Anda di halaman 1dari 58

1

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

Faktor Yang Mempengaruhi Capaian Penderita Hipertensi Yang


Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar Dalam Kurun
Waktu 1 Tahun Di Desa Cirahayu Keacamatan Luragung Tahun
2022

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menempuh

Program Dokter Internsip di UPTD Puskesmas Luragung

Disusun Oleh :

dr. Jody Setiawan

Pendamping :

dr. Fuziaty

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA


UPTD PUSKESMAS LURAGUNG
KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya,
penulis dapat menyelesaikan evaluasi project ini. Penulisan laporan evaluasi project ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas pelayanan kesehatan masyarakat primer program
internsip dokter Indonesia. Penulis menyadari bahwa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan evaluasi project ini. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Hj. Nanay.,Amd.Keb selaku Kepala UPTD Puskesmas Luragung;


2. dr. Fuziaty selaku dokter pembimbing internsip yang selalu memberikan dukungan
serta semangat bagi penulis;
3. dr. Dandan, dr. Chandra, dr. wita selaku teman sejawat dokter internsip Puskesmas
Luragung 2022, yang sudah menjadi partner selama periode Mei 2022 sampai dengan
Mei 2022;
4. Rekan kerja paramedis dan nonmedis UPTD Puskesmas Luragung, yang senantiasa
memberikan bantuan saat berlangsungnya proses pelaksanaan pembuatan laporan
evaluasi project, terutama pak Toto Sunarto.,S.Kep.,Nurse di UPTD Puskesmas
Luragung;
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat membawa manfaat bagi
penulis sendiri, pihak puskesmas, dan masyarakat.

Kuningan, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................i
DAFTAR TABEL...........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
I.1 Latar Belakang............................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
I.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
I.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................3
I.5 Profil Puskesmas dan Gambaran Umum.....................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................9
II.1 Kerangka Berpikir......................................................................................9
II.2 Definisi Hipertensi.....................................................................................10
II.3 Klasifikasi Hipertensi.................................................................................10
II.4 Faktor Penyebab Hipertensi.......................................................................11
II.5 Pelayanan Keesehatan Sesuai Standar.......................................................13
II.6Patofisiologi Hipertensi...............................................................................14
II.7 Manifestasi Klinis Hipetensi......................................................................16
II.8 Komplikasi dari Hipertensi........................................................................17
II.9 Penatalaksanaan pada Penderita Hipertensi...............................................19
BAB III AKAR PENYEBAB MASALAH...................................................22
III. 1 Identifikasi Masalah.................................................................................22
III.2 Laporan Data Capaian Hipertensi.............................................................22
III.3 Data Hipertensi Desa Cirahayu Tahun 2022............................................24
III.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Penderita Hipertensi.......................25
III.5 Masalah.....................................................................................................25

ii
BAB IV PEMECAHAN MASALAH............................................................26
VI.1Pelaksanaan Langkah Pemecahan Masalah Kesehatan.............................26
VI.2 Pemecahan Masalah Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penakit Tidak
Menular…………………………………………………………………27
IV.3 Pengembangan Program Penurunan Angka Hipertensi...........................30
IV.4 Hasil Pelaksanaan Lokasi Kegiatan..........................................................32
VI.5 Pengumpulan Data....................................................................................37
BAB V PENUTUP………………………………………………......................39
V.1 Kesimpulan................................................................................................39
V.2 Saran .......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................41
LAMPIRAN

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang
tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena
hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab
awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi
bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa
penyakit lain. Data WHO (2020) menunjukkan, di seluruh dunia,
sekitar 972 juta orang atau 26,4 % penghuni bumi mengidap
hipertensi. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2
% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada di Negara
berkembang, termasuk Indonesia.1
Menurut WHO (2020), hipertensi membunuh hampir 8 juta
orang setiap tahun, dimana hampir 1,5 juta adalah penduduk
wilayah Asia Tenggara. Diperkirakan 1 dan 3 orang dewasa di
Asia Tenggara menderita hipertensi. Menurut data Departemen
Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari
sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab
kematian kedua setelah stroke. Berdasarkan data World Health
Organization (WHO) dari 70% penderita hipertensi yang di
ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5%
yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan
sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan
bertambah 60%.2
Jawa Barat menduduki urutan ke dua sebagai Provinsi dengan
kasus hipertensi tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 39,6%.
Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%.
Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620
orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian.3
2

Berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien program


PTM Puskesmas Luragung sampai bulan September tahun 2022,
total jumlah 2.059 kasus hipertensi dalam penjumlahan seluruh
bulannya dengan rata-rata terdapat 228 orang yang mengalami
hipertensi di tiap bulannya, Selanjutnya, Data Massyarakat yang
mengalami Hipertensi di desa Cirahayu berdasarkan hasil kegiatan
posbindu puskesmas luragung tahun 2022 dari bulan januari-
september sebanyak 158 orang. Hal tersebut, Menjadi perhatian
bagaimana agar angka hipertensi didesa cirahayu dapat menurun.
Melalui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan angka hipertensi
di desa cirahayu tergolong tinggi. Dengan demikian penulis
tertarik untuk mengambil judul “Faktor Yang Mempengaruhi
Capaian Penderita Hipertensi Yang Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Sesuai Standar Dalam Kurun Waktu 1 Tahun Di Desa
Cirahayu Keacamatan Luragung Tahun 2022”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas, dapat ditemukan permasalahan sebagai
berikut:

1. Tingginya angka kejadian hipertensi selama kegiatan posbindu di


desa cirahayu

2. Kurangnya pengetahuan dan perilaku penderita hipertensi dalam


upaya mencapai tekanan darah terkontrol di desa cirahayu
I.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Faktor penyebab tingginya angka kejadian
hipertensi di desa cirahayu dan upaya untuk menurunkan angka
hipertensi di desa cirahayu.
2. Untuk upaya meningkatkan pengetahuan dan perilaku penderita
hipertensi dalam mencapai tekanan darah terkontrol, dengan rutin
memeriksakan kesehatan nya dan mengkonsumsi obat secara
teratur di wilayah kerja Puskesmas Luragung.
3

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis:

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengalaman


bagi penulis dalam menangani pasien penderita hipertensi.
2. Bagi Masyarakat :

Hasil penulisan ini diharapkan agar masyarakat tahu dan


mengerti tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi
3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penulisan ini diharapkan menjadi masukan bagi tenaga


kesehatan Puskesmas Luragung dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi.

