Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SEJARAH BERDIRINYA AL-WASHLIYAH”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ke Al-Washliyah


Dengan Dosen Pengampu:
Dahrul M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 1

FIQIH FASNA (2201020012)


WIDYA ZUHRA HARAHAP (2201020022)
MUHAMMAD ALAMSYAH (2201010113)

PRODI MPI DAN PAI C


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN
T.A 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul sejarah berdirinya al-washliyah.
Makalah sejarah berdirinya al-washliyah ini disusun guna memenuhi tugas bapak
Dahrul pada mata kuliah Ke Al-washliyahan di Universitas Al-washliyah Medan. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak Dahrul selaku dosen
mata kuliah Ke Al-washliyah. Tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Kami
menyadari bahwasanya tugas yang kami buat ini masih banyak kekurangannya, tapi kami
berharapkan tugas yang kami buat ini dapat bermafaat untuk saya dan teman-teman lainya,
mohon maaf jika banyak kekurangan dalam tugas dan isi makalah kami. Atas perhatian bapak
dosen dan teman-teman saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Medan, 10 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Pembelajaran.......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Sejarah Al Wasliyah Masa Penjajahan............................................... 3
B. Sejarah Al Wasliyah Masa Orde Lama............................................... 4
C. Sejarah Al Washliyah Masa Orde Baru.............................................. 4
D. Al Washliyah Masa Kini..................................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................ 7
A. Kesimpulan......................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Jam’iyatul Washliyah lebih dikenal dengan Al-Washliyah, merupakan organisasi
islam yang didirikan di kota Medan, Sumatera Utara. Pada tanggal 30 November 1930. Hari itu
bertepatan dengan 9 Rajab 1349 H. Sejarah berdirinya Al-Washliyah ini didirikan pada masa
penjajahan Hindia Belanda, dimana para pendiri organisasi Al-Washliyah juga ikut berpartisipasi
dalam melawan penjajah. Banyak tokoh-toko besar Al-Washliyah ditangkap oleh Belanda dan
dijobloskan ke penjara.
Tujuan utama untuk mendirikan organisasi Al Washliyah ketika itu adalah untuk
mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perpecahan dan perbedaan
tersebut merupakan salah satu strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi Indonesia. Oleh
karena itu, Organisasi Al Washliyah turut pula meraih kemerdekaan Indonesia dengan
menggalang persatuan umat di Indonesia.
Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia
tidak bersatu, sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan penjajah
agar rakyat berpecah belah. Karena bila Indonesia maka dikhawatirkan bisa melawan penjajah
Belanda.
Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama islam. Umat
islam kala itu dapat dipecah belah lantaran perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang
dari agama (furu’iyah). Kondisi ini terus meruncing, hingga umat islam terbagi menjadi 2
kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham di bidang agama ini
semakin hari semakin tajam dan sampai pada tingkat meresahkan.
Dengan terjadinya perselisihan dikalangan umat islam di Sumatera Utara khususnya
kota Medan, para pelajar yang menimbah ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan berupaya
untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah itu. Upaya untuk mempersatukan umat
islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang
artinya perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan manusia
dengan Allah SWT dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat islam).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Al Washliyah Masa Penjajahan?
2. Bagaimana Sejarah Al Washliyah Masa Orde Lama?
3. Bagaimana Sejarah Al Washliyah Masa Orde Baru?
4. Bagaimana Al Washliyah Masa Kini?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penulis membuat makalah berjudul
1. Sejarah Al Washliyah Masa Penjajahan
2. Sejarah Al Washliyah Masa Orde Lama
3. Sejarah Al Washliyah Masa Orde Baru
4. Al Washliyah Masa Kini
Selain itu tujuan yang berasal dari penulis yaitu untuk melatih penulis dalam mendalami
dan memahami judul dari makalah ini.
Manfaat pembuatan makalah ini, adalah menambah wawasan penulis untuk mengetahui
sejarah berdirinya al washliyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Al Washliyah Masa Penjajahan


