Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN CJR

NAMA : HOTMAIDA CIBRO


NIM :6223121079
KLS : PKO F
KELOMPOK : 11 ( PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN INDIVDU )

i. JURNAL 1
Identitas jurnal

Nama PERKEMBANGAN DAN TAHAPAN PENTING DALAM PERKEMBANGAN


Jurnal
IISSN
2502-437X

Penulis Teti Ratnawulan


Volume Volume IV
dan nomor
Tahun 2018
Halaman 285-292
Download https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurn
al+perkembagan+kepribadian&btnG=#d=gs_qabs&t=166549335 6822&u=%23p
%3DJqzoTBTxqqcJ

A. JUDUL:
PERKEMBANGAN DAN TAHAPAN PENTING DALAM PERKEMBAGAN
B. BAB 1
PERKEMBAGAN KEPRIBADIAN INDVIDU
C. SUB BAB:
1.1 PENGERTIAN
Kepribadian adalah segala sesuatu mengenai kemampuan individu
dalamberinteraksi dengan lingkungannya. Gordon allport (1951) merupakan seorang
psikolog asal Jerman, ia mengartikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dalam
individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kepribadian adalah cara bagaimana orang
berada di dunia.
1.2 CIRI-CIRI
Menurut Elizabeth ciri-ciri kepribadian dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1.Kepribadian yang sehat
2.Kepribadian yang tidak sehat yaitu :
✓udah marah (tersinggung)
✓Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
1.3 FAKTOR _FAKTOR
1.keluarga 3.sekolah 5. Bahasa
2. Kebudayaan 4. Adat dan tradisi

D. RINGKASAN
Erikson membagi pertumbuhan kepribadian kedalam delapan tahap psikososial.Empat
tahap pertama mirip apa yang dikemukakan Freud, oral, anal, phallic, dan laten,walaupun
Erikson menekankan korelasi psikososial, sementara Freud lebihmemfokuskan pada
biologis.Menurut Erikson, proses perkembangan dikuasai oleh prinsip kematanganepigenetic
(Epigenetic Principle of Maturation) yaitu bahwa tahapan-tahapanperkembangan ditentukan
oleh faktor-faktor keturunan. Awalan Epi berarti “berdasarkanatas atau bergantung pada” jadi
perkembangan bergantung pada faktor-faktor genetik.Kekuatan-kekuatan lingkungan dan sosial
yang kita hadapi mempengaruhi caraberlangsungnya tahapan-tahapan perkembangan yang
telah ditentukan secara genetik.Jadi perkembangan kepribadian dipengaruhi baik oleh faktor-
faktor biologis maupunfaktor sosial, baik variabel-variabel situasional.Erikson menyatakan
bahwa dalam perkembangan manusia diliputi serentetankonflik yang harus ditanggulangi setiap
orang. Potensi adanya konflik lahir sebagaikecenderungan bawaan yang mencolok pada tahap
perkembangan mental. Setiapkonfrontasi dengan lingkungan disebut krisis. Krisis meliputi pada
perspektif danmemerlukan kita untuk memfokuskan kembali energi naluri dan dilanjutkan
dengan tuntutan baru dari setiap tahap kehidupan
Setiap tahap perkembangan mempunyai krisis, atau pembentukan poin yangmengharuskan
beberapa perubahan pada perilaku dan kepribadiannya. Kita dihadapkanpada pilihan antara
dua cara dalam merespon krisis, yaitu penyesuaian diri yang salahatau cara yang negatif, dan
penyesuaian diri atau cara yang positif. Hanya ahidinsaat kita dapatmemecahkan setiap konflik,
kita dapat meneruskan perkembangan kepribadian secaranormal dan memperoleh kekuatan
untuk menghadapi krisis pada tahap berikutnya.Apabila suatu konflik pada suatu tahap tidak
dapat diatasi, kurang memungkinkan untukbisa menyesuaikan diri pada tahap berikutnya,
sehingga banyak ditemui kesulitan untukmencapai kesuksesan.Erikson percaya bahwa ego
harus menggabungkan cara penyesuaian diri dengancara penyesuaian diri yang salah. Sebagai
contoh pada tahap pertama perkembanganpsikososial, kita dapat merespon krisis dengan
mengembangkan salah satu kepercayaanatau ketidak percayaan. Dengan kepercayaan akan
lebih menyesuaikan diri danmerupakan cara yang diinginkan; hal itu jelas merupakan sikap
psikologis yang lebihsehat. Setiap orang juga harus mengembangkan sikap ketidak percayaan
pada beberapatingkatan sebagai bentuk perlindungan. Jika kita percaya secara penuh dan
mudahtertipu, kita akan mudah diserang dengan usaha lainnya untuk menipu, menyesatkan
ataumemanipulasi kita. Secara ideal setiap tahap perkembangan identitas ego, akan tetap
primer dalam penyesuaian sikap yang positif, tetapi akan diimbangi dengan sebagia sikap
negatif

ii. JURNAL 2
Identitas jurnal

Nam PENGARUH MATERI CERITA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK


a
Jurn
al
Judul PENGARUH MATERI CERITA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK
jurna
l

Penu Mujaidin
lis
Volu Volume 7,Nomor 2
me
dan
nom
or
Tahu 2018
n
IISSN _
Dow
nloa https://scholar.google.com/scholar?
d hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+perkembagan+kepribadian&btnG=#d=gs_qabs&t=1665
493425677&u=%23p%3DUy24epbd_9YJ