I.5 Profil Puskesmas dan Gambaran Umum


UPTD Puskesmas Luragung terletak sebelah timur Kabupaten Kuningan
yang berjarak 21 Km, waktu tempuh kendaraan roda 4 maupun roda 2 kurang
lebih 30 menit. Puskesmas Luragung terletak 200 meter dari permukaan air laut
yang keadaan geografisnya berbukit-bukit dengan luas wilayah 373 Km2.
1. Geografi dan Demografi
a. Peta Wilayah

PETA KECAMATAN LURAGUNG

Gambar 1.1 Peta Kec. Luragung


4

b. Luas Wilayah dan Batas-batas


 Sebelah utara dibatasi oleh Kecamatan Cidahu
 Sebelah timur dibatasi oleh Kecamatan Cimahi
 Sebelah selatan dibatasi oleh Kecamatan Ciwaru
 Sebelah barat dibatasi oleh Kecamatan Lebakwangi
c. Luas Wilayah kerja Puskesmas DTP Luragung terdiri dari :
 Tanah Sawah : 1.089.283 Ha
 Tanah Kering : 933.000 Ha
 Kebun : 855.000 Ha
 Lain-lain : 268.000 Ha
d. Jumlah desa/kelurahan dan Wilayah Administrasi
Jumlah desa di wilayah UPTD Puskesmas Luragung ada 16 desa dan tidak
ada desa berstatus desa miskin, sedangkan jumlah RW 88, jumlah RT 304
dan Jumlah Dusun 64.
2. Kependudukan/Demografi
Jumlah penduduk bedasarkan estimasi di wilayah kerjauntuk Masyarakat
Dengan Tempat Perawatan Luragung sebanyak 43.204 jiwa, dan dari jumlah ini,
jenis kelamin laki-laki 21.451 jiwa dan sedangkan jenis kelamin perempuan
21.663 jiwa. Dari komposisi penduduk yang diwujudkan dalam rata-rata jiwa per
rumah tangga adalah 3 jiwa per rumah tangga dengan kepadatan penduduk 104
jiwa per-Km2.
5
6

Tabel 1.1
Penduduk Estimasi
UPTD Puskesmas Luragung Tahun 2022

PENDUDU
ESTIMASI
JUMLAH

TOTAL
15 – 19

20 – 24

25 – 29

35 – 39

40 – 44

50 – 54
30 - 34

45 - 49

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74
K 2021

75+
NO DESA

1 Luragunglandeuh
4,618 332 296 311 328 342 379 330 308 295 236 192 149 162 4,618
2 Luragungtonggoh
2,156 155 138 145 153 160 177 154 144 138 110 89 70 76 2,156
3 Cigedang
2,355 169 151 159 167 175 193 168 157 151 120 98 76 83 2,355
4 Sindangsari
1,521 109 98 102 108 113 125 109 101 97 78 63 49 53 1,521
5 Wilanagara
3,653 263 234 246 260 271 300 261 244 234 186 152 118 128 3,653
6 Dukuhpicung
2,907 209 187 196 207 215 239 208 194 186 148 121 94 102 2,907
7 Walaharcageur
2,131 153 137 143 151 158 175 152 142 136 109 88 69 75 2,131
8 Cirahayu
3,164 228 203 213 225 234 260 226 211 202 161 131 102 111 3,164
9 Margasari
927 67 59 62 66 69 76 66 62 59 47 38 30 32 927
10 Sindangsuka
1,286 93 83 87 91 95 106 92 86 82 66 53 42 45 1,286
11 Dukuhmaja
3,326 239 213 224 236 246 273 238 222 213 170 138 107 116 3,326
12 Gunungkarung
2,927 211 188 197 208 217 240 209 195 187 149 121 95 103 2,927
13 Cikandang
2,992 215 192 201 213 222 246 214 200 191 153 124 97 105 2,992
14 Panyosogan
3,052 220 196 205 217 226 251 218 204 195 156 127 99 107 3,052
15 Benda
2,304 166 148 155 164 171 189 165 154 147 118 96 74 81 2,304
16 Cikaduwetan
4,101 295 263 276 291 304 337 293 274 262 209 170 133 144 4,101
JUMLAH

3,124

2,786

2,923

3,085

3,218

3,567

3,102

2,897

2,776

2,215

1,802

1,403

1,521
43,420

43,420
7

3. Visi Puskesmas
“ UPTD PUSKESMAS LURAGUNG MAJU DALAM PELAYANAN
KESEHATAN TAHUN 2023”

Terwujudnya masyarakat luragung dalam perilaku dan lingkungan yang


sehat didukung oleh sumber daya yang handal, sarana dan prasarana yang
sesuai standard puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu tahun 202310
a. Misi Puskesmas

1) Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk


hidup sehat.
Indikator:
a) Peningkatan indeks keluarga sehat 0,12 per tahun.
b) Peningkatan cakupan Desa melaksanakan STBM 3 desa per tahun.
c) Cakupan kemandirian individu atau keluarga 60% per bulan.
2) Meningkatkan pelayanan promotif, preventif, dan inovatif yang
bermutu dan merata kepada seluruh masyarakat.
Indikator:
a) Peningkatan Desa Siaga Aktif Purnama 2 Desa per tahun.
b) Peningkatan cakupan Posyandu Aktif 3 Posyandu per tahun.
c) Peningkatan pelayanan Poskesdes Aktif 3 Desa per tahun.
d) Peningkatan pelayanan Posbindu melalui kegiatan Prolanis 3 Desa
per tahun.
e) Peningkatan cakupan program melalui inovasi, 2 inovasi per tahun.
3) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di UPTD
Puskesmas Luragung.
Indikator:
a) Pemenuhan kebutuhan SDM (Dokter Umum 2, Dokter Gigi 1,
Rekam Medik 1, Kesling 1, Gizi 1, Promkes 1)
b) Peningkatan kapasitas melalui pelatihan, kursus, workshop,
seminar dan capacity building 1 kali per tahun per orang.
8

4) Meningkatkan kemitraan dan kelembagaan dalam upaya percepatan


komunikasi informasi kesehatan.
Indikator:
a) Melaksanakan rakor setiap Desa setiap bulan.
b) Melaksanakan Loka Karya Triwulan per 3 bulan.
c) Melaksanakan pertemuan TP UKS sesuai jadwal.
d) Mengikuti rapat pertemuan Pokjanal Posyandu sesuai jadwal.
e) Melaksanakan pembinaan Jaringan dan Jejaring di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Luragung per 6 bulan.
4. STRATEGI
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas, maka dilakukan
langkah-langkah strategi sebagai berikut :
a. Optimalisasi sumber daya tenaga, sarana prasarana dalam mendukung upaya
peningkatan kesehatan khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Luragung.
b. Optimalisasi Standar Pelayanan Operasional (SPO) untuk mencapai visi UPTD
Puskesmas Luragung.
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang prorporsional dan terjangkau.
d. Mengoptimalkan kerjasama dengan Lintas Sektor dan memaksimalkan
partisipasi dari masyarakat dalam upaya meningkatkan pembangunan kesehatan
di Kecamatan Luragung.
5. TATA NILAI

Tata Nilai UPTD Puskesmas Luragung adalah sebagai berikut :

“S E H A T I“

a. S (SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN ) SIAGA


Pengelolaan Pelayanan Dikelola Secara Humanis Dan Mampu Meringankan Beban
Klien Dengan Memberikan Salam, Senyum, Sapa, Sopan Dan Santun.

b. E ( EMPATI )
Mampu Mengambil Sikap Rasa Empati Terhadap Klien Maupun Masyarakat Yang
Dihadapi, Sebagai Wujud Kebajikan Hati Dan Pelayanan Di UPTD Puskesmas
Luragung.
9

c. H ( HANDAL)
Dalam Kegiatan Pelayanan Petugas Profesional Dan Handal Dalam Memberikan
Pelayanan Kepada Masyarakat.

d. A (ASRI)
Pengelolaan Lingkungan Puskesmas Yang Asri Dan Hijau.

e. T ( TERTIB )
Pengelolaan Dilakukan Dengan Menegakan Ketertiban Dan Akuntabel Dalam
Pengelolaan Laporan Dan Informasi Pelayanan Kepada Masyarakat Serta
Pemenuhan Dokumen Dalam Setiap Kegiatan Membangun Budaya Sadar Dan
Menghargai Kinerja Dalam Pelayanan Puskesmas.

