Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
Dosen pengampu: Drs. H. Nasihin, M.Kes.

Disusun Oleh:
Lency Cahyaningsih
P2790522022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
TANGERANG
2022/2023
ASKEP DENGAN PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA
Kasus:
Px seorang Wanita umur 34 thn mengeluh sudah hampir seminggu tidak bisa tidur
(insomnia), anorexia, jantung berdebar dan mata sering berkunang. Dia menjelaskan dua
bulan yang lalu usahanya bangkrut akibat pengaruh kebijakan PPKM yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Tiga minggu yang lalu suaminya meninggal karena Covid.

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 34 tahun
Nomor RM : 39800
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Kota Kulon
Tanggal masuk : 19 Juli 2021
Tanggal pengkajian : 19 Juli 2021
Suku Bangsa : Indonesia
B. Keluhan Utama
a. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Px. Mengeluh tidak bisa tidur hamper 1 minggu
b. Keluhan Utama Saat MRS
Px. Mengeluh sudah hampir seminggu tidak bisa tidur (insomnia), anorexia,
jantung berdebar dan mata sering berkunang.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Px. Mengatakan bahwa usaha yang dirintis Ny. S dua bulan lalu bangkrut akibat
kebijakan pemerintah PPKM saat ini dan tiga minggu yang lalu suami Ny. S
meninggal akibat Covid.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Px tidak memiliki riwayat hipertensi, DM, jantung.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu Ny. S memiliki riwayat asma.
f. Psikososiokultural
1. Faktor Teknologi
Px biasanya berpergian dengan kendaraan bermotor, bahasa yang digunakan
px berbahasa Indonesia. Persepsi px tentang penggunaan pemanfaatan
teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini adalah keluarga
jarang memeriksakan diri ke dokter maupun rumah sakit mengaku awam akan
medis, biasanya keluarga px cukup membeli obat-obatan tradisional untuk
menyembuhkan penyakit. Namun ketika suaminya di nyatakan positif covid-
19 px dan keluarga hanya mengantar suaminya ke rumah sakit tanpa
menemani. Hingga ketika suami meninggalpun Ny. S tidak bisa melihat
suaminya karena suaminya di makamkan dengan prosedur Covid.
2. Faktor Agama dan Filosofi
Agama yang dianut px yaitu agama islam, keyakinan agama yang dianut px
tidak bertentangan dengan kesehatan. Px dan keluarga px mempunyai
pandangan bahwa sakit yang diderita dan kematian menurut ajaran agamanya
adalah suatu takdir yang berasal dari tuhan yang maha esa.
3. Faktor Sosial dan Ikatan Kekerabatan
Px mengatakan sejak suaminya meninggal px selalu di temani oleh
keluarganya.
4. Faktor Nilai Budaya dan Gaya Hidup
Suku px adalah suku Jawa. Px dan keluarga saat ini mematuhi gaya hidup baru
sesuai protocol kesehatan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.
5. Factor Ekonomi
Kini px kesulitan dalam perekonomiannya di karenakan usahanya bangkrut
akibat pengaruh kebijakan PPKM
6. Faktor Pendidikan
Px merupakan lulusan S1.
C. Pemeriksaan Fisik

a. TTV : TD: 130/90


Nadi: 90x/menit
Pernafasan: 20x/menit
suhu tubuh: 360C
b. Keadaan umum : lemah
c. Kesadaran : compomentis
d. Kepala : rambut hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan
a) Mata
Conjungtiva, palpebra anemis, sclera tidak icterik
b) Hidung
tidak ada secret dari hidung, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
ada pembesaran polip
c) Mulut
Gigi bersih, tidak ada caries maupun gigi berlubang, pengecapan normal.
d) Telinga
Simetris, kartilago elastis, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada darah,
cairan, maupun nanah
e. Leher
Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena jugularis
f. Dada : simetris
Jantung : I : Ictus Cordis tidak tampak.
Pa : Ictus Cordis teraba di inter costae 5
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)
Pulmo : I : Simetris stalis dinamis
Pa : Stem fremitus kanan kiri
Pe : Sonor SLP
Au : SD Vesikuler, ST (-)
g. Abdomen
perut mengecil, kulit mengendor.
I : Datar, venektasi (-)
Au : Bising usus (-)
Pe : Tympani
Pa : Supel, H/L

