Anda di halaman 1dari 9

Diskriminasi Pekerja Wanita Berhijab

di Rumah Sakit Stella Maris Kota Makassar

Nama Kelompok :

1. Marisa Ulfah Intan P.S (22808141042)


2. Nur Hidayati (22808141054)
3. Dwi Eni Sulistianingrum (22808141066)
4. Susilo Yoga Prakasa (22808144092)
5. Rossalina Tiris (22808149006)

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3
A. Ringkasan Kasus .......................................................................................... 3
B. Ringkasan Materi Chapter ........................................................................... 3
C. Pengenalan Singkat Perusahaan Dalam Kasus ............................................ 4
BAB II ANALISIS KASUS .................................................................................... 5
A. Analisis 5W+1H .......................................................................................... 5
B. Pendapat Kelompok Terkait Kasus .............................................................. 6
BAB III PENYELESAIAN SOAL PADA KASUS .............................................. 7
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................... 8
BAB V DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Ringkasan Kasus
Keberagaman atau diversity merupakan suatu hal yang wajar bagi masyarakat
Indonesia, karena Indonesia sendiri merupakan negara dengan tingkat
keberagaman yang sangat tinggi dengan bermacam-macam kebudayaan, suku,
agama, dan adat istiadat di dalamnya. Bahkan, keberagaman tersebut tentunya
tidak hanya ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat saja, tetapi dapat juga
ditemukan dalam suatu perusahaan atau lingkungan kerja. Keberagaman yang kita
miliki seharusnya menjadi sebuah keindahan dan kekayaan yang patut untuk
disyukuri. Namun, terkadang keberagaman tersebut menjadi salah satu penyebab
terjadinya suatu masalah atau konflik yang menyebabkan perpecahan. Seperti salah
satu kasus yang ada di Rumah Sakit Stella Maris Kota Makassar dimana rumah
sakit tersebut melakukan tindakan yang bisa disebut sebagai diskriminasi
khususnya bagi pekerja wanita muslim berhijab. Seorang wanita muslim
hukumnya wajib untuk berhijab dalam kesehariannya, tetapi mereka diharuskan
melepas hijabnya untuk dapat bekerja di Rumah Sakit Stella Maris Kota Makassar.
Hal itu menyebabkan banyak pekerja wanita muslim di Rumah Sakit Stella Maris
Kota Makassar yang terpaksa melepas hijabnya demi menaati sebuah aturan kerja.
Alasan mereka tetap bekerja di rumah sakit tersebut dan tidak melakukan
penolakan terhadap peraturan yang ada yaitu dikarenakan mengingat sulitnya
dalam mencari lapangan pekerjaan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

B. Ringkasan Materi Chapter


Keberagaman tenaga kerja (workforce Diversity) adalah bagaimana orang di
sebuah organisasi itu berbeda dan mirip satu sama lainnya. Definisi kita tidak
hanya fokus pada perbedaan, tapi kesamaan antara karyawan, hal ini memperkuat
keyakinan bahwa manajer dan organisasi harus memandang karyawannya
memiliki kualitas yang sama serta perbedaan yang memisahkan mereka. Ini tidak
berarti perbedaan itu kurang penting, tetapi fokus untuk menemukan cara untuk
mengembangkan hubungan yang kuat dengan melibatkan tenaga kerja. Salah satu
keberagaman di tempat kerja yaitu agama, agama adalah kepercayaan seseorang
kepada Tuhan. Dalam suatu pekerjaan tidak boleh ada pembatasan bagi seseorang
dengan agama tertentu untuk bekerja pada suatu profesi. Terkait hal ini, pasal 6
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU
Ketenagakerjaan) berbunyi: “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan
yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” Penjelasan dari bunyi Undang-
3
Undang tersebut adalah pengusaha harus memberikan hak dan kewajiban
pekerja/buruh tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, dan aliran politik.
Ketentuan dalam Pasal 6 UU Ketenagakerjaan diatas menegaskan bahwa
pengusaha dilarang melakukan diskriminasi terhadap pekerjanya maupun calon
pekerja karena pada dasarnya tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa
adanya tindakan diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan, baik itu berdasarkan
agama, jenis kelamin, suku, ras, maupun aliran politik. oleh karena itu, jika ada
seseorang yang dalam penerimaan pekerjaan melarang seorang wanita muslim
untuk berhijab oleh pengusaha tersebut, maka dapat dikategorikan sebagai
perbuatan diskriminasi atas dasar agama bagi tenaga kerja.

