Anda di halaman 1dari 29

EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE PADA ASUHAN

KEPERAWATAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PASIEN


DENGAN OSTEOARTHRITIS

Ns. Warsono, M.Kep., Sp.Kep.MB

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
1. Outline
1. Anatomi
2. Osteoarthritis
3. Askep Osteoarthritis
4. Laporan Penerapan Evidence Based Nursing Practice
5. Permbahasan
Anatomi Sendi
Osteoarthritis
Peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh
kerusakan tulang rawan, yaitu bantalan halus yang
melindungi bagian ujung tulang. Kondisi ini
kemudian dapat menimbulkan rasa nyeri atau sakit
dan kekakuan pada persendian.
Faktor Resiko Osteoarthritis
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Berat Badan
4. Keturunan/Herediter
5. Pernah mengalami cidera
6. Aktivitas fisik
Pemeriksaan fisik sistem musculoskeletal
Osteoarthtritis:
1. Look: Tampak adanya deformitas (genu valrus
(bentuk kaki “O”), swelling tanpa adanya
peradanagn pada sendi) perubahan kesejajaran.
2. Feel: Terasa nyeri, adanya krepitus, spasme otot
periarthicular
3. Move: Kemampuan gerak (ROM) menurun,
Kekuatan ototnya menurun
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan X-Ray
2. Pemeriksaan rutin (Leukosit, LED,
CRP)
3. Arthrosintesis (Pemeriksaan cairan
synovial/Deteksi arthritis sepsis)
Penatalaksanaan
Farmakologi
1.OAINS (Natrium diclofenac)
2.Analgetic (Tramadol)
3.Obat relaksasi otot
4.Injeksi glukokortikoid intraarthricular
Nonfarmakologi
1.Penurunan aktivitas tekanan sendi
2.Penurunan BB
3.Kompres hangat/ dingin
4.exercise
Intervensi Bedah
1. osteotomy: pemotongan tulang yang
dianggap memberikan deformitas (Genu
varus)
2. Artroscopy (melihat kondisi sendi
tulangnya)
3. Artrodesis (mematikan sendi)
4. Arthroplasti (penggantian sendi buatan)
Komplikasi
1. Osteonekrosis spontan sendi lutut
2. Bursitis
3. Arthropati
4. Makrokrokristal
Berdasarkan gambaran radiografi, Kellgren dan
Lawrence:
Tinjauan Pustaka OA Primer terjadi karena
adanya kelainan genetik
TKR & THR adalah penggantian
artikuler yang mengalami
Faktor Resiko OA: sendi total dengan menggunakan
degenerasi yang belum
1. Usia prosedur pembedahan di mana
jelas penyebabnya.
2. Aktifitas yang Osteoarthritis bagian dari sendi rematik atau
membebani (OA) yang rusak dikeluarkan dan
3. Obesitas diganti menggunakan logam,
4. Jenis Kelamin plastik atau alat keramik yang
disebut prosthesis.

OA Skunder disebabkan
Asuhan Keperawatan dengan
oleh trauma dan imobilitas
teori model Need Theory Virginia
yang terlalu lama,
Henderson.
kelainan endokrin,
penyakit metabolik, faktor
bawaan, inflamasi, infeksi.
WOC: Ns. Warsono

Pasien tridak memiliki Injuri pada lutut Ny.G ( 62 Th), IMT: 33,2
dan faktor genetik OA (Obesitas)

Perempuan, Menopouse
sejak 11 tahun yang lalu Lanjut Usia Faktor sistemik:
Obesitas

Hormon Estrogen Growth Factor


menurun: Sel Kondosit Malaligment: terjadi perubahan
Menurun
menurun letak beban tumpuan

Penurunan penyerapan Enzim Degradatif tulang


kalsium pada tulang rawan tidak seimbang Beban sendi lutut tidak
dengan enzim sytesis seimbang
Kepadatan tulang dan Manajemen
kondrosit menurun pencegahan jatuh:
Enzim Degradatif (MMPs) Pengikisan tulang rawan Penggunaan alat bantu
terjadi peningkatan dan pembentukan osteofit jalan (kursi roda)
Hilangnya kolagen  Manajemen
dan proteoglikan infection control
Resiko Jatuh
Kelemahan matriks  Manajemen
Pengikisan tulang rawan Kartilago Nutrition
 Manajemen Wound
Care
Deformitas kaki dan
Terjadi kerusakan pada penggunaan alat bantu jalan
tulang rawan sendi Resiko Infeksi