f. I (INOVATIF )
Berperan Aktif Menjadi Pelopor Dalam Reformasi Puskesmas Dan Bekerja Penuh
Inovasi Bagi Pengunjung/Klien Maupun Masyarakat.
10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang diambil berdasarakan hasil kegiatan posbindu
di dessa Cirahayu yaitu terdapat suatu permasalahan tentang tingginya angka
hipertensi. Penyebab tingginya angka hipertensi disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya usia, genetik, obesitas, stress, kurang nya olahraga, kurang
nya pengetahuan tentang hipertensi dan kurang nya pemahaman masyarakat
tentang penting nya mengkonsumsi obat secara teratur. Hal tersebut,
menunjukkan bahwa perlunya penanganan sejak dini untuk menurunkan
angka hipertensi di desa Cirahayu sehiingga dilakukan solusi berupa adanya
penyuluhan dan edukasi mengenai hipertensi terlebih dahulu oleh dokter dan
petugas puskesmas untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
masyarakat desa Cirahayu tentang pentingnya mengkonsumsi obat secara
teratur, pentingnya menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga dan
mengkonsumsi gizi seimbang. Selain itu, untuk pencegahan hipertensi
diberikan obat anti hipertensi seperti amlodipin dan captopril sesuai resep dan
pemeriksaan dokter. Kemudian rencana tindak lanjutnya dari kegiatan ini
berupa membuat program penyuluhan mengenai hipertensi setiap satu bulan
sekali oleh dokter puskesmas, dan melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
sesuai standar meliputi: pengukuran tekanan darah tinggi, edukasi, dan terapi
farmakologi. Selanjutnya, mengadakan program senam “EPAN DARTING”
(Evaluaasi Pencegahan Dan Pengendalian Darah Tinggi)
11

Tingginya angka hipertensi


di desa Cirahayu

Usia, genetik, obestitas, Kurangnya pengetahuan Kurangnya pemahaman


kurangnya olahraga, stress tentang hipertensi masyarakat tentang
pentingnya
mengkonsumsi obat

Penyuluhan dan edukasi mengenai hipertensi untuk


Obat anti hipertensi:
meningkatkan pengetahuan dan ketaatan masyarakat
amodifin dan captopril
dalam mengkonsumsi obat secara teratur

1. Membuat program penyuluhan mengenai hipertensi setiap satu bulan sekali oleh dokter
puskesmas
2. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standar :
 Pengukuran tekanan darah tinggi
 Edukasi
 Terapi farmakologi
3. Membuat program senam “EPAN DARTING” (Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian
Darah Tinggi)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

II.2 Definisi Hipertensi


Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg). Menurut Potter dan Perry (2006), hipertensi merupakan gangguan
asimptomatik yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah persisten,
dimana diagnosa hipertensis pada orang dewasa ditetapkan paling sedikit
dua kunjungan dimana lebih tinggi atau pada 140/90 mmHg.4
12

II.3 Klasifikasi Hipertensi


Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure
(JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi
kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti
yang terlihat pada tabel 1 dibawah.4
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diatolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 < 80
Prahipertensi 120 – 139 80 -89
Hipertensi Derajat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi Derajat 2 ≥ 160 ≥ 100

II.4 Faktor Penyebab Hipertensi


Berhubung lebih dari 90% penderita hipertensi digolongkan atau
disebabkan oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut
hipertensi primer. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan
pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan hipertensi, yaitu5 :
1. Faktor Keturunan
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat menurun dalam
suatu keluarga. Anak dengan orang tua hipertensi memiliki
kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
anak dengan orang tua yang tekanan darahnya normal.
2. Ras
Statistik menunjukkan prevalensi hipertensi pada orang kulit hitam
hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
3. Usia
Wanita premenopause cenderung memiliki tekanan darah yang lebih
tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun perbdaan diantara
jenis kelami kurang tampak setelah usia 50 tahun. Penyebabnya,
13

sebelum menopause, wanita cenderung terlindungi dari penyakit


jantung oleh hormone esterogen.
4. Jenis Kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi
daripada wanita. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula
dipengaruhi faktor psikologis. Pada pria seringkali dipicu oleh
perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi dan
rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada wanita lebih
berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikis
kuat.
5. Stress psikis
Stress meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan ini
mempengaruhi meningkatnya tekkana darah secara bertahap. Apabila
stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah tetap tinggi.

6. Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untu
memompa darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh
tersebut. Berat badan yang berlebihan menyebabkan bertambahnya
volume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila bobot ekstra
dihilangkan, TD dapat turun lebih kurang 0,7/1,5 mmHg setiap kg
penurunan berat badan.
7. Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retemsi air, sehingga volume darah
bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. Juga
memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin.
8. Rokok
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat.
Hal ini karena nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam
paru-paru dan disebarkan keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan
waktu 10 detik bagi nikotin untuk sampai ke otak. Hormon yang
sangat kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa
14

jantung untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih


tinggi.
9. Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secara
keseluruhan semakin banyak alkohol yang diminum semakin tinggi
tekanan darah.
10. Olahraga
Olahraga yang bersifat kompetensi dan meningkatkan kekuatan dapat
memacu emosi sehingga dapat mempercepat peningkatan tekanan
darah seperti tinju, panjat tebing dan angkat besi. Bentuk latihan yang
paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki, bersepeda,
senam, berenang dan aerobic.

II.5 Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar


Menurut Permenkes No.4 Tahun 2019:
1. Pernyataan Standar

Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan


sesuai standar. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh
penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.

a. Pengertian

Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar


meliputi:

1) Pengukuran tekanan darah

2) Edukasi

b. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh


Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
15

terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.

2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan


sesuai standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum
obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg
ditambahkan pelayanan terapi farmakologi
Tabel 2.2
Standar Pelayanan Kesehatan
No Kegiatan SDM Kesehatan
1 Pengukuran Dokter atau Tenaga Kesehatan yang
Tekanan Darah berkompeten atau tenaga kesehatan lain
yang terlatih
2 Edukasi Dokter dan/ atau Tenaga Kesehatan yang
berkompeten dan/ atau tenaga kesehatan terlatih

3 Terapi farmakologi Dokter

II.5 Patofisiologi Hipertensi


Mekanisme patogenesis hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah
yang dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer. Mekanisme
hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebab khusus, melainkan
sebagai akibat interaksi dinamis antara faktor genetik, lingkungan dan
faktor lainnya. Tekanan darah dirumuskan sebagai perkalian antara curah
jantung dan atau tekanan perifer yang akan meningkatkan tekanan darah.
Retensi sodium, turunnya filtrasi ginjal, meningkatnya rangsangan saraf
16

simpatis, meningkatnya aktifitas renin angiotensin alosteron, perubahan


membransel, hiperinsulinemia, disfungsi endotel merupakan beberapa
faktor yang terlibat dalam mekanisme hipertensi.
Mekanisme patofisiologi hipertensi salah satunya dipengaruhi oleh
sistemr enin angiotensin aldosteron, dimana hampir semua golongan obat
anti hipertensi bekerja dengan mempengaruhi sistem tersebut. Renin
angiotensin aldosteron adalah sistem endogen komplek yang berkaitan
dengan pengaturan tekanan darah arteri. Aktivasi dan regulasi sistem renin
angiotensin aldosteron diatur terutama oleh ginjal. Sistem renin angiotensi
aldosteron mengatur keseimbangan cairan, natrium dan kalium. Sistem ini
secara signifikan berpengaruh pada aliran pembuluh darah dan aktivasi
sistem saraf simpatik serta homeostatik regulasi tekanan darah. 6
17

Gambar 2.2 Pengaruh Renin Angiotensin


Aldosteron terhadap Kenaikan Tekanan Darah

II.6 Manifestasi Klinis Hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan
gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa
saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal.6
Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan
yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali
hipertensi disebut sebagai silent killer karena dua hal yaitu1 :
18

1. Hipertensi sulit disadari seseorang karena hipertensi tidak memiliki


gejala khusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit
kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi,
hipertensi dapat diketahui dengan mengukur secara teratur.
2. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai
risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti
stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal.

Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati,


bisa timbul gejala berikut1:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur
9. Telinga berdenging
10. Sering buang air kecil terutama di malam hari.

II.7 Komplikasi dari Hipertensi


Salah satu alasan mengapa kita perlu mengobati tekanan darah
tinggi adalah untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi yang
dapat timbul jika penyakit ini tidak disembuhkan. Beberapa komplikasi
hipertensi yang umum terjadi sebagai berikut1,6,8 :
1. Stroke
Hipertensi adalah faktor resiko yang penting dari stroke dan serangan
transient iskemik. Pada penderita hipertensi 80% stroke yang terjadi
merupakan stroke iskemik, yang disebabkan karena trombosis intra-
19

arterial atau embolisasidari jantung dan arteri besar. Sisanya 20%


disebabkan oleh pendarahan (haemorrhage), yang juga berhubungan
dengan nilai tekanan darah yang sangat tinggi. Studi populasi
menunjukan bahwa penurunan tekanan darah sebesar 5 mmHg
menurunkan resiko terjadinya stroke.
2. Penyakit jantung koroner dan gagal jantung
Nilai tekanan darah menunjukan hubungan yang positif dengan resiko
terjadinya penyakit jantung koroner (angina, infark miokard atau
kematian mendadak). Bukti dari suatu studi epidemiologik yang
bersifat retrospektif menyatakan bahwa penderita dengan riwayat
hipertensi memiliki resiko enam kali lebih besar untuk menderita
gagal jantung daripada penderita tanpa riwayat hipertensi.
3. Penyakit vaskular
Penyakit vaskular meliputi abdominal aortic aneurysm dan penyakit
vaskular perifer. Kedua penyakit ini menunjukan adanya
atherosklerosis yang diperbesar oleh hipertensi. Hipertensi juga
meningkatkan terjadinya lesi atherosklerosis pada arteri carotid,
dimana lesi atherosklerosis yang berat seringkali merupakan penyebab
terjadinya stroke.
4. Retinopati
Hipertensi dapat menimbulkan perubahan vaskular pada mata, yang
disebut retinopati hipersensitif. Perubahan tersebut meliputi bilateral
retinal falmshaped haemorrhages, cotton woll spots, hard exudates dan
papiloedema. Pada tekanan yang sangat tinggi (diastolic >120 mmHg,
kadang-kadang setinggi 180 mmHg atau bahkan lebih) cairan mulai
bocor dari arteriol-arteriol kedalam retina, sehingga menyebabkan
padangan kabur.
5. Kerusakan ginjal
Ginjal merupakan organ penting yang sering rusak akibat hipertensi.
Dalam waktu beberapa tahun hipertensi parah dapat menyebabkan
20

insufiensi ginjal, kebanyakan sebagai akibat nekrosis febrinoid


insufisiensi arteri-ginjal kecil. Perkembangan kerusakan ginjal akibat
hipertensi biasanya ditandai oleh proteinuria. Proteinuria dapat
dikurangi dengan menurunkan tekanan darah secara efektif.

II.8 Penatalaksanaan pada Penderita Hipertensi


Penatalaksanaan pengobatan hipertensi harus secara holistik
dengan tujuan menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi
dengan menurunkan tekanan darah seoptimal mungkin sambil mengontrol
faktor- faktor resiko kardiovaskular lainnya.
Menurut Joint National Commission (JNC) 7, rekomendasi target
tekanan darah yang harus dicapai adalah < 140/90 mmHg dan target
tekanan darah untuk pasien penyakit ginjal kronik dan diabetes adalah ≤
130/80 mmHg. American Heart Association (AHA) merekomendasikan
target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu 140/90 mmHg, 130/80
mmHg untuk pasien dengan penyakit ginjal kronik, penyakit arteri kronik
atau ekuivalen penyakit arteri kronik, dan ≤ 120/80 mmHg untuk pasien
dengan gagal jantung.6
21

Algoritme penanganan hipertensi menurut JNC 7 (2003), dijelaskan pada


skema dibawah ini:

Gambar 2.3 Algoritma Penanganan Hipertensi

Promosi kesehatan modifikasi gaya hidup direkomendasikan untuk


individu dengan pra-hipertensi dan sebagai tambahan terhadap terapi obat
pada individu hipertensi. Intervensi ini untuk risiko penyakit jantung
secara keseluruhan. Pada penderita hipertensi, bahkan jika intervensi
tersebut tidak menghasilkan penurunan tekanan darah yang cukup untuk
menghindari terapi obat, jumlah obat atau dosis yang dibutuhkan untuk
mengontrol tekanan darah dapat dikurangi. Modifikasi diet yang efektif
menurunkan tekanan darah adalah mengurangi berat badan, mengurangi
asupan NaCl, meningkatkan asupan kalium, mengurangi konsumsi
alkohol, dan pola diet yang sehat secara keseluruhan.7
22

Mencegah dan mengatasi obesitas sangat penting untuk menurunkan


tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Berolah raga teratur
selama 30 menit seperti berjalan, 6-7 perhari dalam seminggu, dapat
menurunkan tekanan darah. Ada variabilitas individu dalam hal sensitivitas
tekanan darah terhadap NaCl, dan variabilitas ini mungkin memiliki dasar
genetik. Konsumsi alkohol pada orang yang mengkonsumsi tiga atau lebih
minuman per hari (minuman standar berisi ~ 14 g etanol) berhubungan
dengan tekanan darah tinggi. Begitu pula dengan DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension) meliputi diet kaya akan buah- buahan,
sayuran, dan makanan rendah lemak efektif dalam menurunkan tekanan
darah.7
Tabel 2.3
Modifikasi Gaya Hidup untuk Mencegah dan Mengatasi Hipertensi
Modifikasi Rekomendasi Penurunan potensial TD
sistolik
Diet natrium Membatasi diet natrium tidak 2-8 mmHg
lebih dari 2400 mg/hari atau
100 meq/hari
Penurunan Berat Badan Menjaga berat badan normal; 5-20 mmHg per 10 kg
BMI = 18,5-24,9 kg/ penururnan berat badan
Olahraga aerobic Olahraga aerobik secara 4-9 mmHg
teratur, bertujuan untuk
melakukan aerobik 30 menit
Latihan sehari-hari dalam
seminggu. Disarankan
pasien
berjalan-jalan 1 mil per hari di
atas tingkat aktivitas saat ini
Diet yang kaya akan buah- 4-14 mmHg
Diet DASH buahan, sayuran, dan
mengurangi jumlah lemak
jenuh dan total
Membatasi konsumsi alcohol Pria ≤2 minum per hari, 2-4 mmHg
wanita ≤1 minum per hari

