Anda di halaman 1dari 66

1

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

Faktor Yang Mempengaruhi Capaian Penderita Hipertensi Yang


Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Dalam Kurun Waktu 1
Tahun Di Desa Cirahayu Keacamatan Luragung Tahun 2022

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menempuh Program Dokter Internsip di

UPTD Puskesmas Luragung

Oleh:

dr. Jody Setiawan

Pendamping:

dr. Fuziaty

PROGRAM DOKTER INTERNSIPI INDONESIA

UPTD PUSKESMAS LURAGUNG

KABUPATEN

KUNINGAN

JAWA BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan evaluasi project ini.
Penulisan laporan evaluasi project ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas pelayanan kesehatan masyarakat primer program
internsip dokter Indonesia. Penulis menyadari bahwa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan evaluasi project ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hj. Nanay.,Amd.Keb selaku Kepala UPTD Puskesmas Luragung;


2. dr. Fuziaty selaku dokter pembimbing internsip yang selalu
memberikan dukungan serta semangat bagi penulis;
3. dr. Dandan, dr. Chandra, dr. wita selaku teman sejawat dokter
internsip Puskesmas Luragung 2022, yang sudah menjadi partner
selama periode Mei 2022 sampai dengan Mei 2022;
4. Rekan kerja paramedis dan nonmedis UPTD Puskesmas Luragung,
yang senantiasa memberikan bantuan saat berlangsungnya proses
pelaksanaan pembuatan laporan evaluasi project, terutama pak Toto
Sunarto.,S.Kep.,Nurse di UPTD Puskesmas Luragung;
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan
ini dapat membawa manfaat bagi penulis sendiri, pihak puskesmas,
dan masyarakat.
Kuningan, Oktober 2022

i
Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

BAB I......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

Latar Belakang.................................................................................................................................1

Rumusan Masalah...........................................................................................................................3

Tujuan Penulisan.............................................................................................................................3

Tujuan Umum 3

Tujuan Khusus 3

Manfaat Penulisan...........................................................................................................................3

Lokasi Kegiatan...............................................................................................................................4

Prosedur 4

BAB II.....................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................5

Landasan Teori................................................................................................................................5

Definisi Hipertensi..........................................................................................................5

Klasifikasi Hipertensi.....................................................................................................5

Faktor Penyebab Hipertensi..........................................................................................6

Patofisiologi Hipertensi..................................................................................................8

Manifestasi Klinis Hipertensi........................................................................................9

Komplikasi dari Hipertensi.........................................................................................10

Penatalaksanaan pada Penderita Hipertensi.............................................................12

Profil Puskesmas Dan Komunitas................................................................................................17

Data Geografis 17

iii
Data Sosiodemografis....................................................................................................................19

BAB III.................................................................................................................................35

DIAGNOSIS KOMUNITAS...............................................................................................35

Analis Situasi 35

Management 35

Puskesmas 39

Identifikasi Masalah......................................................................................................................48

Jenis pelayanan dasar pada SPM.................................................................................................49

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi.................................................................................50

Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan.....................................................................................53

BAB IV..................................................................................................................................56

PEMECAHAN MASALAH KOMUNITAS.......................................................................56

Alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat


dan pemecahan masalah yang dipilih.................................................................56

Pelaksanaan langkah pemecahan masalah Kesehatan................................................................57

Hasil Pelaksanaan..........................................................................................................................60

Pengumpulan Data 60

BAB V...................................................................................................................................62

PENUTUP.............................................................................................................................62

Kesimpulan 62

Saran 62

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah
tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena hipertensi merupakan pembunuh
tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali,
hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain,
bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal. Data WHO (2020)
menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 % penghuni bumi
mengidap hipertensi. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2 % di
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan
639 sisanya berada di Negara berkembang, termasuk Indonesia.1
Menurut WHO (2020), hipertensi membunuh hampir 8 juta orang setiap
tahun, dimana hampir 1,5 juta adalah penduduk wilayah Asia Tenggara.
Diperkirakan 1 dan 3 orang dewasa di Asia Tenggara menderita hipertensi. Menurut
data Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari
sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua
setelah stroke. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70%
penderita hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan
hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan
sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%.2
Jawa Barat menduduki urutan ke dua sebagai Provinsi dengan kasus
hipertensi tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 39,6%3 Riskesdas 2018 menyatakan
prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun
sebesar 34,1%. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620
orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218
kematian.3

1
2

Berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien program PTM Puskesmas


Luragung sampai bulan September tahun 2022, total jumlah 2.059 kasus hipertensi
dalam penjumlahan seluruh bulannya dengan rata-rata terdapat 228 orang yang
mengalami hipertensi di tiap bulannya, Selanjutnya, Data Massyarakat yang
mengalami Hipertensi di desa Cirahayu berdasarkan hasil kegiatan posbindu
puskesmas luragung tahun 2022 dari bulan januari-september sebanyak 158 orang.
Hal tersebut, Menjadi perhatian bagaimana agar angka hipertensi didesa cirahayu
dapat menurun. Melalui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan angka hipertensi di
desa cirahayu tergolong tinggi. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil
judul “Faktor Yang Mempengaruhi Capaian Penderita Hipertensi Yang Mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Dalam Kurun Waktu 1 Tahun Di Desa
Cirahayu Keacamatan Luragung Tahun 2022”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan di atas, dapat ditemukan permasalahan sebagai berikut:

1. Faktor penyebab tinggi nya angka hipertensi selama kegiatan posbindu


dibulan September di desa cirahayu

2. Kurangnya pengetahuan dan perilaku penderita hipertensi dalam upaya


mencapai tekanan darah terkontrol di desa cirahayu
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Faktor penyebab tingginya angka hipertensi di desa cirahayu
dan upaya untuk menurunkan angka hipertensi di desa cirahayu.
2. Untuk upaya meningkatkan pengetahuan dan perilaku penderita hipertensi dalam
mencapai tekanan darah terkontrol, dengan rutin memeriksakan kesehatan nya dan
mengkonsumsi obat secara teratur di wilayah kerja Puskesmas Luragung.

1.4 Manfaat Penulisan


3

1. Bagi Penulis :

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi


penulis dalam menangani pasien penderita hipertensi.
2. Bagi Masyarakat :

Hasil penulisan ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti


tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi
3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penulisan ini diharapkan menjadi masukan bagi tenaga kesehatan


Puskesmas Luragung dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya penyakit hipertensi.

1.5 PROFIL PUSKESMAS dan GAMBARAN UMUM


UPTD Puskesmas Luragung terletak sebelah timur Kabupaten Kuningan
yang berjarak 21 Km, waktu tempuh kendaraan roda 4 maupun roda 2 kurang lebih
30 menit. Puskesmas Luragung terletak 200 meter dari permukaan air laut yang
keadaan geografisnya berbukit-bukit dengan luas wilayah 373 Km2.