C. Pengenalan Singkat Perusahaan Dalam Kasus


Rumah Sakit Stella Maris mulai dibangun sejak Kongregasi Societas Jesus-Maria-
Josef (JMJ) di Sulawesi Selatan tahun 1927. Pada saat itu pelayanan kesehatan
sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin. Untuk menindaklanjuti hal tersebut
Martens, perfek apostolik Makassar berunding dengan para petinggi Kota
Makassar dalam wacana pembangunan rumah sakit. Pembangunan rumah sakit
yang sederhana mendapat respon yang positif dari para suster Societas Jesus-
Maria-Josef (JMJ). Pada 22 September 1939 dilakukan peresmian gedung Rumah
Sakit Stella Maris. Meskipun fasilitas Rumah Sakit Stella Maris belum memadai,
berkat mentalitas dan spiritualitas para suster banyak masyarakat yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Stella Maris. Pada masa
pendudukan bangsa Jepang (1942-1945) di Makassar Rumah Sakit Stella Maris
mengalami masa sukar, obat obatan kurang, persediaan sandang pangan
menipis.Keadaan berangsur membaik pada tahun 1948 saat Rumah Sakit Stella
Maris dikembalikan kepada para suster Societas Jesus-Maria-Josef (JMJ). Rumah
Sakit Stella Maris dibawah yayasan kristus memprioritaskan pekerja dengan satu
kepercayaan yang sama, namun di era modern ini peluang adanya keberagaman
agama dalam lingkungan kerja merupakan hal lumrah yang harus kita tolerir
dengan menghargai perbedaan yang ada. Golongan pekerja minoritas yang harus
mematuhi aturan larangan menggunakan hijab yang telah turun temurun
berdasarkan latar belakang inisiatif pembangunan rumah sakit. Mengenakan hijab
merupakan suatu hak dan kewajiban bagi seorang wanita muslim yang turut serta
dalam berkomitmen menekankan kesetaraan dan keadilan bagi seorang perempuan
muslim. Mengenakan hijab bukan hambatan dalam melakukan pelayanan sehingga
tidak mempengaruhi kinerja para pekerja wanita berhijab.