Jadi, modifikasi gaya hidup merupakan upaya untuk mengurangi tekanan darah,
mencegah atau memperlambat insiden dari hipertensi, meningkatkan efikasi obat
antihipertensi, dan mengurangi risiko penyakit yaitu penyakit kardiovaskular.
23

BAB III
AKAR PENYEBAB MASALAH
III.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel 3.1
Data Capaian SPM Program PTM bulan Januari-September 2022

PROGRAM PELAYANAN PENYAKIT TIDAK SASARA TARGE Persentas


Jan Peb mar apr mei juni juli agu sept JMLH
MENULAR N 1 THN T 1 THN e
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA
   
PRODUKTIF                      
Jumlah pengunjung usia 15 - 59 tahun mendapat
2,1 1,2 1,5 2,2 1,4 2,1 2,7 2,6 2,5 18,
- pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam 29,413 100% 64,00
74 68 71 19 72 79 39 82 22 825
kurun waktu satu tahun
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA                          
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas
7 7 6 6 8 7 4,
- mendapat skrining kesehatan sesuai standar 7,036 100% 63.82
91 37 62 88 31 82 - - - 491
minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA
                       
HIPERTENSI  
Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan
2 1 2 2 1 2 2 2 3 2,
- pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun 3,735 100% 55,12
67 53 08 38 23 02 31 76 61 059
waktu satu tahun
PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA
                       
DIABETES MELITUS (DM)  
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan
- pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun 790 100% 52,65
59 41 64 31 28 33 39 63 58 416
waktu satu tahun

23
24

III.2 LAPORAN DATA CAPAIAN HIPERTENSI


Tabel 3.2
Data Capaian Hipertensi
PENDUDUK ≥ 15 TAHUN TARGET (10,17%) CAPAIAN
TARGET Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
NO DESA JUMLA JUMLA (10,17%)
L P L P
H H JM JM JM
L P JML L P L P JML L P L P JML L P L P JML L P JML
L L L

1 Luragunglandeuh 1,927 1,996 3,923 196 203 399 399 7 23 30 3 11 14 9 11 20 7 14 21 3 6 9 6 15 21 10 18 28 12 23 35

2 Luragungtonggoh 875 905 1,780 89 92 181 181 4 11 15 1 5 6 6 7 13 2 8 10 2 3 5 3 5 8 5 8 13 2 8 10

3 Cigedang 944 993 1,937 96 101 197 197 3 10 13 2 7 9 4 5 9 3 9 12 2 5 7 2 7 9 3 9 12 4 12 16

4 Sindangsari 649 698 1,347 66 71 137 137 3 7 10 1 3 4 2 4 6 1 7 8 1 3 4 2 4 6 4 7 11 3 6 9

5 Wilanagara 1,514 1,562 3,076 154 159 313 313 6 17 23 3 10 13 6 6 12 6 13 19 3 9 12 6 11 17 6 11 17 7 14 21

6 Dukuhpicung 1,190 1,258 2,448 121 128 249 249 3 10 13 1 8 9 4 7 11 4 10 14 2 5 7 4 12 16 4 12 16 4 13 17

7 Walaharcageur 964 875 1,839 98 89 187 187 4 9 13 2 6 8 5 6 11 2 8 10 2 4 6 5 7 12 4 7 11 3 11 14

8 Cirahayu 1,327 1,357 2,684 135 138 273 273 5 15 20 3 10 13 6 10 16 6 12 18 3 8 11 4 9 13 5 12 17 6 16 22

9 Margasari 393 305 698 40 31 71 71 2 4 6 2 4 6 1 5 6 1 3 4 1 2 3 2 4 6 1 2 3 1 5 6

10 Sindangsuka 531 601 1,132 54 61 115 115 3 6 9 1 6 7 2 6 8 1 5 6 2 4 6 3 5 8 2 4 6 2 11 13

11 Dukuhmaja 1,357 1,395 2,752 138 142 280 280 5 18 23 3 9 12 5 9 14 8 12 20 2 6 8 5 9 14 7 14 21 8 15 23

12 Gunungkarung 1,229 1,239 2,468 125 126 251 251 8 15 23 4 11 15 6 10 16 9 13 22 4 6 10 3 8 11 3 8 11 6 12 18

13 Cikandang 1,268 1,278 2,546 129 130 259 259 5 12 17 2 8 10 7 12 19 6 16 22 3 5 8 5 12 17 5 9 14 4 11 15

14 Panyosogan 1,298 1,357 2,655 132 138 270 270 3 13 16 2 7 9 5 9 14 7 12 19 3 9 12 4 10 14 6 10 16 6 12 18

15 Benda 983 1,023 2,006 100 104 204 204 6 14 20 3 6 9 6 7 13 2 9 11 2 3 5 1 7 8 4 9 13 3 10 13

16 Cikaduwetan 1,701 1,731 3,432 173 176 349 349 4 12 16 1 8 9 9 11 20 8 14 22 2 8 10 7 15 22 8 14 22 8 18 26

  JUMLAH 18,150 18,573 36,723 1,846 1,889 3,735 3,735 71 196 267 34 119 153 83 125 208 73 165 238 37 86 123 62 140 202 77 154 231 79 197 276

3,466 267 153 208 238 123 202 231 258

   

   

                                                 

24
25

III.3 Data Hipertensi Desa Cirahayu Tahun 2022

Angka Hipertensi Desa Cirahayu 2022


30
28
25
20 20
18
15 16 16
13 13 12
10 11

5
0
ri ar
i et ril ei ni li s
be
r
ua u ar Ap M Ju Ju stu
Ja
n br M
Ag
u
te
m
Fe p
Se
Gambar 3.1Angka Kejadian Hipertensi Desa Cirahayu Tahun
2022

Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kejadian hipertensi


selama kegiatan posbindu di desa cirahayu pada tahun 2022 terjadi peningkatan. Hal
ini merupakan kondisi yang penting untuk diintervensi dalam upaya menurunkan
angka penderita Hipertensi di wilayah desa cirahayu lingkup Puskesmas Luragung.10

Berdasarkan hasil analisis masalah dan wawancara pra penelitian dan data
sekunder dengan Programmer PTM Puskesmas Luragung, hambatan tercapainya
bebas Penderita hipertensi adalah kurangnya pengetahuan tentang pencegahan
hipertensi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol pengobatan hipertensi.
Sehingga banyak masyarakat yang mengabaikan untuk melakukan cek tensi darah di
karenakan mereka tidak merasakan adanya suatu gejala.

Mengingat kejadian angka hipertensi pada tahun 2022 naik turun di Puskesmas
Luragung sehingga membuktikan bahwa kesadaran masyarakat di Puskesmas
Luragung masih perlu diperbaiki dengan cara edukasi setiap bulan. Setelah kami
berdiskusi bersama pemegang program hipertensi, maka kami memutuskan untuk
lebih memprioritaskan pada pengetahuan pencegahan dan pengobatan mengenai
hipertensi. Kami disini melakukan program yaitu EPAN DARTING (Evaluasi
Pencegahan dan Pengendalian Darah Tinggi). Program yang akan dilakukan adalah
memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki
keluhan hipertensi / darah tinggi, dan kami berharap bahwa penyuluhan ini terus
25
26

berlanjut setiap bulannya. Program ini diharapkan dapat menambah kesadaran


masyarakat untuk semangat berobat atau kontrol hipertensi.