1.5.1 Geografi dan Demografi


1. Peta Wilayah
4

PETA KECAMATAN LURAGUNG

Gambar 1.1
Peta Kecamatan Luragung
2 Luas Wilayah dan Batas-batas
a. Sebelah utara dibatasi oleh Kecamatan Cidahu
b. Sebelah timur dibatasi oleh Kecamatan Cimahi
c. Sebelah selatan dibatasi oleh Kecamatan Ciwaru
d. Sebelah barat dibatasi oleh Kecamatan Lebakwangi
3 Luas Wilayah kerja Puskesmas DTP Luragung terdiri dari :
a. Tanah Sawah : 1.089.283 Ha
b. Tanah Kering : 933.000 Ha
c. Kebun : 855.000 Ha
d. Lain-lain : 268.000 Ha

4 Jumlah desa/kelurahan dan Wilayah Administrasi


Jumlah desa di wilayah UPTD Puskesmas Luragung ada 16 desa dan tidak ada
5

desa berstatus desa miskin, sedangkan jumlah RW 88, jumlah RT 304 dan Jumlah
Dusun 64.
1.5.2 Kependudukan/Demografi
1. Komposisi dan Jumlah penduduk
Jumlah penduduk bedasarkan estimasi di wilayah kerjauntuk Masyarakat Dengan
Tempat Perawatan Luragung sebanyak 43.204 jiwa, dan dari jumlah ini, jenis
kelamin laki-laki 21.451 jiwa dan sedangkan jenis kelamin perempuan 21.663
jiwa. Dari komposisi penduduk yang diwujudkan dalam rata-rata jiwa per rumah
tangga adalah 3 jiwa per rumah tangga dengan kepadatan penduduk 104 jiwa per-
Km2.
Tabel 1.1
Penduduk Estimasi UPTD Puskesmas Luragung Tahun 2022

Estimasi
15 – 19

30 – 34

35 – 39

40 – 44

50 – 54
20 - 24

25 - 29

45 - 49

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74
Jumlah

75+
No Desa Total
Pendudu
k 2021
332

296

311

328

342

379

330

308

295

236

192

149

162
1 Luragunglandeuh
4,618 4,618
155

138

145

153

160

177

154

144

138

110

89

70

76
2 Luragungtonggoh
2,156 2,156
169

151

159

167

175

193

168

157

151

120

98

76

83
3 Cigedang
2,355 2,355
109

98

102

108

113

125

109

101

97

78

63

49

53

4 Sindangsari
1,521 1,521
263

234

246

260

271

300

261

244

234

186

152

118

128

5 Wilanagara
3,653 3,653
9
8
7
6

15
14
13
12
11
10

Benda
Cirahayu

Margasari

Cikandang
Dukuhmaja

Panyosogan
Sindangsuka
Dukuhpicung

Gunungkarung
Walaharcageur

927

2,304
3,052
2,992
2,927
3,326
1,286
3,164
2,131
2,907

166 220 215 211 239 93 67 228 153 209

148 196 192 188 213 83 59 203 137 187

155 205 201 197 224 87 62 213 143 196

164 217 213 208 236 91 66 225 151 207

171 226 222 217 246 95 69 234 158 215

189 251 246 240 273 106 76 260 175 239

165 218 214 209 238 92 66 226 152 208

154 204 200 195 222 86 62 211 142 194

147 195 191 187 213 82 59 202 136 186

118 156 153 149 170 66 47 161 109 148

96 127 124 121 138 53 38 131 88 121

74 99 97 95 107 42 30 102 69 94
6

81 107 105 103 116 45 32 111 75 102


927

2,304
3,052
2,992
2,927
3,326
1,286
3,164
2,131
2,907
7

295

263

276

291

304

337

293

274

262

209

170

133

144
16 Cikaduwetan
4,101 4,101
3,124

2,786

2,923

3,085

3,218

3,567

3,102

2,897

2,776

2,215

1,802

1,403

1,521
Jumlah

43,420

43,420
1.5.3 Visi Puskesmas
“UPTD PUSKESMAS LURAGUNG MAJU DALAM PELAYANAN
KESEHATAN TAHUN 2023”

Terwujudnya masyarakat luragung dalam perilaku dan lingkungan yang sehat


didukung oleh sumber daya yang handal, sarana dan prasarana yang sesuai standard
puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu tahun 202310
1.5.4 Misi Puskesmas

1. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat.


Indikator:
a. Peningkatan indeks keluarga sehat 0,12 per tahun.
b. Peningkatan cakupan Desa melaksanakan STBM 3 Desa per tahun.
c. Cakupan kemandirian individu atau keluarga 60% per bulan.
2. Meningkatkan pelayanan promotif, preventif, dan inovatif yang bermutu dan merata
kepada seluruh masyarakat.
a. Peningkatan Desa Siaga Aktif Purnama 2 Desa per tahun.
b. Peningkatan cakupan Posyandu Aktif 3 Posyandu per tahun.
c. Peningkatan pelayanan Poskesdes Aktif 3 Desa per tahun.
d. Peningkatan pelayanan Posbindu melalui kegiatan Prolanis 3 Desa per tahun.
e. Peningkatan cakupan program melalui inovasi, 2 inovasi per tahun.
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di UPTD Puskesmas Luragung.
a. Pemenuhan kebutuhan SDM (Dokter Umum 2, Dokter Gigi 1, Rekam Medik 1,
Kesling 1, Gizi 1, Promkes 1)
8

b. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan, kursus, workshop, seminar dan capacity


building 1 kali per tahun per orang.
4. Meningkatkan kemitraan dan kelembagaan dalam upaya percepatan
komunikasi informasi kesehatan.
a. Melaksanakan rakor setiap Desa setiap bulan.
b. Melaksanakan Loka Karya Triwulan per 3 bulan.
c. Melaksanakan pertemuan TP UKS sesuai jadwal.
d. Mengikuti rapat pertemuan Pokjanal Posyandu sesuai jadwal.
e. Melaksanakan pembinaan Jaringan dan Jejaring di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Luragung per 6 bulan.

A. STRATEGI
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas, maka dilakukan
langkah-langkah strategi sebagai berikut :
1. Optimalisasi sumber daya tenaga, sarana prasarana dalam mendukung upaya
peningkatan kesehatan khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Luragung.
2. Optimalisasi Standar Pelayanan Operasional (SPO) untuk mencapai visi UPTD
Puskesmas Luragung.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prorporsional dan terjangkau.
4. Mengoptimalkan kerjasama dengan Lintas Sektor dan memaksimalkan partisipasi
dari masyarakat dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan di
Kecamatan Luragung.

B. TATA NILAI
Tata Nilai UPTD Puskesmas Luragung adalah sebagai berikut:

“S E H A T I“
9

1. S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN ) SIAGA


Pengelolaan Pelayanan Dikelola Secara Humanis Dan Mampu Meringankan
Beban Klien Dengan Memberikan Salam, Senyum, Sapa, Sopan Dan Santun.
2. E ( EMPATI )
Mampu Mengambil Sikap Rasa Empati Terhadap Klien Maupun Masyarakat
Yang Dihadapi, Sebagai Wujud Kebajikan Hati Dan Pelayanan Di UPTD
Puskesmas Luragung.
3. H ( HANDAL )
Dalam Kegiatan Pelayanan Petugas Profesional Dan Handal Dalam Memberikan
Pelayanan Kepada Masyarakat.
4. A (ASRI)
Pengelolaan Lingkungan Puskesmas yang Asri dan Hijau.
5. T ( TERTIB )
Pengelolaan Dilakukan Dengan Menegakan Ketertiban dan Akuntabel Dalam
Pengelolaan Laporan Dan Informasi Pelayanan Kepada Masyarakat Serta
Pemenuhan Dokumen Dalam Setiap Kegiatan Membangun Budaya Sadar Dan
Menghargai Kinerja Dalam Pelayanan Puskesmas.
6. I (INOVATIF )
Berperan Aktif Menjadi Pelopor Dalam Reformasi Puskesmas Dan Bekerja Penuh
Inovasi Bagi Pengunjung/Klien Maupun Masyarakat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara
teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar
dalam penelitian. Kerangka berpikir disajikan dengan bagan yang menunjukkan alur
pikir peneliti. Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini.

