinis dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien Mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan,
Monitoring, Evaluasi Puskesmas Rawat Inap Sajira;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457 Tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA


TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN MULAI DARI
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, MONITORING, DAN EVALUASI
PUSKESMAS RAWAT INAP SAJIRA

Kesatu : Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
puskesmas Rawat Inap Sajira sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sajira
Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS RAWAT
INAP SAJIRA,

Robert Telaumbanua
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT
INAP SAJIRA
NOMOR :
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN MULAI DARI PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, MONITORING, DAN
EVALUASI PUSKESMAS RAWAT INAP
SAJIRA

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN


MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN MULAI DARI PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, MONITORING, DAN EVALUASI PUSKESMAS RAWAT INAP
SAJIRA

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, evaluasi.
2. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh
jajaran Puskesmas Rawat Inap Sajira.
3. Perencanaan mutu klinis dan keselamatan pasien disusun oleh seluruh jajaran
Puskesmas Rawat Inap Sajira dengan pendekatan multidisiplin dan dikoordinasi oleh
Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan Program Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien berupa :
a. Penyusunan Indikator Mutu Klinis dan Indikator Keselamatan Pasien oleh seluruh
jajaran Puskesmas Rawat Inap Sajira dengan penetapan standar yang baku
b. Melakukan identifikasi masalah dan rencana perbaikan pada tiap unit pelayanan
dengan penanggung jawab unit pelayanan sebagai koordinator dengan persetujuan
Kepala Puskesmas Rawat Inap Sajira berdasarkan FMEA dan PDCA
c. Melakukan sosialisasi manajemen risiko klinis untuk mencegah
terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian
nyaris cedera, dan keadaan potesial cedera,
d. Merencanakan pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutuklinis dan
keselamatan pasien kepada petugas
e. Melakukan sosialisasi kepada petugas pemberi layanan tentang tata nilai budaya dan
perilaku
5. Melakukan Pelaksanaan Program Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien :
a. Melakssanankan perubahan/perbaikan sesuai dengan FMEA dan PDCA yang
sudah disusun dalam perencanaan
b. Menetapkan Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan, pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah,
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu klinis dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan melalui
indikator mutu klinis dan indikator keselamatan pasien,
d. Pengukuran mutu klinis dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
e. Indikator klinis meliputi indikator struktural, proses dan outcome
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan
pasien,
g. Penerapan manajemen risiko pada lini pelayanan klinis.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potesial cedera,
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboraturium
dan program peningkatan mutu pelayanan obat,
j. Merencanakan Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutuklinis dan
keselamatan pasien,
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan,
6. Melakukan Evaluasi Program Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien yaitu :
a. Melakukan analisis pada pelaksanaan Indikator Mutu di tiap unit
Pelayanan,menanalisa dan melakukan tindak lanjut pada unit yang tidak tercapai
standar Indikator mutunya
b. Rencana monitoring dan evaluasi terhadap penerapan indikator
keselamatan pasien
c. Melakukan evaluasi perilaku petugas dalam pelayanan oleh tim
audit
d. Melakukan Audit Internal terhadap Area Prioritas.
7. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus di dokumentasikan
8. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien kepada kepala puskesmas tiap triwulan

Anda mungkin juga menyukai