h. Ekstermitas
Dapat digerakkan dan tidak udema
ANALISA DATA BERDASARKAN PENGKAJIAN
No Data Etiologi Masalah
1 DS:-Klien Suaminya Gangguan Pola Tidur
maninggal
mengungkapkan b.d Dukacita terganggu
meninggal karena
sudah seminggu tidak Covid

bisa tidur
Klien mengatakan tiga Meninggal

minggu lalu suaminya
Gangguan
meninggal karena produktifitas
covid (sulit tidur,
Do : sulit makan,
sulit
- Wajah tampah pucat berkonsentras)
- Klien berbicara ↓
Lemas cemas
- Mata tanpak merah ↓

-Tanda-tanda vital : Dukacita terganggu


TD :130/90 mmHg. ↓
Nadi : 90 x/menit. Gangguan pola tidur
Pernafasan: 20
x/menit.
Suhu tubuh : 36 0C
2 Ds : Suaminya Defiste pengetahuan b.d
maninggal
- Klien mengatakan budaya masyarakat
meninggal karena
awam akan medis Covid

dan jarang akan
Meninggal
kerumah sakit

- Klien mengatakan Menggunakan
pandangannyang
ajarang memeriksa
biasa terjadi di
dri ke dokter, dan masyarakat

pada saat suaminya
Kurangnya
sakit hanya bias informasi medis

mengantar sampai
Kurangnya
suami meninngal pengetahuan
tidak biasa berbuat
apa apa
- Do : Klien
mempunyai
pandangan bahwa
sakit yang diderita
dan kematian
menurut ajaran
agamanya adalah
suatu takdir yang
berasal dari tuhan
yang maha esa
- Klien tampak sedih
- Klien tampak murung

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Pola Tidur b.d Dukacita terganggu
2. Defiste pengetahuan b.d budaya masyarakat
D. RENCANA INTERVENSI

No Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Hasil

1 22 Maret Gangguan Pola Setelah diberikan tindakan 1. Kaji kebiasaan


2019 Tidur b.d keperawatan dalam waktu 2 tidur pasien.
Jam 15.00 Dukacita x 24 jam 2. Kaji faktor
terganggu klien dapat mengungkapkan penyebab
perubahan pola tidur gangguan pola
tidur.
Kreteria hasi : 3. Jelaskan
1. Klien jumlah jam tidur pentingnya tidur
cukup. yang adekuat.
2. Pola tidur klien kembali 4. Berikan tempat
normal tidur yang
3. Klien tampak lebih segar nyaman dan
dan bugar tenang.
5. Monitor pola
tidur dan catat
keadaan fisik,
psikososial
yang
mengganggu
tidur.
6. Kolaborasi
dengan dokter,
pemberian obat
tidur sesuai
indikasi.
2 22 Maret Defiste Setelah diberikan tindakan 1. Identifikasi
2019 pengetahuan b.d keperawatan dalam waktu 2 kesiapan dan
Jam 15.00 budaya masyarakat x 24 jam kemampuan
diharapkan tingkat pasien dalam
pengetahuan pasien penerimanan
meningkat dengan kriteria terapetik melalui
1. Perilaku sesuai anjuran penkes
meningkat 2. Sediakan materi
2. Kemampuan menjelaskan dan media
pengetahuan tentang pendidikan
suatu topik meningkat kesehatan yg
3. Kemampuan mudah di pahami
menggambarkan 3. Jadwalkan
pengalaman sebelumnya pendidikan
yang sesuai dengan topik kesehatan sesuai
meningkat kesepakatan
4. Perilaku sesuia dengan 4. Berikan
pengetahuan meingkat kesempatan untuk
Pertanyaan tentang bertanya
masalah yang dihadapi 5. Gunakan
menurun pendekatan
5. Presepsi yang keliru promosi
terhadap masalah kesehatan dengan
menurun memperhatikan
pengaruh dan
hambatan dari
lingkungan, sosial
serta budaya.
6. Berikan pujian
dan dukungan
terhadap usaha
positif dan
pencapaiannya
Edukasi
EVALUASI