Lahirnya Al Washliyah tidak lain adalah untuk menemukan estafet perjuangan suci
Nabi Muhammad SAW, diteruskan oleh para sahabat dan tabi’in lalu dilanjutkan generasi
Kerajaan-Kerajaan Islam di Timur Tengah dan Asia Barat dan akhirnya sampai ke Indonesia.
Masuknya Islam ke Indonesia pada abad ketujuh oleh pedagang-pedagang islam dari gujarat
(India) dan Handra Maut. Dimana akhirya Islam berkembang terus menggantikan agama Hindu
dan Budha serta paham animisme yang dianut penduduk asli Indonesia.
Kerajaan-kerajaan besar berdiri megah di bumi Nusantara seperti kerajaan Mataram,
Demak, Aceh, Bugis, Ternate-tidore, Siak, Deli dan lain-lain. Tetapi kedatangan bangsa Erofa,
khususnya Belanda yang menjajah Indonesia telah mengusik perkembangan Islam di bumi
Nusantara dengan dalih ingin berdagang rempah-rempah. Tetapi mereka datang disamping
merampas kekayaan juga ingin menyebarkan agama Kristen di tanah air Indonesia. Kemudian
Belanda melakukan politik “Adu Domba” dilingkungan rakyat dan agama Islam. Pendidikan
bagi rakyat sangat dibatasi, demikian juga bidang politik dikungkung sedemikian. Kegiatan-
kegiatan agama Islam diawasi oleh pemerintah Belanda.
Lahirnya Al Washliyah pada tanggal 30 November 1930 merupakan bentuk partisipasi
terkordinir untuk memajukan umat Islam dan anak bangsa di tanah air, sekaligus membentuk
perlawanan untuk turut serta mengusir penjajah di Negeri tercinta.
Ulama-ulama dan tokoh pendiri Al Washliyah seperti H. Abdur Rahman Syihab, H.
Ismail Banda, H.M Arsyad Tholib Lubis, H. Adnan Lubis merupakan tokoh perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Mereka disamping sebagai ustad (guru agama) ikut juga
berjuang melalui partai politik seperti Masyumi. Ditahun 1933 telah berdiri madrasah-madrasah
Al Washliyah seperti Madrasah Ibtidaiyah di jalan Hindu Medan, Madrasah Ibtidaiyah
Tsanawiyah dan Al Qismul ‘Aly di jalan Ismailiyah Medan, Madrasah Ibtidaiyah di Meulabo
Aceh, Madrasah Al Qismul ‘Aly di Tebing Tinggi dan daerah lain. Namun perkembanganya
terbatas hanya pada kegiatan pendidikan keagamaan saja.

3
Demikian pada beberapa Panti Asuhan pun berdiri untuk menampung anak-anak yatim,
fakir miskin dan orang-orang terlantar, disamping mereka ditampung di panti asuhan Al
Washliyah mereka juga dididik pada Madrasah Al Washliyah.

B. Sejarah Al Washliyah Masa Orde Lama


Sebagai relasi dari hasil perjuangan Al Washliyah bersama-sama dengan seluruh
kompenen bangsa Indonesia, maka lahirlah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di
proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Dengan kemerdekaan ini telah membawa angin segar bagi perkembangan organisasi AL
Washliyah. Para tokoh Al Washliyah disamping duduk sebagai tokoh Organisasi Islam seperti
Syeikh H.M Arsyad Tholib Lubis menjadi anggota Majelis Syuro’ wilayah Masyumi (1953-
1954) dan mejadi anggota Konstituante tahun 1956. Demikian pula H. Ismail Banda menjadi
Ketua Badan Keagamaan Republik Indonesia (1946) dan memiliki anggota parlemen tahun
1945. Sementara tokoh-tokoh lain seperti H. Udin Syamsudin, Syeikh H. Mahmud Syihabuddin,
H. Ahmad Dahlan, H. Husin Abdul Karim mempunyai peranan sendiri dalam membangun dan
mengembangkan organisasi Al Washliyah.
Pada era kemerdekaan perguruan Al Washliyah tumbuh bagai cendawan di musim hujan
khususnya di Sumatera Utara yaitu Medan, Perbaungan, Sei Rampah, Tebing Tinggi, Tanjung
Balai, Batu Bara, Labuhan Batu dan Simalungun. Organisasi Al Jam’iyatul Washliyah cukup
terkenal dan disegani kawan dan lawan. Organ bagian bermunculan Seperti GPA, APA,
HIMMAH dan IGA. Demikian pula kepanduan Al Washliyah tampil ketengah-tengah umat.
Demikian pula sebuah Universitas berdiri ditengah-tengah warga Al Washliyah, tepatnya
dikota Medan yaitu Universitas Al Washliyah (UNIVA) berdiri tahun 1958 mengasuh berbagai
Fakultas Agama dan Sekolah-sekolah Proyek (binaan UNIVA) seperti Mualimi, Aliyah,
Tsanawiyah, SMU, SLTP dan Sekolah Dasar.
Dengan di bubarkan partai Masyumi pada tahun 1959 oleh Pemerintah Bung Karno,
sedikit banyaknya telah mempengaruhi perkembangan Organisasi Al Washliyah. Ini dikarenakan
banyaknya tokoh-tokoh Al Washliyah terlibat langsug dalam dunia politik. Walaupun Al
Washliyah tidak pernah menjadi partai politik atau memihak kepada satu partai politik tertentu,
namun sebagian orang beranggapan bahwa Al Washliyah itu merupakan pendukung partai
Masyumi.

