Anda di halaman 1dari 26

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Studi Kasus

Kasus Kasus 1 Kasus 2


Hari/Tanggal Pengkajian Kamis , 16 Juni 2022 Selasa, 22 Juni 2018
Jam 08.20 WIB 14.00 WIB
Ruang Muzdalifah Muzdalifah
perawat Oktiana Anggraini Putri Oktiana Anngraini Putri

1. Pengkajian

Identitas Kasus 1 Kasus 2


a) Nama Ny. H Ny. M
b) Umur 23 Tahun 33 Tahun
c) Jenis kelamin Perempuan Perempuan
d) Agama Islam Islam
e) Pendidikan S1 S1
f) Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Swasta
g) Status perkawinan Kawin Kawin
h) Alamat Tebat Gunung Kuala Lempuing 4
i) No RM 09.67.39 10.19.51
j) Tanggal masuk Rabu, 15 Juni 2022 Selasa, 21 Juni 2012
k) Tanggal pengkajian Kamis, 16 Juni 2022 Rabu, 22 Juni 2022
l) Diagnose medis Sectio Cessarea Sectio Cessarea
m) Jam Operasi 03.22 WIB 08.10 WIB
Identitas penanggung jawab
a) Nama Tn. E Tn. J
b) Umur 23 Tahun 34 Tahun
c) Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki
d) Pendidikan S1 SMA
e) Pekerjaan PNS Swasta
f) Alamat Tebat Gunung Kuala Lempuing
g) Hubungan dengan Suami Dari Pasien Suami Dari Pasien
klien
Tabel 5.1 Pengkajian

51
52

2. Riwayat Kesehatan

Riwayat Kesehatan Kasus 1 Kasus 2

Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri Pasien mengatakan takut


di perut bekas operasi untuk bergerak dan nyeri
sectio cessarea bertambah saat bergerak
karena luka diperut bekas
operasi section cessarea
Riwayat kesehatan Ny.H masuk ke rumah Ny.M masuk ke rumah sakit
sekarang sakit pada tanggal 15 pada tanggal 21 juni 2022
juni 2022 jam 20.53 jam 19.45 wib di IGD
WIB di IGD Rumah Rumah Sakit Harapan dan
Sakit Harapan dan Doa Doa Kota Bengkulu dengan
Kota Bengkulu dengan indikasi plasenta previa
keluhan perut terasa pasien dari poli kebidanan
kencang dan keluar RSHD rencana dilakukan
lender disertai bercak operasi sectio cessarea jam
darah lalu Ny. H 08.10 WIB pada saat di kaji
dilakukan operasi tanggal 22 juni 2022 jam
section cessarea pada 14.00 WIB Ny.M
jam 03.22 WIB dengan mengatakan hanya dapat
Indikasi Kala II Lama berbaring diatas tempat tidur
pada saat dikaji tanggal karena takut untuk bergerak
16 Juni 2022 jam 08.20 dan nyeri bertambah saat
Ny. H mengatakan bergerak, aktivitasnya
nyeri pada luka bekas dibantu keluarga, Ny.M
operasi di sekitar perut mengatakan nyeri pada luka
rasanya seperti bekas operasi di sekitar
tertusuk-tusuk dengan perut terasa seperti tertusuk
skala nyeri 8nyeri tusuk dengan skala nyeri 9,
dirasakan hilang timbul nyeri dirasakan hilang
dan Ny. H mengatakan timbul dan Ny. M
aktivitasnya perlu mengatakan asinya belum
dibantu oleh suaminya. keluar.
Riwayat kesehatan Ny. H mengatakan tidak Ny. M mengatakan tidak
dahulu ada riwayat kesehatan ada riwayat kesehatan yang
yang lalu lalu
Riwayat Kesehatan Ny. H mengatakan tidak Ny. M mengatakan
keluarga ada riwayat penyakit keluarganya memiliki
keluarga penyakit hipertensi
Tabel 5.2 Riwayat Kesehatan
53

3. Riwayat Obsterti

Riwayat Kesehatan Sekarang Kasus 1 Kasus 2

PA P1 A0 P1 A0

Umur Kahamilan 39 Minggu 4 Hari 38 minggu 3 hari

Tafsifran Persalinan 15 Juni 2022 30 Juni 2022

ANC/ Ante Natal Care 5x 8x

Masalah Kesehatan Tidak Ada Tidak Ada

Tabel 5.3 Riwayat Obsterti

4. Riwayat Kehamilan

PA Umur Tanggal Penolong Jenis


Kehamilan Partus Persalinan Persalinan
Kasus 1 P Aterm 16 Juni 2022 Dokter SC

Kasus 2 p Aterm 22 Juni 2022 Dokter SC

Tabel 5.4 Riwayat Kehamilan

5. Riwayat Anak dan Keadaan Nifas Pasien Sectio Cessarea

Anak Nifas
JK BB PB Keadaan Umur Laktasi Perdarahan Infeksi
Lahir sekarang
Kasus 1 P 2800 47 Hidup 0 hari Tidak ada 300 cc Tidak

