Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Pada An.

A dengan Appendisitis Akut

Di Ruang IBS RSUD Kota Kendari

Disusun dalam rangka memenuhi tugas Keperawatan Dasar Profesional (KDP)

Disusun Oleh

NAMA : MASRYANTI

NIM : N202101097

CI INSTITUSI CI LAHAN

(.....................................................) (.....................................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

2021/2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Nama Perawat : Masriyanti


Tgl Pengkajian : 23-11-2021
Jam Pengkajian : 10.15

A. Biodata Pasien
Nama : An. A
Umur : 10 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Status pernikahan : Belum menikah
Alamat : Ds. Wawobungi
Tanggal MRS : 22-11-2021
Diagnosa medis : Apendisitis akut

Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Ds. Wawobungi
Hubungan dgn klien : Ayah kandung
\

B. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah.

C. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang:
Klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah, demam, dan
mual tapi tidak muntah.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit maag dan
sebelumnya pernah masuk RS karena DBD.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan bahwa orang tuanya tidak mempunyai riwayat
penyakit apapun seperti hipertensi, DM, stroke, dll.

GENOGRAM

? ? 36 ? 34 ?

16 3

Keterangan:
= Laki-laki G1 = Kakek dan nenek klien meninggal karena
faktor usia
= Perempuan G2= Ayah klien merupakan anak ke-3 dari 4
= Klien bersaudara. Ibu klien merupakan anak
= Meninggal pertama dari 2 bersaudara dan memiliki
riwayat penyakit maag.
? = Umur tdk diketahui
G3= Klien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara
----- = Tinggal serumah dan tinggal bersama kedua orangtuanya.

D. Basic Promoting Physiology Of Health


1. Aktivitas dan latihan
a. Pekerjaan : Pelajar
b. Olahraga rutin : Setiap hari sabtu selalu mengikuti senam disekolah
c. Alat Bantu : [x] walker
[x] kruk
[x] kursi roda
[x] tongkat
d. Terapi : [x] traksi, di....
[x] gips, di.....

e. Kemampuan melakukan ROM : Aktif / Pasif


f. Kemampuan ambulasi dan ADL : Mandiri / Tergantung / Dgn Bantuan
2. Tidur dan istirahat
a. Lama tidur : ±8 jam setiap hari
b. Kesulitan tidur di RS : Ya / Tidak
c. Kesulitan tidur : [x] menjelang tidur
[x] mudah/sering terbangun
[x] merasa tidak segar saat bangun
3. Kenyamanan dan nyeri
P : Nyeri perut dibagian kanan bawah
Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
4. Nutrisi
a. Frekuensi makan : 3 kali setiap hari
b. Berat Badan / Tinggi Badan : 50 kg / 154 cm
c. IMT & BBR : = =
, , ,
= 21,1 (Berat Badan Normal)
d. BB dalam 1 bulan terakhir : [] tetap
[ ] meningkat: …Kg
[ ] menurun: ….Kg
e. Jenis makanan : Nasi, sayur, telur, ikan, dan buah
f. Makanan yang disukai : Bakso, nasi goreng, somay
g. Makanan pantang : Tidak ada, Alergi: tidak ada
h. Nafsu makan : [] baik
[ ] kurang, alasan……

i. Masalah pencernaan : [] mual


[ ] muntah
[ ] kesulitan menelan
[ ] sariawan
j. Riwayat operasi/trauma gastrointestinal : Klien mengatakan tidak
pernahxxxxxmenjalani
operasi atau mengalami
gastrointestinal.
k. Diit RS :[ ] habis
[ ] ½ porsi
[ ] ¾ porsi
[] Tidak habis, alasan: Puasa sebelum operasi apendiktomi
l. Kebutuhan Pemenuhan ADL makan: Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan
5. Cairan, elektrolit dan asam basa
a. Frekuensi minum : >5 kali/hari, Konsumsi air/hari: ±1 liter/hari
b. Turgor kulit : Baik
c. Support IV Line : Ya / Tidak, Jenis: Ringer Laktat
d. Intake : 1.000 ml.
e. Output :-
f. Balance Cairan :-
6. Oksigenasi
a. Sesak nafas : [] tidak
[ ] ya