4
C. Sejarah Al Washliyah Masa Orde Baru
Orde baru dimulai pada tahun 1996, tepatnya dengan keluarnya Supersemar tanggal 11
Maret 1996 dan berakhir pada tanggal 20 Mei 1998 saat mantan Presiden Soeharto menyerahkan
tampuk kepemimpinanya kepada Prof. B.J Habibie.
Selama priode Orde Baru ini Al Washliyah cukup Prima tampil ditengah-tengah
kehidupan bangsa Indonesia. Pendidikan maju pesat khususnya dalam bidang Pendidika
Sekolah-sekolah Umum muncul dimana-mana, SD, SMP, SMA, SPG dan SMEA. Sehingga pada
akhir masa Orde Baru (1997) di Sumatera Utara tercatat Sekolah Umum 151 buah, Madrasah Al
Washliyah serta 4 buah Perguruan Tinggi Al Washliyah.
Kenyataan bahwa pada masa Orde Baru Al Washliyah dalam menata ke komisasiannya,
hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain:
1. Faktor Politis
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Keyakinan
4. Faktor Duniawi
5. Faktor Sosial
Secara organisasi terjadi pula perubahan besar dalam tubuh Organisasi Al Washliyah
yaitu:
Pertama : Dipindahkannya pusat organisasi dari Medan ke ibukota Jakarta
Kedua : Dibentuknya pimpinan-pimpinan Al Washliyah di provinsi lain seperti Bali,
Iriyan Jaya, Kalimantan, Sulawesi dan Timor-timur.
Ketiga : Adapun perubahan asas Organisasi Al Washliyah dari Islam menjadi
Pancasila, sesuai dengan Undang-Undang Keormasan tahun 1985.
Pimpinan Al Jam’iyatul Washliyah (Ketua Umum) dimasa Orde Baru antara lain adalah:
1. H. Udin Syamsuddin
2. H. Bahrum Jamil S.H
3. H. M. Ridwan Ibrahim Lubis
4. H. Aziddin S.E

5
D. Al Washliyah Masa Kini
Masa kini adalah masa yang penuh perjuangan tentunya keadaan ini merupakan hasil
perjuangan masa lalu, perjuangan pada masa awal berdirinya Al Washliyah, masa Orde Lama
dan Orde Baru. Prode saat ini juga dapat dikatakan sebagai priode transisi yang memiliki
dinamika dan militansi yang karena dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang sedang terjadi, baik
dari peralihan zaman maupun adanya perubahan sosial dan politik yang terjadi di dalam Negeri
maupun perubahan yang terjadi di dunia secara keseluruhan.
Terobosan-terobosan yang dilakukan Al Washliyah pada masa kini untuk menjadikan Al
Washliyah lebih berkualitas untuk masa depan, antara lain:
1. Terobosan di bidang politik.
2. Al Washliyah menjadi utusan golongan pada MPR-RI Tahun 1999.
3. Memprakarsai penemuan forum silatuhrahmi Umat Islam pertama di Asrama Haji
Pondok Gede dalam menghadapi pemilu 1999.
4. Memprakarsai petemuan para ulama, zu’ama juga TNI/Polri dalam membuat
pernyataan sikap mengahadapi sidang umum MPR.
5. Terobosan di bidang ekonomi
6. Terobosan di bidang sosial
7. Terobosan di bidang budaya
8. Terobosan dalam penggalan ukhuwah islamiyah

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al Jam’iyatul Washliyah lebih dikenal dengan Al Washliyah, merupakan organisasi
islam yang didirikan di kota Medan, Sumatera Utara. Pada tanggal 30 November 1930. Hari itu
sangat bertepatan dengan 9 Rajab 1349H. Al Washliyah didirikan pada masa Hindia Belanda,
dimana para pendiri organisasi Al Washliyah juga ikut berpartisipasi dalam melawan para
penjajah. Banyak tokoh-tokoh besar Al Washliyah ditangkap oleh Belanda dan dijobloskan ke
penjara hingga menjadi syahid.
Hingga sekarang, Al Washliyah menjadi Ormas (Organisasi Masyarakat) islam yang
bersifat sosial dan memiliki tujuan untuk mengamalkan ajaran islam untuk kebahagian dunia dan
akhirat. Selain itu, organisasi ini juga serta merta mewujudkan masyarakat yang beriman,
bertaqwa, aman, damai, adil, makmur dan di ridhai oleh Allah SWT dalam Negara Indonesia
yang didasarkan dengan Pancasila.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
disebabkan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Azizy, Ahmad Hanim. Al-Jam’iyatul Washliyah dalam Kancah Politik Indonesia, Banda Aceh:
Pena, 2006.

Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah. ¼ Abad Al Jam’iyatul Washliyah, Medan: PB Al


Washliyah, 1955.

Anda mungkin juga menyukai