Anda di halaman 1dari 11

PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. PENGERTIAN

Pengorganisasian adalah proses pengelompokan orang, alat - alat, tugas - tugas,


kewenangan dan tanggung jawab yang seimbang dan sesuai dengan rencana operasional
sehingga suatu organisasi dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan ( Subur,1997 ).
Pengorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang diperlukan untuk
obyektif divisi keperawatan, departemen, pelayanan atau unit. Setiap unit harus melalui tipe
pekerjaan , yang langsung dilakukan terhadap klien, macam perawat sesuai dengan
pekerjaan , serta jumlah pengelola atau supervisi yang diperlukan ( Swanburg, 2000 ).
Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas,dengan sasaran untuk mencapai
tujuan yang ditentukan bersama, diman penugasan masing – masing kelompok dipimpin oleh
seorang pimpinan yang diberi wewenang untuk mengawasi kegiatan unit kerja atau
kelompok, yang selain itu melakukan koordinasi dengan unit lain diluar organisasi baik
horizontal maupun vertikal untuk mencapai suatu organisasi
Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang – orang, alat – alat, tugas,
kewenangan, tanggung jawab, sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan ( Siagian,
1983 )
Proses pengorganisasian dapat dirinci sebagai berikut :
1.      Memahami tujuan
2.      Menetapkan tugas pokok dan merinci kegiatan
3.      Mengelompokkan tugas / jabatan
4.      Menyusun struktur organisasi dan departementasi
5.      Menyusun otoritas organisasi
6.      Mengisi jabatan / staffing
7.      Fasilitating

Aspek penting dalam pengorganisasian meliputi :


 Pola stuktur yang berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan secara efektif.
 Penataan tiap kegiatan yang telah direncanakan yang merupakan kerangka kerja dalam
organisasi.
 Struktur kerja organisasi termasuk pengelompokan kegiatan yang sama, pola hubungan
antar kegiatan yang berbeda, penempatan tenaga yang tepat dan pembinaan cara
komunikasi yang efektif antar perawat.
Pengelolaan kegiatan asuhan keperawatan dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan klien
misalnya unit rawat anak memerlukan kegiatan asuhan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kembangnya. Pengorganisasian dapat diuraikan sebagai rangkaian
aktifitas menyusun suatu kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha
kerja sama dengan cara menbagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan,
menerpakan menjalin hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubunagan antar staf dan
atasan.

2. MANFAAT PENGORGANISASIAN

 Penjabaran terinci semua kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
 Pembagian beban kerja sesuai kemampuan perorangan atau kelompok
 Mengatur mekanisme kerja dan komunikasi antar masing – masing anggota kelompok