III.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Penderita Hipertensi

Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi Tingkat Puskesmas


Dari Januari-September Tahun 2022 :
Pencapaian
s/d
N Program Penyakit Tidak Target Kesenjangan
SEPTEMBE
o Menular (PTM) R
ABS % ABS % ABS %
  Cakupan Pelayanan
3, 1 2,0 55.1 1, 44.8
A Kesehatan Pada Penderita
735 00 59 2 676 7
Hipertensi

Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi Di Desa Cirahayu Dari


Januari-September Tahun 2022:

Pencapaian
Program Penyakit Tidak Target Januari s/d Kesenjangan
No
Menular (PTM) September
ABS % ABS % ABS %
  Cakupan Pelayanan
Kesehatan Pada Penderita 1 57,8 44.2
B
Hipertensi di desa 273 00 158 7 115 2
Cirahayu

III.5 MASALAH
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi di desa Cirahayu
belum mencapai target.

26
26

BAB IV
PEMECAHAN MASALAH

IV.1 Pelaksanaan langkah pemecahan masalah Kesehatan


Setelah menentukan prioritas masalah, dilakukan analisis kemungkinan- kemungkinan penyebab dari masalah tersebut.
Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan diagram sebab-akibat Ishikawa / fishbone.
Gambar 4.1 Pemecahan Masalah

Kurangnya kesadaran Keterbatasan petugas


pasien hipertensi dalam untuk melakukan follow Kunjungan rumah
memeriksakan up pasien hipertensi di terhadap pasien
kesehatannya secara teratur desa Cirahayu hipertensi belum
dan rutin maksimal

Kurangnya anggaran di
puskesmas Luragung
Masyarakat Petugas

Dukungan dana desa


Kurangnya kepatuhan
dalam kegiatan kesehatan
pasien hipertensi dalam
belum maksimal
konsumsi obat anti
hipertensi MA MONE
N Y Dana operasional petugas
terbatas

Cakupan pelayanan
kesehatan pada penderita
hipertensi di desa cirahayu Sarana alat-alat kesehatan
belum mencapai target yang dipakai untuk
menunjang diagnosis
(tensi, stetoskop)
METHOD MATERIAL
Kurangnya penyuluhan
mengenai hipertensi
Media penyuluhan masih
kurang (brosur/leaflet)
27

IV.2 PEMECAHAN MASALAH UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Tabel 4.1
Pemecahan Masalah Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
No PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Kurangnya kesadaran pasien Hipertensi
dalam memeriksakan kesehatannya secara Melakukan Konseling kepada pasien Hipertensi tentang
teratur dan rutin pentingya memeriksakan kesehatannya secara teratur
Kurangnya kepatuhan pasien Hipertensi dan mengkonsumsi obat secara teratur
dalam mengkonsumsi obat anti hipertensi
Keterbatasan petugas untuk melakukan
Cakupan Pelayanan followup pasien Hipertensi di Desa Kordinasi Lintas Program dalam melakukan
1 Followup/Kunjungan Rumah pada pasien Hipertensi
Hipertensi Kunjungan rumah terhadap pasien hipertensi
belum maksimal
Pasien Hipertensi lebih memilih
Melakukan Kegiatan Posbindu di Lingup yang lebih
memeriksakan kesehatannya ke Tempat
Kecil (RT/RW)
Praktik Mandiri dan Rumah Sakit Rujukan
Dukungan Dana Desa dalam kegiatan Audiensi dengan desa dalam hal Dukungan Dana Desa
kesehatan belum maksimal dalam Pelayanan Hipertensi di Desa
28

Tabel 4.2.1
Analisis masalah dan alternatif pemecahan masalah

Alternatif Pemecahan Masalah


No Faktor Penyebab Masalah
Pemecahan Terpilih
Penyebab
Masalah
1 Manusia / Man Kurangnya kesadaran Meningkatkan Meningkatkan kegiatan
pasien hipertensi dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan di
memeriksakan hipertensi di luar luar gedung dan di
kesehatan nya secara gedung dan di dalam gedung
teratur dan rutin dalam gedung mengenai life style
mengenai guna pencegahan
dampak penyakit hipertensi mengarah
hipertensi ke dampak yang lebih
serius
Kurangnya kepatuhan Meningkatkan Meningkatkan kegiatan
pasien hipertensi dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan di
mengkonsumsi obat hipertensi di luar luar gedung dan di
anti hipertensi gedung dan di dalam gedung
dalam gedung mengenai pentingnya
mengenai pengobatan hipertensi
pentingnya
pengobatan dan
kontrol hipertensi
Petugas yang Menambahkan Mengedukasi PMO baik
melaksanakan petugas yang dari keluarga ataupun
kunjungan ke rumah berkunjung ke orang di sekitarnya
warga yang mengalami rumah pasien
hipertensi masih kurang hipertensi dan
dan pelaksanaan nya menambah petugas
belum maksimal serta PMO (Pemantau
Tidak terdatanya PMO Minum Obat) bagi
(Pemantau Minum pasien- pasien
Obat) bagipasien- penderita
pasien penderita hipertensi
hipertensi
Method Penyuluhan tentang Mengadakan Rutin mengadakan
manfaat pencegahan, penyuluhan kepada penyuluhan kepada
pengobatan dan kontrol masyarakat setiap masyarakat setiap
Hipertensi minimal satu bulan minimal satu bulan
satu kali. satu kali.
Sarana / Material Media penyuluhan Membagikan brosur Membuat brosur
kurang (brosur/ leaflet) hipertensi dengan mengenai hipertensi
tertera pengingat dengan tertera
tekanan darah saat itu pengingat tekanan
di dalam brosur. darah saat itu di dalam

28
29

brosur.

Dana 1. Dana operasional Pengkajian dana Pengajuan dana bantuan


petugas terbatas untuk kegiatan dari swasta pihak
Penyuluhan
Sarana alat-alat Membuat anggaran Pengajuan anggaran
kesehatan yang dipakai untuk alat-alat dana dari pihak
Mengadakan anggaran
untuk menunjang dana untuk kegiatan
kesehatan yang Puskesmas
diagnosis (tensi, memadai EPAN
dalam
stetoskop) DARTING diagnosis
menunjang (Evaluasi
Pencegahan dan
pengendalian Darah
Tinggi).
Pengajuan
Audiensi dengan
2. Dukungan dana desa bantuan dana
desa dalam hal
dalam kegiatan dari anggaran
Dukungan Dana
kesehatan belum desa
Desa dalam
maksimal
Pelayanan
Hipertensi di Desa
Pengajuan
3. Kurangnya anggaran bantuan dana
dari Audiensi dengan dari pihak
puskesmas bendahara puskesmas puskesmas
dalam hal dukungan
pelayanan hipertensi
di dalam program
PTM
Lingkungan Kurangnya Kepatuhan Melakukan kegiatan Melakukan kegiatan
/ Masyarakat masyarakat untuk kontrol rutin edukasi warga rutin edukasi
pengobatan Hipertensi dalam setiap kegiatan
bulannya
- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan
pengobatan rutin
puskesmas di
ruang tunggu

- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan prolanis

- Melakukan
kegiatan
penyuluhan saat
kegiatan posyandu

Kurangnya promosi - Menjalankan Melakukan kegiatan


kesehatan dikarenakan kembali kegiatan Penyuluhan
masa pandemic penyuluhan di
lingkungan
masyarakat saat 29
setelah
masapandemi
selesai
30