Penyempitan Tatalaksana Diskontinuitas jaringan


ruang sendi Hambatan
Hasil Rontgen Lutut: OA Grade IV OA lutut: kulit dari proses
Mobilitas
Sinistra dan Grade III Dextra TKR Sinistra operasi Total Knee
Fisik
Grade IV Replacement
Gesekan antar
tulang sendi
Kerusakan sel
Struktural  ROM aktif/Pasif
Terbentuk osteofit
patologis Pelepasan mediator nyeri:  Isometric
Pengelupasan pada osteokondral
Histamin, bradikinin Quadriceps
matriks kartilago Exercise
(join mice)  Manajemen
Kondrosit melepas Keterbatasan gerak Merangsang nosiseptor dan mobilisasi dan
mediator inflamasi sendi (kontraktur) dihantarkan ke serabut tipe A
Peradangan pada ambulasi
(Sitokin: TNF-α, IL- dan C
sinovium: Sinovitis 1β)
Gangguan  ROM aktif/Pasif
mobilitas  Isometric Medulla spinalis
Secara progresive terjadi Stimulasi nociceptor Fisik Quadriceps
peningkatan degradasi meningkat
tulang rawan
Respon nyeri
Respon Nyeri
Manajemen Nyeri (PMR,
Bengkak, nyeri
Nyeri Akut Isometric quadricep
Manajemen Nyeri: (PMR, Hip exercise)
Nyeri Kronis
Abductor strenghtening Exercise)
Proses residensi

Gambaran Umum Kasus:


