A. PENGERTIAN GASTRITIS
B. GEJALA
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang
tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
Hilang nafsu makan
Cepat merasa kenyang saat makan
Perut kembung
Cegukan
Mual
Muntah
Sakit perut
Gangguan saluran cerna
BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
Muntah darah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi.
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan berlebihan karena muntah.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
nutrient yang tidak adekuat.
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
DS : pelanggan mengatakan kalau daerah ulu hatinya terasa panas dan terbakar
pelanggan mengatakan kalau nyerinya hilang timbul jika epigastrium di Tekan
pelanggan mengeluh sering merasa mual dan muntah
DO : Skala nyeri klien 7 dari skala (0-10)
Nyeri tekan pada daerah ulu hati (epigastrium)
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : baik,sedang,lemas
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONKIAL
B. GEJALA
mengi parah ketika bernapas baik ketika tarik napas maupun mengeluarkan napas
Batuk yang tidak akan berhenti
Tarikan otot bantu pernapasan seperti otot leher, otot dada, dan tulang rusuk yang
tampak naik turun akibat upaya napas yang berlebih
Kesulitan berbicara
bibir biru atau kuku menjadi biru, yang dikenal dalam medis sebagai sianosis
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi
mucus, eksudat dalam alveoli dan bronkospasme.
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan dan
deformitas dinding dada.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : baik,sedang,lemas
Dx :
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi
mucus, eksudat dalam alveoli dan bronkospasme.
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan dan
deformitas dinding dada.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
A. PENGERTIAN FARINGITIS
Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).Faringitis
(dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan.
Faringitis akut merupakan infeksi akut pada faring yang berlangsung hingga
14 hari dan merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan sruktur lain
disekitarnya dan ditandai dengan keluhan nyeri tenggorokan
B. GEJALA
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami
peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau
mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah:
1. Demam
2. Pembesaran kelenjar getah bening di leher
3. Peningkatan jumlah sel darah putih.
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih
merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.
Kenali gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus sebagai berikut:
1. Rasa pedih atau gatal dan kering.
2. Batuk dan bersin.
3. Sedikit demam atau tanpa demam.
4. Suara serak atau parau.
5. Hidung meler dan adanya cairan di belakang hidung.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
- Nyeri akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi.
- Gangguan menelan berhubungan dengan abnormalitas orofaring, gangguan
neuromuskuler (hilangnya reflek muntah).
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
A. PENGERTIAN GASTROENTRITIS
Gastroenteritis adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja
(Sudaryat Suraatmaja.2005)
Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambungdan usus yang
memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah
B. GEJALA
Perut kembung
Diare.
Demam.
Lemah
Diare.
Fontanel Cekung
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
F. TAHAP EVALUASI
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : lemas
Dx :
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake makanan
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
B. GEJALA
Persendian kaku
Kemerahan
Bengkak
Terasa hangat
Nyeri
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan:
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi,
bengkok, deformitas
Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rheumatoid
Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : cukup
Dx :
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi,
bengkok, deformitas
Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rheumatoid
Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
A. PENGERTIAN TONSILITIS
B. GEJALA
1. Nyeri tenggorok
2. Nyeri telan
3. Sulit menelan
4. Demam
5. Mual
6. Anoreksia
7. Kelenjar limfa leher membengkak
8. Faring hiperemis
9. Edema faring
10. Pembesaran tonsil
11. Tonsil hiperemia
12. Mulut berbau
13. Otalgia (sakit di telinga)
14. Malaise
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
- Nyeri akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi.
- Gangguan menelan berhubungan dengan abnormalitas orofaring,
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
F. TAHAP EVALUASI
G. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : lemas
Dx :
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
Nyeri akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi.
Gangguan menelan berhubungan dengan abnormalitas orofaring, gangguan
neuromuskuler (hilangnya reflek muntah).
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
A. PENGERTIAN HERPEZ
Herpes zoster adalah penyakit setempat yang terjadi terutama pada orang tua
yang khas ditandai oleh adanya nyeri radikuler yang unilateral serta adanya erupsi
vesikuler yang terbatas pada dermatom yang diinervasi oleh serabut saraf spinal maupun
ganglion serabut saraf sensoris dari nervus cranialis.
Herpes zoster disebut juga shingles. Di kalangan awam populer atau lebih
dikenal dengan sebutan “dampa” atau “cacar air”. Herpes zoster merupakan infeksi virus
yang akut pada bagian dermatoma (terutama dada dan leher) dan saraf. Disebabkan oleh
virus varicella zoster (virus yang juga menyebabkan penyakit varicella atau cacar /
chickenpox.