3. PRINSIP- PRINSIP PENGORGANISASIAN

A. Perumusan tujuan dengan jelas


Fungsi dari tujuan :
Pedoman ke arah mana organisasi akan dibawa
Landasan bagi organisasi
Menentukan macam aktivitas
Menentukan program, prosedur, koordinasi, integrasi
B. Pembagian Kerja
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pembagian kerja :
a. Setiap unit kerja memiliki perincian tugas dan aktivitas yang akan dilakukan secara
jelas dan tegas
b. Setiap staf atau anggota organisasi harus memiliki perincian tugas, tanggung jawab
dan wewenang
c. Beban tugas yang diberikan kepada staf sesuai dengan kemampuan
d. Variasi tugas yang diberikan sejenis
e. Penempatan staf sesuai
f. Penambahan/ pengurangan tenaga sesuai beban kerja
Pedoman pembagian kerja
 Dasar wilayah teritorial
Contoh : koordinator perawatan dibedah umum kls vip
 Jenis benda/ jasa yang diproduksi
Contoh : koordinator askep ruang unit ICU, koordinator pengendalian mutu pelayanan
keperawatan
 Berdasarkan waktu
Contoh : dinas pagi,sore, malam
 Dasar konsumer
Contoh : perawat anak, perawat yang khusus melayani penyakit kulit.
C. Kesatuan Komando
Pengaturan kegiatan lebih mudah jika memiliki satu atasan langsung.
D. Rentang Kendali
Jumlah staf yang menjadi bawahan 5- 8 orang dapat diawasi seorang pemimpin.
E. Pendelegasian
Pelimpahan wewenang/ kekuasaan. Adapun manfaat pendelegasian adalah :
a.       Pimpinan dapat melakukan tugas pokok saja.
b.      Setiap staf atau perawat memiliki wewenang sesuai dengan tugasnya.
c.       Meningkatkan kemampuan staf.
d.      Kegiatan tetap berjalan walaupun pimpinan tidak ada.
e.       Pelatihan dan kaderisasi untuk meningkatkan jenjang karir.
Dalam melakukan pendelegasian seorang pimpinan hendaknya memperhatikan kemampuan
orang yang diberi wewenang atau pendelegasian, memperhatikan pendapat orang yang diberi
wewenang, melakukan bimbingan, menggerakkan dan melakukan pengontrolan.
F.Koordinasi
      Dalam keperawatan, pengorganisasian pelayanan keperawatan dilaksanakan dengan cara
( Burgess 1988 & Gillies 1988 ) :
1. Fungsional / penugasan
Yaitu pembagian tugas untuk perawat yang dilakukan oleh kepala ruangan masing - masing
mempunyai tugas khusus.
2.      Alokasi pasien
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan untuk beberapa klien / satu klien oleh  satu
perawat saat berjaga
3. Perawatan group / team nursing
Yaitu pelayanan lapangan dimana sekelompok perawat memberikan pelayanan keperawatan
kepada sekelompok klien, kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijasah dan
berpengalaman.
4. Pelayanan keperawatan utama
Yaitu pengorganisasian dalam pelayanan keperawatan sehingga satu orang primary nursing
dalam 24 jam bertanggung jawab pada klien yang di bawah tanggung jawabnya dari masuk
RS sampai pulang.

4. STRUKTUR ORGANISASI

Batasan organisasi :
 Kumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama ( Vesting Et. aL )
 Organisasi adalah sistem kerja sama, sistem hubungan atau sistem sosial ( Edgar Huse
Et. Al )
 Sistem kerjasama antar anggota ( Soffer Et. Al )
 Proses mengidentifikasi & mengelompokan pekerjaan yang harus dilakukan,
menentukan dan mendelegasikan tanggung jawab, wewenang dan mengadakan
hubungan dengan tujuan memungkinkan orang bekerja secara efektif bersama dalam
mencapai tujuan ( Louis Allen )
 Sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
disepakati bersama

