Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRAMAYU


NOMOR : 440/006-POKJAPMKP.AKR/2019

TENTANG

PENETAPAN PANDUAN TATA CARA


MELAKUKAN SURVEI VALIDASI DAN VERIFIKASI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRAMAYU

Menimbang : a. Bahwa dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan


antar rumah sakit, Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu
perlu melakukan upaya melakukan upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien sesuai dengan standard akreditasi
rumah sakit dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;
b. Bahwa untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu perlu
adanya panduan tatacara melakukan survei, validasi dan
verifikasi;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan yang ada sebagaimana
tercantum dalam a dan b, perlu menetapkan surat
keputusan penetapan tatacara melakukan survey, validasi
dan verifikasi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / Menkes / Per /
VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
772/MENKES/SK/VI/2001 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : Panduan tata cara survei, validasi dan verifikasi,
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu terlampir dalam
keputusan ini.
Kedua : Panduan ini sebagai acuan dalam melaksanakan survei,
validasi dan verifikasi data di Rumah Sakit Umum Daerah
Indramayu.
Ketiga : Kebijakan data yang perlu dilakukan validasi data
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Direktur Kesatu dan
Kedua yaitu a) Pengukuran indikator mutu baru; b) Bila data
akan dipublikasi ke masyarakat baik melalui website rumah
sakit atau media lain; c) Ada perubahan pada pengukuran
yang selama ini sudah dilakukan, misalnya perubahan profil
indikator, instrumen pengumpulan data, proses agregasi
data, atau perubahan staf pengumpul data atau validator; d)
Bila terdapat perubahan hasil pengukuran tanpa diketahui
sebabnya; e) Bila terdapat perubahan sumber data, misalnya
terdapat perubahan sistem pencatatan pasien dari manual
ke elektronik; f) Bila terdapat perubahan subjek data seperti
perubahan umur rata rata pasien, perubahan protokol riset,
panduan praktik klinik baru diberlakukan, serta adanya
teknologi dan metodologi pengobatan baru.
Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan,
apabila ditemukan kekeliruan dikemudian hari maka akan
diadakan perubahan atau perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : Indramayu
Pada Tanggal : 9 Mei 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRAMAYU,

dr. DEDEN BONNI KOSWARA,MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19740110 200212 1008
LAMPIRAN 1
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH
INDRAMAYU
NOMOR :
TENTANG PANDUAN TATA CARA
MELAKUKAN SURVEI VALIDASI
DAN VERIFIKASI

PANDUAN VALIDASI DATA

BAB I
PENDAHULUAN

Pada negara-negara anggota The Organization for Economic Co-Operation


and Development (OECD) pada tahun 2007, memberi bukti bahwa hambatan
untuk berbagi data klinis pasien tetap sangat tinggi, meskipun banyak
permintaan untuk reformasi pengumpulan data. Laporan tersebut diperoleh
dari survey medical records. Ini adalah salah satu contoh manfaat survei yang
telah dilakukan di Negara-negara OECD.
Pada rumah sakit di Indonesia khususnya Rumah Sakit Umum Daerah
Indramayu, tentu juga banyak informasi-informasi yang dapat digunakan
sebagai sumber pengembangan mutu dan risiko pasien. Informasi-informasi ini
bersumber dari segala bagian di rumah sakit seperti bagian medis, manajemen
dan risiko pasien.
Agar pengumpulan informasi dapat dideskripsikan secara sistematis,
dan data-data fungsi bagian dapat dikonfirmasi serta indentifikasi data-data
rumah sakit, maka perlu dilakukan tatacara melakukan survei, validasi dan
verifikasi. Pada buku tatacara ini yang ditetapkan adalah tatacara survei,
validasi dan verifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu.

