Jam :
Waktu :
Tanggal :
Minaldi
B. Intervensi atau perencanaan untuk mencegah terjadinya resiko dan bahaya penyakit
menular SARS
A. Implementasi untuk mencegah terjadinya resiko dan bahaya penyakit menular SARS
Cara pencegahan bahaya penularan penyakit menular
1) Rajin mencuci tangan
Cara mencuci tangan adalah dengan menggunakan air mengalir dan
sabun atau cairan pembersih kuman, cuci kedua tangan setidaknya dalam
waktu 15-20 detik.
1) Memakai sarung tangan
Pada waktu ada kemungkinan berkontak dengan cairan darah, cairan
tubuh, barang cairan dan kotoran, harus mengenakan sarung tangan anti air
yang terbuat dari bahan karet, ethylene resin, atau asafetida dan sejenisnya.
Pada waktu melepas sarung tangan, harus melalui pergelangan yang ditarik
keluar, kemudian sarung tangan dibalikkan keseluruhan, kemudian dibuang,
dan segera mencuci tangan. Perhatian: pemakaian sarung tangan tidak dapat
menggantikan pentingnya mencuci tangan.
2) Mengenakan masker mulut, masker mata atau masker muka
Pada saat menghadapi kemungkinan adanya cairan tubuh yang
beterbangan, seperti : pasien yang batuk atau bersin, harus mengenakan
masker mulut atau masker muka dan lain-lain sebagai alat pelindung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai masker mulut :
(1) Masker mulut berbentuk datar walaupun memiliki hasil perlindungan,
tetapi karena kurang melengkung dan tidak menempel rapat di wajah,
hasilnya tidak sebanding dengan masker mulut berbentuk gelas.
(2) Masker mulut sebaiknya digunakan sekali pakai saja, apabila perlu
dipakai berulangkali, harus diperhatikan penyimpanan di tempat yang
bersih dan berudara lancar. Tetapi untuk kondisi berikut ini pemakaian
tidak boleh dilanjutkan : ada kecurigaan pencemaran, berlubang, berubah
bentuk, kotor, berbau, hambatan untuk bernafas bertambah dan lain-lain.
(3) Pada saat melepas masker mulut harus menghindari tercemarnya masker
mulut,juga menghindari terkena pencemaran dari masker mulut. Sebelum
dan sesudah melepas masker mulut, harus mencuci tangan secara bersih.
(4) Pada saat membuang masker mulut yang tercemar, harus menghindari
tersebarnya kuman, dengan cara melipat masker ke arah dalam, diletakkan
ke dalam kantong plastik yang ditutup rapat.
3) Memakai seragam kerja
Selama waktu kerja harus mengenakan seragam kerja serta rajin
diganti dan dicuci. Selesai kerja, meninggalkan kamar pasien untuk istirahat,
atau ke ruang makan untuk makan. Seragam kerja dan pakaian lainnya harus
dicuci secara terpisah.
DEFINISI
SARS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus corona SARS
(SARS-CoV). Penderita yang terkena SARS mengalami gangguan pernafasan yang
akut (terjadi dalam waktu cepat) dan dapat menyebabkan kematian. SARS
merupakan penyakit menular dan dapat mengenai siapa saja, terutama orang tua.
GEJALA
Masa inkubasi (selang waktu antara virus masuk ke tubuh sampai
menimbulkan gejala) SARS berkisar antara 2-10 hari dengan rata-rata 6 hari. Gejala
yang khas pada SARS adalah batuk, sesak nafas atau sulit bernafas, nafas pendek, dan
demam lebih dari 38⁰C. Penyakit SARS memiliki 3 fase perkembangan gejala. Pada
fase pertama (terjadi dalam minggu pertama setelah infeksi), pasien akan merasakan
gejala seperti influenza, antara lain demam, badan terasa lemah, nyeri otot, kaku pada
seluruh tubuh atau menggigil, dan sakit kepala.
Pada fase ketiga, terjadi gangguan pernafasan yang berat sehingga pasien
memerlukan bantuan pernafasan melalui alat ventilator. Pada fase ini, umumnya
terjadi komplikasi berupa sepsis (infeksi dimana kuman penyebab beredar dalam
aliran darah), kerusakan organ tubuh, dan kematian.