5. UNSUR- UNSUR POKOK

1. Hal yang diorganisasikan.


a. Kegiatan
Pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam rencana sehingga terbentuk satu kesatuan yang
terpadu, yang secara keseluruhan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
b. Tenaga Pelaksana
Pengaturan struktur organisasi, susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga
pelaksana, sehingga setiap kegiatan ada penanggung jawabnya
2. Proses Pengorganisasian
Pelaksanaan langkah- langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua
kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan terpenuhi
3. Hasil Pengorganisasian
Perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Wadah yang terbentuk ini disebut dengan nama organisasi ( organization )
PRINSIP POKOK ORGANISASI
1. Mempunyai Pendukung
Yaitu setiap orang per orang yang bersepakat untuk membentuk organisasi. Makin besar
jumlah, serta makin tinggi kualitas pendukung, maka makin kuatlah organisasi tersebut
Contoh : untuk sebuah RS pendukungnya adalah dokter, paramedis, tenaga non medis lainnya
yang terdaftar sebagai karyawan RS tersebut
2. Mempunyai Tujuan
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum ( goal ) ataupun yang
bersifat khusus ( objectives )
3. Mempunyai Kegiatan
Suatu organisai yang baik adalah apabila organisasi tersebut memiliki kegiatan yang jelas dan
terarah. Kegiatan ini haruslah dipahami oleh semua pihak yang berada dalam organisasi
4. Mempunyai Pembagian Tugas
Pembagian tugas antar para pendukung ( jobs description ). Prinsip pembagian tugas ini
dalam organisasi dikenal dengan nama “ prinsip bagi habis tugas “
5. Mempunyai Perangkat Organisasi
 Menurut tugas, tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki dapat dibedakan atas
beberapa macam
 Mulai dari yang bersifat pengarah dan penentu kebijakan sampai dengan yang bersifat
pelaksana kegiatan
6. Mempunyai Pembagian dan Pendelegasian Wewenang
 Karena peranan yang dimiliki oleh setiap satuan organisasi tidak sama, perlu diatur
pembagian dan pendelegasian wewenang ( delegation of authority )
 Wewenang yang ditetapkan harus sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki, jika
wewenang lebih besar dari tanggung jawab, dapat muncul penyalahgunaan
 Sebaliknya jika tanggung jawab lebih besar dari wewenang, menyebabkan keputusan
yang diambil sering tidak mantap
 Jika kemampuan dan potensinya tidak memadai, menyebabkan pemberian wewenang
yang terlalu besar akan dapat menggagalkan kegiatan organisasi
 Organisasi yang baik haruslah menetapkan rentang pengawasan ( span of control )
setiap suatu organisasi
 Untuk tingkat pimpinan rentang pengawasan ini paling banyak untuk 4 satuan
organisasi saja, sedangkan untuk tingkat pelaksana berkisar antara 8 sampai 12
7. Mempunyai Kesinambungan kegiatan, kesatuan perintah dan arah
 Kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi harus bersifat kontinu, fleksibel
serta sederhana
 Prinsip kesatuan perintah ( unity comand ) serta kesatuan arah ( unity of direction )
yang kesemuanya harus dapat membentuk satu hubungan mata rantai yang tidak
terputus ( chain of command )
 Prinsip kejelasan wewenang dan tanggung jawab yang disusun secara bertingkat ini
dikenal dengan nama “ scalar principle “

Pengembangan Organisasi :

1. Otonomi dan tanggung gugat


 Elemen paling penting dalam profesionalisme keperawatan
 Otonomi akan dikuatkan dengan adanya sumber pendapatan dan pembayaran bagi
pelayanan perawatan
 Kekuasaan diri perawat meliputi kekuasaan perawat administrator, menerima/
menolak masukan dari perawat, meningkatkan kemampuan staf
2. Budaya
 Meliputi segala sesuatu yang ada di organisasi termasuk kepercayaan, norma, nilai-
nilai, filosofi, tradisi dan pengorbanan
 Budaya dalam organisasi termasuk hasil karya, pandangan, nilai, asumsi, simbol-
simbol, bahasa, perilaku yang efektif
3. Budaya dan Manajer
 Manajer perlu melihat keadaan sosial, teknis dan sistem manejer ialah menjadi bagian
dari budaya organisasi
 Manajer yang berhasil mengidentifikasi dan menerima budaya umum yang ada
sebelum membuat perubahan
 Budaya yang mendorong antisipasi dan keterlibatan pekerja dalam membuat
keputusan mempengaruhi kinerja organisasi
4. Iklim
 Melibatkan keadaan emosional anggota
 Perawat praktisi menginginkan iklim yang dapat memberikan kepuasan kerja
 Perawat mendapat kepuasan dari suasana kerjasama yang kondusif

Aktivitas untuk meningkatkan iklim organisasi


o Mengembangkan misi organisasi, tujuan dan objektif dengan masukan dari perawat
praktisi
o Memberikan kepercayaan dan keterbukaan selama berkomunikasi
o Memberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang termasuk perkembangan karir
dan program pendidikan berkelanjutan
o Meningkatkan kerja tim
o Adanya survei tingkat kepuasan
o Memasarkan organisasi keperawatan
o Mengikuti semua aktivitas pelaksanaan keperawatan
o Analisa sistem kompensasi
o Meningkatkan harga diri, otonomi dan rasa percaya diri
o Mengenali kontribusi pelaksanaan pelayanan keperawatan dalam organisasi
o Mengkaji hal- hal yang tidak diperlukan
o Memberi keamanan dan kenyamanan dalam bekerja
o Selalu bekerjasama dengan pelaksana perawatan
o Memberikan loyalitas, keramahan dan kepastian
o Mengembangkan strategi perencanaan
o Menjadi model peran