VI. 3 Pengembangan program penurunan angka hipertensi (Tindak Lanjut)


1. Progam Senam EPAN DARING (Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian
Darah Tinggi)
Program Senam Epan Darting adalah Suatu program yang
merupakan kerjasama antara pemegang program PTM dan dokter
bersama dengan ibu-ibu kader di desa cirahayu, dimana peserta senam
adalah semua masyarakat desa cirahayu yang mengalami hipertensi.
Senam ini bertjuan untuk mencegah obesitas, stress, kurang nya olahraga
yang jadi pemicu terjadinya hipertensi. Kegiatan senam ini dilaksanakan
setiap satu minggu sekali oleh pemegangprogram PTM, Dokter dan ibu-
ibu kader dan masyarakat desa cirahayu.
2. Membuat program penyuluhan mengenai hipertensi setiap satu bulan
sekali oleh dokter puskesmas
Program Penyuluhan ini harus dilakukan oleh Dokter,
pemegang program PTM dalam mengedukasi masyarakat desa cirahayu
mengenai hipertensi untuk meningkatkan pengetahuan dan prilaku
masyarakat tentang pentingnya mengikuti anjuran dokter dalam
mengkonsumsi obat secara teratur, mengubah pola hidup menjadi pola
hidup yang lebih sehat. Menjaga pola makan untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang memciu timbul nya darah tinggi, dan menjelaskan kepada
masyarakat agar menjaga pola pikir yang sehat supaya tidak terjadinya
stress yang menimbulkan darah tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 bulan sekali didesa cirahayu. Untuk menarik perhatian
masyarakat sebaiknya penyampaian materi ini hasrus dikemaas secara
menarik supaya mudah dipahami oleh masyarakat dan masyarakat dapat
mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari-harinya.

30
31

3. Melakukan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standar :


Maksud dari kegiatan pelayanan sesuai standar yaitu meliputi
pengukuran tekanan darah tinggi, edukasi, dan terapi farmakologi.
Kegiatan awal dimulai dari mengukur tensi darah masyarakat di desa
cirahayu yang dilakukan oleh dokter, atau pemegang program PTM.
Kegiatan kedua yaitu memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai
hipertensi yang meliputi bahaya hipertensi, ketaatan dalam
mengkonsumsi obat, serta bagaimana cara agar darah tinggi bisa
terkontrol. Kegiatan ketiga melakukan pemberian obat darah tinggi yaitu
captopril atau amlodipin kepada masyarakat dessa cirahayu yang
mengalami darah tinggi sesuai resep dan pemeriksaan dokter.

31
32

IV.4 Hasil Pelaksanaan Lokasi Kegiatan


Tempat : Desa Cirahayu

Waktu : 24 Oktober 2022

Prosedur
Makalah ini merupakan evaluasi program dimana penulis melakukan intervensi berupa:
- Pelayanan pengobatan hipertensi serta edukasi pasien
- Koordinasi lintas program (program PTM)
- Membuat media informatif berupa flyer/poster & Banner yang berisi tentang pencegahan dan edukasi
mengenai materi hipertensi.
Data Kunjungan Masyarakat Desa Cirahayu
No Responden BPJS UMUR BB TB LP TD GDS ASAM KOL KELUHAN DIAGNOSA TERAPI
URAT
1 Ratih 0000442288056 44 70 167 92 173/108 97 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
2 Dati 0000442286469 62 70 168 114 195/96 123 - 144 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
3 Wawan S 0002197931679 57 63 174 107 166/87 282 - - Pusing HT, DM Glimepiride,
Catopril, B
Complex
4 Misja S 0002469472187 69 67 174 107 166/87 180 10,2 219 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
5 Rukiah 0003063563559 64 52 155 95 165/85 297 9,6 229 Pusing HT, DM PCT, Catopril, Calc
6 Wasim J 0002329462719 79 36 162 80 148/75 96 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
7 Ade Suheti 0000442583852 48 65 161 94 198/128 104 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
8 Uang W 0002329463720 61 45 156 80 163/94 139 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
9 Umsah 0000442581843 50 42 161 76 152/71 100 - - Pusing DISPEPSIA PCT, B Complex
10 Kartini 0002055101411 52 50 158 86 171/92 176 5,5 238 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
11 Uni W 0000442791191 55 55 154 85 174/97 141 5,0 227 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
33

12 Anis 0002055111513 49 59 160 92 175/97 164 6,7 180 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
13 Cicih R 0002040001412 48 61 167 89 111/85 568 4,8 - Pusing DM Glimepiride, B
Complex
14 Sani 0002795293991 91 48 155 100 202/130 137 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
15 Kasiti 0000442286548 52 55 166 92 189/110 118 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
16 Setiawati 0002695248235 72 49 156 96 146/86 182 8,8 151 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
17 Darwi 0001286657357 72 45 160 89 102/70 98 - - Pusing DISPEPSIA PCT, Antasida,
Calc
18 Emon S 0002053810462 56 76 176 107 149/94 197 - 199 Pusing DISPEPSIA PCT, Antasida,
Calc
19 Eti 0000040054162 55 75 165 94 221/142 101 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
20 Aam 0002602500671 45 55 162 83 126/81 132 - - Pusing DISPEPSIA PCT, Antasida,
Calc
21 Karsiti 0000444521889 63 49 147 71 176/95 106 5,5 - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
22 Warsiti 0002451475045 61 76 161 113 173/117 251 - - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
23 Asni 0002054111422 60 74 165 113 156/108 133 6,2 - Pusing HT PCT, Catopril, Calc
24 Sarni 0000443574617 46 71 167 100 191/121 131 6,2 - Pusing HT, PCT, Catopril, Calc
MYALGIA
25 Wiwin 0002795294024 55 74 154 111 165/109 196 7,5 170 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
26 Timu 0001006441301 78 66 147 120 184/90 117 4,9 131 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
27 Tini 0000443866825 61 70 160 111 186/88 397 8,0 197 Pusing HT, DM PCT, Catopril, Calc
28 Rukini 0002044121421 50 52 149 90 155/113 99 - 227 Pusing HT PCT, Catopril, Calc
34

Indikator Kuisoner :
NO INDIKATOR NO PERTANYAAN

1 Lupa mengonsumsi obat 1,4

2 Tidak minum obat 2, 5

3 Berhenti minum obat 3, 6

4 Terganggu oleh jadwal minum obat 7

34
35

KUESIONER PENELITIAN

Judul Penelitian : Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pengobatan Hipertensi Secara


Teratur di Lingkup Puskesmas Luragung

KodeResponden :

Inisial Responden :
Tanggal Pengisian :

Petunjuk pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan benar
2. Jawablah pada kolom yang tersedia, dengan cara memberi tanda √

Pada kolom yang anda pilih.


A. Karakteristik Responden
1. Umur : 18-25 th

26-35 th

36-45 th

46-55 th

56-60 th
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki : Perempuan
3. Tingkat Pendidikan
: Tidak pernah sekolah : Tamat SMA
:Tamat SD : Perguruan Tinggi
: Tamat SMP
4. Pekerjaan
: Swasta
: PNS
: Polisi/TNI : Lainnya sebutkan :..............

35
36

KUESIONER KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA


HIPERTENSI :

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat, keyakinan dan keadaan anda.