b. Batuk : Ya / Tidak
c. Sputum : Ya / Tidak
d. Nyeri dada : Ya / Tidak
e. Riwayat penyakit : [ x ] Asma
[ x ] TB
[ x ] Batuk darah
[ x ] Chest Surgery / Trauma dada
[ x ] Paparan dg penderita TB
f. Riwayat merokok : Pasif / Aktif
7. Eliminasi fekal/bowel
a. Frekuensi : 1x setiap hari
b. Waktu : pagi / siang / sore / malam
c. Warna : Normal, Konsistensi: lembek
d. Ggn. Eliminasi bowel: [ x ] Konstipasi
[ x ] Diare
[ x ] Inkontinensia bowel
e. Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan
8. Eliminasi urin
a. Frekuensi : ± 9 kali dalam sehari
b. Warna : Kuning jernih
c. Ggn. Eliminasi bladder : [ x ] nyeri saat BAK
[ x ] burning sensation
[ x ] bladder terasa penuh setelah BAK
[ x ] inkontinensia bladder
d. Riwayat dahulu : [ x ] penyakit ginjal
[ x ] batu ginjal
[ x ] injury / trauma
e. Penggunaan kateter : Ya / Tidak

f. Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan


g. Warna :  normal hematuria seperti teh
h. Keluhan : [ x ] nokturia [ x ] retensi urine [ x ] inkontinensia
urine
9. Sensori, persepsi dan kognitif
a. Ggn. Penglihatan : Ya / Tidak
b. Ggn. Pendengaran : Ya / Tidak
c. Ggn. Penciuman : Ya / Tidak
d. Ggn. Sensasitaktil : Ya / Tidak
e. Ggn. Pengecapan : Ya / Tidak
f. Riwayat penyakit : [ x ] eye surgery
[ x ] otitis media
[ x ] luka sulit sembuh
E. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum klien : Compos Mentis

2. Vital Sign :
TD : 120/80 mmHg
N : 102 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,5◦C

3. Antropometri
Sebelum sakit
TB : 154 cm
BB : 50 Kg
Saat sakit
TB : 154 cm
BB : 50 Kg

4. Sistem Integumen:
Turgor kulit baik, kelembapan normal, tidak terdapat lesi, jejas
ataupun petechie.
5. Sistem Pancaindra:
a. Kepala : bentuk kepala oval, kulit kepala bersih, penyebaran rambut
merata, warna rambut hitam, dan tidak terdapat nyeri tekan.
b. Mata : simetris kiri-kanan, tidak ada pembengkakan pada kelopak
mata, sklera putih, konjungtiva tidak anemis, reflek +, dan pupil
isokor.
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret atau
sumbatan pada lubang hidung, ketajaman penciuman normal dan tidak
ada kelainan.
d. Rongga mulut : bibir berwarna merah muda, mukosa nampak lembab,
dan tidak ada pembesaran tonsil.
e. Telinga : tidak memiliki gangguan pendengaran, kanalis telinga bersih
kiri-kanan, dan tidak ada nyeri ataupun peradangan pada telinga.
6. Sistem Pernafasan :
Tidak sesak nafas, tidak ada batuk, bentuk dada simetris kiri-kanan,
tidak ada otot bantu nafas, frekuensi pernafasan 24x/menit.
7. Sistem Cardiovaskuler
Tidak terdapat nyeri dada, CRT <2 detik, bunyi jantung I terdengar
lup dan bunyi jantung II tersengar dup, tidak ada bunyi jantung tambahan.
8. Sistem Pencernaan:
a. Inspeksi : Bentuk permukaan abdomen datar, tidak terdapat massa
atau benjolan, abdomen simetris kiri-kanan, dan tidak ada
pembesaran hepar.
b. Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan bawah.
c. Perkusi : Terdapat bunyi timpani.
d. Auskultasi : Peristaltik usus 5x/menit.
9. Sistem Persyarafan:
Tingkat kesadaran compos mentis, E4 M6 V5.
10. Sistem Muskuloskeletal:
Pergerakan sendi bebas, otot simetris kanan dan kiri. Pada
pemeriksaan tangan kanan, tangan kiri dan kaki kanan, kaki kiri
5 5
didapatkan kekuatan otot 5.
5 5
11. Sistem Endokrin:
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak terdapat pembesaran
kelenjar getah bening pada bagian leher.
12. Sistem Perkemihan:
Bersih, tidak ada keluhan berkemih, dan tidak ada nyeri saat BAK
13. Sistem Reproduksi:
Tidak ada kelainan ataupun tidak ada keluhan pada genetalia.
14. Sistem Immunitas:
Tidak terdapat kelainan.
F. Pemeriksaan Penunjang :
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Laboratorium
Hari/Tanggal : 22-11-2021
No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Interpretasi