4
BAB II
ANALISIS KASUS

A. Analisis 5W+1H
Pada kenyataannya sekarang ini banyak tempat kerja yang melarang para pekerja
perempuan, baik calon pekerja perempuan maupun yang bekerja untuk tidak menggunakan
jilbab pada saat bekerja. Salah satu perusahaan yang menerapkan aturan tersebut adalah
rumah sakit Stella Maris , Jln. Sumba opu 273 Maluku, Ujung Pandang, Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari data yang sudah kami analisis, kasus diskriminasi pekerja wanita di rumah sakit
tersebut terjadi pada tahun 2018. kami pun menemukan beberapa poin yang menjadi Alasan
rumah sakit Stella Maris tidak memperbolehkan atau melarang karyawannya untuk
mengenakan hijab pada saat bekerja, Yaitu karena hal tersebut melanggar kebijakan rumah
sakit Stella Maris mengenai penampilan karyawan saat bekerja. Adanya kebijakan seperti
itu adalah Perbuatan pengusaha yang menambahkan aturan bagi pekerja Wanita tentang
larangan berhijab, aturan ini pun sudah terjadi turun temurun hingga saat ini berdasarkan
latar belakang inisiatif pembangunan rumah sakit tersebut. Selain itu, terdapat alasan lain
yaitu karena hal tersebut melanggar kebijakan tempat kerja mengenai Visi Misi dan Motto
Rumah Sakit Stella Maris yang berbunyi ‘’ menjadi rumah sakit terbaik sulawesi selatan,
khususnya di bidang keperawatan dengan semangat cinta kasih KRISTUS kepada
sesama’’. Selain itu alasan perusahaan tersebut tidak memperbolehkan atau melarang
karyawannya untuk menggunakan jilbab pada saat bekerja adalah, karena rumah sakit ini
dinaungi oleh Yayasan Kristen lalu pemimpin perusahaan tersebut pun adalah seorang non
muslim, dan Mayoritas dokter-dokter, tenaga medis dan non medis yang bekerja di rumah
sakit tersebut adalah non muslim, jadi larangan berhijab diberlakukan agar tidak ada
penonjolan terhadap agama tertentu. Serta alasan lainnya adalah mengutamakan pelayanan
kesehatan saat bekerja di rumah sakit. Konsep tenaga kerja yang demikian secara tidak
sadar menjadikan Kecilnya jumlah wanita yang masuk angkatan kerja, hal tersebut
mengakibatkan rendahnya partisipasi angkatan kerja dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
kenyataan seperti ini lah yang menjadi salah satu alasan maraknya pengangguran yang
masih belum teratasi dengan baik. selain itu Diskriminasi terhadap perempuan akibat aturan
pekerjaan, yaitu larangan menggunakan jilbab pada saat bekerja adalah perwujudan
pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Secara sengaja atau tidak, badan usaha tersebut
telah melanggar HAM. Pekerja perempuan tersebut seharusnya memiliki hak untuk
menggunakan jilbab pada saat bekerja. Kondisi tersebut merupakan bentuk diskriminasi
dalam hak beragama, dan hak kebebasan dalam berekspresi untuk melaksanakan ajaran
agama adalah hak fundamental yang tak dapat dikurangi dalam kondisi apapun. Tindakan
diskriminasi di tempat kerja tersebut mengacu pada UU No. 13 Tahun 2003 tentang
5
Ketenagakerjaan (UUK). “Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk
menjamin hak-hak dasar pekerja atau buruh, dan menjamin kesamaan kesempatan, serta
perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan
pekerja/buruh dan keluarganya, dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan
dunia usaha.” Ditegaskan pula dalam pasal 6 UUK yang berkaitan dengan diskriminasi
larang berjilbab saat bekerja, sebagai berikut: “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.” Tapi aturan ini ternyata masih
diacuhkan dan dibiarkan begitu saja, apalagi kita semua tahu bahwa sebuah perusahaan
yang besar tentu memiliki surat izin yang lengkap dan tentunya harus menaati aturan-aturan
yang berlaku sesuai dengan perundang-undangan.

B. Pendapat Kelompok Terkait Kasus


Pendapat kelompok kami terkait kasus diskriminasi pekerja wanita yang berhijab di Rumah
Sakit Stella Maris Kota Makassar, tentunya tidak setuju, karena larangan mengenakan hijab
bagi pekerja wanita merupakan hal yang menghambat seorang muslimah dalam
menjalankan syari’ah agama. Tidak hanya itu, larangan mengenakan hijab dapat
menyebabkan ketidaknyamanan bagi seorang wanita muslim, Larangan tersebut
menunjukan bahwa bangsa Indonesia belum dewasa dalam menghadapi berbagai macam
perbedaan, larangan mengenakan hijab dapat dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran
Hak Asasi Manusia (HAM), apalagi peraturan hukum perburuhan tidak melarang
karyawannya memakai jilbab ketika sedang bekerja. Oleh karena itu, pihak perusahaan
tidak bisa mengeluarkan peraturan yang bertentangan dengan Undang-Undang tenaga
kerja.

6
BAB III
PENYELESAIAN SOAL PADA KASUS

Perusahaan Rumah Sakit Stella Maris harus mampu untuk mempertimbangkan kembali
agar dalam perekrutan pekerja terutama pada wanita (Islam), dapat lebih mengangkat
realitas yang ada di masyarakat dengan tidak mengedepankan sistem diskriminasi.
Diskriminasi terhadap pekerja wanita berhijab dianggap hal biasa, seharusnya ada
perhatian khusus dari masyarakat maupun pihak pemerintahan setempat. Perempuan
memiliki kebebasan bekerja dalam ranah publik, maka perlu adanya penegasan kedudukan
dan mengeliminasi stereotip atas realitasnya bahwa perempuan mempunyai peran penting
dalam masyarakat. Jika setiap perusahaan di indonesia melakukan diskriminasi serupa
bukan tidak mungkin akan terjadi perpecahan yang sangat besar, yang mana perusahaan
yang berada dibawah naungan yayasan kristus hanya ingin mempekerjakan karyawan yang
memiliki keyakinan yang sama, padahal dalam realitanya perusahaan Rumah Sakit Stella
Maris memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum tanpa adanya
diskriminasi terhadap pasien yang memiliki keyakinan berbeda.
Untuk mengatasi kasus Diskriminasi pekerja wanita berhijab di Rumah Sakit Stella Maris,
Kota Makassar, dapat dilihat setiap manusia memiliki kekurangan dan khilaf dalam
beradaptasi dan berinteraksi terhadap lingkungan masyarakat, namun akan lebih baik jika
tetap juga memperhatikan nilai dan norma sosial serta aturan syariat agama Islam sesuai
dengan keyakinan yang dianut. Selama tidak hanya berdiam diri melihat kekurangan dan
kejanggalan di depan kita maka mungkin semua akan dapat diatasi dengan baik. Sebagai
seseorang yang menghargai perbedaan kesadaran dapat dilakukan dengan, bertindak
dengan hormat terhadap orang lain saat bekerja maupun selama aktivitas yang berhubungan
dengan pekerjaan, menghormati keragaman tempat kerja, belajar menghargai kualitas dan
kekuatan unik dari tenaga kerja yang multikultural terutama dalam beragama.