Kasus 2 P 3650 50 Hidup 0 hari Tidak ada 400 cc Tidak

Tabel 5.5 Riwayat Anak dan keadaan Nifas Pasien Sectio Cessarea
54

6. Riwayat Persalinan Sekarang

Kasus 1 Kasus 2
Tanggal persalinan 16 Juni 2022 jam 22 Juni 2022 jam 08.10 WIB
dan jam 03.22WIB
Tipe persalinan Sectio caesarea Sectio caesarea
Lama persalinan Kala I,II, III tidak Kala I,II,III tidak dilakukan
dilakukan
Jumlah perdarahan 300 cc 400 cc
Penyulit persalinan Tidak ada Tidak ada
Keadaan bayi - Jenis kelamin : - Jenis kelamin : perempuan
perempuan - Berat badan lahir : 3650 gr
- Berat badan lahir : 2800 - Panjang badan : 50 cm
gr - APGAR SCORE : 7/9
- Panjang badan : 47 cm
- APGAR SCORE : 6/8
Tabel 5.6 Riwayat Persalinan Sekarang

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik Kasus 1 Kasus 2


Keadaan umum Klien sadar penuh, Klien sadar penuh, tanda-
1. Kesadaran tanda-tanda vital : tanda vital :
2. Tanda-tanda TD: 110/90 TD : 120/70 mmHg
vital mmHg N : 82x/menit
3. Berat badan N: T : 36,8oC
4. Kenyamanan 86x/menit Rr : 19x/menit
nyeri T : 37,7oC BB sebelum hamil : 62 kg,
5. Status Rr : 20x/menit Sekarang : 70 kg
fungsional BB Sebelum hamil : 59 Tinggi badan 160 cm,
kg,
Sekarang : 68 kg kenyamanan nyeri :
TB : 140 cm, P : nyeri karena terdapat
luka bekas post op sectio
kenyamanan cessarea dibagian abdomen
nyeri : Q : Seperti ditusuk-tusuk
P : nyeri karena R : Abdomen
terdapat luka bekas S:9
post op sectio T : Nyeri saat bergerak dan
cessarea dibagian hilang timbul
abdomen
Q : Seperti ditusuk- Aktifitas klien
tusuk Ketergantungan sedang
55

R : Abdomen
S:8
T : Nyeri saat
bergerak dan hilang
timbul

Aktifitas klien
Ketergantungan
sedang
Mulut Mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab dan
dan pucat,ukuran pucat,ukuran tonsil normal,
tonsil normal, letak letak uvula simetris
uvula simetris ditengah
ditengah
Pemeriksaan Inspeksi : Bentuk Inspeksi : Bentuk abdomen
abdomen abdomen bulat tidak ada bulat tidak ada bayangan
1. Inspeksi bayangan vena dan tidak vena dan tidak ada benjolan,
2. Auskultasi ada benjolan, terdapat terdapat luka operasi, jenis
3. Palpasi luka operasi, jenis operasi operasi sectio caesarea, lokasi
4. Perkusi sectio caesarea, lokasi di di perut,terdapat linea nigra
perut, terdapat linea nigra ( Garis Kehamilan ), terdapat
Pemeriksaan fisik ( Garis Kehamilan ), striae gravidarum ( Garis
ibu \nifas terdapat striae gravidarum Kemerahan ) , TFU sepusat,
( Garis Kemerahan ) TFU kosistensi keras, kontraksi
1 jari dibawah pusat, uterus baik,
kosistensi keras, kontraksi
uterus baik
Auskultasi : peristaltik Auskultasi : peristaltik usus
usus 5x/menit 2x/menit

Palpasi : perut tegang, Palpasi : perut tegang, ada


ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa/benjolan, tidak massa/benjolan, tidak teraba
teraba pembesaran hepar, pembesaran hepar, tidak ada
tidak ada pembesaran lien pembesaran lien Perkusi :
Perkusi : tidak ada nyeri tidak ada nyeri ketuk
ketuk

Kebutuhan Sehari- Makan : Nafsu makan Makan : Nafsu makan baik,


Hari baik, pola makan3x/hari, pola makan3x/hari, tidak ada
tidak ada gangguan makan, gangguan makan, tidak ada
A. Nutrisi tidak ada pantangan, dan pantangan, dan tidak ada
tidak ada masalah khusus masalah khusus
56