Tingginya angka hipertensi


di desa Cirahayu

Usia, genetik, obestitas, Kurangnya pengetahuan Kurangnya pemahaman


kurangnya olahraga, stress tentang hipertensi masyarakat tentang
pentingnya
mengkonsumsi obat

Penyuluhan dan edukasi mengenai hipertensi untuk


Obat anti hipertensi:
meningkatkan pengetahuan dan ketaatan masyarakat
amodifin dan captopril
dalam mengkonsumsi obat secara teratur

1. Membuat program penyuluhan mengenai hipertensi setiap satu bulan sekali oleh dokter
puskesmas
2. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standar :
 Pengukuran tekanan darah tinggi
 Edukasi
 Terapi farmakologi
3. Membuat program senam “EVAN DARTING” (Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian
Darah Tinggi)

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

10
11

2.2 Definisi Hipertensi


Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg). Menurut Potter dan Perry (2006),
hipertensi merupakan gangguan asimptomatik
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
persisten, dimana diagnosa hipertensis pada orang
dewasa ditetapkan paling sedikit dua kunjungan
dimana lebih tinggi atau pada 140/90 mmHg.4

2.3 Klasifikasi Hipertensi


Menurut The Seventh Report of The Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment
of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada
orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi,
hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel
1 dibawah.4
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diatolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 – 139 80 -89
Hipertensi Derajat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100

2.4 Faktor Penyebab Hipertensi


Berhubung lebih dari 90% penderita hipertensi
digolongkan atau disebabkan oleh hipertensi primer, maka
secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun
12

hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,


data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan hipertensi, yaitu5:

1. Faktor Keturunan
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat menurun
dalam suatu keluarga. Anak dengan orang tua hipertensi
memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita
hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanan
darahnya normal.

2. Ras

Statistik menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit


hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang
kulit putih.
3. Usia
Wanita premenopause cenderung memiliki tekanan darah yang
lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun
perbdaan diantara jenis kelami kurang tampak setelah usia 50
tahun. Penyebabnya, sebelum menopause, wanita cenderung
terlindungi dari penyakit jantung oleh hormone esterogen.
4. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi
daripada wanita. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat
pula dipengaruhi faktor psikologis. Pada pria seringkali dipicu
oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan),
depresi dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada wanita
13

lebih berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor


psikis kuat.
5. Stress psikis
Stress meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan ini
mempengaruhi meningkatnya tekkana darah secara bertahap.
Apabila stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah
tetap tinggi.

6. Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung
untu memompa darah agar dapat menggerakan beban berlebih
dari tubuh tersebut. Berat badan yang berlebihan menyebabkan
bertambahnya volume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila
bobot ekstra dihilangkan, TD dapat turun lebih kurang 0,7/1,5
mmHg setiap kg penurunan berat badan.
7. Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retemsi air, sehingga volume darah
bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat.
Juga memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin.
8. Rokok
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah
meningkat. Hal ini karena nikotin terserap oleh pembuluh darah
yang kecil dalam paru-paru dan disebarkan keseluruh aliran
darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotin untuk
sampai ke otak. Hormon yang sangat kuat ini menyempitkan
pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa
lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi.
9. Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secara
14

keseluruhan semakin banyak alkohol yang diminum semakin


tinggi tekanan darah.
10. Olahraga
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan
dapat memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan
tekanan darah seperti tinju, panjat tebing dan angkat besi.
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi
adalah jalan kaki, bersepeda, senam, berenang dan aerobic.

2.5 Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar


Menurut Permenkes No.4 Tahun 2019 :

1. Pernyataan Standar

Setiap penderita hipertensi mendapatkan


pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah daerah
kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi usia
15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder
di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

2. Pengertian Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Sesuai Standar


Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi sesuai standar meliputi:
a. Pengukuran tekanan darah
b. Edukasi
3. Mekanisme Pelayanan
a. Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
15

tetapkan oleh Menteri Kesehatan.


b. Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
3) Melakukan rujukan jika diperlukan Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140
mmHg ditambahkan pelayanan terapi farmakologi
No Kegiatan SDM Kesehatan
1 Pengukuran Tekanan Dokter atau Tenaga Kesehatan yang
Darah berkompeten atau tenaga kesehatan lain
yang terlatih
2 Edukasi Dokter dan/ atau Tenaga Kesehatan yang
berkompeten dan/ atau tenaga kesehatan terlatih

3 Terapi farmakologi Dokter

2.6 Patofisiologi Hipertensi


Mekanisme patogenesis hipertensi yaitu peningkatan
tekanan darah yang dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan
perifer. Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan
satu penyebab khusus, melainkan sebagai akibat interaksi
dinamis antara faktor genetik, lingkungan dan faktor lainnya.
Tekanan darah dirumuskan sebagai perkalian antara curah
jantung dan atau tekanan perifer yang akan meningkatkan
16

tekanan darah. Retensi sodium, turunnya filtrasi ginjal,


meningkatnya rangsangan saraf simpatis, meningkatnya aktifitas
renin angiotensin alosteron, perubahan membransel,
hiperinsulinemia, disfungsi endotel merupakan beberapa faktor
yang terlibat dalam mekanisme hipertensi.

Mekanisme patofisiologi hipertensi salah satunya


dipengaruhi oleh sistemr enin angiotensin aldosteron, dimana
hampir semua golongan obat anti hipertensi bekerja dengan
mempengaruhi sistem tersebut. Renin angiotensin aldosteron
adalah sistem endogen komplek yang berkaitan dengan
pengaturan tekanan darah arteri. Aktivasi dan regulasi sistem
renin angiotensin aldosteron diatur terutama oleh ginjal. Sistem
renin angiotensi aldosteron mengatur keseimbangan cairan,
natrium dan kalium. Sistem ini secara signifikan berpengaruh
pada aliran pembuluh darah dan aktivasi sistem saraf simpatik
serta homeostatik regulasi tekanan darah. 6
17

Gambar 2.2
Pengaruh Renin Angiotensin Aldosteron terhadap
Kenaikan Tekanan Darah

2.7 Manifestasi Klinis Hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak
menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa
gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang
dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan
darah yang normal.6
18

Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah


kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan
kematian. Sering kali hipertensi disebut sebagai silent killer
karena dua hal yaitu:1

1. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus,
gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepala biasanya jarang
berhubungan langsung dengan hipertensi, hipertensi dapat diketahui dengan
mengukur secara teratur.

2. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar
untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.

Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak


terobati, bisa timbul gejala berikut1 :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.