6. MACAM ORGANISASI

1. Organisasi Lini
o Jika dalam pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan yang nyata antara
satuan organisasi pimpinan dengan satuan organisasi pelaksana
o Keuntungan : Pengambilan keputusan cepat, kesatuan arah dan perintah lebih terjamin
serta pengawasan dan koordinasi lebih mudah
o Kerugian : Keputusan diambil oleh satu orang maka keputusan tersebut sering kurang
sempurna serta dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berpengetahuan luas, yang
tidak mudah ditemukan
BAGAN ORGANISASI LINI

2. Organisasi Staf
o Jika dalam organisasi dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sebagai
pembantu pimpinan
o Bantuan yang diberikan oleh staf tersebut hanya bersifat nasehat saja, sedangkan
keputusan dan pelaksanaan dari keputusan tersebut tetap berada ditangan pimpinan
o Keuntungan :Keputusan dapat lebih baik karena telah dipikirkan oleh sekelompok
kalangan ahli
o Kerugian : Pengambilan keputusan lebih lama daripada organisasi lini dan karena itu
dapat menghambat kelancaran program

BAGAN ORGANISASI STAF

3. Organisasi Lini dan Staf


o Peranan staf tidak hanya terbatas pada pemberian nasehat tetapi juga diberikan
tanggung jawab melaksanakan kegiatan tertentu
o Bantuan yang diharapkan dari staf tidak hanya berupa pemikiran saja, tetapi juga telah
menyangkut pelaksanaannya
o Keuntungan : Keputusan yang diambil lebih baik karena telah dipikirkan oleh
sejumlah orang, tanggung jawab pimpinan berkurang, maka lebih memusatkan
perhatian pada masalah yang lebih penting, pengembangan bakat dilakukan sehingga
mendorong disiplin dan tanggung jawabkerja yang tinggi
o Kerugian : Pengambilan keputusan lebih lama serta jika staf tidak mengetahui batas-
batas wewenangnya dapat menimbulkan kebingungan pelaksana
BAGAN ORGANISASI LINI dan STAF

Perangkat Organisasi
1. Panitia
Panitia adalah suatu perangkat organisasi yang dibentuk secara khusus untuk melaksanakan
suatu kegiatan tertentu yang dapat dilaksanakan oleh satuan organisasi yang telah ada
2. Komisi
Tugas utama menyusun saran- saran dan bersifat sementara
3. Komite
Tugas utama melakukan suatu pemeriksaan, sifat komite juga sementara
4. Tim
Melakukan penyelidikan dan sifatnya sementara

4. Organisasi Matrik
o Membentuk suatu organisasi baru dan atau suatu satuan organisasi baru
o Amat dibutuhkan untuk dapat melaksanakan program yang dimiliki
o Memanfaatkan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh satuan- satuan organisasi yang
telah ada
o Dikenal pula dengan nama “ grid organization “
Ringkasan Tabel Matrik