Minum : klien mengatakan Minum : klien mengatakan


minum 3-5 gelas dalam minum 3-5 gelas dalam sehari
sehari
B. Eliminasi BAK : Frekuensi klien BAK : Frekuensi klien
1. BAK terpasang kateter,warna terpasang kateter,warna kuning
2. BAB kuning pekat ,bau khas pekat ,bau khas urine dan tidak
urine dan tidak ada masalah ada masalah khusus
khusus
BAB : Frekuensi 1x/hari, BAB : klien belum ada BAB
Konsistensi keras, warna terkahir BAB tanggal 5.04.2019
coklat, bau khas feses,
konstipasi, tidak ada
masalah khusus
C. Istirahat dan tidur Jumlah jam tidur 5-7 Jumlah jam tidur 4-6 jam/hari,
jam/hari, Gangguan tidur Gangguan tidur tidak ada, yang
tidak ada, yang mempermudah tidur suasana
mempermudah tidur yang tenang, yang
suasana yang tenang, yang mempermudah bangun nyeri
mempermudah bangun pada luka post operasi dan saat
nyeri pada luka post bayi menangis
operasi dan suasana yang
tidak tenang
D. Personal hygine Mandi 1x/hari Mandi 1x/hari,
gosok gigi 2x/hari gosok gigi 1x/hari,
belum ada cuci rambut belum ada cuci rambut selama
selama di RS, di RS,
klien potong kuku setaip klien potong kuku setaip kuku
kuku panjang, panjang,
perawatan payudara klien perawatan payudara klien
dilakukan perawatan setiap dilakukan perawatan setiap hari,
hari, perawatan perineum klien
perawatan perineum klien dilakukan perawatan setiap hari.
dilakukan perawatan setiap
hari.

Riwayat Pisikologis Hubungan dengan bayi Hubungan dengan bayi sangat


1. Hubunan dengan sangat baik dan gembira. baik dan gembira.
Hubungan dengan Hubungan dengan keluarga
bayi keluarga tidak ada tidak ada masalah, masalah
2. Hunbungan masalah, masalah yang yang dipikirkan ingin cepat
dengan keluarga dipikirkan ingin cepat sembuh.
pulang.
Riwayat Spiritual Sebelum masuk RS klien Sebelum masuk RS klien
1. Sebelum sakit melakukan ibadah setiap melakukan ibadah setiap hari
2. Selama sakit hari Selama masuk rumah Selama masuk rumah sakit
sakit klien tidak pernah klien tidak pernah beribadah
beribadah

Tabel 5.7 Pemeriksaan Fisik


57

8. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil laboratorium Hasil normal


post operasi
Laborotorium kasus Kasus
1 2
Hb 12.4 g/Dl 14.8 g/Dl (12-16 g/dL)
Ht 37.7 % 39.2 % (37-54%)
Lecocyt 15.000 103/uL 12.000 103/uL (4.800-10.800/uL)
Trombosit 284.000 /uL 278.000 /uL (150.000-
450.000/dL)
Ureum 20.0 mg/dL 22 mg/dL (19,3-49,2 mg/dL)
Creatinin 0,5 mg/dL 0.5 mg/dL (0,5-1,1 mg/dL)
Foto Rontgen Tidak ada foto rontgen
USG / EKG
DJJ 140x/menit 120x/menit
Tapsiran Persalinan 19 juni 2022 22 Juni 2022
Persentasi Bokong Bokong
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Panjang Badan 47 cm 50 cm
Berat Badan 2800 gram 3650 gram
Tabel 5.8 Pemeriksaan Penunjang

9. Terapi yang diberikan

Nama obat Dosis Rute Manfaat


Ivfd 20tt/m Iv Membantu cairan pada pasien
Kasus Ceterolak
Kalnex
3x1
2x1
Iv
Iv
Meredakan nyeri sedang hingga berat
Membantu menghentikan pendarahan
1 Ranitidine 2x1 Iv Mengatasi gejala nyeri lambung
Cefriaxsone 2x1 Iv Mengatasi mual muntah
Ketoprofen 2x1 Supposi Meredakan nyeri
toria
Ivfd 20tt/m Iv Membantu cairan pada pasien
Klien Ceterolak 3x1 Iv Meredakan nyeri sedang hingga berat
Membantu menghentikan pendarahan
Ceftriaxsone 2x1 Iv
2 Ranitidine 2x1 Iv Mengatasi mual muntah
Pronalges 2x1 Supposi Meredakan nyeri
Suppositoria toria
Tabel 5.9 Terapi Yang Diberikan
58

10. Analisa Data

Kasus 1
No Data Interprestasi Data Masalah
1. Ds : Post Op SC Nyeri Akut
1) Pasien mengatakan nyeri di (D.0077)
perut bekas operasi sectio
caesarea insisi pembedahan
2) Pasien mengatakan nyeri
bertambah saat digerakkan saraf nyeri Perifer
Do : terganggu
1) Pasien terlihat meringis
menahan nyeri insisi Post operasi
2) P: Nyeri karena terdapat luka
bekas sectio cessarea
3) Q: Seperti tertusuk- tusuk
4) R:Abdomen
5) S: 8
6) T: Nyeri saat bergerak dan
hilang timbul