2.8 Komplikasi dari Hipertensi


Salah satu alasan mengapa kita perlu mengobati
tekanan darah tinggi adalah untuk mencegah kemungkinan
terjadinya komplikasi yang dapat timbul jika penyakit ini tidak
disembuhkan. Beberapa komplikasi hipertensi yang umum
terjadi sebagai berikut1,6,8:
19

1. Stroke
Hipertensi adalah faktor resiko yang penting dari stroke
dan serangan transient iskemik. Pada penderita hipertensi 80%
stroke yang terjadi merupakan stroke iskemik, yang
disebabkan karena trombosis intra-arterial atau embolisasidari
jantung dan arteri besar. Sisanya 20% disebabkan oleh
pendarahan (haemorrhage), yang juga berhubungan dengan nilai
tekanan darah yang sangat tinggi. Studi populasi menunjukan
bahwa penurunan tekanan darah sebesar 5 mmHg menurunkan
resiko terjadinya stroke.
2. Penyakit jantung koroner dan gagal jantung
Nilai tekanan darah menunjukan hubungan yang positif
dengan resiko terjadinya penyakit jantung koroner (angina,
infark miokard atau kematian mendadak). Bukti dari suatu studi
epidemiologik yang bersifat retrospektif menyatakan bahwa
penderita dengan riwayat hipertensi memiliki resiko enam kali
lebih besar untuk menderita gagal jantung daripada penderita
tanpa riwayat hipertensi.
3 Penyakit vaskular
Penyakit vaskular meliputi abdominal aortic aneurysm
dan penyakit vaskular perifer. Kedua penyakit ini menunjukan
adanya atherosklerosis yang diperbesar oleh hipertensi.
Hipertensi juga meningkatkan terjadinya lesi atherosklerosis
pada arteri carotid, dimana lesi atherosklerosis yang berat
seringkali merupakan penyebab terjadinya stroke.
4 Retinopati
Hipertensi dapat menimbulkan perubahan vaskular pada
mata, yang disebut retinopati hipersensitif. Perubahan tersebut
20

meliputi bilateral retinal falmshaped haemorrhages, cotton woll


spots, hard exudates dan papiloedema. Pada tekanan yang
sangat tinggi (diastolic >120 mmHg, kadang-kadang setinggi
180 mmHg atau bahkan lebih) cairan mulai bocor dari arteriol-
arteriol kedalam retina, sehingga menyebabkan padangan kabur.
5 Kerusakan ginjal
Ginjal merupakan organ penting yang sering rusak
akibat hipertensi. Dalam waktu beberapa tahun hipertensi
parah dapat menyebabkan insufiensi ginjal, kebanyakan sebagai
akibat nekrosis febrinoid insufisiensi arteri-ginjal kecil.
Perkembangan kerusakan ginjal akibat hipertensi biasanya
ditandai oleh proteinuria. Proteinuria dapat dikurangi dengan
menurunkan tekanan darah secara efektif.

2.9 Penatalaksanaan pada Penderita Hipertensi


Penatalaksanaan pengobatan hipertensi harus secara
holistik dengan tujuan menurunkan morbiditas dan mortalitas
akibat hipertensi dengan menurunkan tekanan darah seoptimal
mungkin sambil mengontrol faktor- faktor resiko kardiovaskular
lainnya.

Menurut Joint National Commission (JNC) 7,


rekomendasi target tekanan darah yang harus dicapai adalah <
140/90 mmHg dan target tekanan darah untuk pasien penyakit
ginjal kronik dan diabetes adalah ≤ 130/80 mmHg. American
Heart Association (AHA) merekomendasikan target tekanan
darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80 mmHg
untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri
kronik atau ekuivalen penyakit arteri kronik, dan ≤ 120/80
mmHg untuk pasien dengan gagal jantung.6
21

Algoritma penanganan hipertensi menurut JNC 7


(2003), dijelaskan pada skema dibawah ini:
22

Gambar 2.2
Algoritma Hipertensi

Promosi kesehatan modifikasi gaya hidup


direkomendasikan untuk individu dengan pra-hipertensi dan
sebagai tambahan terhadap terapi obat pada individu hipertensi.
Intervensi ini untuk risiko penyakit jantung secara keseluruhan.
Pada penderita hipertensi, bahkan jika intervensi tersebut tidak
menghasilkan penurunan tekanan darah yang cukup untuk
menghindari terapi obat, jumlah obat atau dosis yang
dibutuhkan untuk mengontrol tekanan darah dapat dikurangi.
Modifikasi diet yang efektif menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi berat badan, mengurangi asupan NaCl,
23

meningkatkan asupan kalium, mengurangi konsumsi alkohol,


dan pola diet yang sehat secara keseluruhan.7

Mencegah dan mengatasi obesitas sangat penting untuk


menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular.
Berolah raga teratur selama 30 menit seperti berjalan, 6-7
perhari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah. Ada
variabilitas individu dalam hal sensitivitas tekanan darah
terhadap NaCl, dan variabilitas ini mungkin memiliki dasar
genetik. Konsumsi alkohol pada orang yang mengkonsumsi tiga
atau lebih minuman per hari (minuman standar berisi ~ 14 g
etanol) berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Begitu
pula dengan DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension) meliputi diet kaya akan buah- buahan, sayuran,
dan makanan rendah lemak efektif dalam menurunkan tekanan
darah.7
Tabel 2.2
Modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengatasi hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Penurunan potensial TD
sistolik
Diet natrium Membatasi diet natrium tidak 2-8 mmHg
lebih dari 2400 mg/hari atau
100 meq/hari
Penurunan Berat Badan Menjaga berat badan normal; 5-20 mmHg per 10 kg
BMI = 18,5-24,9 kg/ penururnan berat badan
Olahraga aerobic Olahraga aerobik secara 4-9 mmHg
teratur, bertujuan untuk
melakukan aerobik 30 menit
Latihan sehari-hari dalam
seminggu. Disarankan
pasien
berjalan-jalan 1 mil per hari di
atas tingkat aktivitas saat ini
24

Diet DASH Diet yang kaya akan buah- 4-14 mmHg


buahan, sayuran, dan
mengurangi jumlah lemak
jenuh dan total
Membatasi konsumsi alcohol Pria ≤2 minum per hari, 2-4 mmHg
wanita ≤1 minum per hari
25

Jadi, modifikasi gaya hidup merupakan upaya untuk


mengurangi tekanan darah, mencegah atau memperlambat insiden dari
hipertensi, meningkatkan efikasi obat antihipertensi, dan mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular.
Jenis-jenis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis
hipertensi yang dianjurkan oleh JNC 7 adalah7 :

1. Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosteron Antagonist


2. Beta Blocker (BB)
3. Calcium Chanel Blocker atau Calcium antagonist (CCB)
4. Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
5. Angiotensin II Receptor Blocker atau Areceptor antagonist/blocker (ARB)

Untuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan
target tekanan darah tercapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dianjurkan
untuk menggunakan obat antihipertensi dengan masa kerja panjang atau yang
memberikan efikasi 24 jam dengan pemberian sekali sehari. Pilihan apakah memulai
terapi dengan satu jenis obat antihipertensi atau dengan kombinasi tergantung pada
tekanan darah awal dan ada tidaknya komplikasi. Jika terapi dimulai dengan satu
jenis obat dan dalam dosis rendah, dan kemudian tekanan darah belum mencapai
target, maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan dosis obat tersebut, atau
berpindah ke antihipertensif lain dengan dosis rendah. Efek samping umumnya bisa
dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi.
Sebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai
target tekanan darah, tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan
dan menurunkan kepatuhan pasien karena jumlah obat yang harus diminum
bertambah. Kombinasi obat yang telah terbukti efektif dan dapat ditolerensi
pasien adalah6,7 :
1. CCB dan BB
2. CCB dan ACEI atau ARB
26