2. Jawaban harap diberi tanda silang (√)


JAWABAN
No. PERTANYAAN
Ya Tidak
1 Apakah anda kadang-kadang lupa meminum obat
anda ?
2 Orang terkadang tidak sempat minum obat bukan
karena lupa. Selama 2 pekan terakhir ini pernakah
anda dengan sengaja tidak meminum obat anda?
3 Pernakah anda mengurangi atau berhenti minum
obat tanpa memberitahu dokter karena anda merasa
obat yang di berikan membuat kondisi anda
lebih parah?
4 Apakah anda kadang-kadang lupa membawah obat
anda ketika bepergian atau meninggalkan rumah?
5 Apakah anda meminum obat anda secara teratur
setiap harinya?
6 Apakah anda berhenti minum obat ketika anda
merasa gejala yang dialami telah terkendali
7 Meminum obat setiap hari merupakan sesuatu
ketidaknyamanan untuk beberapa orang. Apakah
anda merasa terganggu harus minum obat setiap
hari?

36
37

IV.5 Pengumpulan Data

Hasil Data Kuisoner Hipertensi Desa Cirahayu


1 2 3 4 5 6 7
No Responden
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
1 Ratih √ √ √ √ √ √ √
2 Dati √ √ √ √ √ √ √
3 Wawan S √ √ √ √ √ √ √
4 Misja S √ √ √ √ √ √ √
5 Rukiah √ √ √ √ √ √ √
6 Wasim J √ √ √ √ √ √ √
7 Ade Suheti √ √ √ √ √ √ √
8 Uang W √ √ √ √ √ √ √
9 Umsah √ √ √ √ √ √ √
10 Kartini √ √ √ √ √ √ √
11 Uni W √ √ √ √ √ √ √
12 Anis √ √ √ √ √ √ √
13 Cicih R √ √ √ √ √ √ √
14 Sani √ √ √ √ √ √ √
15 Kasiti √ √ √ √ √ √ √
16 Setiawati √ √ √ √ √ √ √
17 Darwi √ √ √ √ √ √ √
18 Emon S √ √ √ √ √ √ √
19 Eti √ √ √ √ √ √ √
20 Aam √ √ √ √ √ √ √
21 Karsiti √ √ √ √ √ √ √
22 Warsiti √ √ √ √ √ √ √
23 Asni √ √ √ √ √ √ √
24 Sarni √ √ √ √ √ √ √
25 Wiwin √ √ √ √ √ √ √
26 Timu √ √ √ √ √ √ √
27 Tini √ √ √ √ √ √ √
28 Rukini √ √ √ √ √ √ √

Berdasarkan hasil analisis kuisioner maka diperoleh data indikator pertama yang
menjawab ya sebanyak 20 orang dan tidak sebanyak 8 orang. Selanjunya, pada indikator
kedua yang menjawab ya ada 21 orang dan yang menjawab tidak sebanyak 7 orang, pada
indikator ketiga terdapat 4 orang yang menjawab ya dan 24 orang menjawab tidak, pada
indikator ke empat ada 18 orang yang menjawab ya dan 10 orang menjawab tidak, pada
indikator kelima terdapat 8 orang menjawab ya dan 20 orang menjawab tidak, pada indikator
keenam terdapat 18 orang menjawab ya dan 10 orang yang menjawab tidak. Kemudian, pada

37
38

indikator ketujuh 17 orang menjawab ya dan 11 orang menjawab tidak.

Berangkat dari hasil kuisioner di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa tingkat
kepatuhan masyarakat dalam mengkonsumsi obat hipertensi secara teratur di desa Cirahayu
masih tergolong kurang atau rendah. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai ketaatan dalam mengkonsumsi obat secara teratur. Sehingga perlu
adanya edukasi yang lebih lanjut kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi obat
secara teratur agar angka hipertensi di desa Cirahayu dapat menurun.

Lampiran

38
39

BAB V

PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi program hipertensi Puskesmas
Luragung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor penyebab tingginya angka hipertensi di desa cirahayu yaitu


dipengaruhi oleh usia, obesitas, kurangnya olahraga, stress, kurang
nya pengetahuan tentang hipertensi, dan kurang nya pemahaman
mengkonsumsi obat secara teratur.

2. Solusi tindak lanjut nya untuk meningkatkan pengetahuan dan


perilaku hipertensi dalam mencapai tekanan darah terkontrol maka
dapat dilakukan dengan cara: membuat program penyuluhan mengenai
hipertensi setiap satu bulan sekali oleh dokter puskesmas, dan melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi: pengukuran
tekanan darah tinggi, edukasi, dan terapi farmakologi. Selanjutnya,
mengadakan program senam “EPAN DARTING” (Evaluaasi
Pencegahan Dan Pengendalian Darah Tinggi)

V.2 Saran

Saran evaluasi program terkait cakupan hipertensi puskesmas Luragung


sebagai berikut:

1. Saran untuk Puskesmas

Diharapkan setelah dilakukannya evaluasi program ini bisa


menjadi bahan dalam memperbaiki masalah yang belum tercapai
khususnya dalam penurunan tingkat kasus hipertensi di Wilayah
Puskesmas Luragung. Tetap berkerjasama dengan jejaring dalam
pengawasan pasien pengobatan atau kontrol hipertensi agar menjaga
komitmennya untuk meningkatkan capaian dalam pelayanan

39
40

kesehatan bagi penderita hipertensi sehingga dapat menurunkan


angka kasus hipertensi di Wilayah Puskesmas Luragung

40
41

2. Saran untuk program internsip

Berikutnya perlu dilakukan kegiatan berupa penyuluhan


rutin mengenai hipertensi tiap bulannya agar dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya mengendalikan dan
mencegah hipertensi untuk mencapai kesejahteraan bersama dalam
mewujudkan keberhasilan pencapaian persentase penderita
hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

41
42

DAFTAR PUSTAKA

1. DepKes, RI. (2019). Hipertensi Membunuh Diam-Diam, Ketahui


Tekanan Darah Anda. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 22
Mei 2019.
http://www.depkes.go.id/article/view/18051600004/hipertensi-
membunuh-diam-diam-ketahui-tekanan-darah-anda.html
2. ISH Global Hypertension Practice Guidelines.2020.International Society
of Hypertension: WHO
www.ish-world.com
3. RisKesDas .(2018). Kementrian Kesehatan, Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan, Hasil Utama RisKesDas 2018. 14 Mei 2019.
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-
2018.pdf
4. LeMone, P., Burke, K., M., & Bauldoff, G. (2018). Buku ajar Medikal
Bedah, Gangguan Kardiovaskuler. Diagnosis Keperawatan Nanda
Pilihan, NIC NOC. Alih Bahasa : Subekti, B.N. Jakarta : EGC
5. Wulandari, J, dkk (2013). Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi
Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di
Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr.Moewardi: Surakarta
6. Sudoyo AW, Alwi I, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu. Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing
7. Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
8. Kemenkes.RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tentang Pedoman
Management Puskesmas. 2016.
9. Kepmenkes RI. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2004:Nomor 128/Menkes/SK.
10. Puskesmas.LURAGUNG. Laporan Januari- Desember UPTD Puskesmas
LURAGUNG Tahun 2022.
11. Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tantang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2019.

42
43

LAMPIRAN :
1. Lembar kuisoner

43
44

44
45

45
46

46
47

47
48

48
49

49
50

50
51

51
52

52
53

53

Anda mungkin juga menyukai