Anda di halaman 1dari 14

BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK OPTIMALISASI

PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DAN REMAJA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Patologi Muslim

Dosen Pengampu : Massuhartono

Di Susun Oleh : Astuti Rahayu

Ningsih NIM : 601180026

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dalam bentuk

Makalah ini dengan tepat waktu.

Adapun isi dari makalah ini mengenai ”Pentingnya layanan bimbingan dan konseling
dalam mengatasi masalah belajar anak di Sekolah Dasar”.

Tak lupa pula ucapan terima kasih kami kepada Dosen dan orang-orang yang telah
berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat
dibutuhkan agar makalah ini kedepannya dapat disempurnakan.

Akhirul Kalam…

Wassalamu alaikum Wr. Wb

Jambi, 20 Januari 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

PENDAHULUAN..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1. @atar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
a. Pengertian Emosi ....................................................................................................
b. Teori Emosi ............................................................................................................
c. Bentuk-bentuk Emosi pada anak dan remaja ..........................................................
d. Perkembangan Emosi pada anak dan remaja...........................................................
e. Daktor Penyebab Emosi ..........................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................


a. Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Satu perkembangan remaja adalah perkembangan Moral. Moral merupakan penanda
kepribadian seseorang. Apabila seseorang memiliki moral yang baik maka ia akan
memiliki kepribadian yang baik. Tapi jika individu memiliki moral yang buruk maka ia
memiliki kepribadian yang buruk pula.sebagai orang tua dan guru harus mengetahui
bagaimana perkembangan moral remaja seharusnya. Orang tua dan guru harus tahu
bagaimana menghadadpi dan mengembangkan moral remaja kearah yang lebih baik. Hal
itu disebabkan karena pada masa remaja terjadi keadaan yang labil, sehingga remaja
harus mampu menentukan mana hal yang baik dan buruk sesuai dengan aturan-aturan
yang berlaku berdasarkan suara hati. Jika remaja tidak mampu mengendalikan diri maka
remaja akan terjerumus kearah yang salah atau tindakkan immorial.
Pada masa remaja sering terjadi seks bebas yang akan menghancurkan masa depan
remaja. Hal tersebut terjadi karena kurangnya bimbingan dan pengetahuna remaja
tentang seks. Oleh sebab itu, guru dan orang tua sangat berperan dalam membimbing
remaja berhubungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?
2. Jelaskan teori – teori emosi ?
3. Apasaja bentuk-bentuk emosi pada anak dan remaja
4. Jelaskan Perkembangan emosi pada anak dan remaja ?
5. Apasaja faktor penyebab emosi ?

C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat menjelaskan maksud dari emosi
2. Agar dapat menjelaskan teori-teori dari emosi
3. Agar dapat menjelaskan bentuk-bentuk emosi pada anak remaja
4. Agar dapat menjelaskan perkembangan emosi pada anak dan remaja
5. Agar dapat menjelaskan faktor penyebab emosi

BAB I

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EMOSI

Emosi diartikan sebagai impuls yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari
dalam maupun dari luar. Emosi bermacam macam, seperti emosi sedih, emosi marah,

emosi bahagia, dan bentuk emosi lainnya. Emosi dalam bahasa awamnya seringkali
dipakai untuk mendeskripsikan kemarahan saja, namun sebenarnya emosi memiliki
arti yang lebih luar dan mewakili banyak macam perasaan.

Emosi berkaitan dengan psikologi seseorang dan suasana hati yang sedang
berlangsung. Emosi dapat dikeluarkan berupa perilaku tertentu. Perasaan dan perilaku
saling terhubung dengan emosi. emosi berarti isi hati yang dituangkan dalam ekspresi
fisik. Untuk lebih memahami tentang emosi dalam psikologi, mari simak artikel ini. 1

Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam bahasa Latin
emovere yang artinya keluar. Secara etimologisnya emosi diartikan “bergerak keluar”.
Emosi merupakan suatu konsep yang luas dan tidak dapat dispesifikkan. Emosi
merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai dampak dari rangsangan
dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Berikut ini pengertian emosi menurut para
ahli:

1. [raz, 1999 merupakan seorang EQ organizasional consultant dan juga pengajar. Prezz
mengungkapkan arti emosi adalah suatu reaksi tubuh dalam menghadapi sesuatu.
Sifat dan intensitas emosi terkait erat dengan aktivitas kognitif sebagai hasil dari

persepsi terhadap situasi.


2. Gitgarsi``, 1985 emosi adalah kondisi psikologis yang merupakan pengalaman
subjektif yang dapat diungkapkan atau dilihat darir eaksi wajah atau tubuh.
3. Keleinginan dan Keleinginna, 1981 emosi adalah kondisi yang berhubungan dengan
tujuan tingkah laku. Emosi diatikan sebagai perasaan, misalnya pengalaman afektif,
kenikmatan, marah, bahagia, takut, sedih.

B. Teori emosi

1
lngridwati Kurnia, dhh, Per2embangan Belajar Peserta Didi2, (Jaharta : Direhtorat Jendral Pendidihan
Tinggi Departemen pendidihan Nasional,2008), hal 23

2
Teori Emosi disampaikan oleh para ahli melalui penelitian dan pengamatan mereka
dari masa ke masa dan saling menyempurnakan. Berikut ini adalah teori emosi dalam
psikologi:

1. Teori James Lange

Emosi adalah persepsi tentang perubahan tuubuh. James menyatakan bahwa emosi
adalah ketika kita merasa sedih, ketika menangis, marah, ketakutan. James dan carl
mengusulkan gagasan mengenai rangkaian kejadian pada emosi. Individu menerima
situasi dan menghasilkan emosi. Individu bereaksi pada situasi dan
memperhatikannya. Persepsi terhadap reaksi menjadi dasar untuk emosi yang
dirasakan. Pengalaman emosi dirasa terjadi setelah perubahan tubuh yang dilakukan
oleh sistem saraf otonom.

2. Teori Cannon Bard


Emosi yang dirasakan dan respon dari tubu hmerupakan keadaan yang berdiri sendiri.

Cannon mengajukan pendekatan untuk melihat adanya hubungan antara keadaan


tubuh dan emosi yang dirasakan melalui riset. Cannon kemudian menyatakan bahwa
emosi merupakan apa yang dirasakan dan reaksi tubuh dalam emosi saling
bergantung.

Menurut teori ini, emosi dihasilkan dari stimulus luar kemudian mengaktifkan
hipotalamus. Hipotalamus mengirim output ke dua arah, yaitu (1) organ dalam tubuh
dan otot otot eksternal untuk tubuh berekspresi. (2) ke korteks serebral dimana pola
diterima sebagai emosi yang dirasakan. Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini

menyatakan bahwa perasaan dan reaksi tubuh berdiri sendiri sendiri.


3. Teori Kognitif tentang Emosi
Teori ini memandang emosi sebagai hasil interpretasi kognitif dari rangsangan luar
atau dalam tubuh. Proses interpretasi kognitif dalam teori ini dibagi menjadi dua,
yaitu (1) Interpretasi stimuli dari lingkungan. Informasi dari stumulus pertama kali
menuju ke korteks untuk diinterpretasikan berdasarkan pengalaman masa lampau dan
masa kini. Kemudian pesan tersebut disampaikan pada sistem limbik dan sistem saraf
otonom yang menghasilkan respon fisiologis.

Contohnya apabila seseorang yang kamu anggap buruk datang padamu, maka
perasaan cemas atau takut sudah dirasakan. Namun apabila sahabat baik Anda datang

3
maka perasaan bahagia muncul. (2) Teori ini menekankan pada strimuli internal
dalam tubuh. Namun hal ini berlanjut pada interpretasi kognitif dari stimuli, dimana
lebih penting daripada stimuli internal itu sendiri.