BAB II
TEORI

A. Survei
Survei menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teknik
riset dengan memberikan batas jelas atas data. Sedangkan menurut Prof.
Ascabat Gani, Bapak EkonomiKesehatan Indonesia, survey adalah suatu
penelitian dimana data atau informasi dikumpulkan secara sistematis,
tetapi tidak dilakukan eksperimen.
Survei merupakan pengumpulan data primer dengan beberapa cara
pengumpulan yang penting seperti observation method, interview method,
through questionnaires, through schedule dan metode lain termasuk
warranty cards, distributor audits, pantry audits, cunsomer panels, using
mechanical devices, through projective techniques, depth
interviewsdancontent analysis.
1. Observation method
Observation method sering digunakan untuk penelitian yang
berhubungan dengan behavioural science. Informasi dicari dengan cara
investigator sendiri langsung observasi tanpa bertanya kepada
responden. Dalam melakukan observasi harus dipikirkan seperti : Apa
yang seharusnya diamati ? Bagaimana cara merekam yang diamati ?
atau Bagaimana akurasi pengamatan ?
2. Interview method
Data yang dikumpulkan dengan presentasi dari oral verbal stimuli
dan balasan dalam istilah oral verbal responses. Cara interview dapat
dilakukan dengan cara :
a. Personel interviews : interview dalam mengajukan pertanyaan secara
umum dengan kontrak face to face terhadap orang lain.
b. Telephone interview : interview kepada responden melalui telepon.
Menurut Carol Ross Spang, The VP of Human Resources, indikasi
hasil survey berhubungan dengan temuan kepuasan kerja, komitmen
pribadi pada keberhasilan kedepan dengan mengikuti metode pelayanan,
merekomendasikan metode pelayanan sebagai tempat baik untuk
bekerja dan merekomendasikan metode pelayanan kepada teman dan
keluarga.

B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Sebelum
menggunakan data sekunder, harus dilihat kateristik di bawah ini :
1. Reliabel data : reliable dapat dites dengan penemuan seperti : siapa yang
mengumpulkan data ? darimanasumber data ? pengumpulan data
menggunakan metode apa ? waktu pengumpulan data ? apa ada
praduga pada penyusun ? tingkat akurasi diinginkan ? apa yang
maudicapai ?
2. Kesesuaian data : data sesuai untuk satu pertanyaan tetapi belum tentu
ditemukan sesuai dengan pertanyaan lainnya.
3. Kecukupan data. Jika tingkat akurasi pencapaian data ditemukan tidak
adekuat untuk tujuan dari pertanyaan yang ada, dipertimbangkan
sebagai tidak adekuat dan sebaiknya tidak digunakan.

C. Verifikasi
Verifikasi adalah suatu sistimahli, atau sistim beberapa computer
untuk segala masalah, tugas yang telah ditentukan oleh sistim yang sudah
dibangun sesuai spesifikasi. Verifikasi dilakukan dengan
mempertimbangkan :
1. Desain harus mencerminkan kebutuhan dari masalah yang terkandung
dalam persyaratan yang ditangani.
2. Desain harus mencerminkan tujuan dan kode secara akurat, dan
mencerminkan rincian penggunaan yang benar dari sintaks bahasa
untuk menghindari bug atau kesalahan teknis.

D. Validasi
Validasi adalah alat penting untuk memahami mutu dari data dan
untuk menetapkan tingkat kepercayaan (confidence level) para pengambil
keputusan terhadap data itusendiri, dan salah satu langkah dalam proses
menetapkan prioritas penilaian, memilih apa yang harus dinilai, memilih
dan mengetes indikator, mengumpulkan data, dan menggunakan data
untuk peningkatan.
Validasi data menjadi sangat penting dalam hal :
1. Indikator baru diterapkan khususnya, indicator klinis yang
dimaksudkan untuk membantu rumah sakit melakukan evaluasi dan
meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting.
2. Agar diketahui publik, data dimuat di website rumah sakit atau dengan
cara lain.
3. Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator yang ada, seperti
cara pengumpulan data diubah atau diproses abstraksi data, atau
abstraktor diganti.
4. Data yang berasal dari indikator yang adatelah diubah tanpa ada
penjelasan
5. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari rekam medis
pasien digantikan dengan format elektronik sehingga sumber data
sekarang berupa kertas maupun elektronik.
6. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur
rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protocol riset, penerapan
pedoman praktek yang baru atau teknologi baru, metologi baru
pengobatan diperkenalkan / dilaksanakan.
Rumah sakit mengintegrasikan kegiatan validasi data kedalam proses
manajemen mutu dan proses peningkatan. Maksud dan tujuan dari proses
validasi data secara internal harus memasukkan elemen-elemen penting
yang terpercaya mencakup sebagai berikut :
1. Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam
pengumpulan data sebelumnya.
2. Menggunakan sampel statistic sahih dari catatan, kasus dan data lain.
Sampel 100% dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau
data lainnya sangat kecil jumlahnya.
3. Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang.
4. Kalkulasi akurasi dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi
90% adalah patokan yang baik.
5. Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama, dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksi.
6. Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkata kurasi yang diharapkan.