No Tgl Intervensi Implementasi Respon Ttd

1 22 Maret 1. Kaji kebiasaan 1. Mengkaji keadan 1. Klien Lency


2019 tidur pasien. Tidur pasien, mampu tidur
Jam 2. Kaji faktor menanyakan dengan waktu
15.00 penyebab gangguan waktu tidur dan yang cukup
pola tidur. kebutuhan tidur 2. Bebas dari
3. Jelaskan pentingnya pasien dalam sehari factor penyebab
tidur yang adekuat. semalam. Waktu gangguan tidur
4. Berikan tempat tidur sebelum sakit 3. Kiln mampu
tidur yang nyaman 6-7 jam dalam tertidur pada
dan tenang. semalam. Suasana yang
5. Monitor pola tidur 2. Mengkaji faktor nyaman
dan catat keadaan penyebab gangguan
fisik, psikososial tidur, kebutuhan
yang mengganggu tidur terganggu
tidur. karena cemas
6. Kolaborasi dengan dengan penyakit,
dokter, pemberian memberikan
obat tidur sesuai penjelasan dengan
indikasi. menggunakan
leaflet tentang
penyakit kanker
servik, dan macam-
macam
penyembuhan yang
dapat di lakukan.
3. Memberikan tempat
tidur yang nyaman
dan tenang. Slaken
bersih kondisi
tempat tidur juga
bagus derta
lingkungan yang
tenang.
4. Monitor pola tidur
catat keadaan fisik
mengukur TTV
pasien, TD,
Pernafasan, Nadi
dan Suhu, serta
fsikokososial yang
mengganggu tidur
pasien.
5. Kolaborasi dengan
dokter pemberian
obat tidur sesuai
idikasi, memberikan
obat tidur dari
dokter ketika rasa
cemas menunjul
penyebab dari
gangguan tidur.
Ramelteon : 8 mg
diberikan 30 menit
sebelum tidur
2 22 Maret 1. Identifikasi kesiapan 1. Mengkaji 1. Klien mampu Lency
2019 dan kemampuan kemampuan pasien menerima
Jam pasien dalam dalam peneriman yg penjelasan
15.00 penerimanan telah di jelaskan dalam metode
terapetik melalui dalam metode pendidikan
penkes pendidkan kesehatan
2. Sediakan materi dan keseahatan 2. Klien dan
media pendidikan 2. Meningkatkan keluarga sudah
kesehatan yg mudah pendidikan memahi jika
di pahami kesehatan untuk mempunyai
3. Jadwalkan keluarga pasien dan keluhan
pendidikan pasien untuk kesehatan
kesehatan sesuai melakukan mendatangi
kesepakatan pemeriksaan ke instasi
4. Berikan kesempatan kesehatan jika kesehatan yg
untuk bertanya memang sudah di
5. Gunakan pendekatan mempunyai maslah sediakan
promosi kesehatan kesehatan di instasi 3. Strategi koping
dengan kesehatan yg sudah positif
memperhatikan tersedia. membantu
pengaruh dan 3. Berikan kesempatan penerimaan dan
hambatan dari kepada klien dan pemecahan
lingkungan, sosial keluarga untuk masalah
serta budaya. mengungkapkan
6. Berikan pujian dan perasaan,
dukungan terhadap didiskusikan
usaha positif dan kehilangan secara
pencapaiannya terbuka.
Edukasi 4. Untuk memberikan
kepercayan diri
menuju pencapaian
edukasi yang baik

Anda mungkin juga menyukai