Ny. G (62 tahun) datang ke poli RSUP Fatmawati pada tanggal 23/04/21 dengan keluhan nyeri lutut
kiri dengan skala 6 dan kanan skala 4 ketika berjalan dan bangun tidur. Nyeri sudah lama dirasakan,
namun sejak 2 bulan yang lalu nyeri tidak kunjung sembuh sehingga pasien dibawa ke puskesmas
terdekat dan dirujuk ke RSUP Fatmawati, pada tanggal 16/03/2021 kunjungan awal ke poli RSUP
Fatmawati pasien dilakukan pemeriksaan serta diresepkan obat analgesik (natrium diclofenac 10mg)
jika nyeri, vitamin D (calc 2x1) dan disarankan untuk rontgen serta menurunkan berat badan. Pada
saat kunjungan di poli RSUP Fatmawati tanggal 23/04/21 karena nyerinya tidak kunjung sembuh
saat digerakkan terutama pada area lutut sebelah kiri dan dilihat hasil rontgen dengan kesan
osteoarthritis lutut grade IV sinistra dan III dextra (skala K/L). Dari hasil rontgen tersebut pasien
dijadwalkan untuk menjalani operasi TKR pada lutut kiri pada tanggal 28/04/21.
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat jatuh atau cidera pada area lutut sebelumnya. Ny. G
merupakan seorang muslim yang bersuku Jawa, pekerjaan sebelumnya sebagai ibu rumah tangga
yang aktifitas sehari-harinya adalah mengurus rumah, namun semenjak lututnya terasa nyeri pasien
lebih banyak duduk dan berbaring. Pasien tidak mampu berjalan sendiri sehingga saat ingin kemana-
mana menggunakan kursi roda dengan pengawasan suami.
Anamnesa (Pre-Op): Pasien mengatakan nyeri pada area lutut kiri dan kanan pada saat digerakkan serta terasa kaku pada
pagi hari saat bangun tidur, sehingga kemampuan pasien untuk bergerak menjadi terbatas. Kemudian Pasien mengatakan
jika berjalan harus menggunakan kursi roda dan saat berpindah harus dibantu suami. (post-op) Pasien mengatakan nyeri
pada area lutut kiri bekas operasi, terutama saat digerakkan, sehingga kemampuan pasien untuk bergerak menjadi terbatas.
Pemeriksaan Fisik (Pre-Op): Esktermitas bawah Look: tampak bengkak pada lutut sebelah kiri dan tampak kelainan bentuk
kaki knock kness (X), sendi lutut kanan normal, Panjang kaki kanan dan kiri sama, tidak ada luka pada area ekstermitas.
Feel: kedua lutut teraba hangat, ada nyeri tekan pada lutut kiri, CRT= <3 dtk. Move: kemampuan ROM pada area knee
sebelah kiri terbatas karena terasa nyeri dengan sudut fleksi maksimal 900 sebelah kanan 1150. Kemampuan ROM pada area lain
optimal. fall risk (morse : 55 (resiko tinggi jatuh).
Kekuatan Otot: 55555 55555
55555 44444
Post-Op esktermitas bawah Look: Panjang kedua kaki sama, lutut kiri tidak tampak kelainan maupun bengkak, luka (+),
terbalut elastic bandage dan terpasang drain, sedangkan lutut sebelah kanan tidak terlihat bengkak. Feel: kedua lutut teraba
hangat, nyeri tekan pada bekas luka operasi dan tidak ada nyeri tekan pada daerah lutut kanan, CRT= <3 dtk. Move:
kemampuan ROM pada area knee dengan sudut fleksi hari-0: 450 secara pasif, hari-1: 600 aktif, hari-2: 750 aktif, hari-3: 900
aktif. Kemampuan ROM pada area lain optimal. fall risk (morse : 70 (resiko tinggi jatuh). .
Kekuatan otot: 55555 55555
55555 NT
Pemeriksaan Penunjang: Hasil radiologi Genu AP/LAT (16/03/21); OA Genu sinistra Grade IV. Hasil Radiologi Genu AP/LAT tanggal
28/04/2020 Post Op TKR didapatkan hasil terpasang prosthesis TKR dengan komponen terpasang baik. Lebar celah sendi femorotibial
relative sama pada sisi medial dan lateral. Formasi spur pada apeks dan basis os patella kiri.
Lanjutan
• Keep the body clean and well groomed and protect the integument
Anamnesa: Pasien mengatakan dalam melakukan personal hygiene masih dapat dilakukan secara
mandiri meskipun sebagian kebutuhan sudah difasilitasi oleh suaminya, baik itu mandi, oral
hygiene maupun saat BAB dan BAK.
Pemeriksaan Fisik: (Pre Op): rambut, mulut, dan tubuh tampak bersih. (28/04/2021 Post Op
TKR) Terdapat luka post operasi lutut kiri dengan kondisi tertutup kassa dengan dibalut elastic
bandage pada area femur hingga ankle, tidak tampak rembesan, terdapat drain pada area operasi
dengan intra op 100cc, H1: 250cc, H2: 100cc, H3: 50cc.
Pemeriksaan penunjang: Pre Op: Leukosit: 8,3 ribu/Ul, Hb: 12,4 mg/dl; Post Op: Leukosit: 10,5
ribu/Ul, Hb: 11,8 mg/dl
Masalah Keperawatan: (Pos Op) Resiko infeksi b.d tindakan pembedahan: arthritis,
pemasangan prosthesis, prosedur invasive
Lanjutan
• Avoid dangers in the environment and avoid injuring others
Anamnesa (Pre-Op): Pasien mengatakan nyeri di area lutut skala nyeri 6 tidak dengan
obat, terasa seperti berdenyut, nyeri hilang timbul, dan durasi nyeri saat timbul sekitar 6-8
menit. Pasien mengatakan nyeri membaik saat istriahat dan setelah diberikan obat anti