3. CCB dan diuretika


4. AB dan BB

Tabel 2.3
Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7
Klasifikasi TDS TDD Perbaikan Terapi Obat Awal
Tanpa Indikasi Dengan Indikasi
Tekanan (mmH (mmHg) Pola
Darah g) yang Memaksa yang Memaksa
Hidup
Normal < 120 < 80 Dianjurka
n
Prehipertensi 120 - Atau 80 – Ya Tidak indikasi Obat-obatan
139
89 Obat untuk indikasi
yang memaksa
Hipertensi 140 - Atau 90 – Ya Diuretika jenis Obat-obatan
159 Thiazide untuk untuk indikasi
Derajat 1 99
sebagian besar yang memaksa
kasus dapat obat
dipertimbangk antihipertensi lain
a n ACEI, (diuretika, ACEI,
ARB, ARB, BB, CCB)
BB, CCB, atau sesuai kebutuhan
kombinasi
Hipertensi ≥ 160 Atau ≥ Ya Kombinasi 2
100 obat untuk
Derajat 2
sebagian besar
kasus
umumnya
diuretika jenis
Thiazide dan
ACEI atau
ARB
atau BB atau
CCB
27

BAB III

AKAR PENYEBAB MASALAH

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Data Capaian SPM Program PTM bulan Januari-September 2022
SASARAN TARGET 1
PROGRAM PELAYANAN PENYAKIT TIDAK MENULAR 1 THN THN
Jan Peb mar apr Mei juni juli agu Sept JMLH Persentase

PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF    


                     
Jumlah pengunjung usia 15 - 59 tahun mendapat pelayanan
29 2,17 1,26 2,21 2,17 2,73 2,52 18
- skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu 100% 1,571 1,472 2,682 64.00
,413 4 8 9 9 9 2 ,825
tahun
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA                          
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas mendapat
7 7 7 6 7 4
- skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam 100% 662 831 - 63.82
,036 91 37 88 82 - - ,491
kurun waktu satu tahun
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI                          
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan 3 2 1 2 2 2 3 2
- 100% 208 123 276 55.12
kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun ,735 67 53 38 02 31 61 ,059
28

3.2 LAPORAN DATA CAPAIAN HIPERTENSI


PENDUDUK ≥ 15 TAHUN TARGET (10,17%) CAPAIAN
TARGET
NO DESA (10,17% Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
JUMLA
L P JUMLAH L P ) JM JM JM
H L P JML L P L P JML L P L P JML L P L P JML L P
L L L
1 Luragunglandeuh 1,927 1,996 3,923 196 203 399 399 7 23 30 3 11 14 9 11 20 7 14 21 3 6 9 6 15 21 10 18 28 12 23
Luragungtonggo
2 h 875 905 1,780 89 92 181 181 4 11 15 1 5 6 6 7 13 2 8 10 2 3 5 3 5 8 5 8 13 2 8
3 Cigedang 944 993 1,937 96 101 197 197 3 10 13 2 7 9 4 5 9 3 9 12 2 5 7 2 7 9 3 9 12 4 12
4 Sindangsari 649 698 1,347 66 71 137 137 3 7 10 1 3 4 2 4 6 1 7 8 1 3 4 2 4 6 4 7 11 3 6
5 Wilanagara 1,514 1,562 3,076 154 159 313 313 6 17 23 3 10 13 6 6 12 6 13 19 3 9 12 6 11 17 6 11 17 7 14
6 Dukuhpicung 1,190 1,258 2,448 121 128 249 249 3 10 13 1 8 9 4 7 11 4 10 14 2 5 7 4 12 16 4 12 16 4 13
7 Walaharcageur 964 875 1,839 98 89 187 187 4 9 13 2 6 8 5 6 11 2 8 10 2 4 6 5 7 12 4 7 11 3 11
8 Cirahayu 1,327 1,357 2,684 135 138 273 273 5 15 20 3 10 13 6 10 16 6 12 18 3 8 11 4 9 13 5 12 17 6 16
9 Margasari 393 305 698 40 31 71 71 2 4 6 2 4 6 1 5 6 1 3 4 1 2 3 2 4 6 1 2 3 1 5
10 Sindangsuka 531 601 1,132 54 61 115 115 3 6 9 1 6 7 2 6 8 1 5 6 2 4 6 3 5 8 2 4 6 2 11
11 Dukuhmaja 1,357 1,395 2,752 138 142 280 280 5 18 23 3 9 12 5 9 14 8 12 20 2 6 8 5 9 14 7 14 21 8 15
12 Gunungkarung 1,229 1,239 2,468 125 126 251 251 8 15 23 4 11 15 6 10 16 9 13 22 4 6 10 3 8 11 3 8 11 6 12
13 Cikandang 1,268 1,278 2,546 129 130 259 259 5 12 17 2 8 10 7 12 19 6 16 22 3 5 8 5 12 17 5 9 14 4 11
14 Panyosogan 1,298 1,357 2,655 132 138 270 270 3 13 16 2 7 9 5 9 14 7 12 19 3 9 12 4 10 14 6 10 16 6 12
15 Benda 983 1,023 2,006 100 104 204 204 6 14 20 3 6 9 6 7 13 2 9 11 2 3 5 1 7 8 4 9 13 3 10
16 Cikaduwetan 1,701 1,731 3,432 173 176 349 349 4 12 16 1 8 9 9 11 20 8 14 22 2 8 10 7 15 22 8 14 22 8 18
11 16 14
  JUMLAH 18,150 18,573 36,723 1,846 1,889 3,735 3,735 71 196 267 34 9 153 83 125 208 73 5 238 37 86 123 62 0 202 77 154 231 79 197

3,466 267 153 208 238 123 202 231


18,145 18,578 36,723 1,845 1,889 3,735 7.15
381 506 1,378
                                               
29

3.2 Grafik Hipertensi Desa Cirahayu Tahun 2022

Angka Hipertensi Desa Cirahayu 2022


30
28
25
20 20
18
15 16 16
13 13 12
10 11

5
0
ri ri et ril ei ni li s
be
r
nua r ua ar Ap M Ju Ju
u stu m
Ja b M
Fe Ag pt
e
Se

Grafik 4. 1 Angka Kejadian Hipertensi Desa Cirahayu Tahun 2022.

Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kejadian Hipertensi


di desa cirahayu pada tahun 2022 terjadi peningkatan. Hal ini merupakan kondisi yang
penting untuk diintervensi dalam upaya menurunkan angka penderita Hipertensi di
wilayah desa cirahayu lingkup Puskesmas Luragung.10

Berdasarkan hasil analisis masalah dan wawancara pra penelitian dan data
sekunder dengan Programmer PTM Puskesmas Luragung, hambatan tercapainya
bebas Penderita hipertensi adalah kurangnya pengetahuan tentang pencegahan
hipertensi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol pengobatan hipertensi.
Adanya anggapan bahwa penyakit hipertensi jarang terjadi sehingga masyarakat tidak
terlalu khawatir akan penyakit tersebut. Mengingat kejadian angka hipertensi pada
tahun 2022 naik turun di Puskesmas Luragung sehingga membuktikan bahwa
kesadaran masyarakat di Puskesmas Luragung masih perlu diperbaiki dengan cara
edukasi setiap bulan. Setelah kami berdiskusi bersama pemegang program hipertensi,
maka kami memutuskan untuk lebih memprioritaskan pada pengetahuan pencegahan
dan pengobatan mengenai hipertensi. Kami disini melakukan program yaitu EPAN
DARTING (Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian Darah Tinggi). Program yang
akan dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama bagi

29
30

mereka yang memiliki keluhan hipertensi / darah tinggi, dan kami berharap bahwa
penyuluhan ini terus berlanjut setiap bulannya. Program ini diharapkan dapat
menambah kesadaran masyarakat untuk semangat berobat atau kontrol hipertensi.

3.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi


Pencapaian
N Program Penyakit Tidak Menular Target s/d Kesenjangan
o (PTM) SEPTEMBER
ABS % ABS % ABS %
  Cakupan Pelayanan Kesehatan 3,7 10 2,0 55.1 1,6 44.8
a
Pada Penderita Hipertensi 35 0 59 2 76 7

30
31

Ru Jumlah penderita
mus hipertensi usia ≥15
Perh tahun di dalam
itun wilayah kerjanya yang
gan mendapatkan
Kin pelayanan kesehatan
erja sesuai
:
= Jumlah estimasi penderita
hipertensi usia ≥15 tahun
Persentase penderita yang berada di dalam
Hipertensi yang wilayah kerjannya
berdasarkan angka
mendapatkan pelayanan prevalensi kab/kota dalam
kesehatan sesuai standar

31
32

32
33

Persentase penderita
Hipertensi yang 2059
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar 3735
X100%

33
34

34
35

Persentase penderita
Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan
= 55,12%
kesehatan sesuai standar

35
36

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Pelaksanaan langkah pemecahan masalah Kesehatan

Setelah menentukan prioritas masalah, dilakukan analisis


kemungkinan- kemungkinan penyebab dari masalah tersebut.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan diagram
sebab-akibat Ishikawa / fishbone.

36
59

Tabel 4.1.1 Analisis masalah dan alternatif pemechan masalah

Sarana obat-obatan hipertensi di farmasi

Komunikasi yang efektif Kurangnya kesadaran masyarakat


Kurangnya Kepatuhan masyarakat untuk kontrol
pengobatan Hipertensi

Pengetahuan Hipertensi

MAN MONEY

Faktor yang mempengaruhi capaian penderita hipertensi


MARKET

METHOD MATERIAL

Kurangnya penyuluhan mengenai Kurangnya promosi kesehatan dikarenakan


Hipertensi masa pandemi

Sarana alat-alat kesehatan yang dipakai untuk menunjang diagnosis (tensi, stetoskop)
60

58

4.2 PEMECAHAN MASALAH UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
No PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Kurangnya kesadaran pasien Hipertensi


dalam memeriksakan kesehatannya secara Melakukan Konseling kepada pasien Hipertensi tentang
teratur dan rutin pentingya memeriksakan kesehatannya secara teratur
Kurangnya kepatuhan pasien Hipertensi dan mengkonsumsi obat secara teratur
dalam mengkonsumsi obat anti hipertensi
Keterbatasan petugas untuk melakukan
Cakupan Pelayanan followup pasien Hipertensi di Desa Kordinasi Lintas Program dalam melakukan
1 Followup/Kunjungan Rumah pada pasien Hipertensi
Hipertensi Kunjungan rumah terhadap pasien hipertensi
belum maksimal
Pasien Hipertensi lebih memilih
Melakukan Kegiatan Posbindu di Lingup yang lebih
memeriksakan kesehatannya ke Tempat
Kecil (RT/RW)
Praktik Mandiri dan Rumah Sakit Rujukan
Dukungan Dana Desa dalam kegiatan Audiensi dengan desa dalam hal Dukungan Dana Desa
kesehatan belum maksimal dalam Pelayanan Hipertensi di Desa
61
59

Tabel 4.2.1
Analisis masalah dan alternatif pemecahan masalah

Alternatif Pemecaha
No Faktor Penyebab Penyebab Masalah
Pemecahan Masalah Ter

1 Manusia Pengetahuan masyarakat Meningkatkan Meningkat


tentang penyakit kegiatan penyuluhan kegiatan
hipertensi kurang hipertensi di luar di luar ged
gedung dan di dalam dalam
gedung mengenai mengenai
dampak penyakit guna
hipertensi hipertensi
ke dampak
serius

Kurangnya kesadaran Meningkatkan Meningkat


masyarakat dalam kegiatan penyuluhan kegiatan
pengobatan hipertensi hipertensi di luar di luar ged
gedung dan di dalam dalam
gedung mengenai mengenai
pentingnya pengobatan
pengobatan dan
kontrol hipertensi

Tidak terdatanya PMO Menambahkan PMO Mengeduk


(Pemantau Minum Obat) (Pemantau Minum baik dari
bagi pasien-pasien Obat) bagi pasien- ataupun
penderita hipertensi pasien penderita sekitarnya
hipertensi

Metode Penyuluhan tentang Mengadakan Rutin m


manfaat pencegahan, penyuluhan kepada penyuluhan
pengobatan dan kontrol masyarakat setiap masyaraka
Hipertensi minimal satu bulan minimal
satu kali. satu kali.

Sarana Media penyuluhan Membagikan brosur Membuat


kurang (brosur/ leaflet) hipertensi dengan mengenai
tertera pengingat dengan
tekanan darah saat itu pengingat
di dalam brosur. darah saat
brosur.

Sarana alat-alat Membuat anggaran Pengajuan


kesehatan yang dipakai untuk alat-alat dana da
untuk menunjang kesehatan yang Puskesma

59
60

diagnosis (tensi, memadai dalam


stetoskop) menunjang diagnosis

60
61

Dana Dana operasional petugas Pengkajian dana Pengajuan bantuan


terbatas untuk kegiatan dana dari pihak
Penyuluhan swasta
Mengadakan
anggaran dana untuk
kegiatan EPAN
DARTING (Evaluasi
Pencegahan dan
pengendalian Darah
Tinggi)

Lingkungan / Kurangnya Kepatuhan Melakukan kegiatan Melakukan kegiatan


Masyarakat masyarakat untuk kontrol rutin edukasi warga rutin edukasi
pengobatan Hipertensi dalam setiap kegiatan
bulannya
- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan
pengobatan rutin
puskesmas di
ruang tunggu

- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan prolanis
62

- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan posyandu

Kurangnya promosi - Menjalankan Melakukan kegiatan


kesehatan dikarenakan kembali kegiatan Penyuluhan
masa pandemic penyuluhan di
lingkungan
masyarakat saat
setelah
masapandemi
selesai

Pengembangan program penurunan angka hipertensi (Tindak Lanjut)


