Anda di halaman 1dari 4

Pola Kalimat :

 Partikel “toka” memiliki beberapa kegunaan dalam percakapan kasual, dan


jika diartikan dalam bahasa Indonesia, partikel “toka” dapat diartikan dengan
kata “atau sejenisnya”.
Nomer Soal : 1 – 8.
Penggunaan “partikel “toka” :
Fungsi partikel “toka”
1. Memberi beberapa contoh suatu hal yang serupa
Pola kalimat:

 Kata kerja bentuk kamus 1 + partikel “toka” + kata kerja bentuk kamus 2
+partikel “toka”
 Kata sifat i/na (tanpa “na”) 1 + partikel “toka” + kata sifat i/na (tanpa “na”) 2
+partikel “toka”
 Kata benda 1 + partikel “toka” + kata benda 2 + partikel “toka”
Partikel “toka” bisa juga hanya disampaikan satu kali, Dalam hal ini, partikel
“toka” digunakan untuk menyampaikan beberapa contoh hal yang serupa, sehingga
bisa diartikan dengan kata “dan lain-lain”, “atau”, atau dengan “atau sejenisnya”.
Partikel “toka” ini digunakan dalam bahasa lisan dan dalam situasi non-formal.
Fungsi ini mirip dengan salah satu fungsi partikel “ya”, tetapi partikel “toka”
terkesan lebih kasual. Di samping itu, partikel “ya” hanya untuk kata benda. Terdapat
sedikit pola yang berbeda, misalnya :

 Watashi wa neko toka inu toka ga suki da.


 Watashi wa neko ya inu ga suki da. (partikel ya tidak bisa digunakan
sebelum partikel “ga”)
2. Menyampaikan hal yang dikatakan orang lain
 Pola kalimat : hal yang disampaikan orang lain + partikel “toka” + kata
“iu” (menyampaikan)/kata lain yang serupa
Partikel “toka” di sini berfungsi untuk menyampaikan hal yang diungkapkan
orang lain, yang cenderung tidak secara utuh, dalam nuansa percakapan kasual.

3. Menyatakan suatu hal secara halus dan tidak langsung


 Pola kalimat : subjek + partikel “toka” + predikat
Partikel “toka” ini digunakan dalam percakapan kasual untuk menyatakan
sesuatu secara tidak langsung, yang fungsinya untuk memperhalus suatu ungkapan
atau pertanyaan. Ada kalanya, ungkapan dengan partikel “toka” ini tidak bisa
diartikan dalam bahasa Indonesia.
4. Mengungkapkan suatu dugaan yang belum diketahui dengan
jelas/pasti
 Pola kalimat : suatu dugaan/hal yang belum diketahui dengan jelas +
partikel “toka” (di akhir kalimat)
Partikel “toka” di sini digunakan untuk menyampaikan suatu dugaan atau
alasan yang belum diketahui kebenarannya dalam situasi percakapan kasual.
Contoh Kalimat :
Watashi wa jazu toka poppusu toka kiiteru.
Saya mendengarkan musik jazz, pop, dan sejenisnya.
Keizai-gaku toka seiji-gaku toka wa bunkei da ne.
Ilmu Ekonomi, Ilmu Politik, dan sejenisnya adalah bidang soshum ya.
Jinsei mou iya da toka iwanaide yo!
Tolong jangan mengatakan sudah benci dengan kehidupan atau sejenisnya!
Kare wa watashi ni isshou awanai toka itteta yo. Hidoi yo ne?
Dia (laki-laki) mengatakan tidak akan bertemu lagi selamanya kepadaku loh. Jahat
kan?
Ashita toka jikan aru?
Apakah besok (kamu) ada waktu?
Kunci dan Pembahasan soal :
N Jawaban Penjelasan
O

Watashi wa eigo toka chuugokugo toka ga suki da.

(Saya suka bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan yang


lainnya.)

Partikel “toka” paling tepat untuk menyampaikan beberapa


9. 2 contoh hal yang serupa, dalam hal ini berupa bahasa
asing, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin.
Kemudian, partikel “ya” sebenarnya bisa digunakan untuk
menyampaikan beberapa contoh suatu hal, tetapi,
perhatikanlah kata di akhir kalimat tersebut. Ada “ga suki”,
dan kita tidak bisa menggunakan partikel “ya” sebelum
partikel “ga”, sedangkan “toka” bisa digunakan untuk itu.

Reizouko no naka ni tamago ya yasai ya niku nado ga


arimasu.

10. 1 (Di dalam kulkas ada telur, sayur, daging, dan


sebagainya.)

Dalam hal ini, partikel yang digunakan harus sama, dan


bentuk yang paling tepat adalah “..ya, …ya, …nado”.

Sore wa totemo ii to omoimasu.

11. 1 (Itu menurut saya sangat bagus.)

Partikel yang tepat adalah partikel “to” karena terdapat


pola “to omoimasu” untuk menyampaikan suatu pendapat.

Watashi wa Kyouto toka Nara toka, jinja ga takusan aru


tokoro ni ikitai.

(Saya ingin pergi ke Kyoto, Nara, atau sejenisnya, ke


tempat yang ada banyak kuilnya.)
12. 3
Partikel yang tepat adalah partikel “….toka…toka” karena
merupakan yang paling cocok untuk menyampaikan
beberapa contoh suatu hal yang sejajar, dalam hal ini
adalah Kyoto dan Nara, yang merupakan nama daerah di
Jepang.
13. 2
Ashita wa ojikan ga arimasu deshouka?

(Apakah Anda besok ada waktu?)

Partikel yang paling tepat tentu adalah partikel “wa”


sebagai penanda subjek. Di sini, partikel “toka” tidak tepat
karena bahasa kalimatnya adalah bahasa formal,
sedangkan partikel “toka” untuk situasi yang kasual.

Anda mungkin juga menyukai