1. WBC 4,00-10,00 19,6 103/uL

2. RBC 4,50-5,50 5,09 106/uL

3. HGB 11,0-17,9 13,7 g/dL

4. HCT 37,0-48,0 41,0 %


ANALISA DATA

Nama klien : An. A No. Register : 25 78 96


Umur : 10 Tahun Diagnosa Medis : Appendisitis
Ruang Rawat : IBS Alamat : Wawobungi

Pre Operasi
No Data Fokus Etiologi Problem
1 Ds: Agen pencedera Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri perut dibagian fisiologis
kanan bawah (inflamasi
P : Nyeri perut dibagian kanan bawah apendik)
Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
- Klien mengatakan sempat demam dan
mual tapi tidak muntah
Do:
- Klien nampak memegangi area nyeri
- Klien nampak terdapat nyeri tekan
abdomen
- Klien nampak meringis
- Nadi : 102 x/mnt
- WBC : 19,6 103/uL (Normal: 4,0-10,00
103/uL)
2 Ds: Kurang terpapar Ansietas
- Klien mengatakan bahwa ini adalah informasi
pertama kalinya menjalani tindakan
operasi.
- Klien bertanya apakah saat dioperasi
akan dibius atau tidak.
Do:
- Klien nampak cemas
- Nadi: 102x/mnt

Post Operasi

No Data Fokus Etiologi Problem


1 Ds: Agen pencedera Nyeri akut
- Klien mengeluh nyeri pada luka bekas fisik (prosedur
jahitan operasi. operasi)
P : Nyeri pada luka bekas jahitan operasi
Q : Terasa seperti disayat-sayat
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul
Do:
- Klien nampak memegangi area yang
nyeri
- Klien nampak meringis saat bergerak
- Nadi : 85 x/mnt
2 Ds: Kelemahan Intoleransi
- Klien mengatakan merasa lelah saat aktivitas
mencoba memiringkan badannya ke kiri
Do:
- Klien nampak lemah
- TD: 125/90 mmHg
3 Ds: - Efek prosedur Risiko
invasif Infeksi
Do:
- Terdapat luka jahitan post operasi ±6 cm
dibagian perut kanan bawah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre Operasi
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (inflamasi apendik), ditandai dengan:
Ds:
- Klien mengatakan nyeri perut dibagian kanan bawah
P : Nyeri perut dibagian kanan bawah
Q : Terasa seperti tertusuk-tusuk
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 5
T : Hilang timbul
- Klien mengatakan sempat demam dan mual tapi tidak muntah

Do:
- Klien nampak memegangi area nyeri
- Klien nampak terdapat nyeri tekan abdomen
- Klien nampak meringis
- Nadi : 102 x/mnt
- WBC : 19,6 103/uL (Normal: 4,0-10,00 103/uL)
2. Ansietas b.d kurang terpapar informasi, ditandai dengan:
Ds:
- Klien mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya menjalani tindakan
operasi.
- Klien bertanya apakah saat dioperasi akan dibius atau tidak.
Do:
- Klien nampak cemas
- Nadi: 102x/mnt

Post Operasi
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi), ditandai dengan:
Ds:
- Klien mengeluh nyeri pada luka bekas jahitan operasi.
P : Nyeri pada luka bekas jahitan operasi
Q : Terasa seperti disayat-sayat
R : Perut kanan bawah
S : Skala nyeri 6
T : Hilang timbul
Do:
- Klien nampak memegangi area yang nyeri
- Klien nampak meringis saat bergerak
- Nadi : 85 x/mnt

2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ditandai dengan:


Ds:
- Klien mengatakan merasa lelah saat mencoba memiringkan badannya ke
kiri
Do:
- Klien nampak lemah
- TD: 125/90 mmHg

