Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEMAMPUAN RESEPSI, REPRODUKTIF, DAN PRODUKTIF DALAM


BAHASA ASING
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikolinguistik
Dosen pengampu: Dr. H. Nurhamim, M.A.

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Nurul Ma’wa (201220031)
Siti Robiyatul Ardawiyah (201220043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UINVERSITAS ISKAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
TAHUN 2022

1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan beribu- ribu
nikmat bahkan berjuta-juta nikmat, baik nikmat iman, islam serta nikmat sehat walafiat
sehingga pada kesempatan kali ini dapat menyusun makalah dengan tepat waktu tanpa
kendala apapun.

Sholawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita yaitu Nabi
Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah hingga zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini. Tidak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan para
pengikutnya hingga akhir zaman. Amin ya robbal alamin.

Kami sebagai penyusun makalah ini sangat berterima kasih kepada Dosen pengampu
mata kuliah Psikolinguistik yang telah memberikan arahan serta mengoreksi makalah ini.
Sehingga makalah ini di buat semaksimal mungkin, walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya.

Makalah yang berjudul Kemampuan Resepsi, Reproduktif, dan Produktif dalam


Bahasa Asing yang di dalamnya membahas mengenai pengertian, tujuan dan proses dari
kemampuan reseptif, reproduktif dan produktif dalam bahasa asing. Adapun penyusunan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah psikolinguistik. Mohon maaf jika dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, kami
sebagai penyusun makalah ini kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

2.1. Definisi Kemampuan Reseptif, Reproduktif dan Produktif dalam Bahasa Asing ....... 2

2.2. Proses Berbahasa Reseptif, Reproduktif dan Produktif dalam Bahasa Asing ............. 3

BAB III: PENUTUP ........................................................................................................ 6

3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 6

3.2. Saran ........................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemampuan reseptif merupakan proses yang berlangsung pada pendengar yang
menerima kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna yang disampaikan oleh
pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat pendengar. Dalam proses
tersebut diharapkan orang lain dapat dan mampu menanggapi pesan atau maksud dengan
baik, sehingga lawan tutur dapat menanggapi dan mereson maksud dari penurut.
Kemampuan produktif merupakan proses rancangan berbahasa. Kemampuan produktif
merupakan proses seseorang dalam membuat atau merancang bahasa. Berbahasa
merupakan kemampuan alamiah manusia yang terdapat pada bagian otaknya. Kemampuan
produktif menuntut penutur menghasilkan tuturan dalam komunikasi. Kemampuan
produktif mengacu kepada diri pembicara yang kemudian menghasilkan ide, kode-kode,
Konsep dan pesan yang memiliki makna.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka terdapat beberapa rumusann masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kemampuan reseptif, reproduktif dan produktif dalam
bahasa asing?
2. Bagaimana proses berbahasa reseptif, reproduktif dan produktif dalam bahasa asing?

1.3.Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut maka terdapat beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi kemampuan reseptif, reproduktif dan produktif dalam
bahasa aing.
2. Untuk mengetahui proses berbahasa reseptif, reproduktif dan poduktif dalam bahasa
asing.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kemampuan Reseptif, Reproduktif, dan Produktif
a. Kemampuan Reseptif
Kemampuan berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa
lisan yang didengar atau dibaca. Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan.
Bahasa reseptif pula diartikan sebagai kemampuan penerima pesan yang disampaikan.
Bahasa reseptif yang berkembang normal dapat dilihat dari ketepatan perilaku atau
respon verbal terhadap pesan yang diampaikan. Kemampuan bahasa reseptif sangat
penting karena mendasari segala penggunaan fungsi komunikasi (meminta benda,
meminta seseorang melakukan tindakan, menanyakan informasi, memberi pernyataan,
dan merespon pertanyaan “ya” atau “tidak”.
Keterampilan reseptif dalam berbahasa juga merupakan proses yang
berlangsung pada diri pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang bermakna
dan berguna yang disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima
melalui alat-alat pendengar. Aspek keterampilan reseptif ini meliputi menyimak dan
membaca. Jika dilihat dari polanya, kompetensi menyimak dan membaca merupakan
kompetensi menerima buah pikir atau hasil karya orang lain. Dengan kata lain, seorang
penyimak atau pembaca akan menikmati atau mengapresiasi produk-produk bahasa
baik secara visual maupun auditif. Untuk itulah penguasaan kedua komptensi ini
dikategorikan sebagai keterampilan reseptif.
b. Kemampuan Produktif
Kemampuan produktif merupakan proses rancangan berbahasa. Kemampuan
produktif merupakan proses seseorang dalam membuat atau merancang bahasa.
Kemampuan produktif mengacu pada diri pembicara yang kemudian menghasilkan
ide, kode-kode, konsep dan pesan yang memiliki makna.
Dalam kemampuan bahasa produktif mencakup dua aspek kemampuan bahasa
yaitu menulis dan berbicara. Menulis dan berbiara memiliki hubungan yang sangat
erat, keduanya memiliki ciri yang sama. Perbedaannya adalah menulis memerlukan
penglihatan dan gerak tangan, sedangkan dalam berbicara diperlukan pendengarn dan
pengucapan. Baik menulis dan berbicara harus memperhatikan komponen yang sama,
struktur kata atau bahasa, kosa kata, kecepatan atau kelancaran.