4. Teori Emosi dan Motivasi

Emosi dan motivas berjalan beriringan atau bersamaan. Emosi ditempatkan sebagai
suatu rangkaian dari emosi. Emosi merupakan bagian dari motif motif atu dorongan.
Tomkins mengungkapkan bahwa emosi merupakan energi bagi dorongan dorongan
yang selalu muncul bersama. Menurut Leeper garis pemisahnya sangat tipis yaitu
seperti ketakutan. Ketakutan merupakan emosi tetapi juga motif pendorong perilaku.
Orang merasa takut dan terdorong melakukan perilaku yang memiliki tujuan tertentu.

C. Bentuk bentuk emosi pada anak dan remaja

Takut

Adanya rasa takut pada anak usia dini ialah hal yang wajar selama rasa takut itu tidak
terlalu kuat dan hanya adalah peringatan terhadap bahaya. Tapi, sebagian besar anak
usia dini belajar takut terhadap hal hal yang tidak 2
berbahaya, dan rasa takut ini
menjadi penghambat terhadap tindakan yang tentu sangat berguna ataupun
menyenangkan.

Lebih jelasnya lagi, beberapa anak usia dini yang mengalami berbagai macam rasa
takut yang kuat dalam dirinya, sehingga kesehatan fisik dan mentalnya terganggu.
Bila tidak ada penyaluran yang memuaskan bagi ketegangan etegangan jenis emosi
pada anak usia dini ini, maka kesehatan anak usia dini akan terganggu, pandangan
hidupnya akan tercemar, dan penyesuaiannya terhadap sesama manusia tidak
menguntungkan.

Cemas

2
Syamsu Yusuf, Psi2ologis Per2embangan Ana2 dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008) hal

4
Cemas ialah suatu bentuk rasa takut yang bersifat khayalan. Jadi bukan rasa takut
yang disebabkan alasan dari lingkungan si anak usia dini. Kecemasan ini tentu
datangnya dari kondisi kondisi yang dikhayalkan atau diimajinasikan akan terjadi.
Tapi dapat pula alasannya dari buku buku, film, komik, radio, ataupun cara rekreasi
populer lain.3

Sebab rasa cemas ini disebabkan oleh imajinasi atau khayalandan bukan oleh alasan
nyata, maka ia tidak terdapat pada anak u sia dini di usia yang sangat muda.
Kecemasan dapat terjadi bila anak usia dini telah mencapai tingkat perkembangan
lanjutan yang mana ia

bisa berimajinasi tentang hal hal yang secara langsung tidak ada di hadapannya. Jadi,
jelaslah bahwa rasa cemas biasanya hanya sesuatu yang tidak masuk akal dan yang
dibesar besarkan. Akan tetapi hai ini tentu adalah hal yang wajar dalam
perkembangan anak usia dini.

Marah

Marah adalah reaksi jenis emosi pada anak usia dini yang lebih sering terjadi pada
masa anak usia dini disebabkan lebih beberapa alasan yang menimbulkan kemarahan
dalam kehidupan anak usia dini dari pada alasan yang menimbulkan rasa takut, dan
beberapa anak usia dini yang pada usia muda telah menemukan bahwa marah adalah
cara yang baik untuk mendapat perhatian atau memuaskan keinginannya.

Cemburu
Cemburu adalah respon yang normal terhadap kehilangan nyata ataupun ancaman
terhadap kehilangan kasih sayang. Cemburu ialah kelanjutan dari marah yang
menimbulkan sikap benci atau dendam yang ditujukan terhadap individu, sedangkan
marah dapat ditujukan tidak hanya terhadap individu tetapi terhadap diri sendiri, dan
benda benda.

Dalam cemburu sering terdapat kombinasi antara marah dan takut. Individu yang
cemburu merasa tidak yakin atau tidak aman dalam hubungannya dengan individu
yang dicintainya. Apa yang menyebabkan individu cemburu dan bagaimana bentuk

3
lbid

5
kecemburuannya beberapa dipengaruhi oleh pendidikannya dan perlakuan yang
diterimanya dari individu lain.