A. JUDUL:
PENGARUH MATERI CERITA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK
B. BAB 1
PERKEMBAGAN KEPRIBADIAN INDIVDU
C. SUB BAB:
1.1 PENGERTIAN
Kepribadian adalah segala sesuatu mengenai kemampuan individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Gordon allport (1951) merupakan seorang
psikolog asal Jerman, ia mengartikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dalam
individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Kepribadian adalah cara bagaimana orang
berada di dunia.
1.2 CIRI-CIRI
Menurut Elizabeth ciri-ciri kepribadian dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1.Kepribadian yang sehat
✓Dapat menilai dirinya sendiri secara realistik; mampu menilai diri sendiri
apa adanya dan jujur tentang kelebihan dan kekurangannya, secara .
fisik pengetahuan, bahkan keterampilan dan sebagainya.
2.Kepribadian yang tidak sehat yaitu :
✓udah marah (tersinggung)
✓Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

1.3 ASPEK-ASPEK
1.keluarga 3.sekolah 5. Bahasa
2. Kebudayaan 4. Adat dan tradisi

D. Ringkasan
esuaian diri secara autoplastis dalam organisasi mengharuskan pegawai membina
kemampuannya, mengubah dirinya, menyesuikan dirinya dengan sistem kerja dan
pengaturan menejemen organisasi. Pada saat yang sama dalam proses kegiatan
organisasi pegawai-pegawai yang menjumpai kelemahan-kelemahan dalam sistem kerja
atau sistem-sistem lain dalam organisasi harus mampu mengubahnya,
menyempurnakannya menjadi yang lebih baik.
Menurut Haryadi etal., “penyesuaian diri sesuai dengan lingkungan disebut autoplastis
sedangkan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dirinya disebut
alloplastis”Penyesuaian diri yang autoplastis bersifat pasif sedangkan alloplastis bersifat
aktif. Penjelasan di atas menunjukkan suatu kemampuan tentang bagaimana individu
mengubah dirinya atau mengubah lingkungannya sehingga terjadi kesesuaian dan
harmonisasi.Menurut Calhoun dan Acocella bahwa “penyesuaian diri dapat didefinisikan
sebagai interaksi individu yang kontinyu dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan
dengan dunia individu.
Menjadi pegawai yang baik dalam suatu organisasi tergantung pada terdapatnya
attitude sosial positif dari pegawai dalam interaksi sosial. Attitude mempunyai segi
motivasi, segi dinamis menuju ke suatu tujuan.
Kepribadian individu, kecakapan-kecakapannya, ciri-ciri kegiatannya, bakatnya, hanya
menjadi kepribadian individu kalau melakukan interaksi dengan lingkungan organisasi.
Individu memerlukan hubungan dengan lingkungan organisasi yang menggiatkannya,
merangsang perkembangannya, atau yang memberikan sesuatu yang ia perlukan.
Penyesuaian diri dapat dipadankan dengan adjustment atau attitude yaitu sikap dan
kesediaan bereaksi terhadap suatu hal, senantiasa terarahkan kepada suatu objek.
Penyesuaian diri sebagai satu faktor yang penting dalam sebuah organisasi. Karena
organisasi berkembang dinamis, maka semua pendukung organisasi harus melakukan
reaksi untuk penyesuaian diri.

KRITiK
1.KELEBIHAN (KELUASAN)
✓.bahasa yg di gunakan mudah di pahami
✓.jurnal nya mudah dipahami
✓.Pembahasannya sangat detail dan terperinci. Menyajikan abstrak dan kesimpulan
✓.Disusun dengan menggunakan prosedur atau tahapan tertentu.
✓.Menggunakan bahasa yang lugas.
2.KELEMAHAN (KEDALAMAN )
✓.Terdapat beberapa singkatan yang tidak memiliki penjelasan sehingga pembaca akan
mengalami kesulitan dalam mengartikan singkatan tersebut.
✓.Terdapat beberapa bahasa yang sulit dimengerti khususnya bagi pembaca kalangan umum.
✓.bahasa yg digunakan sulit untuk di pahami
✓.jurnal nya sulit dipahami

DAFTAR PUSTAKA
Danim.S & Khairil H. (2014). Psikologi Pendidikan (Dalam Perspektif Baru), Bandung Alfabeta
Makmun, A Sy. (2005) Psikologi Pendidikan (Perangkat Sistem Pengajaran Modul) Bandung
Rosda Ratnawulan, T & Hamdani (2008) Psikologi Umum Bandung: Publikasi FKIP Uninus
PAsmawati. (2009). Dongeng Bunda Cerahkan Masa Depan Anak Jakarta Ath-Thuri, H. A. (2007).
Mendidik Anak Perempuan di Masa Kanak-Kanak Jakarta: AMZAH Baharuddin. (2009).
Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Djaali. (2009). Psikologi
Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara Egan, K. (2009). Pengajaran Yang. Imajinatif (An Imaginative
Approach to Teaching). Jakarta: Indeks. Fajri, E. Z. (n.d.). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Jakarta: Difa Publiser. Hawari. (2011), Bukan Dongeng Tapi Kisah Sebelum Tidur. Jakarta:
Pasiak, T. (2002). Revolusi 10/EQ/SQ Menyingkap Rahasia kecerdasan Berdasarkan Al Quran
dan Nerurosains Mutakhir. Jakarta Mizan Putra, S. (2009). Anakku Bertingkah Seperti Sponge
Bob, Siasat Mendampingi Anak Anda dalam. Menonton Film Kartun. Jakarta: Pustaka
Widyamara. Risnawati, E. d. ( 2013). Telaah Materi Dongeng pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda
Sekolah Dasar (Analisis Kurikulum Bahasa Sunda Sekolah Dasar Berbasis Tauhid). Jurnal Sosial
Humaniora, 4 (2). Ronnberg, M. (2002). Why is Disney So Popular? The Animated Feature Films
From a Childish Perspective. Sweden: Filmforlaget, Uppsala. Simandjuntak, P. d. (1984). Teori

Anda mungkin juga menyukai