2
c. Kemampuan Reproduktif
Kemampuan reproduktif adalah kemampuan memproduksi ulang. Kegiatan
yang dilakukan dalam kemampuan ini adalah siswa menyalin tulisan atau teks dari
buku tertentu atau dari tulisan di papan tulis. Kegiatan ini bertujuan agar sisa dapat
terbiasa menulis kata-kata dalam bahasa asing, karena setiap bahasa memiliki sistem
penulisan yang berbeda dengan bhasa lain. Lebih-lebih bahasa arab yang mempunyai
huruf yang berlainan dari huruf lain (Indonesia).
Dalam mengembangkan kemampuan reproduktif siswa harus menulis secara
bebas berdasarkan tema yang diberikan dengan penentuan beberapa kata kunci. Hal ini
disebut dengan menulis kreatif.
2.2. Proses Berbahasa Reseptif, Reproduktif dan Produktif dalam Bahasa Asing
a. Proses Berbahasa Reseptif
Telah kita paparkan sebeumnya bahwasanya kemampuan reseptif merupakan
sebuah kemampuan yang menitikberatkan kepada respon seseorang terhadap apa yang
mereka dengar dan apa yang mereka baca. Maka dari itu, terdapat beberapa aspek dalam
kemampuan reseptif, diantaranya yaitu mendengarkan/menyima dan membaca.
1. Mendengarkan/Menyimak
Menyimak merupakan kegiatan berbahasa dalam bentuk reseptif lisan.
Menyimak dapat diartikan sebagai aktivitas penggunaan alat pendengaran secara
sengaja yang bertujuan untuk memperoleh pesan atau makna dari apa yang disimak.
Terdapat dua situasi yang berbeda yang dapat terjadi dalam menyimak yaitu secara
interaktif dan non-interaktif.
Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka melalui
telepon atau sejenisnya dimana komunikasi terjadi secara bergantian antara penutr
yang satu dengan penutur yang lainnya yang melakukan aktivitas mendengarkan
dan berbicara sehingga memiliki kesempatan bertanya guna mendapatkan
penjelasan, atau meminta lawan bicara mengulang apa yang telah diucapkan atau
meminta penutur untuk melambatkan tempo berbicaranya.
Adapun menyimak secara non-interaktif berlangsung tanpa ada penutur yang
berhadapan angsung dengan penuturnya. Situasi ini memiliki kelemahan yang tidak
dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak dapat meminta pembicara
mengulangi apa yang diucapkannya, dan tidak dapat meminta pembicara untuk
memperlambat ucapannya.

