Disusun Oleh :
1. Rizki Syafarudin Nurahman (1204040100)
2. Rifan Nur Rohmatulloh (1204040097)
3. Ramadhannajib Syafiq.M (1204040089)
4. Zein Qaulya Hamdani.S (1204040123)
5. Rozanah Dhatil Bayan (1204040101)
6. Rahmatul Husna (1204040087)
7. Shilvia Ayuwana Hidayat (1204040103)
8. Ratu Razzaq (1204040091)
9. Refi Aprianie (1204040092)
10. Rinjani Alfina (1204040098)
11. Selfa Lestari (1204040102)
ANGKATAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi.
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Dakwah dari Bapak
Diwan Ramdhan Jauhari, S.Sos.I.,M. selaku Dosen Pengampu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun terlepas dari
itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Proses dan Tahapan Dakwah.........................................................................2
B. Teori Sistem Dakwah..............................................................................................5
Bab III PENUTUP
A. Simpulan..................................................................................................................7
B. Kritik dan Saran.......................................................................................................7
C. Daftar Pustaka..........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemapanan sebuah disiplin ilmu ditandai dengan teori-teori yang dimilikinya,
sama halnya dengan ilmu dakwah, tanpa teori dakwah, maka apa yang disebut ilmu
dakwah tidak lebih dari sekedar kumpulan pernyataan normatif tanpa memiliki kadar
analisis atas fakta dakwah atau sebaliknya hanya merupakan kumpulan pengetahuan atas
fakta dakwah yang tidak akan bisa dijelaskan hubungan kausalitasnya antar fakta dapat
memandu pelaksanaan dakwah dalam menghadapi masalah yang kompleks. Teori dakwah
menjadi subtansi ilmu dakwah sebab isi suatu ilmu itu adalah tentang teori tentang objek
kajiannya.
Secara akademik dengan adanya teori dakwah maka dapat dilakukan generalisasi
atas fakta-fakta dakwah, memandu analisis dan klasifikasi fakta dakwah, memahami antar
variable dakwah, menjelaskan fakta dakwah (eksplanasi), menaksir kondisi dan masalah
dakwah baru seiring dengan perubahan sosial dimasa depan, serta menghubungkan
pengetahuan masa lalu, masa kini dan yang akan datang. Ketika mampu mengeksplanasi
gejala. Dengan adanya teori-teori dakwah yang telah menyebabkan keberhasilan dakwah
masa lalu dapat diuji kembali relevansi teori dengan fakta dakwah yang ada pada saat
sekarang, dan masa depan. Apa yang menyebabkan tidak berhasilnya dimasa lalu, maka
akan mampu membuat control dengan upaya-upaya antisipatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa saja teori dakwah?
2.Bagaimana proses dan tahapan dakwah?
3.Apa saja urgensi dan subsistem dalam sistem dakwah?
C.TUJUAN PENULISAN
1.Untuk mengetahui apa saja teori dakwah
2.Untuk mengetahui proses dan tahapan dakwah
3.Untuk mengetahui apa saja urgensi dan subsistem dalam sistem dakwah
1
BAB II
PEMBAHASAN
hijrah Nabi Muhammad SAW. Hijrah dilaksanakan setelah Nabi Muhammad SAW
memahami karakteristik sosial Madinah baik melalui informasi yang diterima dari
Mush’ab Umair maupun interaksi Nabi Muhammad SAW dengan jamaah Haji perserta
baiatul Aqobah. Dari segi strategi Dakwah, hijrah dilakukan ketika tekanan kultural,
structural dan militersudah sedemikian mencekam, sehingga jika tidak dilaksanakan hijrah,
dakwah dapat mengalami infolusi kelembagaan dan menjadi rapuh.
Madinah Al-Munawarrah yang ditetapkan Allah sebagai tempat tujuan hijrah,
masyarakatnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan Makkah. Masyarakat Madinah
adalah masyarakat pluralistik baik dari segi sistem kepercayaannya, budaya maupun
sukunya. Tetapi juga masyarakatyang kehilangan kekuatan pemersatu antar berbagai
kepentingan yang disebut ideology. Mayoritas penduduknya bekerja pada sektor pertanian
terutama suku Aus dan Khazraj, dan kaum yahudi terutama Banu Qoinuqa dengan sistem
operasi ekonomi bersandar pada sistem riba. Kaum yahudi menguasai struktur
perkonomian Madinah : pertukangan, industri, jasa, modal, pasar, tanah pertanian yang
subur. Sebab mereka orang yang berpendidikan lebih tinggi disbanding orang-orang arab
dan juga memiliki kemampuan manipulatif. Kaum yahudi dinyatakan sebagai Al-Mutraffin
(pengelompokkan ini bersifat ekonomik daripada politis) yang menguasai jaringan
kekuasaan ekonomi masyarakat dan jaringan kekeuasaan ini sangat efektif untuk
melakukan interfensi kepada suku Aus dan Khazraj dalam bentuk memasukkan intrik
untuk saling berpecah dan berperang. Karena itu Al Muttrafin yahudi menjadi kekuatan
dominan dalam masyarakat madinah. Sedangkan suku Arab (Aus dan Khazraj) dan suku
gurem lainnya menduduki posisi sebagai Al-Mustadh’affin yang sangat menantikan tokoh
pembebas dari kondisi teologis, kultural dan struktural yatsrib yang sangat mencekam.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Teori Dakwah adalah Serangkain variabel sistematis dan saling berhubungan yang didalamya
menjelaskan suatu usaha baik perkataan atau perbuatan yang mengajak manusia untuk
menerima islam, mengamalkan dan berpegang teguh terhadap prinsip-prinsipnya, menyakini
aqidahnya serta berhukum dengan syari’at-Nya. Konteks Dakwah berdasarkan Objek
Dakwahnya antara lain : Dakwah Nafsiyah, Dakwah Fardhiyah,Dakwah Hizbiyah, Dakwah
Ummah, Dakwah Fiah Qalilah, Dakwah Su’ubiyah dan Qabailiyah. Ragam teori Dakwah
meliputi : Teori citra da’I, Teori Medan Dakwah, Teori Proses dan tahapan dakwah. Hal itu
sangat berkaitan karena menunjang proses penyampaian dakwah.
Dalam konteks dakwah, pendekatan sistem sangat diperlukan dalam rangka menganalisa
keadaan dakwah Islam yang keadaannya semakin kompleks di tengah-tengah perubahan sosial
yang semakin cepat. Idealnya, sistem dakwah yang eksis di tengah-tengah masyarakat harus
dapat mengadakan dan memberi arah perubahan; mengubah struktur budaya masyarakat dan
budaya kezaliman ke arah keadilan, kebodohan ke arah kemajuan dan kecerdasan, kemiskinan ke
arah kemakmuran, keterbelakangan ke arah kemajuan. Semua ini dalam rangka meningkatkan
derajat manusia dan masyarakat ke arah puncak kemanusiaan (taqwa)
3.3.Daftar Pustaka
8