1. Progam Senam EPAN DARING (Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian Darah Tinggi)
Program Senam Epan Darting adalah Suatu program yang merupakan kerjasama antara pemegang
program PTM dan dokter bersama dengan ibu-ibu kader di desa cirahayu, dimana peserta senam
adalah semua masyarakat desa cirahayu yang mengalami hipertensi. Senam ini bertjuan untuk
mencegah obesitas, stress, kurang nya olahraga yang jadi pemicu terjadinya hipertensi. Kegiatan
senam ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali oleh pemegangprogram PTM, Dokter dan ibu-ibu
kader dan masyarakat desa cirahayu.
2. Membuat program penyuluhan mengenai hipertensi setiap satu bulan sekali oleh dokter puskesmas
Program Penyuluhan ini harus dilakukan oleh Dokter, pemegang program PTM dalam mengedukasi
masyarakat desa cirahayu mengenai hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan dan prilaku masyarakat
tentang pentingnya mengikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat secara teratur, mengubah pola hidup
menjadi pola hidup yang lebih sehat. Menjaga pola makan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang memciu
timbul nya darah tinggi, dan menjelaskan kepada masyarakat agar menjaga pola pikir yang sehat supaya tidak
terjadinya stress yang menimbulkan darah tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 1 bulan sekali
63

didesa cirahayu. Untuk menarik perhatian masyarakat sebaiknya penyampaian materi ini hasrus dikemaas
secara menarik supaya mudah dipahami oleh masyarakat dan masyarakat dapat mengimplementasikan nya
dalam kehidupan sehari-harinya.
3. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standar :
Maksud dari kegiatan pelayanan sesuai standar yaitu meliputi pengukuran tekanan darah tinggi, edukasi,
dan terapi farmakologi. Kegiatan awal dimulai dari mengukur tensi darah masyarakat di desa cirahayu yang
dilakukan oleh dokter, atau pemegang program PTM. Kegiatan kedua yaitu memberikan edukasi atau
penyuluhan mengenai hipertensi yang meliputi bahaya hipertensi, ketaatan dalam mengkonsumsi obat, serta
bagaimana cara agar darah tinggi bisa terkontrol. Kegiatan ketiga melakukan pemberian obat darah tinggi
yaitu captopril atau amlodipin kepada masyarakat dessa cirahayu yang mengalami darah tinggi sesuai resep
dan pemeriksaan dokter.

Hasil Pelaksanaan
Lokasi Kegiatan
Tempat : Desa Cirahayu

Waktu : 24 Oktober 2022

Prosedur
Makalah ini merupakan evaluasi program dimana penulis melakukan intervensi berupa:
64

- Pelayanan pengobatan hipertensi serta edukasi pasien


- Koordinasi lintas program (program PTM)
- Membuat media informatif berupa flyer/poster & Banner yang berisi tentang pencegahan dan
edukasi mengenai materi hipertensi.
Data Kunjungan Masyarakat Desa Cirahayu
No Responden BPJS UMUR BB TB LP TD GDS ASAM KOL KELUHA DIAGNOSA TERAPI
URAT N
1 Ratih 0000442288056 44 70 167 92 173/108 97 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
2 Dati 0000442286469 62 70 168 114 195/96 123 - 144 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
3 Wawan S 0002197931679 57 63 174 107 166/87 282 - - Pusing HT, DM Glimepiride,
Catopril, B
Complex
4 Misja S 0002469472187 69 67 174 107 166/87 180 10,2 219 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
5 Rukiah 0003063563559 64 52 155 95 165/85 297 9,6 229 Pusing HT, DM PCT, Catopril,
Calc
6 Wasim J 0002329462719 79 36 162 80 148/75 96 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
7 Ade Suheti 0000442583852 48 65 161 94 198/128 104 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
8 Uang W 0002329463720 61 45 156 80 163/94 139 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
9 Umsah 0000442581843 50 42 161 76 152/71 100 - - Pusing DISPEPSIA PCT, B
Complex
10 Kartini 0002055101411 52 50 158 86 171/92 176 5,5 238 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
65

11 Uni W 0000442791191 55 55 154 85 174/97 141 5,0 227 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
12 Anis 0002055111513 49 59 160 92 175/97 164 6,7 180 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
13 Cicih R 0002040001412 48 61 167 89 111/85 568 4,8 - Pusing DM Glimepiride, B
Complex
14 Sani 0002795293991 91 48 155 100 202/130 137 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
15 Kasiti 0000442286548 52 55 166 92 189/110 118 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
16 Setiawati 0002695248235 72 49 156 96 146/86 182 8,8 151 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
17 Darwi 0001286657357 72 45 160 89 102/70 98 - - Pusing DISPEPSIA PCT,
Antasida, Calc
18 Emon S 0002053810462 56 76 176 107 149/94 197 - 199 Pusing DISPEPSIA PCT,
Antasida, Calc
19 Eti 0000040054162 55 75 165 94 221/142 101 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
20 Aam 0002602500671 45 55 162 83 126/81 132 - - Pusing DISPEPSIA PCT,
Antasida, Calc
21 Karsiti 0000444521889 63 49 147 71 176/95 106 5,5 - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
22 Warsiti 0002451475045 61 76 161 113 173/117 251 - - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
23 Asni 0002054111422 60 74 165 113 156/108 133 6,2 - Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
24 Sarni 0000443574617 46 71 167 100 191/121 131 6,2 - Pusing HT, PCT, Catopril,
MYALGIA Calc
25 Wiwin 0002795294024 55 74 154 111 165/109 196 7,5 170 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
66

26 Timu 0001006441301 78 66 147 120 184/90 117 4,9 131 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
27 Tini 0000443866825 61 70 160 111 186/88 397 8,0 197 Pusing HT, DM PCT, Catopril,
Calc
28 Rukini 0002044121421 50 52 149 90 155/113 99 - 227 Pusing HT PCT, Catopril,
Calc
67

Indikator Kuisoner :
NO INDIKATOR NO PERTANYAAN

1 Lupa mengonsumsi obat 1,4

2 Tidak minum obat 2, 5

3 Berhenti minum obat 3, 6

4 Terganggu oleh jadwal minum obat 7

67
68

KUESIONER PENELITIAN

Judul Penelitian : Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai


Pengobatan Hipertensi Secara Teratur di Lingkup
Puskesmas Luragung

KodeResponden :

Inisial Responden :
Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan benar
2. Jawablah pada kolom yang tersedia, dengan cara √
memberi tanda

Pada kolom yang anda pilih.


A. Karakteristik Responden
1. Umur :

18-25 th

2
6
-
3
5

t
h

68
69

3
6
-
4
5

t
h

4
6
-
5
5

t
h

5
6
-
6
0

t
h
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki : Perempuan

69
70

3. Tingkat Pendidikan
: Tidak pernah sekolah : Tamat SMA
:Tamat SD : Perguruan
Tinggi
: Tamat SMP
4. Pekerjaan
: Swasta
: PNS
: Polisi/TNI : Lainnya
sebutkan :..............

KUESIONER KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA PENDERITA HIPERTENSI :

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat,


keyakinan dan keadaan anda.

2. Jawaban harap diberi tanda silang (√)


JAWABAN
No. PERTANYAAN
Ya Tidak
1 Apakah anda kadang-kadang lupa meminum obat
anda ?
2 Orang terkadang tidak sempat minum obat bukan
karena lupa. Selama 2 pekan terakhir ini pernakah
anda dengan sengaja tidak meminum obat anda?
3 Pernakah anda mengurangi atau berhenti minum
obat tanpa memberitahu dokter karena anda
merasa obat yang di berikan membuat kondisi anda
lebih parah?