Pada orang tua yang terkena SARS, akan muncul gejala-gejala yang tidak khas
seperti demam dan penyakit sekunder (disebabkan infeksi dari kuman lain) seperti
radang jaringan paru-paru (pneumonia). Gejala tidak khas juga muncul pada pasien
dengan penyakit lain, seperti diabetes mellitus (kencing manis), tekanan darah tinggi
(hipertensi), penyakit jantung iskemik (penyakit jantung akibat jantung kekurangan
oksigen), dan penyakit penyerta lainnya.
Pasien anak-anak yang terkena penyakit SARS, umumnya lebih jarang
dibandingkan dewasa. Gejala SARS yang timbul pada anak-anak juga lebih ringan
dibanding pasien dewasa. Selain itu, anak-anak lebih cepat sembuh dibandingkan
orang dewasa. Namun, saat ini belum diketahui alasan SARS lebih ringan pada anak-
anak dibandingkan dewasa.
PENYEBAB
Penyakit SARS disebabkan oleh kelompok virus corona, yang merupakan
penyebab influenza. Diperkirakan virus ini bermula dari penyebaran melalui hewan
mamalia ke manusia di China. Penularan virus terjadi secara airborne (melalui
perantara udara), kontak yang erat dan kontak langsung dengan alat yang
terkontaminasi.
Yang dimaksud dengan kontak erat adalah tinggal bersama dengan pasien,
atau mempunyai kemungkinan melakukan kontak dengan cairan tubuh pasien. Contoh
seperti berciuman, menggunakan alat makan bersama, berbicara dalam jarak dekat
(dalam jarak 1 meter).
Saat ada pasien SARS batuk atau bersin, partikel virus ikut berterbangan.
Apabila partikel virus ini dihirup oleh orang yang sehat, maka tertularlah orang
tersebut dengan SARS. Kontak langsung dengan barang yang telah terkontaminasi
juga dapat menularkan SARS, karena virus SARS dapat bertahan sampai kurang lebih
6 jam. Virus SARS ditemukan juga pada kotoran manusia, dan dapat bertahan hingga
puncaknya pada hari ke-13 sampai 14. SARS dapat ditularkan melalui kotoran namun
lebih jarang terjadi.
Pada orang yang dicurigai terkena SARS, ditanyakan mengenai riwayat
bepergian ke tempat dengan kasus SARS, riwayat kontak dengan pasien SARS,
riwayat pekerjaan, dan riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya. Walaupun tidak
ditemukan riwayat yang positif, penyakit SARS tidak dapat disingkirkan begitu saja.
Masih ada beberapa pertanyaan seputar penularan SARS sampai saat ini.
Selama wabah SARS pada tahun 2002-2003, ternyata tidak semua orang yang kontak
dengan pasien SARS ikut menderita SARS. Selain itu, pada beberapa kasus penderita
SARS ternyata tidak ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Dengan demikian, bila
dibandingkan dengan penyakit lain yang ditularkan melalui udara (seperti influenza),
penyakit SARS merupakan penyakit dengan tingkat penularan menengah.
PENGOBATAN
Seseorang yang sudah positif terkena SARS, maka penderita harus diisolasi di
rumah sakit. Pengobatan yang diberikan berupa antibiotik, antivirus, anti peradangan
golongan steroid, oksigen, dan bantuan pernafasan. Walaupun antibiotik digunakan
untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, namun aintibiotik yang
memiliki spektrum luas (menyerang beberapa jenis bakteri) umum digunakan dalam
pengobatan SARS. Pengunaan antibiotik untuk mengatasi terjadinya radang jaringan
paru-paru (pneumonia). Antivirus yang digunakan dalam pengobatan SARS adalah
Ribavirin. Namun kegunaan dan efek samping dari Ribavirin masih diperdebatkan.
Pasien dengan SARS umumnya mengalami gejala depresi dan cemas. Begitu
pula dengan keluarga pasien. Faktor psikologi seperti ini juga penting diperhatikan,
sehingga dibutuhkan dukungan dan konseling bagi pasien dan keluarga. SARS adalah
penyakit infeksi yang menular, walaupun tingkat penularannya sedang, dan perlu
dilakukan pencegahan untuk menghindari terjadinya wabah kembali. Sampai saat ini
belum ada vaksin untuk pencegahan infeksi virus SARS. Cara pencegahan paling
efektif adalah memutus rantai penularan. Pada sebagian besar kasus, SARS menular
dengan kontak yang sangat dekat, sehingga pencegahan yang tepat adalah dengan
melakukan isolasi pada pasien yang terinfeksi.