Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KASUS

MATA KULIAH KMB2 : LUKA BAKAR

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Donela Bielsa Arjola 201101016

Dudy Imron Prasojo 201101017

Risma Dea Wardhanie 201101054

Ricky Ramotan Sihombing 201101051

Okis Saputra 201101046

Nurmiswari 201101045

Tri Agustine 201101064

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SINGKAWANG

TAHUN 2021/2022

Kasus : pasien Tn.A berumur 36 tahun dengan BB 60kg terkena api akibat kebakaran rumahnya,
luka tampak mengenai, LPTT 18%. Klien mengeluh nyeri, luka bakar diseluruh ekstremitas atas
kanan, bagian depan ekstremitas bawah kanan, klinis tampak bula merah, hyperestasia.

1. Berapa kebutuhan cairan pada 8jam pertama?


Dik :
● BB : 60kg
● LPTT : 18%
Dit : kebutuhan cairan 8jam pertama ?
Jawab : rumus baxter : 4cc x BB(kg) x %luka bakar
: 4 x 60 x 18 %
: 4320 cc / 24jam
: 4320 : 2
: 2160 cc/ 8jam pertama

2. Apa saja diagnose yang mungkin muncul ?

No Analisa Data Etiologi Masalah


1. DS : Agen pencedera Nyeri akut
● Px mengeluh merasakan kimiawi (terbakar) (D.0077)
nyeri pada bagian yang
⬇️
terkena api
● PQRST kerusakan kulit
P : luka bakar grade 3
Q : px mengatakan nyeri ⬇️
terasa seperti panas dan jaringan traumatik
hebat
R : px mengatakan nyeri ⬇️
dibagian ekstremitas atas
pembentukan
kanan dan bagian depan
edema
ekstremitas kanan bawah
(tempat yang terdapat luka ⬇️
bakar)
S : px mengatakan skala penurunan ambang
nyeri 7 batas nyeri
T : px mengatakan nyeri ⬇️
secara terus menerus
Nyeri akut

DO :
● Px tampak meringis dan
meneteskan air mata
● Px tampak bersikap protektif
terhadap daerah yang
terkena api atau terjadi luka
bakar

2. DS : - Suhu lingkungan Gangguan


yang ekstrem integritas
DO : kulit/jaringan
⬇️
● Tampak terjadi kerusakan (D.0129)
jaringan pada daerah terkena pengalihan energi
api atau terbakar dari sumber panas
● Px tampak meringis dan
merasakan nyeri ⬇️
● Tampak kemerahan trauma kulit
● Tampak adanya bula merah
● Tampak luka bakar grade 3 ⬇️
di ekstremitas atas kanan combustio
dan bawah kanan
⬇️
fase lanjut
⬇️
gangguan integritas
kulit
3. DS :- Ketidakadekuatan Risiko infeksi
pertahanan tubuh (D.0142)
DO : primer : kerusakan
● Tampak terjadi kerusakan integritas kulit
jaringan pada daerah
⬇️
terkena api atau terbakar
● Tampak kemerahan pada kerusakan
daerah yang terpapar epidermis dan
● Tampak adanya bulaa merah dermis, bulaa merah
⬇️
terbukanya daerah
kulit
⬇️
kontak dengan
mikroorganisme
⬇️
resiko infeksi

3. Buatkan perencanaan atas diagnose yang muncul berdasarkan 3S !

No Diagnose Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan intervensi Pemberian Analgesik
pencedera kimiawi keperawatan selama (I.08243)
(terbakar) 3x24jam maka Tingkat
(D.0077) Nyeri (L.08066) menurun Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi
1. Keluhan nyeri karakteristik
menurun nyeri (mis.
2. Meringis menurun Pencetus,
3. Sikap protektif kualitas, lokasi,
menurun intensitas,
durasi)
2. Identifikasi
Riwayat alergi
obat
3. Identifikasi
kesesuaian jenis
analgesic
dengan tingkat
keparahan nyeri
4. Monitor tanda-
tanda vital
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesic
5. Monitor
efektifitas
analgesic

Teraupetik
1. Tetapkan target
efektifitas
analgesic untuk
mengoptimalkan
respon klien
2. Dokumentasikan
respons terhadap
efek analgesic
dan efek yang
tidak di inginkan

Edukasi
1. Jelaskan efek
terapi dan efek
samping obat

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian dosis
dan jenis
analgesic, sesuai
indikasi
2. Gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Perawatan Luka
kulit/jaringan b.d Suhu keperawatan selama Bakar (I.14565)
lingkungan yang 3x24jam maka Integritas
ekstrem Kulit dan Jaringan Observasi
(D.0129) (L.14125) menurun dengan 1. Identifikasi
kriteria hasil : penyebab luka
1. Kerusakan jaringan bakar
menurun 2. Identifikasi
2. Kerusakan lapisan durasi terkena
kulit menurun luka bakar dan
3. Nyeri menurun Riwayat
4. Kemerahan menurun penanganan luka
sebelumnya
3. Monitor kondisi
luka (mis.
Presentasi luka,
derajat luka,
perdarahan,
warna dasar
luka, infeksi,
bau luka,
kondisi tepi
luka)

Teraupetik
1. Gunakan Teknik
aseptic selama
merawat luka
2. Lepaskan
balutan lama
dengan
menghindari
nyeri dan
perdarahan
3. Rendam pada air
steril jika
balutan lengket
pada luka
4. Bersihkan luka
dengan cairan
steril (mis. NaCl
0,9%)
5. Lakukan terapi
relaksasi untuk
mengurangi
nyeri
6. Jadwalkan
frekuensi
perawatan luka
berdasarkan ada
atau tidaknya
infeksi dan jenis
balutan yang
digunakan

Edukasi
1. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
2. Anjurkan
mengonsumsi
makanan tinggi
kalori dan
protein

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antibiotic

3. Risiko Infeksi b.d Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi


Ketidakadekuatan keperawatan selama (I.14539)
pertahanan tubuh 3x24jam maka Tingkat
primer : kerusakan Infeksi (L.14137) menurun Observasi
integritas kulit dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda
(D.0142) 1. Kemerahan menurun dan gejala
2. Nyeri menurun infeksi local dan
sistemik
Teraupetik
1. Batasi jumlah
pengunjung
2. Berikan
perawatan kulit
pada area yang
berisiko infeksi
3. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan pasien
dan lingkungan
pasien
4. Pertahankan
Teknik aseptic
pada pasien
berisiko tinggi

Edukasi
1. Jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
2. Ajarkan cara
mencuci tangan
yang benar
3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan

Anda mungkin juga menyukai