MAKALAH PSIKIATRI
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT
Disusun Oleh :
DEVI NADILAH
170100073
Pembimbing :
Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
MAKALAH PSIKIATRI
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT
Disusun Oleh :
DEVI NADILAH
170100073
Pembimbing :
Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 170100073
Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K) dr. Vita Camelia, M.Ked(KJ), Sp.KJ(K)
iii
Kata Pengantar
Devi Nadilah
(170100073)
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………........... II
KATA PENGANTAR ....................................................................................... III
DAFTAR ISI ..................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................3
2.1 Definisi Gangguan Psikotik Akut ................................................................ 3
2.2 Epidemiologi ................................................................................................. 3
2.3 Etiologi Gangguan Psikotik Akut ................................................................ 3
2.4 Patofisiologi Gangguan Psikotik .................................................................. 3
2.5 Gambaran Klinis .......................................................................................... 4
2.6 Diagnosis Gangguan Psikotik Akut ………………………………………. 4
2.7 Diagnosis Banding Gangguan Psikotik Akut………………………………7
2.8 Tatalaksana Gangguan Psikotik Akut……………………………………...9
2.9 Prognosis Gangguan Psikotik Akut………………………………………..12
BAB V KESIMPULAN……………………………………………………………………….....13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..14
Lampiran …………………………………………………………………………………………………………………………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
4. Apa saja gambaran klinis dan diagnosis banding gangguan psikosis akut?
5. Bagaimana tatalaksana dan prognosis gangguan psikotik akut?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dapat menambah informasi dan wawasan terkait gangguan psikotik akut bagi
penulis serta menambah wawasan bagi pembaca .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Epidemiologi
Onset gangguan psikotik akut umumnya terjadi pada usia muda. Insidens
terjadinya gangguan ini lebih tinggi di negara berkembang dibandingkan negara
maju, namun tidak terdapat banyak data mengenai perjalanan penyakit ini serta
hubungannya dengan faktor-faktor biopsikososial. Penemuan gangguan psikotik
akut dalam praktik klinis umumnya terjadi secara kebetulan. Pengobatan dini
sangat diperlukan untuk menghindari perburukan penyakit.7
Etiologi gangguan psikotik akut hingga kini masih tidak diketahui. Namun
beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara kepribadian
seseorang dalam mengatasi peristiwa yang penuh tekanan dengan terjadinya
gangguan psikotik akut.9 Faktor genetik juga berperan penting dimana individu
generasi pertama lebih rentan mengalami gangguan psikotik akut.10
telah dilakukan. Pertama, Efikasi dan potensi dari obat-obatan antipsikotik yang
bertindak sebagai antagonis reseptor dopamin tipe 2 (D2). Kedua, obat-obatan
yang meningkatkan aktivitas dopaminergik, seperti kokain dan amfetamin yang
bersifat psikomomimetik. Teori dasar tidak menguraikan hiperaktivitas
dopaminergik terkait kelebihan dopamin, kelebihan reseptor dopamin,
hipersensitivitas dopamine terhadap reseptornya, atau kombinasi berbagai
mekanisme tersebut. Glutamat juga terlibat dalam patofisiologi gangguan ini.
Pada beberapa penelitian ditemukan penurunan fungsi reseptor glutamate N-
methyl-D-aspartate (NMDA). Penurunan fungsi gamma-amino-butyric acid
(GABA) dan peningkatan fungsi asetilkolin berperan dalam terjadinya
psikosis.11,12
Gambar 2.1 Diagnosis Banding Gangguan Psikotik Akut Diadaptasi dari ICD-1010
10
Pada laporan kasus yang terjadi di India, ditemukan suatu efek samping
risperidone yang sangat jarang yaitu terjadinya edema pada penggunaan
risperidone 4 mg per hari pada penderita gangguan psikotik akut. 15 Antipsikotik
generasi satu sering menyebabkan efek samping ekstrapiramidal seperti
parkinsonisme, distonia akut, akatisia, tardive dyskinesia (TD). Terdapat beberapa
11
cara dalam mengurangi efek samping ini bagi para klinisi seperti mengurangi
dosis obat antipsikotik, menambahkan obat antiparkinson, atau mengubah jenis
obat antipsikotik dengan efek samping ekstrapiramidal yang lebih kecil. Obat
antiparkinson yang paling efektif adalah obat antikolinergik (Tabel 2.2)
Sedasi dan hipotensi postural juga merupakan efek samping yang sering
timbul dari penggunaan antipsikotik terutama generasi pertama. Semua
antipsikotik dapat meningkatkan kadar prolaktin yang menyebabkan galaktorea
dan gangguan menstruasi. Peningkatan kadar prolaktin dapat mensupresi
gonadotropin releasing hormone yang juga mensupresi hormon gonad. Hal ini
mmicu terjadinya gangguan fungsi seksual dan libido. Selain itu,
hiperprolaktinemia juga memicu penurunan densitas tulang yang mengarah
terjadinya osteoporosis.16 Monitoring pada pasien yang mengonsumsi antipsikotik
wajib dilakukan. Penggunaan antipsikotik atipikal dapat mengganggu
metabolisme insulin. Oleh karena itu, para klinisi harus memeriksa beberapa
indikator kesehatan pasien seperti BMI, glukosa darah, dan juga profil lipid
pasien.16
Tabel 2.2 Antikolinergik Digunakan Dalam Mengatasi Efek Samping Ekstrapiramidal
Nama Obat Dosis Efek Samping Kontraindikasi/Perhatian
Inisiasi: 1 mg dua
Umum: sedasi, Perhatian pada pasien
Biperiden kali sehari, dapat
kebingungan penyakit jantung, liver,
ditingkatkan dan gangguan atau ginjal.
menjadi 3-12 mg memori
per hari. (khususnya Interaksi obat: Hati-hati
pasien lansia), apabila menggabungkan
Rute: Per oral atau takikardia, dengan obat
iv. mulut kering, antikolinergik.
Inisiasi 1 mg per retensi urin, dan
Triheksilfenidil hari, dapat konstipasi.
ditingkatkan
menjadi 4-12 mg Jarang:
per hari dibagi Glaukoma
menjadi 3-4 dosis sudut tertutup,
(Dosis maksimum myasthenia
20 mg per hari). gravis, dan
obstruksi
Rute: Per oral saluran cerna.
12
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16
LAMPIRAN.
1. World Health Organization. Mental Disorders. WHO. 2019. Available
from:https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders
17
18
19
20
21
22
.
12. International Classification of Diseases 11th Revision. Acute and Transient
Psychotic Disorder. WHO;2020. Available from: https://icd.who.int
23
16. Boland,R.J., Verduin, M.L. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 12 th ed.
Wolters Kluwer;2021.
24