SATUAN KELEBIHAN PROGRAM


ORGANISASI YANG DIMILIKI
A B C
X TENAGA + - +
Y SARANA + + -
Z DANA + - +

7. KONSEP PENGORGANISASIAN

Dalam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada sifat dasar komunikasi antara
para pekerja, perlu untuk mengerti konsep sebagai berikut:
1. Peran
Diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang diharapkan dari seseorang oleh
mereka yang berinteraksi dengannya. Peran seseorang diartikan oleh harapan - harapan
orang lain, individu tersebut sangat bergantung pada harapan mereka bagi aspek identitas
pribadinya. Sepanjang hidupnya seseorang memegang serangkaian peran, yang berubah
dengan perubahan keadaan hidupnya. Sebagai pekerja sebuah departemen keperawatan,
perawat dapat memegang beberapa peran jabatan pada waktu yang sama. Kepala perawat
tertentu merupakan bawahan bagi atasannya, seorang supervisor bagi staf perawatnya, rekan
kerja kepala perawat lainnya dan mungkin kepala panitia atau konsultan bagi para pekerja di
divisi lain dalam organisasinya. Karena perbedaan sikap dan perilaku diperlukan dalam
pelaksanaan masing - masing peran, kepala perawat yang telah diuraikan di atas harus sering
" merubah seragam " selama hari kerjanya, penyesuaian dan penyesuaian ulang ekspresi
wajah, bahasa tubuh, nada suara dan bahasa untuk memenuhi harapan pihak yang
berkepentingan lainnya yang telah mengartikan setiap peran.

2. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersikap sesuai
dengan harapan seseorang. Karena kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia, kekuasaan tidak
bersifat statis, tetapi terus menerus berubah. Perolehan kekuasaan oleh perawat perorangan
tampaknya memudahkan perolehan kekuasaan yang lebih besar dalam situasi yang sama.
Kemungkinan karena meningkatnya  jumlah komunikasi dengan yang lain atau perubahan
dalam kualitas komunikasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, kehilangan kekuasaan seorang
pekerja bisa mengubah hubungan timbal baliknya dengan yang lain sehingga membuatnya
terus menerus kehilangan kekuasaan seiring dengan waktu. Kekuasaan terdiri dari beberapa
jenis yaitu: kekuasaan memberikan penghargaan ( Reward power ) adalah kesanggupan untuk
memberikan penghargaan terhadap yang lain, kekuasaan paksaan ( Coercive power ) adalah
kesanggupan untuk menerapkan hukuman kepada yang lain. Menejer perawat dapat
menghukum seorang pegawai melalui penurunan pangkat, skors, atau pemecatan. Kekuasaan
referensi ( Referent power ) adalah kemampuan mengilhami kebanggaan tertentu pada yang
lain sehingga mereka berharap untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan obyek
kekaguman mereka. Kekuasaan ahli ( Expert power ) merupakan kemampuan untuk
meyakinkan yang lain supaya seseorang  memiliki derajat pengetahuan dan keahlian tinggi
dalam area spesialisasi.

3. Status
Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dapat diartikan sebagai
urutan penganugerahan suatu kelompok kepada seseorang yang sesuai dengan penilaian
mereka atas pekerjaan dan sumbangsihnya. Derajat status yang diberikan kepada pekerjaan
tertentu erat kaitannya dengan jarak dari hierarki organisasi tingkat atas, jumlah keahlian
yang diperlukan dalam melaksanakan tugas kerja tersebut, derajat pelatihan khusus, atau
pendidikan yang diperlukan bagi posisi tersebut, tingkat tanggung jawab dan otonomi yang
diharapkan dalam pelaksanaan kerja dan gaji yang didapat dari jabatan tersebut. Status
masing - masing perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan dalam tabel
organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan kemampuannya dalam
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok. Kebanyakan
perawat percaya bahwa tujuan keperawatan bagi perawatan klien dan kesembuhannya sama
pentingnya dengan kesejahteraan klien seperti juga dengantujuan pengobatan medis atau
tujuan administrasi keuangannya.
4. Wewenang
Konsep wewenang secara berbelit - belit dihubungkan dengan konsep tanggung jawab.
Jabatan pada hierarki keperawatan puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari tanggung
jawab dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan wewenang yang memberi
status pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan pada jabatan di lapisan rendah
struktur organisasi.