E. Kebijakan Validasi
Kebijakan data yang perlu dilakukan validasi data yaitu a) Pengukuran
indikator mutu baru; b) Bila data akan dipublikasi ke masyarakat baik
melalui website rumah sakit atau media lain; c) Ada perubahan pada
pengukuran yang selama ini sudah dilakukan, misalnya perubahan profil
indikator, instrumen pengumpulan data, proses agregasi data, atau
perubahan staf pengumpul data atau validator; d) Bila terdapat perubahan
hasil pengukuran tanpa diketahui sebabnya; e) Bila terdapat perubahan
sumber data, misalnya terdapat perubahan sistem pencatatan pasien dari
manual ke elektronik; f) Bila terdapat perubahan subjek data seperti
perubahan umur rata rata pasien, perubahan protokol riset, panduan
praktik klinik baru diberlakukan, serta adanya teknologi dan metodologi
pengobatan baru.
BAB III
ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA

A. Organisasi
Di Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu, mutu pelayanan dan
risiko pasien pelaksananya dilakukan oleh Koordinator Bidang Mutu dan
Risiko dengan dibantu Bidang Mutu dan Risiko Klinis, Bidang Mutu dan
Risiko Manajemen.
Selain itu juga terdapat Tim Mutu Pelayanan.Tim Mutu Pelayanan
berkoordinasi dengan bagian atau bidang lainnya yang diketua oleh Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

B. MekanismeKerja
Kepala Rumah Sakit bersama dengan Ketua Komite PMKP membuat
program mutu / quality plan rumahsakit. Di Rumah Sakit Umum Daerah
Indramayu program mutu / quality plan di masing-masing bagian / bidang
disebut sebagai Standar Mutu Pelayanan (SMP), yaitu :
1. SMP Marketing Terpadu
2. SMP Bidang Pelayanan Medis
3. SMP Bidang Keperawatan
4. SMP Bidang Penunjang Medis
5. SMP Bidang Umum dan Kepegawaian
6. SMP Bidang Keuangan
Disetiap unit pelayanan pelaksanaan mutu dilaksanakan oleh
masing-masing Penanggung Jawab (PJ) Mutu.Frekuensi pengumpulan data
sebanyak 1 (satu) kali setiap bulan dan periode analisis data 1 (satu) kali
dalam 3 (tiga) bulan.
Pelaksanaan survey yang dilakukan di masing-masing bagian atau
bidang, maka hasilnya direkapitulasi oleh PJ Mutu yang terkait. PJ Mutu
menyerahkan hasil survey kepada Kepala Instalasi atau Keperawatan untuk
dilakukan verifikasi dan disetujui oleh manajer terkait.
Setelah hasil survei diverifikasi oleh masing-masing instalasi atau
keperawatan, selanjutnya laporan verifikasi tersebut disampaikan kepada
Ketua Komite PMKP. Hasil survei yang sudah diterima oleh bagian Mutu
dan Risiko atau Tim Mutu untuk dilakukan validasi dan analisis data.
Setelah dilakukan validasi dan verifikasi data maka bagian mutu dan
Risiko atau Tim Mutu membuat laporan hasil disertai usul dan saran
kepada Kepala Rumah Sakit. Dari Kepala Rumah Sakit akan melanjutkan
laporan hasil beserta rekomendasinya kepada pemilik rumah sakit untuk
mendapatkan persetujuan tindaklanjut.
Ketua Komite PMKP dengan Tim Mutu dalam berkoordinasi atau
berhubungan dapat dilakukan melalui perwakilan Tim yang ada pada
masing-masing bidang / bagian.
BAB IV
METODOLOGI

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan data sekunder
yang dilakukan diseluruh bidang / bagian disesuaikan dengan indicator
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Frekuensi pengumpulan data
dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan dianalisis setiap 3 (tiga)
bulan.

B. Sampel
Responden jika lebih dari 500 (limaratus) sampel, maka responden
sebesar 10% dari sampel (n = N x 10%), dan jika dari 500 (lima ratus)
sampel, maka responden sebesar 50 responden.

BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Tata Cara Survei, Verifikasi dan Validasi ini dibuat,
dan diharapkan menjadi panduan bagi pelaksanaan pengumpul data, bagi
masing-masing rumah sakit.

Ditetapkan di : Indramayu
Pada Tanggal : 9 Mei 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH INDRAMAYU,

dr. DEDEN BONNI KOSWARA,MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19740110 200212 1008

Anda mungkin juga menyukai