3. Risiko infeksi d.d efek prosedur invasif, ditandai dengan:


Ds: -
Do:
- Terdapat luka jahitan post operasi ±6 cm dibagian perut kanan bawah
RENCANA TINDAKAN

Nama klien : An. A No. Register : 25 78 96


Umur : 10 Tahun Diagnosa Medis : Appendisitis
Ruang Rawat : IBS Alamat : Wawobungi

Pre Operasi
No Diagnosa Kep. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri:
agen pencedera keperawatan selama 1x10 menit  Observasi
fisiologis maka Tingkat Nyeri Menurun, 1. Identifikasi lokasi,
(inflamasi dengan krtiteria hasil: karakteristik, durasi,
apendik) - Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas dan
- Nampak meringis menurun intensitas nyeri.
- Sikap protektif menurun 2. Identifikasi faktor yang
- Frekuensi nadi membaik memperberat dan
meringankan nyeri.
 Terapeutik
3. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis.
Teknik relaksasi).
4. Fasilitasi istirahat.
 Edukasi
5. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri.
 Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
2 Ansietas b.d Setelah dilakukan intervensi Terapi Relaksasi:
kurang terpapar keperawatan selama 1x5 menit  Observasi
informasi maka Tingkat Ansietas Menurun, 1. Identifikasi teknik
dengan kriteria hasil: relaksasi yang efektif
- Verbalisasi kebingungan digunakan.
menurun  Terapeutik
- Verbalisasi khawatir menurun 2. Gunakan relaksasi sebagai
- Perilaku tegang menurun strategi penunjang dengan
- Frekuensi nadi menurun analgetik.
 Edukasi
3. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi.
4. Anjurkan sering
mengulangi teknik yang
dipilih.
5. Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis.
napas dalam).

Post Operasi
No Diagnosa Kep. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan intervensi Pemberian Analgesik:
agen pencedera keperawatan selama 1x20 menit  Observasi
fisik (prosedur maka Tingkat Nyeri Menurun, 1. Identifikasi karakteristik
operasi) dengan krtiteria hasil: nyeri (mis. Pencetus,
- Keluhan nyeri menurun pereda, kualitas, lokasi,
- Nampak meringis menurun intensitas, frekuensi,
- Sikap protektif menurun durasi)
- Frekuensi nadi membaik 2. Identifikasi kesesuain jenis
analgesik dengan tingkat
keparahan nyeri.
 Terapeutik
3. Tetapkan target efektifitas
untuk mengoptimalkan
respons pasien.
4. Dokumentasikan respon
terhadap efek analgesik
dan efek yang tidak
diinginkan.
 Edukasi
5. Jelaskan efek terapi dan
efek samping obat.
 Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi.
2 Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Energi:
aktivitas b.d keperawatan selama 1x10 menit  Observasi
kelemahan maka Toleransi Aktivitas 1. Monitor lokasi dan
Meningkat, dengan kriteria hasil: ketidaknyamanan selama
- Keluhan lelah menurun melakukan aktivitas.
- Perasaan lemah menurun  Terapeutik
- Tekanan darah membaik 2. Lakukan latihan rentang
gerak pasif atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan.
 Edukasi
4. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap.
5. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang.
 Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi:
d.d efek keperawatan selama 1x10 menit  Observasi
prosedur maka Tingkat Infeksi Menurun, 1. Monitor tanda dan gejala
invasif dengan kriteria hasil: infeksi lokal dan sistemik
- Nyeri menurun  Terapeutik
- Kemerahan menurun 2. Pertahankan teknik
- Bengkak menurun aseptik pada pasien
berisiko tinggi.
 Edukasi
3. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi.
4. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi.
5. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi dan cairan.
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : An. A No. Register : 25 78 96


Umur : 10 Tahun Diagnosa Medis : Appendisitis
Ruang Rawat : IBS Alamat : Wawobungi