5. Kepusatan ( Centrality )
Konsep sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu pada kenyataan bahwa beberapa
jabatan ditempatkan sedemikian rupa dalam struktur organisasi sehingga melibatkan si
pemegang jabatan ke dalam seringnya komunikasi dengan sejumlah besar pekerja lainnya.
Sebaliknya, jabatan lainnya ditempatkan sedemikian rupa sehingga terjadi sedikit komunikasi
di antara pemegang jabatan dengan yang lainnya. Dengan menggunakan skema organisasi
lembaga tersebut, adalah mungkin untuk menghitung jumlah langkah atau pertukaran 
pembicaraan yang diperlukan guna menyampaikan informasi kepada jabatan yang diberikan
dari setiap posisi lain dalam jaringan kerja tersebut. Jumlah langkah bagi orang atau jabatan
tertentu disebut total jarak organisasi. Penambahan jarak perseorangan bagi semua pegawai
dalam organisasi dan membaginya dengan jumlah pegawai akan menghasilkan jarak rata -
rata organisasi (Average organizational distance) bagi semua jabatan dalam struktur itu.
Dengan membandingkan total jarak organisasi seseorang dengan jarak rata - rata bagi seluruh
struktur, seseorang dapat menentukan setiap jarak relatif organisasi ( Relative organizational
distance ) pegawai. Para pegawai dengan jarak relatif organisasi yang  terkecil adalah yang
paling pokok dalam struktur tersebut. Mereka lebih banyak menerima informasi yang
berhubungan dengan kerja di banding pekerja pokok. Terhadap pekerja yang berpengetahuan,
informasi adalah bahan mentah untuk produksi. Karena pekerja yang lebih terpusat secara
organisasi seharusnya lebih produktif dibanding pekerja yang kurang terpusat.

6. Komunikasi ( Communication )
Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan melalui dan karena
komunikasi antar pekerja. Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman informasi dan
opini antar manusia. Diperlukan pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi pesan yang
sama oleh si penerima pesan. Kebanyakan ahli komunikasi percaya bahwa penangkapan
pesan tersebut merupakan aspek yang lebih kritis dari proses dan usaha memperbaiki kualitas
serta akurasi komunikasi sebaiknya dimulai dengan mengajari manusia bagaimana
mendengar secara bersungguh - sungguh dan kritis terhadap semua aspek pesan yang dikirim.
Adalah mungkin untuk melatih pengirim pesan agar mengatur, mengulang, dan merangkum
informasi sehingga memaksimalkan pengertian oleh si penerima pesan. Pengirim pesan dapat
diajari  memperkuat isi verbal setiap pesan dengan ekspresi yang sesuai dan gerak isyarat
untuk menekankan konsep kunci serta untuk mendapatkan masukan dari si penerima pesan
sebagai tanda atas keefektifan komunikasi.
PENDAHULUAN

Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang


lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan
sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting
dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya
guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari
beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-
masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara
horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek,
maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-
kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai

Kita ketahui bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan serta mengawasi sumber- sumber yang ada, daik sumber daya maupun dana
sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik pada pasien, keluarga
dan masyarakat.
Fungsi- fungsi Manajemen
Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan ( Planning ) merupakan :
a. Gambaran apa yang akan dicapai
b. Persiapan pencapaian tujuan
c. Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
d. Persiapan tindakan- tindakan
e. Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
f. Tiap- tiap organisasi perlu perencanaan
2. Pengorganisasian ( organizing ), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan
menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat- alat, keuangan dan
fasilitas
3. Penggerak ( actuating ), menggerakkan orang- orang agar mau/ suka bekerja. Ciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri,
termotivasi secara interval
4. Pengendalian/ Pengawasan ( controling ) merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat
tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang- orangnya, cara dan waktunya tepat.
Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki
5. Penilaian ( Evaluasi ) merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil- hasil
pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakikat penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai
kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik
administrasi dan manajemen.
Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah : Man, Money, Material,
Methode, Machine, Minute dan Market
DAFTAR PUSTAKA

Gillies, D. A. ( 1989 ). Nursing Management, A System  Approach.WB Saunders


Company. Philadelphia.

Prayitno, Subur. ( 1997 ). Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat. Airlangga


University Press. Surabaya.

   Prayitno, Subur. ( 2000 ). Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.

  Sullivan, E.J.et al. ( 1990 ). Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and
Barlett Publisher. Boston.

  Swanburg, C Russel. ( 2000 ). Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat


Klinis. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai