KELOMPOK 3 :
2. Seorang perempuan umur 34 tahun G₄P₂A₁ Abortus inkomplet, rencana kuretase dengan
TIVA. Hasil anamnesis pasien sedang dalam pengobatan ginjal. Pasien didapatkan hasil
pemeriksaan TD 140/90 mmHg. Nadi 80 x/menit. Respirasi 22x/menit. SpO₂ 90%
Jawab:
Pada kasus tersebut, pasien tidak dapat dilakukan ambulatory anestesi karena pasien
mengalami abortus inkomplet yang artinya salah satu jenis keguguran yang terjadi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu. Ketika ini terjadi, jaringan janin yang telah mati tidak
keluar sepenuhnya dari rahim dan menyebabkan perdarahan terus berlanjut. Pasien dengan
pendarahan banyak termasuk dalam kontraindikasi dari rawat jalan. Dengan dilakukannya
TIVA kepada pasien, yang dimana semua obat anestesi ekresinya di ginjal, apabila sistem
ekresi terganggu bisa terjadi prolong (perpanjangan) efek obat anestesi. kemudian balance
cairannya juga bisa terganggu karna gangguan fungsi ginjal. Selain itu di lihat dari TTV
pasien yang tidak stabil maka harus dilakukan observasi secara ketat, akibatnya pasien tidak
memungkinkan untuk dilakukan rawat jalan atau ambulatory anestesi.
3. Seorang perempuan umur 35 tahun diagnosis kista bartholin, akan dilakukan eksisi. Hasil
pemeriksaan TTV TD 120/80 mmHg. Nadi 90x/menit. Respirasi 24x/menit. Suhu 37,5°C
Jawab:
Pada kasus tersebut, pasien bisa dilakukan ambulatory anestesi karena kista bartholin
termasuk bedah minor dan berlangsung kurang dari 120 menit. Selain itu dilihat dari hasil
TTV yang normal juga bisa dilakukan ambulatory anestesi dan pasien termasuk ke dalam
ASA 1.