Kasus II
No Data Interprestasi Data Masalah
2. Ds : Post Op SC Nyeri Akut
1) Pasien mengatakan (D.0077)
nyeri di perut bekas operasi insisi pembedahan
sectio caesarea
2) Pasien mengatakan nyeri saraf nyeri Perifer
bertambah saat digerakkan terganggu

Do: insisi Post operasi


1) Pasien terlihat meringis
menahan nyeri
2) P : Nyeri karena terdapat
luka bekas post op sectio
cessarea
3) Q: Seperti tertusuk- tusuk
4) R:Abdomen
5) S :9
6) T : Saat bergerak dan hilang
timbul
Tabel 5.10 Analisa Data
59

11. Diagnosa Keperawatan

Kasus 1 Kasus 2

Nyeri Akut ( D.0077 ) Nyeri Akut ( D.0077 )

Tabel 5.11 Diagnosa Keperawatan

12. Intervensi Keperawatan

Intervensi Kasus 1 dan kasus 2

No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi

1 Kode : D.0077 Kode : L.08066 Kode : 08243


Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
Gejala dan Tanda Mayor Selama 2 X 24 Jam diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi, karateristik,
Data Subjektif menurun dengan kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, dan
1. Mengeluh Nyeri 1. Keluhan nyeri cukup menurun intensitas nyeri tergantung pada
Data Objektif 2. Meringis menurun pasien post SC.
1. Tampak Meringis 3. Gelisah menurun 2. Identifikasi skala nyeri pada Post
2. Gelisah 4. Pola nafas membaik SC
3. Bersikap protektif 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
( Waspada, Posisi 4. Identifikasi faktor yang
menghindari nyeri ) memperberat dan memperingan
nyeri post SC
Gejala dan Tanda Minor 5. Identifikasi pengetahuan dan
Data Subjektif keyakinan tentang nyeri
60

1. – 6. Idetifikasi pengaruh nyeri pada


Data Objektif kualitas hidup
1. Pola Nafas Berubah 7. Monitor efek penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan terapi nonfarmakologi
dengan menggunakan Mobilisasi
Dini untuk mengurangi rasa nyeri
Post SC
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri Post SC
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam strategi meredakan
nyeri Post SC
5. Berikan terapi Mobilisasi dini 6 jam
Post SC

Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
meredakan nyeri dengan
menggunakan terapi mobilisasi dini.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotic
Tabel 5.12 Intervensi Keperawatan sesuai petunjuk dokter
61

13. Implementasi Keperawatan

No Hari Jam Implementasi Keperawatan Kasus 1 Jam Catatan Perkembangan


Dx Tanggal
1 Kamis, 09:35 1. Mengidentifikasi keadaan umum 14.00 S ( Subjektif ) :
16 Juni 2022 WIB pasien dan lokasi nyeri WIB Klien mengatakan nyeri post operasi
2. Mengidentifikasi skala nyeri berkurang setelah melakukan
sebelum diberikan mobilisasi dini mobilisasi dini
09.40 3. Mengajarkan teknik
WIB nonfarmakologis mobilisasi dini O ( Objektif ) :
sesuai SOP Klien tampak gelisah, dan meringis
4. Mengajurkan pasien distraksi skala nyeri 6 sedikit berkurang
relaksasi nafas dalam dengan tarik karena sebelum tindakan skala nyeri
nafas perlahan-lahan lewat hidung 8
dan keluarkan lewat mulut kurang P : nyeri karena terdapat luka bekas
lebih selama 1 menit post op sectio cessarea dibagian
5. Mengajarkan pasien latihan gerak abdomen
tangan, gerakan abduksi dan adduksi Q : Seperti ditusuk-tusuk
pada jari tangan, lengan dan siku R : Abdomen
selama setengah menit kedua lengan S:6
diluruskan diatas kepala dengan T : Nyeri saat bergerak dan hilang
telapak tangan menghadap ke atas timbul
6. Melakukan gerakan menarik tangan
keatas secara bergantian sebanyak 5- A ( Assesment ) :
10 kali Masalah nyeri belum teratasi
7. Mengajak pasien melakukan latihan
62

gerak kaki yaitu dengan P ( Plan ) :


menggerakan abduksi dan adduksi, Intervensi dilanjutkan 24 jam post
rotasi pada seluruh bagian kaki operasi lanjutkan tahapan mobilisasi
8. Mengidentifikasi skala nyeri dengan dini sesuai tahapan SOP
PQRST setelah diberikan mobilisasi
dini.
9. Mengidentifikasi skala nyeri
sebelum diberikan mobilisasi dini
10. Mengajarkan dan menganjurkan
pasien latihan miring kanan dan kiri
11. Melakukan gerakan dengan miring
kesalah satu bagian terlebih dahulu,
bagian lutut fleksi keduanya selama
setengah menit, turunkan salah satu
kaki, anjurkan ibu berpegangan pada
pelindung tempat tidur dengan
menarik badan kearah berlawanan
kaki yang ditekuk. Tahan selama 1
12.57 menit dan lakukan hal yang sama ke
WIB sisi yang lain
12. Mengidentifikasi skala nyeri setelah
diberikan mobilisasi dini .
13. Mengkolaborasikan pemberian obat
sesuai indikasi

2 Jumat, 07.20 1. Mengidentifikasi keadaan umum 13.00 S ( Subjektif ) :


17 Juni 2022 WIB pasien, lokasi dan skala nyeri wib Klien mengatakan nyeri post operasi
sebelum dilakukan mobilisasi dini berkurang setelah melakukan
07.21 2. Mengajarkan teknik mobilisasi dini
WIB
63

nonfarmakologis mobilisasi dini O (Objektif ) :


sesuai SOP Klien tampak sedikit rileks, sesekali
3. Mengajurkan pasien distraksi masih tegang, namun mampu
relaksasi nafas dalam dengan tarik mengatasi nyeri dan meringis sekala
nafas perlahan-lahan lewat hidung nyeri 6 sedikit berkurang menjadi 5
dan keluarkan lewat mulut
4. Mengatur posisi pasien semi fowler P : nyeri karena terdapat luka bekas
30-400 secara perlahan selama 1-2 post op sectio cessarea dibagian
jam sambil mengobservasi nadi, jika abdomen
mengeluh pusing turunkan tempat Q : Seperti ditusuk-tusuk
tidur secara perlahan R : Abdomen
5. Melakukan latihan duduk secara S:5
mandiri jika tidak pusing, perlahan T : Nyeri saat bergerak dan hilang
kaki diturunkan Pada post SC timbul
6. Mengukur skala nyeri post
mobilisasi dini A ( Assesment ):
7. Mengukur skala nyeri sebelum Masalah nyeri teratasi sebagian
dilakukan tindakan mobilisasi dini
8. Mengajarkan Pasien berdiri sesuai P ( Plan ) :
kemampuan pasien dibantu keluarga Intervensi dihentikan pasien boleh
12.02 9. Mengidentifikasi skala nyeri dengan pulang, memberikan edukasi tentang
WIB PQRST setelah diberikan mobilisasi rencana kontrol ulang 3 hari lagi
dini . untuk ganti balutan, dan kontrol luka
10. Mengkolaborasikan pemberian obat post SC Jumat, 24/06/2022
sesuai indikasi
64

No Hari Jam Implementasi Keperawatan Jam Catatan Perkembangan


Dx Tanggal
1 Rabu, 14.10 1. Mengidentifikasi keadaan umum pasien 17.50 S ( Subjektif ) :
22 Juni 2022 WIB dan lokasi nyeri WIB Klien mengatakan nyeri post
2. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum operasi berkurang setelah
diberikan mobilisasi dini melakukan mobilisasi dini
14.20 3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis
WIB mobilisasi dini sesuai SOP O ( Objektif ) :
4. Mengajurkan pasien distraksi relaksasi Klien tampak gelisah, dan
nafas dalam dengan tarik nafas meringis Skala nyeri cukup
perlahan-lahan lewat hidung dan berkurang dari 9 menjadi 7
keluarkan lewat mulut kurang lebih
selama 1 menit P : nyeri karena terdapat luka
5. Mengajarkan pasien latihan gerak bekas post op sectio cessarea
tangan, gerakan abduksi dan adduksi dibagian abdomen
pada jari tangan, lengan dan siku Q : Seperti ditusuk-tusuk
selama setengah menit kedua lengan R : Abdomen
diluruskan diatas kepala dengan telapak S:7
tangan menghadap ke atas T : Nyeri saat bergerak dan
6. Melakukan gerakan menarik tangan hilang timbul
keatas secara bergantian sebanyak 5-10
kali
7. Mengajak pasien melakukan latihan A ( Assesment ) :
gerak kaki yaitu dengan menggerakan Masalah nyeri belum teratasi
abduksi dan adduksi, rotasi pada
seluruh bagian kaki P ( Plan ) :
65

8. Mengidentifikasi skala nyeri dengan Intervensi dilanjutkan 24 jam


PQRST setelah diberikan mobilisasi post operasi lanjutkan tahapan
dini. mobilisasi dini sesuai tahapan
9. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum SOP
diberikan mobilisasi dini
10. Mengajarkan dan menganjurkan pasien
latihan miring kanan dan kiri
11. Melakukan gerakan dengan miring
kesalah satu bagian terlebih dahulu,
bagian lutut fleksi keduanya selama
setengah menit, turunkan salah satu
kaki, anjurkan ibu berpegangan pada
pelindung tempat tidur dengan menarik
badan kearah berlawanan kaki yang
ditekuk. Tahan selama 1 menit dan
lakukan hal yang sama ke sisi yang lain
16.00 12. Mengidentifikasi skala nyeri setelah
WIB diberikan mobilisasi dini .
13. Mengkolaborasikan pemberian obat
sesuai indikasi