7
BAB IV
KESIMPULAN

Keberagaman yang ada di Indonesia tentunya menjadi salah satu keindahan dan kekayaan
yang patut untuk disyukuri, namun keberagaman juga dapat menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan perpecahan. Terjadinya diskriminasi merupakan contoh dari keberagaman
yang menyebabkan perpecahan. Diskriminasi adalah tindakan, sikap, atau perilaku yang
dilakukan oleh suatu golongan dengan populasi yang besar/ mayoritas untuk menyalahkan
golongan lain yang populasinya jauh lebih sedikit/minoritas. Melalui kasus yang telah
kami bahas terkait Diskriminasi bagi Pekerja Wanita Berhijab di Rumah Sakit Stella Maris
Kota Makassar, dapat disimpulkan bahwa rumah sakit tersebut melakukan :
A. Diskriminasi agama
Bentuk-bentuk representasi diskriminasi pekerja wanita berhijab yang terjadi di
Rumah Sakit Stella Maris Kota Makassar disebabkan karena latar belakang rumah
sakit tersebut merupakan Yayasan non Islam dan memiliki visi misi serta motto yang
sangat kuat mengenai agama non Islam. Pemilik perusahaan pun tidak ingin ada
penonjolan agama dalam perusahaannya, sehingga pemilik perusahaan memberi
sebuah peraturan mengenai larangan bagi wanita muslim untuk tidak menggunakan
hijab saat bekerja. Menurut kami hal tersebut akan berdampak negatif bagi instalasi
dan lingkungan di sekitar instalasi tersebut yang mungkin saja beberapa tahun kedepan
rumah sakit tersebut hanya ingin menerima pekerja dari Agama Kristen saja, hal
tersebut akan menimbulkan terbatasnya lapangan pekerjaan baik wanita/pria yang
beragama non kristen. Selanjutnya, mungkin juga beberapa tahun kedepan yayasan
ini hanya ingin menerima pasien dari Agama Kristen saja, hal itu pun akan berdampak
sangat merugikan masyarakat sekitar instalasi yang membutuhkan bantuan medis
sesegera mungkin.
B. Pelanggaran hak asasi manusia
Adanya larangan untuk mengenakan hijab saat bekerja di Rumah Sakit Stella Maris
Kota Makassar termasuk ke dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Bahkan
peraturan hukum perburuhan juga tidak melarang karyawannya untuk mengenakan
hijab. Oleh karena itu, seharusnya pemilik Yayasan Rumah Sakit Stella Maris Kota
Makassar tidak membuat peraturan yang mengharuskan pekerja wanita untuk tidak
mengenakan hijab saat bekerja.

8
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Umar, R. (2018). Diskriminasi perempuan berhijab. (universitas muhammadiyah


makassar) Diakses dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiq_My-
xND6AhVATGwGHegKAncQFnoECBMQAQ&url=https%3A%2F%2Fdigilibadmin.uni
smuh.ac.id%2Fupload%2F1959Full_Text.pdf&usg=AOvVaw1m_pnt6s1n7PtObw5LRU

Ari Prasetyo, Dinar. 2022. "Keberagaman"


https://drive.google.com/file/d/15wlSxt_vjSQZIHxq8P7mH8tkP6H8zsB6/view?usp=shar
ing diakses pada 7 Oktober 2022 pukul 16.05.

Anda mungkin juga menyukai