3
2. Membaca
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis yang bertujuan untuk
memahami isi bacaan dan maksud penulisnya. Membaca merupakan kegiatan
berbahasa yang dilakukan dalam bentuk reseptif tulis. Keterampilan membaca
merupkan modal dasar yang sangat krusial untuk menunjang keberhasilan belajar
siswa. Kurang terampilnya siswa dalam membaca dapat menyebabkan
terhambatnya siswa untuk mempelajari bidang studi yang lain.
Membaca dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu membaca permulaan dan
membaca lanjut. Membaca permulaan adlah tahap awal dalam belajar membaca
yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau tanda-tanda yang berkaitan
dengan huruf-huruf, sehingga menjadi pondasi agar dapat melanjutkan ke tahap
membaca lanjut. Sedangkan membaca lanjut adalah anak tidak sekedar mengenal
simbol atau tanda-tanda, akan tetapi sudah mulai mempergunakannya untuk
membaca kata atau kalimat sehingga anak memahami apa yang dibacanya.
Pada tahap membaca permulaan anak lebih diarahkan kepada membaca huruf
atau kata. Tahap membaca permulaan dilakukan pada masa peka yaitu usia enam
aau tujuh tahun bagi anak normal dan sembilan tahun pada anak tunagrahita. Tahap
membaca permulaan merupakan saat kritis dan strategis dikembangkannya
kemampuan membaca tanpa teks yaitu membaca dengan cara menceritakan gambar
situasional yang tersedia.
b. Proses berbahasa produktif
Dalam proses keterampilan produktif terdapat beberapa aspek yaitu berbicara
dan menulis.
1. Berbicara
Berbicara merpakan keterampilan berbaasa lisan yang bersifat produktif. Jenis
situasi dalam berbicara meliputi, situasi interaktif seperti percakapan secara tatap
muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya aktivitas pergantian
anatara berbicara dan mendengarkan. Kemudian terdapat situasi semi interaktif,
misalnya situasi berpidato di hadapan umum secara langsung, audience memang
tidak dapat melakukan interupsi terhadap pembicara. Namun, pmbicara dapat
melihat reaksi pendengar dari eskpresi wajah dan bahasa tubuh mereka. kemudian
terdapat pula situasi non-interaktif. Yaitu berpidato lewat radio atau Tv. Audiens
sama sekali tidak dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan narasumber
karena berada dalam dua dimensi media yang berbeda.
4
2. Menulis
Menulis merupakan salah satu aspek berbahasa yang bersifat produktif.
Kemampuan ini biasanya hadir setelah seseorang diidentifikasikan setelah orang
tersebut mampu menguasai tiga kemampuan berbahasa lainnya. Kemampuan
membaca seseorang biasanya sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan
menulis seseorang.
Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam bentuk kegiatan
produktif tulis. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis juga emegang
peranan penting bagi keberhasilan belajar siswa.
Fenomena-fenomena di atas bisa kita sebut dengan fenoena psikolinguistik
yang terjadi pada setiap manusia, yani fenomena berbahasa yang terjadi sebelum
diucapkan/diproduksi dan berproses dalam diri manusia.
c. Proses Berbahasa Reproduksi
Unsur-unsur yang diperlukan dalam keterampilan menulis adalah gramatikal,
stilistik, mekanisk, dan menimbang atau judgement. Keterampilan gramatikal merujuk
pada kemampuan menulis kalimat yang benar, sedangkan keterampilan stilistik
mencakup kemampuan menata kalimat dan menggunakan bahasa secara efektif.
Kemudian keterampilan mekanik adalah kemampuan menggunakan denga tepat
konvensi yang khusus dalam bahasa tulis seperti tanda baca dan ejaan. Kemudian
menimbang atau menjudgement meliputi kemampuan menulis dengan cara yang sesuai
dengan pembaca tertentu dan untuk maksud tertentu dan kemampuan memilih,
mengorganisasi dan mengurut informasi yang relevan.
Untuk seorang penerjemah darlam reproduksi pesan dari bahasa sumber kepada
bahasa sasaran, penerjemah harus memiliki keterampilan yang telah disebutkan di atas.
Dan semua unsur tersebut harus dikuasai termasuk keterampilan berbahasa seperti
menyima, berbicara dan membaca.

5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari kemampuan-kemampuan yang telah disebutkan dalam pembahasan yaitu
kemampuan reseptif, produktif dan reproduktif bahwasanya kemampuan tersebut
menikitberatkan kepada keterampilan membaca, menyimak/mendengarkan, berbicara dan
menulis. Karena keempat keterampilan tersebut merupakan keterampilan yang wajib
dilakukan dan dipahami dalam pembelajaran bahasa arab.
Kemampuan reseptif lebih menitikberatkan kepada bagaimana seseorang merespon dan
menerima kode-kode atau ide-ide yang disampaikan oleh pembicara, maka dari itu dalam
keterampilan ini lebih kepada aspek menyimak dan membaca. Kemudian kemampuan
produktif merupakan kemampuan yang menitikberatkan kepada bagaimana seseorang
menuangkan gagasannya baik dalam bentuk tulisan mauapun lisan, maka dari itu,
dibutuhkanlah aspek menulis dan berbicara. Sedangkan kemampuan reproduktif
merupakan kemampuan yang menghasilkan kembali apa yang disampaikan oleh penutur,
maka dari itu perlu adanya aspek mneulis di dalamnya.
3.2. Saran
Dari teori-teori yang telah dipaparkan hendaknya kita sebagai orang yang dapat
merespon, menghasilkan gagasan perlu memperhatikan kemampuan-kemampuan yang ada
dalam bahasa arab. Maka dari itu, kita perlu mempelajari hal tersebut dengan baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Amir. Reproduksi Pesan dalam Penerjemahan. Jurnal Allemania Vol. 3, No, 1. Juni 2013.

Pujiastuti, Arik Umi dkk. Analisis Kemampuan Bahasa Produktif dan Reseptif pada Siswa
Tuna Rungu di SDN Inklusi Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Seminar
Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat vol 3. 2018.

https://www.academia.edu/12340792/Proses_Berbahasa_Produktif_dan_Reseptif.

Https://www.academia.edu/29175105/Pengajaran_Pembelajaran_Maharah_alkitabah

Anda mungkin juga menyukai