70
71

4 Apakah anda kadang-kadang lupa membawah obat


anda ketika bepergian atau meninggalkan rumah?
5 Apakah anda meminum obat anda secara teratur
setiap harinya?
6 Apakah anda berhenti minum obat ketika anda
merasa gejala yang dialami telah terkendali
7 Meminum obat setiap hari merupakan sesuatu
ketidaknyamanan untuk beberapa orang. Apakah
anda merasa terganggu harus minum obat setiap
hari?

Hasil Data Kuisoner


Hipertensi Desa Cirahayu
No Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 Ratih Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
2 Dati √ √ √ √ √ √ √
3 Wawan S √ √ √ √ √ √ √
4 Misja S √ √ √ √ √ √ √
5 Rukiah √ √ √ √ √ √ √
6 Wasim J √ √ √ √ √ √ √
7 Ade Suheti √ √ √ √ √ √ √
8 Uang W √ √ √ √ √ √ √
9 Umsah √ √ √ √ √ √ √
10 Kartini √ √ √ √ √ √ √
11 Uni W √ √ √ √ √ √ √
12 Anis √ √ √ √ √ √ √
13 Cicih R √ √ √ √ √ √ √
14 Sani √ √ √ √ √ √ √

71
72

15 Kasiti √ √ √ √ √ √ √
16 Setiawati √ √ √ √ √ √ √
17 Darwi √ √ √ √ √ √ √
18 Emon S √ √ √ √ √ √ √
19 Eti √ √ √ √ √ √ √
20 Aam √ √ √ √ √ √ √
21 Karsiti √ √ √ √ √ √ √
22 Warsiti √ √ √ √ √ √ √
23 Asni √ √ √ √ √ √ √
24 Sarni √ √ √ √ √ √ √
25 Wiwin √ √ √ √ √ √ √
26 Timu √ √ √ √ √ √ √
27 Tini √ √ √ √ √ √ √
28 Rukini √ √ √ √ √ √ √

Berdasarkan hasil analisis kuisioner maka diperoleh data


indikator pertama yang menjawab ya sebanyak 5 orang dan
tidak sebanyak 23 orang, selanjunya, pada indicator kedua
yang menjawab ya ada 21 orang dan yang menjawab tidak
sebanyak 7 orang, pada indikator ketiga terdapat 3 orang
yang menjawab ya dan 25 orang menjawab tidak, pada
indikator ke empat ada 18 orang yang menjawab ya dan 10
orang menjawab tidak, pada indikator kelima terdapat 8
orang menjawab ya dan 20 orang menjawab tidak, pada
indikator keenam terdapat 18 orang menjawab ya dan 10
orang yang menjawab tidak. Kemudian, pada indikator
ketujuh 17 orang menjawab ya dan 11 orang menjawab tidak.

Berangkat dari hasil kuisioner di atas maka dapat


diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat
dalam mengkonsumsi obat hipertensi secara teratur di desa
Cirahayu masih tergolong kurang atau rendah. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
ketaatan dalam mengkonsumsi obat secara teratur. Sehingga
perlu adanya edukasi yang lebih lanjut kepada masyarakat

72
73

tentang pentingnya mengkonsumsi obat secara teratur agar


angka hipertensi di desa Cirahayu dapat menurun.

Lampiran

73
74

B
A
B

P
E
N

74
75

U
T
U
P
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi program
hipertensi Puskesmas Luragung, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Persentase penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar di Puskesmas Luragung
sebesar 55,12% dengan jumlah rata-rata
kasus pasien hipertensi dalam setiap
bulan nya adalah 228 pasien.
b. Hipertensi memiliki peringkat ke 1
didalam program PTM puskesmas
Luragung.
c. Prioritas pemecahan masalah adalah
dengan melakukan penyuluhan kepada
kader dan masyarakat dengan pembagian
poster atau brosur sebagai media dalam
peningkatan pengetahuan masyarakat
dalam pengendalian dan pencegahan
hipertensi, serta pengobatan secara
teratur pasien-pasien yang memiliki
penyakit hipertensi dengan program/tema
EPAN DARTING (Evaluasi Pencegahan
dan Pengendalian Darah Tinggi).

5.2 Saran
Saran evaluasi program terkait cakupan hipertensi
puskesmas Luragung sebagai berikut:

75
76

a. Saran untuk Puskesmas


Diharapkan setelah
dilakukannya evaluasi program ini
bisa menjadi bahan dalam
memperbaiki masalah yang belum
tercapai khususnya dalam penurunan
tingkat kasus hipertensi di Wilayah
Puskesmas Luragung.
Tetap berkerjasama dengan
jejaring dalam pengawasan pasien
pengobatan atau kontrol hipertensi
agar menjaga komitmennya untuk
meningkatkan capaian dalam
pelayanan kesehatan bagi penderita
hipertensi sehingga dapat
menurunkan angka kasus hipertensi
di Wilayah Puskesmas Luragung

76
77

b. Saran untuk program internsip


Berikutnya perlu dilakukan
kegiatan berupa penyuluhan rutin
mengenai hipertensi tiap bulannya
agar dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai
pentingnya mengendalikan dan
mencegah hipertensi untuk mencapai
kesejahteraan bersama dalam
mewujudkan keberhasilan
pencapaian persentase penderita
hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar.

77
78

D
A
F
T
A
R

P
U
S
T
A
K
A

1. DepKes, RI. (2019). Hipertensi


Membunuh Diam-Diam, Ketahui
Tekanan Darah Anda. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 22 Mei
2019.
http://www.depkes.go.id/article/view/180
51600004/hipertensi- membunuh-diam-
diam-ketahui-tekanan-darah-anda.html
2. ISH Global Hypertension Practice
Guidelines.2020.International Society of
Hypertension: WHO
www.ish-world.com
3. RisKesDas .(2018). Kementrian
Kesehatan, Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, Hasil Utama
RisKesDas 2018. 14 Mei 2019.
http://www.depkes.go.id/resources/downl
oad/info-terkini/hasil-riskesdas- 2018.pdf
4. LeMone, P., Burke, K., M., & Bauldoff,
G. (2018). Buku ajar Medikal Bedah,
Gangguan Kardiovaskuler. Diagnosis
Keperawatan Nanda Pilihan, NIC NOC.
Alih Bahasa : Subekti, B.N. Jakarta :
EGC
5. Wulandari, J, dkk (2013). Hubungan
Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan
Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien

78
79

Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam


Rsud Dr.Moewardi: Surakarta
6. Sudoyo AW, Alwi I, dkk. 2014. Buku
Ajar Ilmu. Penyakit Dalam Jilid II edisi
VI. Jakarta: Interna Publishing
7. Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit
Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
8. Kemenkes.RI. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 44 Tentang Pedoman
Management Puskesmas. 2016.
9. Kepmenkes RI. Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat. 2004:Nomor
128/Menkes/SK.
10. Puskesmas.LURAGUNG. Laporan
Januari- Desember UPTD Puskesmas
LURAGUNG Tahun 2022.
11. Kementrian Kesehatan RI. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 Tantang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI; 2019.

79
80

80

Anda mungkin juga menyukai