nyeri, dan memberat saat lutut kiri pasien digerakkan (misal untuk berjalan atau saat
posisi kaki ditekuk).
(Post-Op): Pasien mengatakan merasakan nyeri di area lutut bekas operasi dengan skala
nyeri 7 tidak dengan obat, terasa seperti tertusuk jarum, nyeri hilang timbul, dan durasi
nyeri saat timbul sekitar 4-5 menit. Pasien mengatakan nyeri membaik saat tidak bergerak
dan setelah diberikan obat anti nyeri.
Pemeriksaan Fisik: TD: 135/83 mmHg, HR 90x/menit, 20x/menit; (Post Op): TD:
130/81 mmHg, HR 88x/menit, 18x/menit
Pemeriksaan Penunjang: Hasil radiologi Genu AP/LAT (16/03/21): OA Genu sinistra
Grade IV. Hasil Radiologi Genu AP/LAT tanggal 28/04/2020 Post Op TKR didapatkan
hasil terpasang prosthesis TKR dengan komponen terpasang baik. Tampak femoral tibial
sizing dengan femoral size 4 dan tibia 3, dan trial insert size 11mm..
Masalah Keperawatan Pre-Op: Nyeri Kronik b.d agen pencidera fisiologis: penyakit
muskuloskeletal kronis (OA), (Post-Op) Nyeri Akut b.d agen pencidera fisik: kerusakan
integritas tulang
Diagnosa Keperawataaana
Pre-Op
No
Analisa Data Problem Etiologi
1.DS: Pasien mengatakan nyeri pada lutut skala 6 tidak dengan obat, seperti Nyeri Kronis Agen pencedera
berdenyut, nyeri hilang timbul, dan durasi nyeri saat timbul sekitar 6-8 fisiologis: Penyakit
menit. Pasien mengatakan nyeri membaik saat istriahat dan setelah diberikan muskuloskeletal
obat anti nyeri. kronis (OA)
DO: wajah pasien meringis kesakitan jika digerakkan, lutut kiri bengkak. TD:
135/83 mmHg, HR 90x/menit, 20x/menit
1.DS: Pasien mengatakan lutut kaki kirinya nyeri saat bergerak. Dan merasakan Hambatan Kerusakan integritas
kaku saat bangun tidur. mobilitas fisik struktur tulang
DO: Look: Lutut sebelah kiri tampak bengkak, luka (-), panjang kaki kanan rawan (kartilago)
dan kiri sama. Feel: ada nyeri tekan area lutut, teraba hangat, CRT= <3 dtk.
Move: kemampuan ROM pada area knee sebelah kiri terbatas dengan sudut
fleksi maksimal 900Kekuatan otot: 55555 55555
55555 44444
1.DS: Pasien mengatakan jika berjalan harus menggunakan kursi roda dan Resiko jatuh Deformitas
saat berpindah harus dibantu suami. Pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat jatuh sebelumnya, semenjak sakit pada area lutut pasien mengatakan kaki dan
terjadi pembengkakan dan kelainan bentuk tulang kaki. Keluarga penggunaan
mengatakan kondisi rumah sudah difasilitasi untuk memudahkan pasien
melakukan aktivitas sehari- hari dan memenuhi kebutuhan dasar seperti alat bantu jalan
mandi, BAB dan BAK ketika melanjutkan perawatan di rumah. (kursi roda)
DO: Tampak deformitas pada kedua kaki (knock kness), panjang kedua kaki
sama 62 cm, berjalan menggunakan kursi roda. fall risk (morse: 55 (resiko
tinggi jatuh),
Kekuatan otot: 55555 55555
55555 44444
Dx Kep. Post -Op
N
o Analisa Data Problem Etiologi
DS: Pasien mengatakan nyeri pada lutut bekas operasi penggantian sendi dengan Nyeri Akut Agen pencedera fisik:
skala 7 tidak dengan obat, seperti ditusuk jarum, nyeri hilang timbul, dan durasi Kerusakan integritas struktur
nyeri saat timbul sekitar 4-5 menit. Pasien mengatakan nyeri membaik saat tidak tulang
digerakkan dan setelah diberikan obat anti nyeri.
DO: Wajah pasien meringis kesakitan jika digerakkan, terdapat luka operasi
sepanjang 12cm. TD: 130/81 mmHg, HR 88x/menit, 18x/menit
DS: Pasien mengatakan lutut kaki kiri bekas operasi terasa sakit saat bergerak. Hambatan Kerusakan integritas struktur
DO: Look: tidak tampak kelainan maupun bengkak, luka (+), terbalut elastic mobilitas fisik tulang
bandage. Feel: teraba hangat, CRT= <3 dtk. Move: kemampuan ROM pada area
knee fleksi hari-0: 450 secara pasif, hari-1: 600 aktif, hari-2: 750, hari-3: 900.
Kemampuan ROM pada area lain optimal. Kekuatan otot: 55555 55555
55555 NT
DS: Pasien mengatakan belum berani menggerakkan kaki kirinya dan saat Resiko jatuh Anggota gerak bawah
berpindah atau aktivitas harus dibantu suami. prostesis
DO: Tampak bekas operasi pada lutut kiri dengan hasil rontgen terdapat
prosthesis TKR dengan komponen terpasang baik. Tampak femoral tibial sizing
dengan femoral size 4 dan tibia 3, dan trial insert size 11mm.fall risk (morse: 70
(resiko tinggi jatuh)), Kekuatan otot: 55555 55555
55555 NT
DS: Pasien mengatakan selesai operasi lutut sebelah kiri. Resiko infeksi Tindakan pembedahan:
DO: Terdapat luka post operasi lutut kiri sepanjang 12 cm dengan kondisi tertutup Arthritis, pemasangan
kassa dengan dibalut elastic bandage, tidak tampak rembesan, terdapat drain pada prosthesis, prosedur invasive
area operasi dengan intra op 100cc, H1: 250cc, H2: 100cc, H3: 50cc.
Lanjutan
EBN Subyek Penerapan EBN:
Pasien dengan OA Genu
Grade III