Pre Operasi
Diagnosa Kep. Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri akut b.d 23/11/2021 1. Mengidentifikasi lokasi, S: - Klien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi,
agen pencedera 10.30 berkurang
frekuensi, kualitas dan
fisiologis intensitas nyeri. P: Nyeri perut dibagian
2. Mengidentifikasi faktor
(inflamasi kanan bawah.
yang memperberat dan
apendik) meringankan nyeri. Q: Terasa seperti nyut-
3. Memberikan teknik
nyut
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (mis. R: Perut kanan bawah
Teknik relaksasi).
S: Skala nyeri 3
4. Memfasilitasi istirahat.
5. Menjelaskan penyebab, T: Hilang timbul
periode, dan pemicu nyeri.
O: - Klien nampak sudah
6. Mengkolaborasikan
pemberian analgetik, jika tidak memegangi area
perlu.
nyeri
- Klien nampak meringis
sudah berkurang
- Nampak masih
terdapat nyeri tekan
abdomen akibat
inflamasi apendik.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dihentikan
(klien dioperasi)
Ansietas b.d 10.40 1. Mengidentifikasi teknik S: - Klien mengatakan rasa
relaksasi yang efektif
kurang digunakan. takutnya mengenai
2. Menggunakan relaksasi
terpapar operasi sudah
sebagai strategi penunjang
informasi dengan analgetik. berkurang.
3. Menganjurkan rileks dan
O: - Klien nampak lebih
merasakan sensasi
relaksasi. rileks.
4. Menganjurkan sering
A: Masalah teratasi
mengulangi teknik yang
dipilih. P: Intervensi dihentikan
5. Mendemonstrasikan dan
(klien dioperasi)
melatih teknik relaksasi
(mis. napas dalam).

Post Operasi
Diagnosa Kep. Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Nyeri akut b.d 23/11/2021 1. Mengidentifikasi S: - Klien mengatakan
karakteristik nyeri (mis.
agen pencedera 11.00 nyeri berkurang
Pencetus, pereda,
fisik (prosedur kualitas, lokasi, P: Nyeri pada luka
intensitas, frekuensi,
operasi) bekas jahitan
durasi).
2. Mengidentifikasi operasi
kesesuain jenis
Q: Terasa seperti
analgesik dengan
tingkat keparahan kram
nyeri.
R: Perut kanan bawah
3. Menetapkan target
efektifitas untuk S: Skala nyeri 4
mengoptimalkan
T: Hilang timbul
respons pasien.
4. Mendokumentasikan O: - Klien nampak sudah
respon terhadap efek
tidak memegangi
analgesik dan efek
yang tidak diinginkan. area nyeri
5. Menjelaskan efek
- Klien nampak
terapi dan efek samping
obat. masih meringis
6. Mengkolaborasikan
saat bergerak
pemberian dosis dan
jenis analgesik, sesuai - Terapi analgesik:
indikasi.
 Drips pct 500
mg/ml
 Inj. Ketorolac 30
mg/ml
 Inj. Ranitidin 25
mg/ml
 Inj. Ondansetron
4 mg/2ml
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
(Pemberian
Analgesik 1-6)
Intoleransi 11.30 1. Memonitor lokasi dan S: - Klien mengatakan
ketidaknyamanan
aktivitas b.d perasaan lelah
selama melakukan
kelemahan aktivitas. berkurang
2. Melakukan latihan
O: - Keadaan umum
rentang gerak pasif atau
aktif. klien nampak
3. Memberikan aktivitas
sedang
distraksi yang
menenangkan. A: Masalah teratasi
4. Menganjurkan
sebagian
melakukan aktivitas
secara bertahap. P: Intervensi dilanjutkan
5. Menganjurkan
(Manajemen Energi 1-6)
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang.
6. Mengkolaborasikan
dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan.
Risiko infeksi 11.40 1. Memonitor tanda dan S: -
gejala infeksi lokal dan
d.d efek O: - Klien nampak tidak
sistemik.
prodesur invasif 2. Mempertahankan menunjukkan
teknik aseptik pada
adanya tanda-tanda
pasien berisiko tinggi.
3. Menjelaskan tanda dan infeksi seperti rasa
gejala infeksi.
panas, kemerahan,
4. Mengajarkan cara
memeriksa kondisi luka ataupun bengkak
atau luka operasi.
pada jahitan post op
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan A: Masalah teratasi
nutrisi dan cairan.
P: Intervensi dilanjutkan
(Pencegahan Infeksi 1-5)

Anda mungkin juga menyukai