B. GEJALA
. Gejala prodomal
1. Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama 1 – 4
hari.
2. Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatige, malaise, nusea,
rash, kemerahan, sensitive, sore skin ( penekanan kulit), neri, (rasa terbakar atau tertusuk),
gatal dan kesemutan.
3. Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus – menerus atau hilang timbul.
Nyeri juga bisa terjadi selama erupsi kulit.
4. Gejala yang mempengaruhi mata :
Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak mata. kekeringan
mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dan lain – lain.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi.
- Nyeri akut berhubungan dengan lesi kulit
- Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak-bercak merah pada kulit.
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
F.TAHAP EVALUASI
G.DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : cukup
Dx :
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi.
- Nyeri akut berhubungan dengan lesi kulit
- Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak-bercak merah pada kulit.
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi
inflamasi.
Pressure Management
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
B. GEJALA
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
F.TAHAP EVALUASI
1.Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (pelanggan dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan)
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (pelanggan mengalami kesulitan
untuk mencapai tujuan)
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (pelanggan memerlukan waktu
yang lebuh lama untuk mencapai tujuan)
Proses evaluasi keperawatan terdiri 2 tahap:
- Mengukur pencapaian tujuan pelanggan
- Membandingkan data yang terkumpulkan dengan tujuan dan pencapaian tujuan
Dalam evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan pelanggan, perawat menggunakan
ketrampilan pengkajian untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam evaluasi.
Faktor yang dievaluasi mengenai status pelanggan, yang terdiri dari beberapa komponen,
meliputi: KAAP ( Kognitif, Affektif, Psikomotor< Perubahan fungsi dan tanda yang
spesifik)
Evaluasi keperawatan dalam pendokumentasian keperawatan “DAR” terdapat dalam “R-
Respon” yang berisikan proses evaluasi dan hasil dari tindakan keperawatan.
G.DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
H. DATA DIAGNOSA
DS : pelanggan mengeluh bersin-bersin, kepala pusing, hidung tersumbat
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : cukup
Dx :
- Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.
- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mokus dalam
jumlah berlebihan, sekresi dalam bronki.
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis,takipnea.
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
penyebab demam.
- Auskultasisuaranafas, catatadanyasuaratambahan
- Anjurkanpelangganuntukbatukefektif
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis,takipnea
Pain management
Analgesic administration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi
ASUHAN KEPERAWATAN TENSIO HEADCHE
B. GEJALA
Nyeri ringan sampai sedang atau tekanan yang mempengaruhi bagian depan, atas atau sisi
kepala
Sakit kepala yang terjadi nanti
Kesulitan untuk tertidur dan tetap tidur
Kelelahan kronis
Lekas marah
Konsentrasi terganggu
Sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara
Sakit otot
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tujuan diagnosa keperawatan untuk mengidentifikasi (1) Masalah dimana adanya
respon pelanggan terhadap status kesehatan atau penyakit; (2) faktor-faktor yang
menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologis) dan; (3) Kemampuan pelanggan
untuk mencegah atau menyelasaikan masalah.
- Klasifikasi data
- Interpretasi Data
- Validasi data
- Merumuskan diagnosa kepererawatan
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut b/d stress dan ketegangan, peningkatan intracranial
Gangguang pola tidur b/d nyeri kepala
Kurang pengetahuan b/d kurangnya paparan informasi
D. TAHAP PERENCANAAN
Menurut Carpenito (2000), rencana tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat
untuk kepentingan keperawatan bagi perawat yang menuliskan dan perawat yang lainnya.
Rencana tindakan pelimpahan (delegasi) adalan rencana yang disusun oleh dokter untuk
dilaksanakan oleh perawat.
E. TAHAP PELAKSANAAN
G.DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Dokumentasi keperawatan “DAR” terdiri dari Data, Action, dan Response yang
diuraikan sebagai berikut:
Data-Diagnosa
Berisi tentang data subyektif dan obyektif yang mendukung dokumentasi fokus
Action
Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan berdasarkan
pengkajian / evaluasi keadaan pelanggan
Response
Menyediakan keadaan respon pelanggan terhadap tindakan medis atau keperawatan
TTV : Tensi,Suhu,Rr,Bb,tb
k/u : lemah
Dx :
ACTION
Rencana Tindak Lanjut R/L
RESPON
Berisi evaluasi proses dan hasil dari tindakan dengan membandingkan antara keluhan /
masalah kesehatan sebelumnya dengan kondisi pelanggan pada saat dievaluasi