Kriteria Inklusi : Kriteria Eksklusi :


 Pasien berusia > 50 tahun  Pasien yang mengalami OA
pinggul
 Nyeri derajat sedang (4-7)
Aplikasi EBN ini merupakan
penerapan hasil penelitian oleh  Pasien yang pernah menjalani
 Kemampuan sudut fleksi lutut
Yuenyongviwat, et al. (2020) dengan operasi OA pinggul
latihan Hip Abductor Strengthening ≥900
Exercise dalam menurunkan intensitas  Pasien yang menjalani injeksi
nyeri osteoarthritis genu.
 Subjek mampu berjalan tanpa
intraarticular dalam waktu 6
alat bantu jalan
bulan terakhir
 Osteoartritis kronis lutut
 Pasien yang mengalami
didiagnosis pada radiografi
gangguan neurologis dan otot
K/L grade II-III
Menentukan Penjelasan tujuan, cara,
Prosedur Penerapan Persiapan responden sesuai manfaat dan waktu
EBN inklusi &eksklusi penelitian
Pengukuran
Nyeri dengan Inform Concent Bersedia Tidak
NRS Bersedia
Pemanasan 10 menit jalan
kaki disekitar tempat yang
disediakan

Duduk tegak melakukan Jumlah total durasi


Isometric quadriceps selama selama latihan 10
10 detik menit 20 detik

Melakukan Hip Abductor Strengthening


Penerapan EBN dilaksanakan pada 10 Exercise selama 10 detik
pasien dengan OA Genu grade III.
Pengukuran
Istirahat 5 menit kemudian
Nyeri dengan
diukur kembali TD
NRS
Distribusi Karakteristik Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin (N=10)

Variabel Jumlah Persentase (%)


Jenis Jenis Kelamin
Laki-laki 1 10.0
Perempuan 9 90.0
Total 10 100.0

Distribusi Karakteristik Partisipan Berdasarkan Usia, dan Indeks Massa Tubuh (N=10)

Variabel Mean+SD Median (Min-Maks) 95%CI

Usia 61,50+1,269 61,0 (60-64) 60.59;62.41

Indeks Massa Tubuh (IMT) 30,07+1,986 29,74 (27-33) 28.65;31.50


Skala Nyeri Pre-Post Intervensi Hip Abductor Strengthening Exercise
7

5
Skala Nyeri

0
pre 1 post 1 pre 2 post 2 pre 3 post 3 pre 4 post 4 pre 5 post 5 pre 6 post 6
P1 6 6 6 5 5 5 5 4 4 3 3 2
P2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 2
P3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 2
P4 6 6 6 5 5 5 5 4 4 4 4 3
P5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2
P6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 4 4 2
P7 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 2
P8 6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3
P9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2
P10 6 6 6 6 6 5 5 4 4 3 3 2
Analisa Penerapan Evidence Based Practice: hip abductor
strengthening exercise terhadap intensitas nyeri osteoarthritis lutut

Dengan exercise otot hamstring serta quadriceps maka akan mengurangi


masalah lain seperti gangguan kelenturan otot, kestabilan sendi, pengecilan
otot yang semakin memperburuk kondisi dan meningkatkan rasa nyeri. Karena
belum diketemukannya obat untuk osteoarthritis kecuali pembedahan, maka
dalam penatalaksanaannya berfokus bagaimana mengurangi gejala seperti
menghilangkan nyeri, meningkatkan tugas sendi adalah tujuan utama dalam
memberikan asuhan keperawatan (Khairurizal, 2019). Sharma et al. (2017)
mengatakan osteoarthritis juga menyebabkan adanya pnurunan stabilitas sendi
lutut karena gangguan kekuatan otot quadriseps, adanya nyeri, dan struktur
sendi yang berubah. Untuk mempertahankan fungsi sendi dan mengurangi
ketidakstabilan lutut maka otot hamstring harus teraktivasi sehingga timbul
kompensasi. Dengan demikian tindakan keperawatan sering dianjurkan untuk
mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai