Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI DI IGD

DISUSUN OLEH

MOCH REZA TRIYUDO BUWONO


NIM 202213017

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INTSTITUSI KESEHATAN DAN TEKNOLOGI PKP
DKI JAKARTA
2022/2023
STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan 1, Hari/tanggal Senin, 05 Desember 2022

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Data Subjektif :

a. Klien mengeluh nyeri pada daerah perut bagian bawah kanan sejak 2 hari yang lalu
b. Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk

Data Objektif :

a. Klien tampak meringis kesakitan


b. Klien tampak memegang daerah yang nyeri terus menerus

2. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik

3. Tujuan khusus : Klien dapat melakuka teknis reklasasi napas dalam untuk mengurangi
nyerinya

4. Tindakan keperawatan :
a. Mengukur tanda-tanda vital
b. Mengkaji skala dan karakteristik nyeri
c. Melatih Teknik relaksasi napas dalam
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang ibu/bapak, perkenalkan nama saya Reza, saya perawat yang
berdinas siang hari ini di IGD. Nama ibu/bapak siapa?, boleh sebutkan tanggal
lahirnya?, oke benar ya dengan ibu/bapak X, saya pakaikan dulu gelang
identitasnya ya.

b. Evaluasi/validasi
Apa yang dirasakan sekarang? Ada keluhan apa sampai ibu datang ke IGD?

c. Kontrak (topik, waktu, tempat)


Sekarang saya akan memeriksa tanda-tanda vital ibu/bapak, selain itu saya saya
akan mengkaji nyeri yang dirasakan ibu/bapak serta mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam. Kurang lebih 5 menit saya minta waktunya ya, ibu/bapak posisikan
senyaman mungkin di brankar/tempat tidur.

d. Tujuan tindakan/pembicaraan
Tujuan ibu/bapak dapat melakukan Teknik relaksasi napas dalam diharapkan akan
mengurangi nyeri yang dirasakan.

2. Fase Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)


Saya periksa tanda-tanda vital ibu/bapak dulu ya, mohon jangan bergerak dulu. Oke,
dilihat dari tanda-tanda vital ibu/bapak dalam batas normal. TD: 120/80 mmhg, nadi:
98x/menit, RR: 17x/menit, suhu: 37,0’C dan saturasi oksigen: 99%.
Selanjutnya, apa ibu/bapak tau bagaimana nyeri yang dirasakan muncul? Adakah
yang membuat nyeri bertambah, seperti aktivitas atau posisi tubuh? Seperti apa nyeri
yang dirasakan? Dimana nyeri tersebut dirasakan? Apakah menyebar atau terpusat di
lokasi yang sama? Disini saya ada contoh gambar yang menunjukkan skala nyeri
mulai dari 0 nyeri tidak terasa sampai 10 nyeri sangat hebat, bisa ibu/bapak tunjuk
nomor berapa nyeri yang dirasakan ibu/bapak? Sejak kapan nyeri dirasakan? Apa
pernah merasakannya sebelumnya? Dirasakan terus menerus, hilang timbul atau
dalam durasi waktu tertentu?
Oke, sekarang saya akan mengajarkan Teknik relaksasi napas dalam, diharapkan ini
akan mengurangi nyeri yang dirasakan. Pertama Tarik napas panjang perlahan, tahan
3-5 detik, lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut. Coba ikuti saya ya!.
Sekarang ibu/bapak coba prakikan sendiri. Oke bagus bu/pak, cara ini bisa dilakukan
terus-menerus untuk mengurangi nyeri.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap terhadap keperawatan
Evaluasi klien (subjektif)
Bagaimana yang ibu/bapak rasakan setelah berlatih teknis napas dalam?

Evaluasi perawat (objektif)


Coba sekarang ibu/bapak praktikan sekali lagi teknis napas dalam!, oke bagus ya
bu/pak!

b. Rencana tindak lanjut


Ibu/bapak bias lakukan teknis napas dalam untuk mengurangi nyeri, dilakukan
berulang ya agar mengurangi nyerinya.

d. Kontrak yang akan datang (topik, waktu,tempat)


Baik bu/pak, hasil pemeriksaan yang sudah saya lakukan akan saya laporkan kepada
dokter. Nanti sekitar 5 menit lagi dokter akan memeriksa untuk lebih lanjutnya ya dan
saya akan kembali lagi untuk memasang infus, megambil sampel darah, dan
memberika obat anti-nyeri sesuai instruksi dokter. Sekarang ibu istirahat dulu saja
rilekskan badannya senyaman mungkin. Permisi ya bu/pak.

Anda mungkin juga menyukai