Sifat cemburu pada masa anak usia dini dapat memengaruhi sikap individu terhadap
individu lain, tidak hanya pada masa anak usia dini tapi sepanjang hidupnya. Puncak

kecemburuan datang pada umur 3 dan 4 tahun, sedangkan puncak kecemburuan


berikutnya muncul pada masa remaja dan masa dewasa.

Kegembiraan, Kesenangan atau Kenikmatan


Kegembiraan dalam bentuknya yang lebih lunak dikenal sebagai ketenangan atau
kebahagiaan, yang adalah jenis emosi pada anak usia dini yang positif sebab individu
yang mengalaminya tidak melakukan usaha untuk menghilangkan kondisi yang
menimbulkannya. Ia menerima kondisi tersebut atau berusaha untuk
mempertahankannya sebab hasil yang menyenangkan yang diperolehnya. Kondisi

gembira ini akan berbeda pada setiap perkembangan usianya.

Kasih sayang
Kasih sayang atau cinta ialah reaksi jenis emosi pada anak usia dini yang ditujukan
terhadap seseindividu atau suatu benda. Kasih sayang anak usia dini terhadap individu
lain yang terjadi secara spontan dapat ditimbulkan oleh suatu alasan sosial yang
minim sekalipun. Namun, belajar memainkan peranan yang penting dalam
menentukkan individu individu tertentu

atau hal hal tertentu terhadap siapa anak usia dini menaruh kasih sayang atau
cintanya. Kasih sayang atau cinta itu diperoleh melalui belajar, bukan dibawa dari
lahir, maka cintanya maka cintanya terhadap anggota keluarga atau terhadap individu
lain yang tidak mempunyai tali persaudaraan dengannya tergantung pada bagaimana
anak anak usia dini memperlakukan dan apakah hubungannya adalah pengalaman
yang menyenangkan

Ingin Tahu
Minat terhadap lingkungannya sangat terbatas selama usia 2 atau 3 bulan pertama dari
kehidupan terkecuali bila alasan yang kuat ditujukan terhadap si anak. Setelah usia

4
itu, apa saja yang baru atau aneh baginya, pasti akan menimbulkan rasa ingin tahunya.
Hal ini mendorongnya untuk melakukan percobaan sampai rasa ingin tahunya
terpuaskan. Minatnya tidak hanya terbatas pada hal hal umum dalam lingkungannya.

Tidak heran jika pada anak usia dini selalu memiliki banyak pertanyaan mengenai

ingkungan di sekitarnya, pertanyaan itu tentu diajukan pada orang terdekatnya seperti
apda orang tuanya atau saudara yang sering ditemuinya, anak usia dini akan terus
menerus bertanya mengenai apa saja yang ia temui dan ia belum mengerti, hal ini
adalah hal yang wajar, jika hal ini tidak terjadi, maka kemungkinan ada kelainan pada
anak tersebut pada tumbuh kembangnya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan untuk bisa
memahami emosi anak anak di sekitar kita semua, oke sobat, sampai jumpa di artikel
berikutnya, terima kasih.

D. Perkembangan emosi pada anak dan remaja

Masa remaja dikenal sebagai puncak emosionalitas (perkembangan emosi yang


tinggi). Dalam tahap emosionalitas, remaja hendaknya kuat secara jasmani (tidak
sakit-sakitan dan lemah) dan jugakuat secara mental. Sebab akal sehat berhubugan
dengan perkembangan emosi yang dialai remaja. Sebab itu, remaja sangat disarankan
berolahraga, menjaga kebersihan/menerapkan pola hidup sehat.

Dan sangat disarankan juga untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan
remaja itu sendiri, baik fisik maupun akal seperti kebiasaan minuman keras apalagi
hingga yang paling berbahaya yaitu narkoba. Remaja berada pada masa dimana
banyak mengalami/mengahadapi dalam perkembangannya. Khususnya menyangkut
masalah penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat. Pada tahp ini,
remaja yang belum disiapkan untuk menyikapi perkembangannya cenderung
menimbulkan kebingungan dan perasaan cemas.

Pada masa remaja, mulai muncil ketertarikan pada lawan jenis yang cenderung
menimbulkan konflik dalam diri sendiri. Karena munculnya ketertarikan pada lawan
jenis mungkin akan menimbulkan munculnya perasaan malu, kurang percaya diri, dan

7
akan kebingungan dalam penyesuaian diri supaya bertingkah seperti orang dewasa.
Kecenderungan emosi pada remaja perlu dipahami orang tua/ orang dewasa di sekitarnya. 4

Karena itu, perlu dihindari hal-hal yang dapat menimbulkan munculnya emosi negatif

pada remaja seperti marah, sedih, kecewa, cemas, dan lainnya. Rasa tidak nyaman/
tidak puas terhadap kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan remaja mengalami
gangguan emosi. Dan hal ini dapat emmicu remaja menjadi nakal.

Pada masa remaja,muncul emosi yang berbeda jika dibandingkan dengan masa anak-
anak maupun orang dewasa. Pada masa remaja, emosi sering sekali meluap-luap / tinggi. Keadaan ini lebih cend

E.Faktor penyebab emosi

Stres

Tekanan berat karena kesehatan, tempat kerja, keluarga, membuat kemampuan koping
seseorang menipis. Oleh karena itu, hal-hal kecil jadi susah untuk ditoleransi. Ini lah yang membuat orang menja
Depresi
Bagi sebagian orang, depresi tidak membuatenergi jadi turun, berbaring seharian melainkan merasa gelisah.
Pikiran-pikiran yang mengganggu, tidak peduli, dan pesimistis yang memengaruhi suasana hatinya alhasil mem
Hubungan tidak seimbang
Ledakan emosi bisa terjadi karena seseorang merasa diperlakukan tidak adil entah dalam pekerjaan, hubungan per

Kesulitan dengan transisi

4
Enung Fatimah,(Psi2ologi Per2embangan Peserta Didi2,(Bandung pustaha Setia,2006)

8
Transisi bukanlah hal yang mudah. Misalnya seseorang cenderung perencana namun
tiba-tiba rencananya gagal karena alasan tertentu. Transisi ini membuat seseorang jadi
gelisah dan hasilnya dia keluarkan dalam ungkapan atau tindakan kemarahan.
Perilaku intimidasi
Intimidasi dilakukan untuk membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan

keinginan pelaku. Ketika orang mengintimidasi, Anda harus melihatnya secara lebih
luas. Ini adalah bentuk kewaspadaan secara berlebihan. Seakan dia siap bangkit dan
bertarung.
Pada umumnya ini dipelajari di masa kanak-kanak sebagai cara mengatasi trauma.
Sekali lagi, apa yang dilihat orang lain tidak bisa langsung diinterpretasi apa adanya.
Anda jadi melihatnya sebagai bentuk kemarahan semata.

BAB III

9
PENUTUP

A. Keismpulan

Emosi dalam bahasa awamnya seringkali dipakai untuk mendeskripsikan


kemarahan saja, namun sebenarnya emosi memiliki arti yang lebih luar dan mewakili banyak macam perasaan.

Emosi dapat dikeluarkan berupa perilaku tertentu. Perasaan dan perilaku saling
terhubung dengan emosi. emosi berarti isi hati yang dituangkan dalam ekspresi fisik. Untuk lebih memahami tent

Emosi merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai dampak
dari rangsangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar.

Bentuk bentuk emosi pada anak dan remaja

1. Takut
2. Cemas
3. Marah
4. Cemburu
5. Kegembiraan, Kesenangan atau Kenikmatan

6. Kasih sayang
7. Ingin Tahu

Adapun Faktor penyebab emosi

1.Stres

Depresi
Hubungan tidak seimbang
Kesulitan dengan transisi
Perilaku intimidasi

DAFTAR PUSTAKA

1
Enung Fatimah,(Psikologi Perkembangan Peserta Didik,(Bandung pustaka)
Ingridwati Kurnia, dkk, Perkembangan Belajar Peserta Didik, (Jakarta : Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional,2008), hal 23

Setia,2006)
Syamsu Yusuf, Psikologis Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2008) hal

Anda mungkin juga menyukai