KEPERAWATAN
OSTEOARTHRIT
IS
KELOMPOK 1
Disusun Oleh:
1. Avipta Fatal Zain (G2A020064) 10. Niswatul Khoiriyah (G2A020074)
2. Nuria Suci Fahreza (G2A020066) 11. Hasnaa Putri Aziizah (G2A020075)
3. Shofi Roossalina M (G2A020067) 12. Afifah Luthfi Hidayati (G2A020076)
4. Nabila Amalia (G2A020068) 13. Atikah Luthfi Hidayati (G2A020077)
5. Nur Kholifa (G2A020069) 14. Riska Ervania P (G2A020078)
6. Anisa Fitri Hanita (G2A020070) 15. Vika Arni Puspita (G2A020079)
7. Nofa Roselina T (G2A020071) 16. Bella Savitri (S2H422171)
8. Yunita Mardela (G2A020072) 17. Berlian Dwi Linda M (S2H422169)
9. Reni Agustin (G2A020073)
Definisi Ostheoarthritis
Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif dengan perkembangan slow
progressive yang memiliki gambaran patologis karakteristik berupa
memburuknya rawan sendi sebagai hasil akhir perubahan biokimiawi,
metabolisme, fisiologis, dan patologis.
Osteoartritis disebut juga dengan penyakit sendi degeneratif (arthritis
degenerative) dan arthritis hipertrofik. Osteoartritis ditandai dengan
kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan
tulang subkondral, sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada
tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot yang menghubungkan sendi.
Etiologi
Osteoarthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor biomekanik dan biokimia sepertinya
merupakan faktor terpenting dalam proses terjadinya osteoarthritis. Faktor biomekanik yaitu
kegagalan mekanisme protektif, antara lain kapsul sendi, ligamen, otot-otot persendian,serabut aferen,
dan tulang-tulang. Kerusakan sendi terjadi multifaktorial, yaitu akibat terganggunya faktor-faktor
protektif tersebut. Osteoarthritis juga bias terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain seperti gout,
rheumatoid arthritis, dan sebagainya.
Klasifikasi
Jika Osteoarthritis sudah berada pada grade 3 ke atas dan sudah mengganggu Quality of Life
pasien, maka tindakan operatif sudah bisa dipertimbangkan.
- Tindakan preventif;
- Farmakologi: obat NSAID bila nyeri muncul.
- Terapi konservatif;
- Irigasi tidal (pembasuhan debris dari rongga sendi), debridemen artroscopik.
- Pembedahan; artroplasti.
KASUS
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri
b) Riwayat Penyakit Dahulu
-
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri dengan skala 8 pada sendi lutut sebelah kanan sejak 4 bulan terakhir
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 Ds: Nyeri Kronis kondisi
a) Pasien mengeluh nyeri pada sendi lutut sebelah kanan yang tidak kunjung (D.0078) muskuloskeletal
sembuh sejak 4 bulan terakhir kronis (nyeri
P: radang sendi kronis
berlangsung 4 bulan)
Q: -
R: Sendi lutut kanan
S: 8 (nyeri berat)
T: Berlangsung 4 bulan
Do:
b) TD 142/86 mmHg
c) Nadi 87 x/menit
d) RR 21 x/Menit
e) suhu 37,80C
f) Hasil pemeriksaan rontgen pada lutut sebelah kanan didapatkan gambaran
osteoarthritis Grade IV
g) pemeriksaan laboratorium LED diatas normal
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
2 Ds: Gangguan Mobilitas Nyeri dan Kelemahan
a) pasien masih mengatakan nyeri meskipun setiap nyeri sudah minum anti nyeri Fisik (D.0054) Otot
Do:
b) TD 142/86 mmHg
c) Nadi 87 x/menit
d) RR 21 x/Menit
e) suhu 37,80C
f) Hasil pemeriksaan rontgen pada lutut sebelah kanan didapatkan gambaran
osteoarthritis Grade IV
g) pemeriksaan laboratorium LED diatas normal
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
3 Ds: Risiko Defisit Faktor Psikologis
a) pasien tidak nafus makan Nutrisi (D.0032) (Keengganan untuk
Do: makan)
b) TD 142/86 mmHg
c) Nadi 87 x/menit
d) RR 21 x/Menit
e) suhu 37,80C
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d kondisi muskuloskeletal
kronis (D.0078)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri dan
kelemahan otot (D.0054)
3. Risiko Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologis
(Keengganan untuk makan) (D.0032)
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri Kronis Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen nyeri (I.08238)
b.d Kondisi 3x24 jam diharapkan masalah nyeri kronis Observasi:
muskuloskelet dapat teratasi dengan kriteria hasil : - identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
al Kronis - Pasien mampu melaporkan nyeri terkontrol intensitas nyeri
- Pasien mampu mengenali onset nyeri - identifikasi skala nyeri
- Kemampuan mengenali penyebab nyeri - identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
meningkat - identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Kemampuan menggunakan teknik non- - monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
farmakologis meningkat diberikan.
- Keluhan nyeri menurun - monitor efek samping penggunaan analgetik.
Terapeutik:
- berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis TENS, hipnosis, dll)
- kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
- fasilitasi istirahat dan tidur.
Edukasi:
- jelaskan strategi meredakan nyeri
- anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangu rasa nyeri
Kolaborasi:
- kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Dukungan Mobilisasi (I.05173)
mobilitas fisik 3x24 jam diharapkan masalah mobilitas Observasi
b.d nyeri dan fisik dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
kelemahan - Pergerakan ekstermitas meningkat - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
otot - Kekuatan otot meningkat - Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
- Rentang gerak (ROM) meningkat Terapeutik
- Kelemahan fisik menurun - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis.
pagar tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
(mis. duduk ditempat tidur, duduk di sisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke kursi).
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
3 Risiko defisit Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi (I.03119)
nutrisi b.d 3x24 jam diharapkan masalah nutrisi Observasi:
faktor dapat teratasi dengan kriteria hasil : - identifikasi status nutrisi
psikologis - Porsi makanan yang dihabiskan - identifikasi alergi dan intoleransi makanan.
(keengganan meningkat - identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi.
untuk - Verbalisasi keinginan untuk - monitor asupan makanan
makan) meningkatkan nutrisi meningkat - monitor berat badan
- Pengetahuan tentang standar asupan Terapeutik:
nutrisi yang tepat meningkat - fasilitasi menentukan pedoman diet
- Sikap terhadap makanan/minuman - berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
sesuai dengan tujuan kesehatan konstipasi
meningkat - berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen makanan, jika perlu.
Edukasi:
- ajarkan diet yang di programkan.
Kolaborasi:
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan.
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.
TERIMA
KASIH!!