2 Kamis, 08.00 1. Mengidentifikasi keadaan umum 12.10 S ( Subjektif ) :


23 Juni 2022 WIB pasien, lokasi dan skala nyeri sebelum WIB Klien mengatakan nyeri post
dilakukan mobilisasi dini operasi berkurang setelah
08.20 2. Mengajarkan teknik nonfarmakologis melakukan mobilisasi dini
WIB mobilisasi dini sesuai SOP
3. Mengajurkan pasien distraksi relaksasi O ( Objektif ) :
nafas dalam dengan tarik nafas Klien tampak lebih rileks, dan
perlahan-lahan lewat hidung dan tenang, mampu beradaptasi
dengan nyeri, dan meringis
66

keluarkan lewat mulut skala nyeri berkurang dari 7


4. Mengatur posisi pasien semi fowler 30- menjadi 4
400 secara perlahan selama 1-2 jam
sambil mengobservasi nadi, jika P : nyeri karena terdapat luka
mengeluh pusing turunkan tempat tidur bekas post op sectio cessarea
secara perlahan dibagian abdomen
5. Melakukan latihan duduk secara Q : Seperti ditusuk-tusuk
mandiri jika tidak pusing, perlahan kaki R : Abdomen
diturunkan Pada post SC S:4
6. Mengukur skala nyeri post mobilisasi T : Nyeri saat bergerak dan
dini hilang timbul
7. Mengukur skala nyeri sebelum
dilakukan tindakan mobilisasi dini A ( Assesment ) :
8. Mengajarkan Pasien berdiri sesuai Masalah nyeri teratasi sebagian
kemampuan pasien dibantu keluarga
9. Mengidentifikasi skala nyeri dengan P ( Plan ) :
11.50 PQRST setelah diberikan mobilisasi Intervensi dihentikan pasien
WIB dini . boleh pulang, memberikan
10. Mengkolaborasikan pemberian obat edukasi tentang rencana
sesuai indikasi. kontrol ulang 3 hari lagi untuk
ganti balutan, dan kontrol luka
post SC Senin, 27/06/2022

Tabel 5.13 Implementasi Keperawatan


67

13. Discharge Planning

Kasus 1 pulang pada tanggal 17 Juni 2022, dan kasus 2 pulang pada

tanggal 23 Juni 2022 klien pulang dengan keadaan umum baik dengan

masalah keperawatan nyeri teratasi, dengan discharge Planning sebagai

berikut :

1. Mengajarkan klien dan keluarga agar dapat merawat lukanya sendiri dan

mencegah terjadinya infeksi dirumah sakit.

2. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang gejala komplikasi

3. Menganjurkan kepada klien untuk melakukan kontrol kembali kerumah

sakit sesuai jadwal.

B. Pembahasan

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan tahap awal untuk melakukan suatu asuhan

keperawatan yang berguna untuk mengumpulkan data sebagai dasar untuk

mengetahui kebutuhan klien sehingga dapat menentukan asuhan keperawatan

yang akan dilakukan. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode

wawancara atau tanya jawab dengan keluarga atau klien sendiri serta

observasi dengan menggunakan pemeriksaan fisik. Selama melakukan

pengkajian terhadap klien, dalam studi ini penulis tidak banyak menemukan

kesulitan dalam memperoleh identitas klien, riwayat kesehatan klien diperoleh


68

dari klien itu sendiri dan sedangkan data pemeriksaan fisik yang penulis

peroleh dengan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat rekam medis.

Berdasarkan hasil pengkajian awal yang dilakukan pada kasus 1 (Kamis,

16 Juni 2022) didapatkan bahwa klien mengatakan nyeri dibagian abdomen

P : saat pasien bergerak, Q : Seperti tertusuk-tusuk, R : Abdomen, S: 8 T :

Hilang timbul setelah dilakukan tindakan Mobilisasi Dini maka nyeri

berangsur berkurang dari 8 menjadi 6 dihari pertama dan dihari kedua skala

nyeri berkurang menjadi 5

Sedangkan pada kasus 2 (Selasa, 22 Juni 2022) didapatkan bahwa klien

mengatakan nyeri dibagian abdomen P : saat pasien bergerak, Q : Seperti

tertusuk-tusuk, R : Abdomen, S: 9 T : Hilang timbul setelah dilakukan

tindakan Mobilisasi Dini maka nyeri berangsur berkurang dari 9 menjadi 7

dihari pertama dan dihari kedua skala nyeri berkurang menjadi 4 keluhan

nyeri ini disebabkan karena tindakan post operasi SC.

2. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil analisa data yang dilakukan peneliti diagnosa yang muncul

pada pasien SC, yaitu nyeri akut. Diagnosa tersebut sesuai dengan keluhan

pasien.

3. Intervensi Keperawatan

Penyusunan perencanaan keperawatan, penulis melakukan sesuai

dengan diagnosa yang telah diprioritaskan yaitu dengan komponen tujuan,

kriteria dan rencana keperawatan. Perencanaan dalam konsep teori telah


69

diuraikan secara lengkap dan jelas sehingga data digunakan sebagai acuan

pada waktu menyusun perencanaan pada kasus 1 dan kasus 2 dengan Sectio

cessarea Rencana keperawatan yang dilakukan selama 2 hari hari yaitu

pemberian penerapan mobilisasi dini untuk mengurangi nyeri.

4. Implementasi Keperawatan

Tahap pelaksanaan Pelaksanaan adalah langkah keempat dalam tahap

proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan

(tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan

keperawatan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui beberapa hal

diantaranya bahaya-bahaya fisik dan perlindungan pada klien, tehnik

komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-

hak dari pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien.

Setelah dilakukan implementasi didapatkan bahwa kedua pasien

mampu melakukan mobilisasi dini sesuai tahapan mobilisasi, walaupun

terdapat sedikit hambatan pada pasien 2 di salah satu tahapan yaitu takut

belajar berjalan. namun disimpulkan bahwa semua klien mampu melakukan

mobilisasi dini dengan baik. Terjadi penurunan skala nyeri pada kasus 1 dari 8

menjadi 5, sedangkan pada kasus 2 nyeri berkurang dari 9 menjadi 4 setelah

dilakukan mobilisasi dini secara bertahap.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah tahap akhir dari proses keperawatan,

namun evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan.
70

Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini

perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat

berhasil atau gagal. Bagian-bagian dari evaluasi adalah data subjektil data

objektif; analisa data, planning (perencanaan), implementasi, (pelaksanaan),

evaluasi revisi. Evaluasi dilakukan setiap hari untuk melihat perkembangan

klien.

Proses pemberian mobilisasi dini dilakukan selama 2 hari pada kasus 1

dan 2 Kasus mengatakan nyeri post operasi berkurang setelah melakukan

mobilisasi dini, klien tampak lebih rileks, dan tenang, mampu beradaptasi

dengan nyeri, dan meringis skala nyeri 5 pada kasus 1 dan skala 4 pada kasus

2.

6. Keterbatasan Studi Kasus

Dalam kasus ini terdapat beberapa keterbatasan studi kasus yaitu :

1. Keterbatasan dalam hal waktu.

2. Keterbatasan data-data yang lain


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Pengkajian 2 klien SC, pengkajian merupakan tahap awal untuk

melakukan asuhan keperawatan yang berguna untuk mengumpulkan data

sebagai dasar untuk mengetahui kebutuhan pasien sehingga dapat

menentukan asuhan keperawatan yang akan dilakukan. Dalam pengumpulan

data penulis menggunkan metode wawancara atau tanya jawab dengan

keluarga serta observasi dengan menggunakan pemeriksaan fisik.

2. Diagnosa Keperawatan

Pada kasus 1 dan kasus 2 diagnosa keperawatan ditemukan adalah

nyeri akut diagnosa tersebut sesuai dengan keluhan pasien.

3. Intervensi Keperawatan

Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan guna mencapai tujuan

yang diinginkan, pemenuhan kebutuhan pasien sesuai dengan diagnosa yang

ditegakkan atau yang ditemukan dalam studi kasus ini. Perencanaan ini

penulis susun seperti acuan yang ada pada teoritis, intervensi difokuskan pada

penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi SC.

4. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan dilakukan selama 2 hari. Tahap pelaksanaan

dimulai setelah rencana tindakan disusun, yang ditujuan untuk membantu


72

pasien dan keluarga mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menurunkan

skala nyeri pasien.

5. Evaluasi Keperawatan

Dilakuan setiap hari, perawatan semua diagnosa teratasi

impelementasi dihentikan. Evaluasi dilakukan secara formati dansumatif.

6. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan dengan menyusun tahapan dalam tindakan

keperawatan dimulai dengan pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,

penyusunan rencana asuhan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesehatan serta dijadikan

sebagai acuan atau masukan bagi pasien dan masyarakat dalam upaya

meningkatkan proses pembelajaran tentang penerapan mobilisasi dini pada

pasien ibu post sectio cessarea dan diharapkan masyarakat dapat mengenal

dan membantu cara mengatasi nyeri pasca post operasi sectio cessarea

dengan melakukan mobilisasi dini.

2. Bagi Pengembang Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Diharapkan wawasan keluasan ilmu dan teknologi bidang keperawatan

dari hasil dokumentasi penerapan mobilisasi dini pada pasien ibu post sectio

cessarea dengan nyeri akut dapat dijadikan bahan tambahan teori maupun

praktik bagi mahasiswa.


73

3. Bagi Penulis

a. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meningkatkan

pengetahuan tentang penerapan mobilisasi dini pada pasien ibu post

section cessarea dengan nyeri akut.

b. Dapat terus menerapkan menejemen dan asuhan keperawatan yang telah

dimiliki

c. Dapat terus mengikuti kemajuan dan perkembangan dalam dunia

kesehatan khususnya dalam dunia keperawatan.


74

DAFTAR PUSTAKA

Antameng, R., Rambi, C. A., & Tinungki, Y. L. (2019). Ruangan Dahlia


Rumah Sakit Umum Daerah Liun Kendage Tahuna Tahun 2019
Application Of Early Mobilization In Post Sectio Caesarea Mother.
Jurnal Ilmiah Sesebanua, 3(2), 59–64.

Bobak (2013) buku Ajar Keperawatan Maternitas Jakarta:EGC

Carpenito, L. J. (2014). Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktek Klinik


(Terjemahan). Edisi 6. Jakarta: EGC.

Doenges, Marilyn E & Moorhouse Frances M (2012). Rencana Perawatan


Maternal/Bayi: pedoman untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan
klien. Jakarta : ECG,2012.

Hidayati, A. T. W. (2021). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan


Intensitas Nyeri Post Operasi Sectio Caesarea Diruang Rawat Inap
Kebidanan. Jurnal Ilmu Kesehatan Umc, 10(1), 42–52. Https://E-
Journal.Umc.Ac.Id/Index. Php/JIK/Article/View/1971

Janah Nurul. (2017). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal Care Gestasi


38– 40 Minggu Dengan Asuhan Persalinan Normal. Retrieve from
http://www.albayan.ae. (Diakses pada tanggal 04 Januari 2022).

Kasdu, S. M. (2013), Early Mobilization Influence to Peristaltic‟s Recovery


Time Intestine on Pasca‟s Patient Hands Out Abdomen at ICU BPRSUD
Labuang Baji Makasar, STIK Maranatha Kupang.

Laila, Reny, H., Ardeny, (2015), ‘Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap


Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea‟, Jurnal Ipteks Terapan
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115). Diakses
pada tanggal 1 Januari 2022

Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta:


EGC.

Metasari, D., & Sianipar, B. K. (2019). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap


Nyeri Post Operasi Sectio Cessarea Di Rumah Sakit Bengkulu. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 10(1), 8–13. https://doi.org/10.37012/jik.v10i1.7
75

Mitayani. (2013). Analisa Indikasi Dilakukan Persalinan Sectio Caesarea di


RSUP Dr. Soeradji TirtonrgoroKlaten.http://eprints.ums.ac.id /2565
9/Naskah publikasi.pdf. (Diaksespada tanggal 04 Januari 2022.

Maryunani Anik. (2014). Nyeri dalam persalinan“ teknik dan cara


penanganannya”. Jakarta: Trans Info Media

Nugroho T. (2015). Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta : Nuha Medika

Nurarif (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


& Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2.Yogjakarta: MediAction

Potter & Perry 20012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktek Edisi 4. Jakarta: EGC.

Purwanti, E., Happinasari, O., Fajarsari, D., (2019), Hubungan Mobilisasi Dini
Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea Dengan Pengeluaran Lochea
Rubra. Jurnal ilmiah kebidanan : Vol. 5 No. 1

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) (2016). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikasi Diagnostik. Jakarta : DPP
PPNI

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) (2018). Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1.
Jakarta : DPP PPNI

Rekam Medik Rumah Sakit Harapan dan Doa. 2022. Data Kejadian persalinan
dengan Sectio Caesaria 2019-2022. Kota Bengkulu

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop
_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Januari 2022.

Reser, Martin dan Giriffin K (2015) Keperawatan Maternitas Kesehatan


Wanita, Bayi & Keluarga, Ed. 18, Vol.2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Sarwono (2014) ilmu kebidanan edisi 4 cetakan 2. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka.
76

Siregar, Endah, M., Hari, K. & Wiworo H., (2019), „pengaruh mobilisasi
terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea’, Jurnal Involusi
Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69 Diakses pada tanggal 1
Januari 2022

Sumaryati, Gipta Galih W, Heni Purwaningsih. (2018). Hubungan


Mobilisasi Dini dengan Tingkat Kemandirian Pasien Post Sectio
Caecarea di Bangsal Mawar RSUD Temanggung. Indonesian Journal of
Nursing Research Vol. 1 No. 1 Mei 2018

Price, S. A., & Wilson, L.M., (2012).Patofisiologi: konsep klinis


prosesprosespenyakit, 6 ed. vol. 1. Alih bahasa : Pendit BU, et al. Editor :
Hartanto, H., et al. Jakarta: EGC

WHO. World Health Statistic Report 2021. Geneva: World Health


Organization; 2021.

Wiknjosastro H. 2014. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai